Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31709 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Bekti Aribawanti Rini; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Tiffany Tiara Pakasi, Hanung Wikantono
Abstrak: Kabupaten Purbalingga adalah salah satu daerah endemis penyakit DBD di Indonesia. Peningkatan kasus hamper 3 kali lipat pada bulan Januari-Juni 2019 dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor karakteristik individu, faktor perilaku, faktor lingkungan rumah, dan faktor program DBD. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara dan observasi. Total sampel sebanyak 408 responden dari dua kecamatan dengan kasus tertinggi. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat (chi square), dan analisis multivariat (Regresi Logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan Kejadian DBD di Kabupaten Purbalingga adalah umur: 6-18 tahun (OR: 3,75; 95% CI: 1,91-7,36), ≤ 5 tahun (OR: 2,55; 95% CI: 0,94-6,89), 19-45 tahun (OR: 2,23; 95% CI: 1,27-3,94), kebiasaan menguras TPA (OR: 2,13; 95% CI: 1,34-3,39), kebiasaan menggantung pakaian (OR: 1,87; 95% CI: 1,06-3,31), keberadaan tanaman hias (OR: 9,22; 95% CI: 2,54-33,50), keberadaan barang bekas (OR: 1,63; 95% CI: 1,03-2,58), penggunaan kassa nyamuk pada ventilasi (OR: 12,35; 95% CI: 3,34-45,74), dan pencahayaan (OR: 1,75; 95% CI: 1,07-2,87). Bagi Dinas Kesehatan diharapkan dapat mengintensifkan penyuluhan tentang DBD dan meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan 3M Plus sehingga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Bagi Masyarakat diharapkan dapat melaksanakan PSN 3M Plus secara mandiri salah satunya melalui pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

Purbalingga Regency is one of the endemic area of DHF in Indonesia. The increase of DHF cases in Purbalingga Regency in January-June 2019 almost tripled compared to the number of cases in 2018. This study is necessary to conduct research on individual characteristics, behaviours, household  environmentals, and DHF programs associated with the incidence of DHF. It used a case control study. The data were collected using questionnaires through interviews and observations. Sample of 408 respondents was taken from two subdistricts with the highest cases. Logistic Regression were employed in this study. The results of the study indicate that the factors associated with the incidence of DHF in Purbalingga Regency in 2019 were the age: 6-18 year (OR: 3,75; 95% CI: 1,91-7,36), ≤5 year (OR: 2,55; 95% CI: 0,94-6,89), 19-45 year (OR: 2,23; 95% CI: 1,27-3,94), habit of drain the water supply containers (OR: 2,13; 95% CI: 1,34-3,39), habit of hanging clothes (OR: 1,87; 95% CI: 1,06- 3,31), the availability of ornamental plants (OR: 9,22; 95% CI: 2,54-33,50), the presence of discarded trash (OR: 1,63; 95% CI: 1,03-2,58), the availability of mosquito gauze (OR: 12,35; 95% CI: 3,34-45,74), and the lighting (OR: 1,75; 95% CI: 1,07-2,87). The Health Office is expected to intensify promoting about DHF and to increase the inter-related sectors in supporting the implementation of PSN 3M Plus. The community is expected to be able to implement PSN 3M Plus independently, one of which is through the implementation of the “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)”.
Read More
T-5860
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Purwoko Widodo; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Syahrizal Syarif, Sholah Imari
Abstrak:

Kota Mataram adalah salah satu daerah endemis penyakit DBD di Indonesia, karena sejak Tahun 2003 hingga Tahun 2012, selalu ditemukan kasus penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, perilaku dan lingkungan rumah penduduk dengan kejadian DBD. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah penduduk Kota Mataram, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian penduduk Kota Mataram yang berasal dari semua kecamatan yang ada di Kota Mataram. Kasus adalah penduduk Kota Mataram yang pernah dirawat di rumah sakit pada periode Januari?Maret 2012 dan didiagnosis menderita suspek DBD/DD/DBD. Kontrol adalah tetangga kasus yang tidak pernah diagnosis menderita suspek DBD/DD/DBD pada periode yang sama. Penelitian ini menemukan, variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD di Kota Mataram pada Tahun 2012 adalah variabel pekerjaan (OR bekerja=2,04 ; 95%CI=1,032-4,015 ; OR bersekolah=3,80 ; 95%CI=1,281-11,302) dan penggunaan kassa nyamuk (OR=0,42 ; 95%CI=0,218-0,810). Bagi masyarakat, perlu peningkatan upaya perlindungan diri terhadap penularan penyakit DBD, terutama saat beraktifitas di luar rumah (saat bekerja/bersekolah), diantaranya dengan menggunakan pakaian yang dapat mencegah gigitan nyamuk dan penggunaan obat nyamuk oles (repellent). Bagi Dinas Kesehatan Kota Mataram, perlu intensifikasi pemeriksaan jentik dan PSN DBD di tempat-tempat umum, khususnya di sekolah-sekolah dan perkantoran bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektor terkait.


  Mataram city is one of the endemic areas of dengue fever in Indonesia, because since the Year 2003 to 2012, is always found dengue fever cases. This study aims to determine the relationship between the characteristics, behavior and home environment of the population with the incidence of dengue. This study is an analytical study with case-control design. The population in this study were residents of the city of Mataram, while the study sample was part of the population Mataram from all districts in the city of Mataram. Case is a resident of the city of Mataram who had been treated in hospital in the period from January to March 2012 and was diagnosed with suspected DHF / DD / DHF. Control is a neighbor of cases that never diagnosed with suspected DHF / DD / DHF in the same period. This study found that variables related to the incidence of dengue in the city of Mataram in the year 2012 is the variable of work (OR worker=2,04 ; 95%CI=1,032-4,015 ; OR student=3,80 ; 95%CI=1,281-11,302) and the use of mosquito net (OR=0,42 ; 95%CI=0,218-0,810). For society, need to increase efforts to protect themselves against dengue disease transmission, especially when activities outside the home (at work / school), such as by using clothing to prevent mosquito bites and use mosquito repellent ointment. For Mataram City Health Department, need to the intensification of larvae and eradication of DHF mosquito breeding places examination in public places, especially in schools and offices, to work with cross sector / program linked.

Read More
T-3593
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dessy Triany; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Renti Mahkota, Endang Burni Prasetyowati, Manik Kusmayoni
Abstrak: Latar belakang. Dampak perubahan iklimi menyebabkan tingginya penyebaran penyakit DBD, dan semakin meningkatnya jumlah KLB DBD dibeberapa wilayah kabupaten/kota di Indonesia. Pada bulan Januari 2016 terjadi KLB DBD di Kabupaten Tangerang.
Metodologi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD pada saat KLB di Kabupaten Tangerang, menggunakan desain kasus kontrol dengan analisis multivariat uji logistic regresion. Jumlah sampel 201 terdiri dari 67 kasus dan 134 kontrol. Kasus adalah penderita DBD pada saat KLB dengan konfirmasi medis yang berusia 5-44 tahun, kontrol adalah tetangga kasus yang berada pada radius 100 dari rumah kasus. Data diambil langsung kerumah kasus dan kontrol yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2016
Hasil penelitian, Kejadian DBD dipengaruhi oleh faktor umur OR: 22,87 (95% CI: 6,67- 78,51), jenis kelamin 3,62 (95% CI : 1,71-7,67), kebiasaan tidur siang OR: 2,47 (95% CI: 1,20-5,12), kontak dengan penderita OR: 2.22 (95% CI: 1,05-4,68) dan lingkungan rumah yang terdapat kebun/semak OR: 2,02 (95% CI: 0,99-4,14). Umur merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kejadian DBD. Disarankan. Masyarakat disarankan lebih waspada terhadap penyakit DBD dan kepada pemerintah agar meningkatkan promosi kesehatan tentang penyakit DBD sehingga masyarakat dapat berperanan dan berpartisipasi aktif dalam upaya pengendalian penyakit DBD.
Kata kunci : DBD, karakteritik responden, faktor perilaku, faktor lingkungan rumah dan program pengendalian DBD

Background: Impact of climate change to high spread of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) and also increasing number of DHF outbreak in some district or city in Indonesia. Outbreak of dengue fever occurred in Tangerang regency in January 2016.
Methods. The aim of this study was to determine influence factors of DHF outbreak incidence. This study was conducted in Tangerang Regency. A case-control study design with logistic regresion test of multivariate analysis. The total sample was 201, 67 cases of DHF and 134 controls. Cases were 5-44 years old DHF patients during an outbreak with medical confirmation. The control was a neighbor of cases who live in the radius of 100 meter. The study was conducted from February to May 2016 using the primary data.
Results, Incidence of dengue was influenced by age OR: 22.87 (95% CI: 6.67 to 78.51), the sex OR 3.62 (95% CI: 1.71 to 7.67), the habit of napping OR: 2.47 (95% CI: 1.20 to 5.12), contact with patients DHF OR: 2:22 (95% CI: 1.05 to 4.68) and a home environment there are gardens/shrubs OR: 2.02 ( 95% CI: 0.99 to 4.14) and DHF incidence. Age is the dominant factor affecting the incidence of DHF. Suggestion. Increasing the awareness of DHF in the community. The government increased health promotion on DHF so that people can contribute and participate actively to control DHF.
Keywords : DHF, characteristics of respondents, behavior factor, household environment factor, dengue fever control program.
Read More
T-4610
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Triyuni Rizkya Mika; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Riri Komala Sari
Abstrak:

Perkembangan kasus DBD di kota Depok mengalami peningkatan baik dari segi jumlah kasus maupun dari sebaran distribusi wilayah terjangkit. Pada tahun 2023 kasus demam berdarah di kota Depok terdeteksi sebanyak 1.032 kasus sehingga diperoleh angka kesakitan/incidence rate DBD sebesar 53,53 per 100.000 penduduk dan angka kematian sebanyak 5 orang sehingga diperoleh angka kematian/case fatality rate DBD sebesar 0,48%. Kasus DBD tertinggi terjadi di kecamatan pancoran mas sebanyak 174 kasus DBD. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue di puskesmas pancoran mas depok tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data primer. Hasil analisis bivariate dengan uji chi-square didapatkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian DBD yaitu kebiasaan menggantung baju (nilai p = 0,011; POR = 3,25; 95% CI = 1,31-8,08) dan pengelolaan barang bekas (p = 0,012; POR = 0,33; 95% CI = 0,14-0,78). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian DBD yaitu usia (p = 0,368), jenis kelamin (p = 0,129), penggunaan obat/anti nyamuk (p = 0,521), sarana pembuangan sampah (p = 0,080). Masyarakat diharapkan untuk bekerja sama dalam program pemberantasan sarang nyamuk yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan pemerintah setempat.


 

The development of dengue fever cases in Depok city has increased both in terms of the number of cases and the distribution of infected areas. In 2023, 1,032 cases of dengue fever were detected in Depok city, resulting in a dengue morbidity/incidence rate of 53.53 per 100,000 population and a mortality rate of 5 people, resulting in a dengue fatality rate of 0.48%. The highest DHF cases occurred in Pancoran Mas sub-district as many as 174 DHF cases. This study aims to determine the factors associated with the incidence of dengue hemorrhagic fever at the pancoran mas health center in depok in 2024. This study is a quantitative study with a cross-sectional design and uses primary data. The results of bivariate analysis with the chi-square test showed that the variables significantly associated with the incidence of DHF were the habit of hanging clothes (p value = 0.011; POR = 3.25; 95% CI = 1.31-8.08) and the management of used goods (p = 0.012; POR = 0.33; 95% CI = 0.14-0.78). The variables that were not significantly associated with DHF incidence were age (p = 0.368), gender (p = 0.129), use of mosquito repellent (p = 0.521), waste disposal facilities (p = 0.080). The community is expected to cooperate in the mosquito nest eradication program implemented by the Puskesmas and local government.

Read More
S-11853
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miladia Nurur Romadlon; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Hidayat Nuh Ghazali
Abstrak: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit menular berupa infeksi akut oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes . Kasus demam berdarah di Indonesia pada tahun 2024 hingga minggu ke-12 kasus demam berdarah mengalami peningkatan mencapai 2,6 kali dibandingan kasus tahun 2023 pada minggu yang sama. Jumlah kejadian DBD di Kabupaten Cilacap tahun 2024 mengalami peningkatan hingga 6 kali dibandingkan kejadian tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perubahan iklim (curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara) dengan kejadian DBD di Kabupeten Cilacap bulan Januari 2022- Juli 2024. Desain studi berupa studi ekologi dengan menganalisis data sekunder dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan data sekunder dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Cilacap secara total sampel. Analisis dilaksanakan secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi pearson dan analisis regresi linear menggunakan SPSS ver. 20. Hasil analisis menunjukan bahwa curah hujan  dan kelembaban udara tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Sedangkan suhu udara memiliki hubungan yang signifikan (nilai P=0,02, r= 0,416). Peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan suhu udara dapat mempengaruhi peningkatan kejadian demam berdarah dengue, dikarenakan suhu udara mampu mepertcepat perkembang biakan nyamuk Aedes. Sehingga jika terjadi peningkatan suhu udara disarankan kepada BMKG untuk memberikan informasi kepada dinas kesehatan pengendalian penduduk dan keluarga berncana, agar dijadikan perhatian untuk waspada dan segera melakukan tindakan preventif.
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease in the form of an acute infection by the dengue virus, which is transmitted by the Aedes  mosquito. Dengue fever cases in Indonesia in 2024 until the 12th week of dengue fever cases have increased by 2.6 times compared to cases in 2023 in the same week. The number of dengue incidents in Cilacap Regency in 2024 has increased up to 6 times compared to the previous year's events. The purpose of this study is to determine the relationship between climate change (rainfall, air temperature and air humidity) and the incidence of dengue fever in Cilacap Regency in in January 2022 till July 2024. The study design is in the form of an ecological study by analyzing secondary data from the Population Control and Family Planning Health Office and secondary data from the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency of Cilacap Regency in a total sample. The analysis was carried out univariate and bivariate with Pearson correlation test and linear regression analysis using SPSS ver. 20. The results of the analysis show that rainfall and air humidity have no significant relationship. Meanwhile, air temperature has a significant relationship (P=0.02, r=0,416). Researchers concluded that an increase in air temperature may affect the increased incidence of dengue hemorrhagic fever, because the air temperature is able to accelerate the breeding of Aedes mosquitoes. So that if there is an increase in air temperature, it is recommended to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency to provide information to the health office for population control and family control, so that it is used as a concern to be vigilant and immediately take preventive measures.
Read More
S-11811
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chairunnisa Niken Lestari; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Aan Ariyanti
Abstrak: ABSTRAK DKI Jakarta merupakan daerah endemis DBD, di mana Jakarta Timur selalu menjadi kota dengan jumlah kasus tertinggi setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persebaran insidens DBD berdasarkan orang, tempat, waktu, dankorelasi antara faktor lingkungan seperti karakteristik lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan praktik pengendalian vektor dengan Insidens DBD di Jakarta Timur tahun 2012-2016. Data yang digunakan adalah data sekunder, total populasi penelitian dengan unit analisis tingkat kecamatan (agregat). Desain penelitian studi kuantitatif observational ekologi. Rata-rata Insidens DBD tahun 2012-2016 tersebar lebih tinggi pada laki-laki, tertinggi di Kecamatan Pulogadung, memuncak pada bulan Maret-April setiap tahunnya, dan terjadi KLB pada tahun 2016. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan Insidens DBD adalah kelembaban udara, jumlah hari hujan, dan cakupan Jumantik melapor. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan penyusunan program pengendalian DBD untuk mencegah potensi wabah, dan menjadi studi pembuka untuk analisis tingkat individu. Kata kunci:Endemisitas DBD, Jakarta Timur, Faktor Lingkungan DKI Jakarta is a DHF endemic area, where East Jakarta has always been the city with the highest number of cases each year. This study aims to identify the DHF Incidence distribution by person, place, time, and correlation between environmental factors such as physical environment, social environment, and vector control practices with DHF incidence in East Jakarta 2012-2016. The data used are secondary data, total study population with district analysis unit (aggregate). The study design is quantitative observational study of ecology. The mean of DHF prevalence in 2012-2016 is higher in males, the highest in Pulogadung district, peaking in April-March in every year, and outbreak was occurred in 2016. The variables which have a significant association with DHF prevalence are air humidity, number of rainy days, and coverage of Jumantik who reports. This study is expected to become a reference for the preparation of DHF control programs to prevent potential outbreaks, and to be an opening study for individual level analysis. Key words:DHF Endemicity, East Jakarta, Environmental Factors
Read More
S-9664
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lila Kesuma Hairani; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Rina Fithri Anni B.
S-5794
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yunita Eka Putri; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Sri Haryati
Abstrak:
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemis di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk juga di wilayah tropis lainnya. Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD berat. Status gizi erat hubungannya dengan status imunologi seseorang yang berkaitan dengan imunopatogenesis dari DBD. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan stunting dengan kejadian DBD pada balita di Kabupaten Sumbawa. Desain studi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi analitik dengan rancangan kasus control. Sampel kasus akan di ambil dari keseluruhan kasus, dan untuk sampel kontrol akan diambil dengan menggunakan tekhnik sampel acak (Simple Random Sampling). Sehingga dapat disimpulkan jumlah kasus 97 (total kasus) keluarga yang memiliki balita dengan diagnosa DBD selama tahun 2018 sampai Maret 2020 (dari 5 wilayah kerja puskesmas dengan jumlah DBD pada balita terbanyak) sedangkan kontrol 194 keluarga yang memiliki balita yang merupakan tetangga kasus. Dari hasil bivariat dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian DBD pada balita di Kabupaten Sumbawa (p value = 0.0001) dengan OR = 3.269 (95% CI: 1.757-6.083). Pada analisis multivariate menunjukkan hal yang sama (p value = 0.0001) dengan OR = 3.22 (95% CI: 1.679-6.174). Hal ini menunjukkan bahwa balita dengan status gizi pendek dan sangat pendek meningkatkan risiko 3.22 kali terkena DBD.

Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease in most parts of Indonesia, including in other tropical regions. Nutritional status is closely related to a person's immunological status related to immunopathogenesis of DHF. The purpose of this study was to determine the relationship of stunting with the incidence of DHF in toddlers in Sumbawa Regency. The study design that will be used in this study is an analytic study with a case control design. Case samples will be taken from all cases, and for control samples will be taken by using a random sample technique (Simple Random Sampling). So it can be concluded the number of cases 97 (total cases) of families who have toddlers with DHF diagnoses from 2018 to March 2020 (from 5 working areas of puskesmas with the highest number of DHFs in toddlers) while control of 194 families who have toddlers who are neighboring cases. From the bivariate results it can be concluded that there is a significant relationship between nutritional status and the incidence of DHF in children under five in Sumbawa Regency (p value = 0.0001) with OR = 3,269 (95% CI: 1,757-6,083). In multivariate analysis showed the same thing (p value = 0.0001) with OR = 3.22 (95% CI: 1,679-6,174). This shows that toddlers with short and very short nutritional status increase the risk of 3.22 times getting DHF.

Read More
T-5830
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riza Farina Fitri; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Agus Handito, Inggariwati
Abstrak:
Angka kesakitan demam berdarah dengue terus meningkat setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran epidemiologi kejadian demam berdarah dan faktor – faktor yang mempengaruhi nya. Variabel yang diukur adalah kepadatan penduduk, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, penyelidikan epidemiologi dan fogging focus. Studi ini merupakan studi ekologi/ studi korelasi, menggunakan data sekunder, yang unit analisisnya populasi. Analisis multivariat menggunakan multiple regresi linear, Faktor yang dominan berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue antara lain variabel curah hujan dengan p-value=0,000, variabel kepadatan penduduk dengan p-value=0,024, variabel kelembaban udaran dengan p-value= 0.004 dan variabel kecepatan angin dengan p value = 0.000.

The morbidity rate of dengue hemorrhagic fever continues to increase every year. The purpose of this research is to find out the epidemiological description of the incidence of dengue fever and the factors that influence it. The variables measured were population density, rainfall, air temperature, air humidity, epidemiological investigations and fogging focus. This study is an ecological study/correlation study, using secondary data, whose unit of analysis is population. Multivariate analysis using multiple linear regression. The dominant factors related to the incidence of dengue hemorrhagic fever include rainfall variable with p-value = 0.000, population density variable with p-value = 0.024, air humidity variable with p-value = 0.004 and speed variable. wind with p value = 0.000.
Read More
T-6634
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutammimul Ula; Pembimbing: Yovsah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Dian Meutia Sari
Abstrak: Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan drah diastolic ≥ 90 mmHg yang berlangsung lama. Sering tidak menunjukkan gejala dan tidak terdeteksi dini, baru disadari apabila telah menyebabkan gangguan organ. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubuungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Sapeken Kabupaten Sumenep Tahun 2019. Sampel penelitian ini adalah penduduk yang berusia > 18 tahun yang berkunjung ke puskesmas. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 101 responden, dengan uji statistik Chi-Square. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu pemeriksaan fisik (tekanan darah, berat badan dan tinggi badan) dan isian kuesioner. Penelitian ini dilakukan bulan Mei-Juni 2019. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil yang terdapat hubungan bermakna secara statistic yaitu Riwayat Keluarga (OR=2,87: 95%CI=1,27-6,50), Pendidikan (OR=2,79: 95%CI=1,17-6,69), Obesitas (OR=8,38: 95%CI=2,30-30,65), Kebiasaan menkonsumsi makanan asin (OR=7,16: 95%CI=2,91-17,67). Perlunya peningkatan hidup sehat sebagai pencegahan komplikasi ataupun pencegahan munculnya hipertensi di masyarakat. Kata Kunci: Hipertensi, puskesmas, faktor risiko hipertensi, cross sectional
Read More
S-10023
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive