Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31390 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Arin Afrianti Arby; Pembimbing: Tri Krianto
S-3778
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Giri Inayah Abdullah; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Fajar Tri; Setiaji Waluyanti, Bambang, Tukiman
Abstrak:

Pemerintah Indonesia menargetkan cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Hasil Riset Kesehatan dasar 2010 menunjukkan cakupan ASI eksklusif baru mencapai 15.3%. Dari tahun ke tahun, prevalensi pemberian ASI eksklusif cenderung turun dengan berbagai alasan, salah satunya karena ibu bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan. Instansi ini merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mensukseskan program ASI eksklusif di Indonesia. Rancangan penelitian yang dipakai adalah cross sectional pada data primer yang terdiri dari 120 responden. Penelitian dilakukan pada bulai Mei 2012 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan sebesar 62.5%, lebih rendah dari target nasional (80%). Alasan responden berhenti menyusui eksklusif bukan karena bekerja melainkan karena ASI sedikit. Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini adalah sikap, ketersediaan fasilitas dan dukungan pengasuh. Variabel sikap merupakan faktor paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu bekerja yang memiliki sikap positif berpeluang 5,168 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap negatif.


Government of Indonesia has a target of 80% exclusive breastfeeding coverage. Health Baseline Research 20120 showed the coverage only reached 15.3.8%. Year by year, the prevalence of exclusive breastfeeding tends to decrease with a variety of reasons. One of the reasons is exclusive breastfeeding on working mothers. This study aims to determine the prevalence of exclusive breastfeeding on the working mothers in the Ministry of Health. This ministry is one of the government ministries which responsible for the success of exclusive breastfeeding program in Indonesia. The study design used was cross sectional on the primary data consisted of 120 respondents. The study was conducted on May 2012 using self-administered questionnaire by respondents. Data analysis are univariate, bivariate analysis using chi-square and multivariate analysis using multiple logistic regression prediction model. The results showed the proportion of exclusive breastfeeding on working mothers in Ministry of Health is 62.5%, lower than the national target (80%). Reasons of respondents stopped breastfeeding is not because of working but because of insufficient breastfeeding supply. Factors associated with this behavior are the attitude, the availability of facilities and support of baby-sitter. Variable of attitude is the most dominant factor in exclusive breastfeeding. Working mothers having positiveness likely 5.168 times give breastfed exclusive compared with mother having negative attitude.

Read More
T-3633
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eny Meiliya; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Hadi Pratomo, Adi Sasongko, Imran Agus Nurali, Budi Arimunastri
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang peran pengelola tempat kerja dalam mendukung pemberian ASI eksklusif padaibu bekerja di Kabupaten Bekasi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment Procedures. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 65 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa peran pengelola tempat kerja dapat mendukung keberhasilan menyusui eksklusif pada ibu bekerja. Pemberian kelonggaran waktu serta pemberian sarana ruang khsusus laktasicukup mendukung para ibu bekerja dalam upayanya menyediakan stok ASI untukbayinya di rumah. Hampir semua informan mengetahui dengan baik tentang ASIeksklusif serta arah kebijakan pemerintah terkait pemberian ASI eksklusif ditempat kerja, hanya masih ada kendala yang membuat pengelola tempat kerjabelum mengimplementasikan kebijakan tersebut secara keseluruhan, diantaranyaterbentur masalah prioritas pengaturan ruangan yang dikhususkan untuk laktasi.Institusi dalam penelitan ini sudah memanfaatkan kerja sama lintas sektor denganpuskesmas setempat dalam hal pemberian informasi terkait ASI dan dengan CSRterkait penyediaan sarana ruang laktasi. Kata Kunci: Peran pengelola tempat kerja, ASI eksklusif, ibu bekerja
The aim of this study was to obtain in-depth information about the role ofworkplace gatekeeper to support exclusive breastfeeding in working mothers inthe District Bekasi, 2014. Research using qualitative methods with Rapid Assessment Procedures. The number of informants in this study is 65 people. theresults showed that the role of workplace gatekeeper can support the success ofexclusive breastfeeding on the mother worked. Provision of spare time and means giving enough space to lactation support working mothers in their efforts toprovide breast milk for her baby stock at home. Almost all informants know alltoo well about exclusive breastfeeding and the direction of government policiesrelated to exclusive breastfeeding in the workplace, there are still obstacles thatonly makes managing workplace policies have not been implemented in itsentirety, including setting priorities hit the space devoted to lactation. Most non-health institutions already utilize cross-sector cooperation with the local healthcenter in terms of providing information related to breastfeeding and the provisionof related CSR for lactation room.Keywords: The role of workplace gatekeeper, exclusive breastfeeding, workingmothers
Read More
T-4108
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khairunnisaa; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Rita Damayanti, Hadi Pratomo, Indrawati, Rodice
Abstrak: Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Bulili hanya berkisar 37,7%. Ini sangat jauh dari terget SPM 80%. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif akan memberi dampak pada peningkatan AKB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian ASI Eksklusif dan determinannya di wilayah kerja Puskesmas Bulili. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data melalui pengisian kuisioner online pada 111 ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bulili. Hasil penelitian menunjukkan 40,5% ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan mertua, dan dukungan kader kesehatan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Dukungan suami merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif
Exclusive breastfeeding coverage in Bulili Health Center is only around 37,7%, very far from the target of SPM 80%. The low coverage of exclusive breastfeeding will have an impact on increasing IMR. The aim of this study is to investigate the exclusive breastfeeding practices and its determinant in working area of Bulili Health Center in Palu City. Cross sectional design, and self-administered online questionnaire on 111 mothers who have babies aged 6-24 months in working area of Bulili Health Center. The results showed that exclusive breastfeeding mothers was 40,5%. Knowledge, attitude, husband's support, in-laws' support, and health cadre's support are related to exclusive breastfeeding. Husband's support was a dominant factor associated with exclusive breastfeeding practices
Read More
T-6317
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ronal Adi Putra; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Dien Anshari, Muldiasman, Nurlie Azwar
Abstrak: ASI Eksklusif merupakan cara terbaik pemberian makan bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan, namun cakupan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas SP II Sekutur Jaya tergolong masih rendah, selain itu masih ada kebiasaan, tradisi dan kepercayaan yang memiliki kecenderungan mengarahkan perilaku ibu untuk tidak mampu memberikan ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosial budaya yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif. Metode yang digunakan adalah sequencial explanatorymixed methods (kuantitatif dan kualitatif) dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2020 di wilayah kerja Puskesmas SP II Sekutur Jaya. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuesioner yang diisi melalui wawancara terhadap 106 ibu yang memiliki bayi umur 6-12 bulan. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian memperlihatkan proporsi pemberian ASI Eksklusif tergolong masih rendah yaitu sebesar 40,6%. Variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan, dukungan keluarga dan tradisi dengan p value < 0,05. Penelitian kualitatif dilakukan untuk memperdalam hasil temuan kuantitatif, teknik pengambilan data melalui FGD dan wawancara mendalam, FGD terdiri dari 2 kelompok ibu yang memberikan ASI Eksklusif dan 2 kelompok ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif, wawancara mendalam dilakukan terhadap 12 orang informan. Hasil temuan kualitatif diketahui faktor sosial yang menghambat pemberian ASI Eksklusif adalah adanya pengaruh yang kuat dari keluarga terutama orang tua yang menganjurkan pemberian madu pada bayi baru lahir dan pemberian makanan tambahan, sedangkan faktor budaya yang menghambat pemberian ASI Eksklusif terkait kepercayaan dan tradisi di masyarakat yaitu adanya anggapan ASI saja tidak cukup, bayi yang menangis walaupun sudah diberikan ASI pertanda bayi masih lapar sehingga perlu diberi makanan tambahan, pemberian makanan sejak dini juga dianggap agar bayi mulai beradaptasi dan mengenal jenis-jenis makanan, bayi yang baru lahir diberikan madu dan adanya pantangan makanan tertentu bagi ibu menyusui. Saran agar petugas kesehatan diberikan pelatihan terkait strategi promosi kesehatan peningkatan pemberian ASI Eksklusif dengan memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat, sasaran program ASI Ekslusif tidak hanya ditujukan kepada ibu saja tetapi juga anggota keluarga lainnya (suami dan orang tua), tokoh agama, tokoh mayarakat, kader kesehatan dan pengambil kebijakan
Exclusive breastfeeding is the best way to feed babies from birth until the age of 6 months, but the scope of exclusive breastfeeding in the work area of Puskesmas SP II Sekutur Jaya is still low, in addition there are still habits, traditions and beliefs that have a tendency to direct the behavior of mothers to be unable provide exclusive breastfeeding. This study aims to determine the socio-cultural factors associated with exclusive breastfeeding behavior. The method used is sequential explanatory mixed methods (quantitative and qualitative) with cross sectional research design. The study was conducted in March to June 2020 in the work area of Puskesmas SP II Sekutur Jaya. Quantitative data collection using a questionnaire filled out through interviews with 106 mothers who have babies aged 6-12 months. Data analysis using chi square. The results showed the proportion of exclusive breastfeeding was still relatively low, amounting to 40.6%. Variables related to exclusive breastfeeding are knowledge, attitudes, beliefs, family support and tradition with a p value
Read More
T-5989
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alamanda Mutiara Permata P.; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Zarfiel Tafal, Nanik Widayani
S-8205
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratih Hastuty; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Sandra Fikawati, Ita Yuana
Abstrak: Pemberian ASI eksklusif didefinisikan sebagai tidak memberikan makanan atau minuman lain, bahkan air, kecuali air susu ibu selama 6 bulan kehidupan, tetapi diperbolekan untuk menerima oralit, obat tetes dan sirup (vitamin, mineral dan obat-obatan). Di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara pada tahun 2013 diketahui cakupan pemberian ASI Eksklusif sekitar 57,77%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara Jakarta Selatan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, yang dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 112 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan menggunakan instrument kuesioner.

Hasil penelitian mendapatkan sebesar 16,1% ibu yang memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan uji statistik diketahui pendidikan (p=0,021 OR=8,365), pengetahuan (p=0,032 OR=3,704) dan sikap (p=0,000 dan OR=11,282) memiliki hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI eksklusif. Disarankan kepada Dinas kesehatan dan Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui melalui berbagai program penyuluhan, konseling, dan membuat kelompok atau kelas ibu hamil dengan memperbanyak materi tentang ASI eksklusif.

Kata kunci : Pemberian ASI eksklusif, Pengetahuan, Sikap

Exclusive breastfeeding is defined as no other food or drink, not even water, except breast milk (including milk expressed or from a wet nurse) for 6 months of life, but allows the infant to receive ORS, drops and syrups (vitamins, minerals and medicines). Percentage of exclusive breastfeeding in North Petukangan Village Health Center in 2013 known about 57.77%. This study aimed to determine the relationship characteristics, knowledge and attitudes of mothers with exclusive breastfeeding in North Petukangan Village Health Center in South Jakarta 2014. This study used a cross-sectional design, which was done in December 2014 with a total sample of 112 mothers were having babies aged 6-12 months. Data collected by interviews and using questionnaires as the instrument.

The results of a study reported by 16,1% of exclusively breastfeeding. Based on statistical test known to education (p=0,021 OR=8,365), knowledge (p=0,032 OR=3,704) and attitude (p= 0,000 OR=11,282) had a significant association with exclusive breastfeeding. Suggested to to the Department of Health and North Petukangan Village Health Center to increase the knowledge of pregnant and lactating women through a variety of programs, such as education, counseling, and make a group or class of pregnant women with reproduce materials exclusive breastfeeding.

Keywords: Exclusive breastfeeding, Knowledge, Attitude
Read More
S-8577
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indira Tomiko; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tiara Amelia, Farkhatul Muyassaroh
Abstrak:
Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya penting dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan bayi. Namun, cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tugu tahun 2023 hanya sebesar 65%, mengalami penurunan dibandingkan dua tahun sebelumnya dan masih di bawah target nasional (80%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku pemberian ASI eksklusif berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB) di wilayah kerja Puskesmas Tugu tahun 2025. Terdapat 96 responden yang merupakan ibu dari anak berusia 6-24 bulan dan dipilih melalui metode consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2025 dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% responden memberikan ASI eksklusif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kontrol perilaku dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p-value = 0,001). Sementara itu, variabel usia ibu, inisiasi menyusu dini, status pekerjaan, pengetahuan, sikap, dan norma subjektif tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p-value > 0,05). Upaya yang dapat dilakukan adalah edukasi yang berfokus pada peningkatan efikasi diri ibu serta melibatkan dukungan suami dan keluarga dalam ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is one of the key strategies in reducing stunting rates and improving infant health. However, the exclusive breastfeeding coverage in the Puskesmas Tugu work area in 2023 was only 65%, a decrease compared to two years prior and still below the national target (80%). This study aims to establish the determinants of exclusive breastfeeding behavior based on the Theory of Planned Behavior (TPB) in the work area of Puskesmas Tugu in 2025. There were 96 respondents, who were mothers of children aged 6–24 months, selected through a consecutive sampling method. Data collection was conducted in June 2025 through direct interviews with respondents using a questionnaire, and the data were analyzed using the Chi-Square Test. The results show that 76% of respondents practiced exclusive breastfeeding. The study also revealed a significant relationship between perceived behavioral control and exclusive breastfeeding behavior (p-value = 0.001). However, other variables such as mother’s age, early breastfeeding initiation, employment status, knowledge, attitude, and subjective norms are not significantly associated (p-value > 0.05). The findings highlight the need for education via social media to increase mothers’ self-efficacy and emphasize the importance of husband and family support in promoting exclusive breastfeeding practices.
Read More
S-11933
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anis Hartanti Widowati; Pembimbing: Sudarti Kresno; Hesti Kristina P. Tobing
S-4511
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maman Suparman; Pembimbing: Rina Anggorodi; Penguji: Teng Soegilar, Iskari N.
S-4623
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive