Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33408 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Akbar Maulana; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Agung Nugroho
Abstrak: Skripsi ini menganalisis risiko kecelakaan kendaraan alat berat pada jalan hauling tambang batu bara PT. X Tahun 2020 dengan menggunakan metode bowtie. Metode bowtie digunakan untuk mengidentifikasi ancaman, pengendalian, dan konsekuensi pada kronologi kecelakaan yang kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian berdasarkan data kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan perlu mengimplementasikan barrier management system, peningkatan teknologi pada pengendalian kecelakaan, pengawasan dan pemeliharaan rutin yang disiplin, serta kebijakan yang menekankan peningkatan kompetensi dan kedisiplinan pekerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan. Kata kunci: Analisis kecelakaan, kendaraan alat berat, metode bowtie, tambang batu bara This study analyzes the risk of heavy equipment accidents on coal mining hauling road of PT. X of 2020 using the bowtie method. The bowtie method is used to identify threats, barriers, and consequences on accident chronology which are then analyzed to determine the level of effectiveness based on accident data. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that companies need to implement barrier management system, technological improvements in accident control, routine supervision and maintenance, and policies that emphasize the improvement of employee competency and discipline as an effort to prevent accidents. Key words: Accident analysis, heavy equipment, bowtie method, coal mine
Read More
S-10292
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Martha Dina Apriliana; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Didik Triwibowo
Abstrak: Kecelakaan yang berkaitan dengan lalu lintas dan insiden yang berkaitan dengan kendaraan menjadi penyebab utama kecelakaan di area pertambangan. Salah satu penyebabnya adalah kelelahan pada operator truk tambang. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan gambaran kelelahan subjektif dan menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan subjektif pada operator kendaraan tambang batu bara di area mining dan hauling PT Adaro Indonesia. Faktor-faktor risiko yang diteliti meliputi faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, status gizi (IMT), lingkar leher, keluhan kesehatan, kuantitas tidur, dan kualitas tidur) dan faktor risiko terkait pekerjaan (area kerja, masa kerja, shift kerja, commuting time, dan lingkungan kerja terutama temperatur, kebisingan, getaran, dan pencahayaan). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari kuesioner yang disebarkan secara dalam jaringan (daring), yang meliputi kuesioner karakteristik individu dan pekerjaan, Fatigue Assessment Scale (FAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan uji chi-square serta uji regresi logistik ganda model prediksi. Besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 436 operator, namun data yang berhasil dianalisis adalah sebanyak 440 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 130 operator (29,5%) mengalami kelelahan subjektif. Hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko tidak terkait pekerjaan, yaitu status gizi (IMT gemuk dan obesitas), keluhan kesehatan, dan kualitas tidur terhadap kelelahan subjektif pada operator. Hasil analisis statistik inferensial juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko terkait pekerjaan, yaitu masa kerja, temperatur, kebisingan, getaran, dan pencahayaan, terhadap kelelahan subjektif pada operator. Sementara itu, hasil analisis inferensial menggunakan uji regresi logistik ganda model prediksi menunjukkan bahwa kualitas tidur merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kelelahan subjektif pada operator.
Accidents related to traffic and incidents related to vehicles are the main causes of accidents in mining areas. One of the causes is fatigue on mining truck operators. This study was conducted to describe subjective fatigue and analyze risk factors related to subjective fatigue in coal mining vehicle operators in mining and hauling area of PT Adaro Indonesia. The risk factors studied included non-work-related risk factors (age, nutritional status (BMI), neck circumference, health complaints, sleep quantity, and sleep quality) and work-related risk factors (work area, length of work, shift work, commuting time, and work environment, especially temperature, noise, vibration, and lighting). The study was conducted from February to July 2022. The data used in this study came from a questionnaire distributed online, which included a questionnaire on individual and job characteristics, the Fatigue Assessment Scale (FAS), and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data were analyzed using descriptive analysis and inferential analysis with chi-square test and multiple logistic regression test for prediction models. The minimum sample size in this study was 436 operators, but the data that were successfully analyzed were 440 respondents. The results showed that as many as 130 operators (29.5%) experienced subjective fatigue. The results of inferential statistical analysis using the chi-square test showed that there was a significant relationship between risk factors not related to work, namely nutritional status (fat and obesity BMI), health complaints, and sleep quality on subjective fatigue in operators. The results of inferential statistical analysis also show that there is a significant relationship between work-related risk factors, namely working period, temperature, noise, vibration, and lighting, and subjective fatigue on operators. Meanwhile, the results of inferential analysis using multiple logistic regression test predictive models indicate that sleep quality is the most dominant variable associated with subjective fatigue in operators.
Read More
S-11040
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safira Hazzrah Medinah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Abdul Kadir, Mohammad Zayyin
Abstrak:
Kelelahan atau fatigue pada pekerja tambang memiliki dampak yang besar terhadap tingkat absenteisme, penurunan produktivitas, biaya kesehatan, dan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan kelelahan pada pekerja di PT X serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan. Faktor risiko yang diteliti yaitu faktor terkait pekerjaan (beban kerja, masa kerja, waktu istirahat, area kerja, shift kerja, dan stres kerja) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, kualitas dan kuantitas tidur, kebiasaan merokok, commuting time, pekerjaan sampingan, konsumsi kafein, status pernikahan, status gizi, dan olah raga). Untuk mengukur kelelahan menggunakan kuesioner Occupational Fatigue Exhaustion Recovery Scale (OFER), mengukur stres kerja menggunakan kuesioner Survei Diagnosis Stres (SDS), mengukur kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), mengukur beban kerja mental menggunakan NIOSH Generic Job Stress Questionnaire (GJSQ), mengukur karakteristik responden menggunakan The Self-administered Questionnaire, dan untuk mengukur beban kerja fisik menggunakan alat Fingertip Pulse Oximeter. Penelitian ini dilakukan kepada 156 pekerja tambang di PT X dengan menggunakna desain penelitian cross-sectional. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja, waktu istirahat, usia, dan beban kerja mental dengan kelelahan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengembangan program pencegahan dan pengendalian kelelahan (fatigue management) di tempat kerja dan melihat hubungan faktor terkait pekerjaan yang lebih dominan terhadap kelelahan dibandingkan faktor tidak terkait pekerjaan.

Fatigue in mining workers has a huge impact on absenteeism rates, decreased productivity, medical costs, and accidents. This study aims to describe the level of fatigue in workers at PT. X and analyze the associated risk factors. The risk factors studied included work-related factors (workload, period of work, rest time, mining area, work shifts, and work stres) and non-work related factors (age, sleep quality and sleep quantity, smoking status, commuting time, side work, caffeine consumption, marital status, body mass indeks, and exercise). To measure fatigue, the Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) questionnaire was used, Survey Diagnostic Stress (SDS) was used to measure job stress, the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire was used to measure sleep quality, NIOSH Generic Job Stress Questionnaire (GJSQ) was used to measure mental workload, the Self-administered Questionnaire was used to measure respondent characteristics, and Fingertip Pulse Oximeter was used to measure physical workload. This research was conducted on 156 mining workers at PT. X by using a cross-sectional research design. Descriptive and inferential logistic regression was used to analyze the data. The results showed that there was a significant association between period of work, rest time, age, and mental workload. Therefore, it is necessary to develop a fatigue management program in the workplace and refers to see the result that the relationship between work related factors and fatigue is more dominant than non-work related factors.
Read More
S-11713
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febby Fauzia Deliani; Pembimbing: Mufti Wirawan; Penguji: Zulkiflli Djunaidi, Sepriyanto
Abstrak: Skripsi ini menganalisis insiden alat angkut material yang terjadi pada area hauling PT. XYZ periode 2018-2020 dengan menggunakan metode bowtie. Insiden kemudian dianalisis dengan bowtie untuk mengidentifikasi faktor risiko atau ancaman, pengendalian, konsekuensi, serta faktor dan kontrol eskalasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis insiden yang terjadi dengan metode bowtie agar dapat mengidentifikasi lebih lanjut kegagalan barrier yang menyebabkan insiden. Penelitian ini berbentuk kualitatif dengan desain case series dan data investigasi insiden sebagai unit analisis.
Read More
S-10651
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rr. Asri Wahyuningsih; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Fetrina Lestari
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran fatigue dan hubungannya dengan faktor risiko terkait pekerjaan dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan di PT X. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode kuantitatif dan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan kepada 373 operator dump truck yang tersebar di 8 site project di PT X pada Februari – Agustus 2022. Variabel dependen penelitian ini adalah faktor risiko terkait pekerjaan (masa kerja dan beban kerja) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (umur dan tingkat pendidikan). Data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui pengisian kuesioner Multidimentional Fatigue Inventory 20 (MFI-20) secara daring (online). Hasil menunjukan bahwa 67,3% responden mengalami fatigue. Keluhan fatigue cenderung dialami oleh operato dump truck yang memiliki masa kerja ≥ 10 tahun, beban kerja mengoperasikan 1 jenis dump truck, berumur ≥ 30 tahun, dan tingkat pendidikan SMA/SMK.

This study aims to seek fatigue image and its correlation with work-related risk factors and non-work-related risk factors in PT X. This study uses a cross-sectional study design with quantitative methods and descriptive analysis. This study was conducted with 373 dump truck operators spread across eight site projects in PT X in February – August 2022 as subjects. The study's dependent variables were work-related risk factors (work and workload) and non-work-related risk factors (age and education level). The data used in this study are secondary data obtained by filling out the Multidimensional Fatigue Inventory 20 (MFI-20) questionnaire online. Results showed that 67,3% of respondents experienced fatigue. Fatigue complaints tend to be experienced by dump truck operators with a working period of ≥ 10 years, a workload of operating 1 type of dump truck, an age of ≥ 30 years, and an educational level of SMA/SMK.
Read More
S-11212
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Budi Hayati; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Mila Tejamaya, Arief Budiman
S-10462
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiara Nurhafizhah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Mila Tejamaya, Muthia Ashifa
Abstrak: Kebutuhan energi batu bara yang masih menempati urutan ke-2 di dunia dengan karakterisiknya yang dikenal tinggi resiko menjadikan bahasan mengenai kesehatan pekerja tambang batu bara penting untuk didiskusikan. Salah satu risiko yang terdapat dalam kegiatan pertambangan batu bara adalah buruknya kualitas udara dalam ruangan (KUDR) akibat banyaknya bahaya dalam udara pertambangan batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pengukuran kualitas udara dalam ruangan kantor PT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif yang berasal dari data sekunder. Variabel yang diukur adalah NO2, SO2, CO2, CO, Pb, PM10, suhu, kelembapan, dan kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat masalah KUDR yakni pada kebisingan, suhu dan kelembapan yang melewati persyaratan. Manajemen KUDR yang sudah dilakukan oleh PT X masih dapat dikembangkan menjadi manajemen KUDR yang lebih sistematis dan komprehensif. Kata kunci: Tambang batu bara, kualitas udara dalam ruangan, parameter kimia, parameter fisik Coal still ranks the second largest source of total global energy demand. Complemented with high risk nature of coal mining activity make the topic about health of coal workers important to discuss. One of the risks exist in coal mining activities is the poor indoor air quality (IAQ) due to high concetration of airborne pollutant in coal mining air. This study aims to evaluate the results of air quality measurements in the office of PT X. This research used descriptive approach with quantitative data derived from secondary data. The measured variables are NO2, SO2, CO2, CO, Pb, PM10, temperature, humidity, and noise. The results showed that there was IAQ problem, namely noise, temperature and humidity which exceed the recommendations. IAQ management that has been carried out by PT X can still be developed into a more systematic and comprehensive IAQ management. Key words: Coal mining, office air quality, chemical parameter, physical parameter
Read More
S-10476
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizky Yuli Ikhwanuddin; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Ahmad Afif Mauludi, Hasan Bisri
Abstrak:
Profil K3 Nasional 2022 di Indonesia menunjukkan bahwa faktor manusia dalam keselamatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap risiko kecelakaan kerja, termasuk di dalamnya perilaku mengambil risiko di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan pendekatan mixed method kuantitatif dan kualitatif, yang bertujuan mendapatkan gambaran persepsi karyawan tentang perilaku mengambil risiko di tempat kerja serta menelusuri faktor-faktor penyebab karyawan berperilaku tersebut. 283 karyawan PT. XYZ Site A dari tingkat manajemen, pengawas, dan pekerja berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan pertanyaan terbuka serta dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan Uji Statistik Chi-Square, serta secara kualitatif dengan menggunakan Model HFACS (The Human Factors Analysis and Classification System) dan Qualitative Comparative Analysis. Dari hasil Uji Chi-Square, variabel independen yang memiliki nilai Asymp. Sig. (2-sided) di bawah 0,05 (95% CI) adalah jabatan/posisi (0,014), penerimaan perilaku mengambil risiko (0,018), normalisasi kecelakaan kecil (0,002), keputusan akan mengambil risiko (0,000), serta persentase jumlah pelaku pelanggaran (0,032). Hal ini mengindikasikan bahwa kelima variabel tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perbuatan melanggar peraturan. Secara kualitatif, faktor-faktor penyebab perilaku mengambil risiko berupa kondisi berpuas diri dan kejenuhan, kurangnya komunikasi, kurangnya pengawasan, kurang tegasnya teguran / hukuman terhadap pelanggaran, serta pembiaran kondisi tidak aman. Secara pengaruh organisasi, manajemen sumber daya, iklim organisasi, serta proses organisasi perlu ditingkatkan kinerjanya. Perusahaan disarankan untuk meningkatkan pengaruh organisasinya ke arah upaya pencegahan perilaku mengambil risiko tersebut, diiringi dengan pemantauan ketat kepada tidak hanya pekerja, namun juga kepada para pengawasnya agar selalu berperilaku selamat.

The 2022 National Occupational Health and Safety (OHS) Profile in Indonesia shows that the human factor in safety is a factor that influences the risk of work accidents, including risk-taking behavior at workplace. This research uses a cross-sectional design and a mixed method of qualitative and quantitative approach, which aims to obtain an overview of employee perceptions towards risk-taking behavior at workplace and to explore the factors causing employees to perform such behavior. 283 employees of PT. XYZ Site A from the management, supervisory, and worker levels participated in this study. Data was collected through a questionnaire with open-ended questions and analyzed quantitatively using the Chi-Square Statistical Test, as well as qualitatively using the HFACS (The Human Factors Analysis and Classification System) Model and Qualitative Comparative Analysis. From the results of the Chi-Square Test, the independent variables that have a value of Asymp. Sig. (2-sided) below 0.05 (95% CI) are job title/position (0.014), acceptance of risk-taking behavior (0.018), normalization of minor accidents (0.002), decision to take risks (0.000), and the percentage of the number of violators (0.032). This indicates that those five variables have a positive and significant effect on rule-breaking. Qualitatively, factors causing risk-taking behavior are the conditions of complacency and boredom, lack of communication, lack of supervision, lack of strong punishment on violations, as well as ignorance on unsafe conditions. As per organizational influences, the resource management, organizational climate, and organizational processes need improvement on their performance. The company is advised to increase its organizational influence towards efforts to prevent this risk-taking behavior, by carrying out strict monitoring not only to the workers, but also to the supervisors so that they always behave safely.
Read More
T-7165
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diniyah Indah Fahmi Putri; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Junaidi, Ade Kurdiman
Abstrak: Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbsesar kedua di Asia Pasifik. Industribatu bara merupakan salah satu industri penopang utama ekonomi Indonesia. Aktivitasindutri batu bara cukup banyak di Indonesia. Industri batu bara merupakan industridengan tingkat risiko tingi (high risk). Data internasional dan nasional menunjukan angkakematian dan kecelakaan di industri batu bara cukup tinggi. Beberapa hasil penelitianmenemukan bahwa salah satu penyebab terjadinya kecelakaan tersebut yaitu prosespenilaian risiko yang tidak efektif dan effisien. Penelitian ini merupakan studi deskriptifdengan pendekatan studi kasus (kajian) terhadap implementasi penilaian risiko padaaktivitas hauling batu bara PT.HPU jobsite MGA dan melakukan analisis bandingterhadap hasil tinjauan literatur penilaian risiko yang ideal. Tujuan dari penelitian ini yaitumengetahui proses penilaian risiko yang ideal berdasarkan literatur dan melakukananalisis banding dengan salah satu contoh pelaksanaannya di lapangan guna mengetahuiperbedaan dan persamaan antara konsep yang ideal dengan praktek di lapangan. Hasilpenelitian menunjukan terdapat beberapa perbedaan pada pelaksanaan penilaian risikopada literatur dan kasus. Dalam literatur identifikasi bahaya & risiko dapat menggunakanmetode tertentu yang sudah dilengkapi dengan form penilaian sementara kasus hanyamenggunakan brainstorming dan form yang dikembangkan sendiri. Selain itu, terdapatbeberapa komponen yang belum teridentifikasi dengan lengkap di dalam kasus namundisebutkan di dalam literatur. Pada tahap analisis, perbedaan terdapat pada prosespenentuan nilai probabilitas kejadian dimana literatur menggunakan analisis FTA atauETA sementara kasus masih melibatkan professional judgment semata. Namun secarakeseluruhan, hasil analisis banding terhadap pelaksanaan penilaian risiko pada kasus danproses penilaian risiko yang ideal berdasarkan literatur tidak menunjukan perbedaan yangbesar dan signifikan.Kata kunci: penilaian risiko; studi kasus; tinjauan literatur; analisis banding (komparasi);pertambangan batu bara.
Read More
S-10286
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Az Zahra Amalia Putri; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Mufti Wirawan, Herna Rosalin
Abstrak:
Penelitian ini menganalisis faktor kegagalan yang terjadi terhadap insiden di jalur hauling PT.X, dimana insiden di jalur hauling merupakan insiden berulang dengan persentase tertinggi selama dua tahun terakhir. Fokus penelitian merupakan analisis dari faktor individu ke organisasi, yaitu kondisi laten dan kegagalan aktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan Human Factor Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) dengan teknik telaah dokumen dan wawacara sebagai pengumpulan data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kondisi laten lebih banyak ditemukan, khususnya organizational influence dan unsafe leadership yang berinteraksi dengan kegagalan aktif, dimana skill based error paling banyak ditemukan dalam penelitian. Interaksi dari kedua faktor kegagalan tersebut meningkatkan risiko terjadinya insiden di jalur hauling.

This study analyzes the factors contributing to incidents on the hauling route of PT.X, where incidents on the hauling route have been recurring with the highest percentage over the past two years. The research focuses on analyzing factors from individual to organizational levels, specifically latent conditions and active failures. The methodology employed in this study is based on the Human Factor Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI), utilizing document review and interviews as data collection techniques. The research findings reveal a predominance of latent conditions, particularly organizational influences and unsafe leadership, interacting with active failures, where skill-based errors are most frequently identified. The interaction of these two failure factors increases the risk of incidents on the hauling route.
Read More
S-11541
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive