Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40976 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Aderia Rintani; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Anhari Achadi, Amal Chalik Sjaaf, Yuli Nazlia Sidy, Dewi Erniati
Abstrak: Implementasi kebijakan kerja sama pelayanan darah (Quickwins) merupakan strategi pemerintah menyelesaikan masalah tingginya kematian ibu dan terbatasnya ketersediaan darah di Indonesia. Sejak diimplementasikan tahun 2015, masih terdapat kesenjangan implementasi antar kabupaten/kota di Banten. Tesis ini membahas bagaimana dan apa yang terjadi dalam implementasi kebijakan kerja sama pelayanan darah di Provinsi Banten Tahun 2018 ditinjau dari kemampuan petunjuk teknis dalam Permenkes no 92 tahun 2015 menstrukturisasi proses implementasi, mudah-sulitnya masalah teknis untuk dikendalikan, lingkungan eksternal kebijakan, faktor pendukung dan penghambat implementasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan telaah dokumen. Kriteria informan penelitian adalah unsur pimpinan dan petugas pengelola kebijakan yang ada di Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Puskesmas, UTD, dan RS. Hasil penelitian menemukan bahwa hanya 1 dari 8 kabupaten/ kota di Banten yaitu Cilegon yang memiliki nota kesepahaman (MoU) sesuai Permenkes No 92 Tahun 2015. Hal ini karena belum dipahaminya urgensi nota kesepahaman oleh implementor, dan ada benturan kepentingan dengan kebijakan lain. Hambatan teknis implementasi adalah kompleksitas struktur implementor, anggaran untuk rekrutmen donor, mispersepsi di masyarakat, dan kesulitan koordinasi akibat fragmentasi organisasi. Dari hasil disimpulkan bahwa ada modifikasi dalam implementasi kebijakan kerja sama pelayanan darah di Provinsi Banten menyesuaikan dengan kondisi dan kapasitas masing-masing kabupaten/kota. Perlu dilakukan monitoring terhadap seberapa jauh modifikasi yang dilakukan, seberapa besar efektivitasnya dan ada tidaknya penyimpangan dari tujuan. Implementasi kebijakan kerja sama pelayanan darah perlu didukung dengan penguatan sistem rujukan dan pelayanan kesehatan ibu yang adekuat agar dapat berdampak langsung terhadap penurunan AKI
Read More
T-5590
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahman Gumilar; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Fatma Lestari, Dadan Erwandi, Ali Syahrul Chairuman, Alfajri Ismail
Abstrak: Tesis ini membahas tentang analisa implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di rumah sakit yang ada di empat provinsi, yaitu Aceh, Bengkulu, Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur pada tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode campuran (mix method) antara kuantitatif yaitu menggunakan data sekunder hasil evaluasi self assessment oleh narasumber kunci di tiap rumah sakit serta kualitatif melalui wawancara mendalam untuk melengkapi informasi yang ada. Alat ukur penilaian implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 komponen dalam KMK 413 tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik RS sebagian besar merupakan tipe RS C, proporsi RS Pemerintah dan RS Swasta memiliki proporsi yang sama (50%), median Tempat Tidur (TT) yang dimiliki sesudah dinyatakan pandemi sebanyak 32,50 TT dan median TT untuk perawatan yang digunakan sebanyak 28 TT. Jumlah pekerja mencapai 7.248 orang dimana median pekerja yang positif dan sembuh adalah 37 orang dimana ada 1 kasus pekerja yang positif COVID meninggal dunia. 3 (tiga) komponen terendah dalam penilaian kesiapan meliputi komponen Administrasi, Keuangan dan Keberlanjutan Bisnis (AKKB), Kesehatan Kerja, Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial (KKKMDP) dan Surge Capacity (SC) dimana nilainya di bawah 50. Nilai skoring kesiapan rumah sakit secara keseluruhan dalam mengimplementasikan pencegahan dan pengendalian COVID-19, diketahui sebagian besar RS sudah masuk ke dalam kategori baik dan cukup. Hanya 1 RS yang termasuk kategori kurang dan 1 RS yang termasuk kategori sangat baik
This thesis discusses the analysis of the implementation of COVID-19 prevention and control in hospitals in four provinces, namely Aceh, Bengkulu, Gorontalo and East Nusa Tenggara in 2021. This research is a research with a mixed method between quantitative, namely using secondary data from self-assessment evaluation results by key speakers in each hospital and qualitative through in-depth interviews to complement existing information. The measuring instrument for assessing the implementation of COVID-19 prevention and control uses a questionnaire consisting of 12 components in KMK 413 of 2020. The results showed that the characteristics of hospitals are mostly type C hospitals, the proportion of government hospitals and private hospitals has the same proportion (50%), the median beds owned after the pandemic were declared as much as 32.50 beds and the median beds for the treatment used was 28 beds. The number of workers reached 7,248 people where the median of positive and recovered workers was 37 people where there was 1 case of workers who were positive for COVID died. The 3 (three) lowest components in the readiness assessment include the components of Administration, Finance and Business Sustainability (AFBS), Occupational Health, Mental Health and Psychosocial Support (OHMHPS) and Surge Capacity (SC) where the value is below 50. The overall hospital readiness scoring score in implementing the prevention and control of COVID-19, it is known that most hospitals have entered the good and sufficient category. Only 1 hospital belongs to the less category and 1 hospital belongs to the excellent category
Read More
T-6467
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tanto Retijono; Pembimbing: Zulkifli Djunaedi; Penguji: Fatma Lestari, Dadan Erwandi, Samil MY Hasan, Achmad R Muliadiredja
T-3186
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aditya Tetra Firdaussyah; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra. Dadan Erwandi. Lena Kurniawati, Syahrul Efendi P.
Abstrak: ABSTRAK UMKM adalah tempat kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, namun seringkali dikesampingkan karena lebih berfokus pada keberlanjutan industri itu sendiri. Pengolahan kedelai beberapa proses yang memunculkan bahaya kesehatan dan keselamatan seperti permukaan panas, pengangkatan secara manual, posisi janggal, kontak dengan iritan, lingkungan kerja yang panas dan berbau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran implementasi K3 pada proses pengolahan kedelai. Aspek yang diobservasi adalah identitas UMKM, komitmen K3, kesehatan kerja, keselamatan fasilitas, alat pelindung diri, keselamatan operasional, tata graha, safety behaviour, higiene industri, ergonomi, pencegahan kebakaran, kegawat daruratan dan penanangan cemaran. Penelitian dilakukan pada 16 UMKM di Kota Depok, Kabupaten Serang, Kabupaten Bogor, Kota Jakarta Selatan dengan 24 pekerja sebagai responden. Penelitian didesain secara kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, dan wawancara terstrukur. Diperoleh bahwa tidak terdapat UMKM yang memiliki komitmen K3 secara tertulis, meskipun itikad perlindungan K3 kepada pekerja sudah terlihat. Beberapa UMKM pernah mengalami kecelakan kerja namun tidak tercatat atau dilaporkan secara formal. Dari beberapa aspek yang diamati, yang sudah diterapkan pada sebagian besar UMKM adalah keselamatan fasilitas, keselamatan operasional, pencegahan kebakaran dan penanganan limbah. Aspek yang belum diterapkan sama sekali adalah asuransi ketenagakerjaan, safety behaviour dan higiene industri. Sedang aspek K3 lainnya seperti ergonomi, tata graha, kegawatdaruratan diterapkan secara parsial. Faktor penghambat utama implementasi adalah kurangnya pengetahuan pada K3, faktor pendorong utama implementasi adalah pelatihan K3. Kedepanya, perlu untuk dilakukan pelatihan, pendampingan K3 dan evaluasi kinerja K3 di UMKM pengolahan kedelai. Kata kunci: K3 UMKM Pengolahan Kedelai, K3 UMKM, Faktor pendorong K3, Faktor Penghambat K3, UMKM Indonesia ABSTRACT There are potensial occupational health and safety risks at SMEs, however this risk are often overrided by bussiness sustainability issues. Soy beans processing involves number of activities such as soybeans stripping, washing, soaking, grinding, main process of soybeans and product packaging that creates health and safety hazards such as smoke, hot surfaces, manual handling, awkward position, irritant contact, hot temperature workplace, and smells. This study is aimed to obtain overview of OHS implementation. The study was conducted in Depok City, Serang Regency, Bogor Regency, South Jakarta City on 16 SME owners with 24 workers. The study was designed as qualitative research, data was collected through observation, and structured interviews. There are no SMEs have written OHS commitments, altough OHS protection intention been observed. Some of SME ever experienced in accidents, yet had not been formally recorded or reported. Several aspects observation shown that, facility safety, operational safety, fire prevention and waste handling has been well implemented. Several aspect such as worker insurance, safety behaviour, and industrial hygiene had not been well implemented. While other aspect such as ergonomi, houskeeping, and emergency response were implemented partially. The main obstacle factor implementing OHS in SME from this research was OHS knowledge deficient, while the main stimulant was OHS training. In the future, its required to implement training, coaching and OHS performance monitoring in soy processing SME. Key words: Soybean processing SME, OHS SME, OHS Obstacle Factor, OHS Stimulant Factor, Indonesia SME
Read More
T-5490
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Christanto Ghiffari Halim; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Maryanto
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan ISO 45001:2018 pada perusahaan PT. ICO Asiapacific Indonesia pada tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui kaji dokumen, wawancara dan observasi. Analisis dilakukan menggunakan gap analysis dengan sistem skoring 1-5 terhadap setiap klausul yang ada pada instrumen checklist ISO 45001:2018 yang dibandingkan dengan realita pemenuhan SMK3 pada perusahaan. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. ICO Asiapacific Indonesia telah memenuhi berbagai ketentuan sebagaimana standar ISO 45001:2018 sebesar 84,62% secara keseluruhan dan telah diterapkan secara konsisten pada 33,33% dari seluruh klausul. Namun, terdapat adanya inkonsistensi sebesar 56,41% dari total klausul serta tersedia dokumen yang dibutuhkan namun belum diterapkan pada 10,26% dari total klausul.

This research aims to analyze the implementation of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) based on ISO 45001:2018 at the company PT. ICO Asiapacific Indonesia in 2024. This research is a descriptive quantitative study using a cross-sectional study design. Research data was obtained through document review, interviews and observation. The analysis was carried out using gap analysis with a 1-5 scoring system for each clause in the ISO 45001:2018 checklist instrument which was compared with the reality of SMK3 compliance in the company. The analysis results from this research show that PT. ICO Asiapacific Indonesia has fulfilled various provisions such as the ISO 45001:2018 standard 84.62% overall and has been implemented consistently in 33.33% of all clauses. However, there are inconsistencies in 56.41% of the total clauses and required documents are available but have not been implemented in 10.26% of the total clauses.
Read More
S-11581
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vilandi Putri Poedjimartojo; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Mas Agung S. Adji
Abstrak: Unit Gawat Darurat pada RS X berfungsi untuk melayani pemeriksaan selama 24 jam yang diklasifikasikan sebagai zona kuning (infeksius) dan merah (berisiko terjadi kebakaran dan ledakan). Pada unit tersebut, tenaga kesehatan terpajan oleh berbagai bahaya. Skripsi ini menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit X Tahun 2019. Identifikasi bahaya menggunakan Job Safety Analysis (JSA) dan analisis risiko menggunakan standar semikuantitatif W.T Fine, pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan observasi langsung dan wawancara kepada tenaga kesehatan terkait. Penilaian risiko dilakukan dengan menghitung risiko residual dan risiko prediktif sehingga diketahui tingkat risiko pada setiap penilaian tersebut dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada selanjutnya diberikan rekomendasi pengendalian. Hasil telitian mendapatkan 60 tugas kerja memiliki bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial dengan jumlah risiko sebanyak 175 risiko. Nilai risiko residual kategori very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable masing-masing sebanyak 1, 6, 33, 80, dan 55. Hasil juga menunjukkan perlu adanya perhatian lebih pada bahaya ergonomi karena masih didapatkan tingkat risiko very high dan priority 1.
Read More
S-10104
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wenta Chris Omega Manik; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, M. Rosidi Tarigan
Abstrak:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hak pekerja untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola dan mengendalikan keselamatan, atau adalah sistem manajemen yang khusus ditujukan untuk keselamatan. ISO 45001: 2018 memiliki manfaat bagi pekerja maupun perusahaan. PT XYZ merupakan perusahaan pengelolaan dan penanganan limbah B3 yang memiliki risiko bahaya K3 yang tinggi. Maka, SMK3 ISO 45001:2018 sangat diperlukan untuk pengembangan berkelanjutan K3. Oleh karena itu dilakukan analisis Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT XYZ berdasarkan ISO 45001:2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pemenuhan SMK3 di PT XYZ yang selanjutnya akan menjadi masukan untuk perbaikan berkelanjutan dan pengetahuan sudah sejauh mana PT XYZ dalam kesesuaian SMK3 berdasarkan ISO 45001:2018. Penelitian merupakan penelitian cross sectional dengan desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif dengan menggunakan metode studi perbandingan semi kuantitatif deskriptif yang kemudian hasilnya dianalisis secara univariat dengan skor penilaian pada skala 1 -5. Hasil dari analisis implementasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan ISO 45001:2018 adalah PT XYZ telah memenuhi persyaratan ISO 45001:2018, dengan 71% telah memahami pentingnya aktivitas dan menerapkan secara konsisten, 20% sudah menerapkan tetapi belum konsisten, dan sebanyak 9% sudah memilki dokumen tetapi belum melaksanakan atau sudah melaksanakan tetapi belum memiliki dokumen. Maka berdasarkan hasil penelitian diharapkan PT XYZ selalu dapat lakukan perbaikan yang berkelanjutan dalam penerapan SMK3 seperti pelaksanaan pelatihan, dan pelaksanaan tinjauan terhadap dokumen secara berkala,.

Occupational Safety and Health (K3) is the right of workers to obtain protection for occupational safety and health. The Occupational Safety and Health Management System (SMK3) is a system used to manage and control safety, or is a management system specifically aimed at safety. ISO 45001: 2018 has benefits for both workers and companies. PT XYZ is a B3 waste management and handling company that has a high OHS hazard risk. So, ISO 45001:2018 SMK3 is very necessary for the continuous development of K3. Therefore an analysis of the Implementation of Occupational Safety and Health at PT XYZ was carried out based on ISO 45001: 2018. The purpose of this research is to see the extent to which PT XYZ fulfills SMK3 which will then become input for continuous improvement and knowledge of the extent to which PT XYZ is in compliance with SMK3 based on ISO 45001:2018. This research was a cross-sectional study with a descriptive research design using a semi-quantitative descriptive comparative study method. The results were then analyzed univariately with an assessment score on a scale of 1 -5. The results of the analysis of the implementation of occupational safety and health implementation based on ISO 45001: 2018 are that PT XYZ has fulfilled the requirements of ISO 45001: 2018, with 71% having understood the importance of activities and implementing them consistently, 20% have implemented them but not consistently, and as many as 9% have have documents but have not implemented or have implemented but do not have documents. So based on the research results, it is expected that PT XYZ can always make continuous improvements in the implementation of SMK3 such as conducting training, and carrying out periodic reviews of documents.
Read More
T-6637
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irma Afilia; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Hendra, Adriatic Bachriyah
S-6299
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edric Sugito; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Hendra, Bagus Tjahjono
T-5208
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rinestu Yuliani; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Baiduri, Susilowati, indri Hapsari
S-5027
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive