Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38362 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
AI Dewi Hendriani; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Dian Ayubi, Tri Krianto, Deni Diyana, Apep Yosa Firmansyah
Abstrak:
Kepuasan pelanggan di RSUD dr. Soekardjo mengalami penurunan sejak 3 (tiga) tahun terakhir dan belum mencapai target yang ditetapkan. Kepuasan pasien merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit. Pasien sebagai konsumen eksternal ingin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai harapan. Untuk menilai kepuasan pasien dilakukan pengukuran melalui 4 dimensi kepuasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemberian informasi dan edukasi terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2020. Penelitian ini menggunakan Pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional study, dengan sampel sebanyak 173 pasien rawat inap dewasa yang diambil secara quota sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji chie square dan regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukan pemberian informasi dan edukasi berperan terhadap kepuasan pasien di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2020, pasien yang cukup mendapatkan informasi dan edukasi 4 kali merasa lebih puas dengan pelayanan rumah sakit dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan cukup informasi dan edukasi. Untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien ketersediaan dan penggunaan media informasi dan edukasi perlu ditingkatkan sehingga pesan akan lebih mudah dipahami pasien

Customer satisfaction at RSUD dr. Soekardjo has decreased since the last 3 (three) years and has not yet reached the target set. Patient satisfaction is one of that affects the quality of hospital services. Patients as external consumers need to get health services as expected. patient satisfaction measure were taken through 4 dimensions of satisfaction. This study aims to determine the role of deliver Information and health Education in the Inpatient at RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya 2020. The research used quantitative approach with cross sectional study design. The sample in this study was 173 adult inpatients with a sampling technique using quota sampling. Data collected using a questionnaire with the interview method. Data were analyzed with chi square and multiple logistic regression. The results showed that the delivered of information and education was related to patient satisfaction at RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya 2020, patients who were adequately informed and educated 4 times were more satisfied with hospital services compared to patients who did not get enough information and education. Suggestions are to conduct an overall evaluation of the implementation of deliver information and education, the availability of information and education media as well as the increased use of these media

Read More
T-5881
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ai Cahyati; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo
S-1768
Depok : FKM UI, 2000
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sukmawati; Pembimbing: Anwar Hasan
S-3044
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novy Maryana; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Wahyu Sulistyadi, Puput Oktamianti, Yout Savitrhi, Feria Kowira
Abstrak: Penerapan tatalaksana COVID-19 masih mengalami kendala pada RSUD dr. Agoesdjam, dimana masih ada kekurangan berupa dokter dan perawat belum mendapatkan pelatihan penanganan pasien COVID-19 dan ruang isolasi belum standar. Pada tanggal 7 Mei 2020, Kabupaten Ketapang PDP total 43 orang yaitu laki-laki 23 orang dan perempuan 20 orang. ODP berjumlah 1057 orang dengan jenis kelamin laki-laki 608 orang dan perempuan 449 orang dan positif 12 orang dan meninggal 1 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi, pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan perawat dan bidan dalam tatalaksana COVID-19 di RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang tahun 2020. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat dan bidan yang menangani Covid-19 di RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang sebanyak 44 responden. Data Primer diperoleh dari hasil penyebaran Google Form yang telah teruji validitas dan reabilitas. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian ini menunjukkan responden penelitian ini adalah perawat (6,8%) dan bidan (93,2%) berjenis kelamin perempuan (84,1%) dengan usia The implementation of COVID-19 management is still having problems at RSUD dr. Agoesdjam, where there is still a shortage of doctors and nurses who have not received training in handling COVID-19 patients and isolation rooms are not standardized. On May 7, 2020, Covid 19 patients under supervision of Ketapang District had a total of 43 people, namely 23 men and 20 women. Total of person in monitoring is 1057 people with the gender of 608 men and 449 women and 12 positive people and 1 person died. The study aims to determine the relationship between demographic characteristics, knowledge and attitudes towards the compliance of nurses and midwives in managing COVID-19 in dr. Agoesdjam Ketapang Regency in 2020. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The samples of this study were nurses and midwives who handled Covid-19 at dr. Agoesdjam Ketapang Regency as many as 44 respondents. Primary data is obtained from the results of the distribution of Google Forms that have been tested for validity and reliability. Data analysis was performed using univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of this study shows that the respondents of this study are female nurses (6.8%) and midwives (93.2%) aged < 45 years old (97.7%) and undergraduate education (56.8%) having knowledge 88.69 good, being kind 82.18 and the level of obedience 82.96. Nurses and midwives with good knowledge are more obedient than those with poor knowledge so that it will affect attitudes and practices in the management of COVID-19. It is hoped that it can provide training or skills to officers through availability of regular education and training on working procedural, preventing and controlling of COVID-19
Read More
T-6082
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aida Nursanti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih
S-3302
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pipin Farida; Pembimbing: Zulazmi Mamdy, Ridwan Z.Sjaaf; Penguji: Evi Martha, Achmad Soebagio T, Farida Djufri
Abstrak:

Salah satu masalah paling pokok dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan adalah yang menyangkut sumber daya tenaga. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. Sumber daya terpenting dalam rumah sakit adalah perawat, karena selain jumlahnya yang terbesar dari seluruh tenaga yang ada, mereka memberikan pelayanan 24 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu serta kontak yang konstan dengan pasien. Meningkatnya prevalensi gangguan jiwa akhir-akhir ini dan persentase rawat inap yang mengalami peningkatan, memerlukan pelayanan yang optimal dari RS Jiwa. Apalagi RS Jiwa Pusat Bogor sebagai pusat rujukan tertinggi dalam bidang kesehatan jiwa dituntut untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusianya secara terus menerus, sehingga mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan kinerja RS Jiwa Pusat Bogor. Secara teori dijelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja adalah terpenuhinya faktor kepuasan dalam pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kinerja menurut persepsi mereka (perawat) di RS Jiwa Pusat Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Cross sectional", dengan responden seluruh perawat pelaksana fungsional di ruang rawat inap sebanyak 137 orang, dari 172 orang perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis dilakukan dengan univariat, selanjutnya analisis bivariat dengan uji "Kai Kuadrat". Adapun analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan lebih sedikit responden yang mempunyai kinerja yang baik menurut persepsi mereka sendiri yaitu 35.04 % dan hasil uji bivariat diketahui variabel kepuasan kerja tidak ada yang memiliki nilai p value 0.05, berarti tidak ada variabel independen yang menunjukkan adanya hubungan bermakna secara statistik dengan persepsi kinerja, serta variabel kontrol adalah pendidikan yang memiliki nilai p value < 0.05 (0.003) mempunyai hubungan bermakna dengan persepsi kinerja. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada variabel yang berhubungan dengan persepsi kinerja. Sesuai dengan hasil penelitian ini. maka disarankan kepada pimpinan RS Jiwa Pusat Bogor untuk mengupayakan program peningkatan kinerja perawat melalui peningkatan kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), antara lain dengan memberi kesempatan mengikuti pendidikan keperawatan baik jalur formal dan non formal, sesuai dengan perencanaan rumah sakit. Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas dan mencakup seluruh variabel kepuasan kerja dari Herzberg serta pengukuran kinerja dengan metoda lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih akurat, reliabel dan tidak bias.


 

Relationship between Job Satisfaction and Performance Appraisal Perception of the Nurses at the Bogor Mental Hospital 2000. One of the main problems in health service is the human resources. That human resources is an important element is the success of this health services in the hospital. The most important human resources in the hospital is nurses, they give a 24 hour service a day. 7 days service a week, and they make a constant contact with the patients. The increase of mental sickness prevalence and the increase of the patients recently cause an optimum service need in a mental hospital, especially Bogor Mental Hospital is the centre of mental health referral. It this, therefore, demanded to always improve the quality of its human resources continuously. This will also give an impact on the improvement Bogor Mental Hospital performance. Theoretically, its said that one factor Co improve the performance appraisal is the fulfillment of one's satisfaction in doing jobs. The study was done to find out the relationship between nurses' job satisfaction and performance appraisal Perception in the Bogor Mental Hospital. Cross Sectional approach were used in this study. As many as 137 out of 172 functional nurses become the respondents. Questionnaires the respondents filled in were used to collect the data. The result of study shows that fewer nurses have a good performance appraisal perception 35.04 %. And bivariat analysis that there is no job satisfaction variables which has p value < 0.05. Control variable is education which has p value <0.05 (p = 0.003) has a significant correlation with a performance appraisal. Multivariat analysis shows that there no independent variables (job satisfaction) correlation with performance appraisal perception. Considering these promising results, it`s recommended that the ability and motivation improvement be continued, and to other researchers it?s suggested the same study involving a larger population which covers all job satisfaction from Herzberg and the data gained with other methods.

Read More
T-1172
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fizran; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Anwar Hasan, Mochammad Hasan, Saida Simanjuntak
Abstrak:

Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bukti tertulis bahwa proses asuhan keperawatan telah dilaksanakan dalam asuhan keperawatan pasien di rumah sakit. Kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan masalah sebelum mereka menyadari faktor-faktor yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan antara lain faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan, supervisi, pelatihan, rasio tenaga, ada tidaknya kegiatan tidak langsung, pengetahuan dan sikap.Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran informasi hubungan faktor-faktor karakteristik individu, supervisi, pelatihan, rasio tenaga, ada tidaknya kegiatan tidak langsung, pengetahuan dan sikap terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di unit rawat inap RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi.Penelitian merupakan penelitian Non Experimental dengan disain Cross Sectional. Sampel berjumlah sebanyak 86 orang yaitu dengan menggunakan Purposive Sampel pada 4 uni rawat inap spesialis dasar yaitu unit rawat inap penyakit bedah, penyakit dalam, penyakit anak dan bayi serta penyakit kebidanan dan kandungan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat, bivaria dengan uji statistik Chi-Square dan Multivariat dengan uji regresi logistik dan tingkat kemaknaa = 0,05. Tampilan distribusi frekuensi dan persentase kinerja, proporsi kinerja kurang lebih besar dari proporsi kinerja baik. Variabel-variabel tingkat pendidikan, status perkawinan, supervisi, pelatihan dan tingkat pengetahuan secara statistik ada hubungan bermakna dengan kinerja. Sedangkan variabel-variabel umur, jenis kelamin, masa kerja, rasio tenaga, ada tidaknya kegiatan tidak langsung dan sikap secara statistik tidak berhubngan tetapi secara proporsional ada kecenderungan perbedaan. Selanjutnya analisis multivariate variabel supervisi merupakan variahel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat dan dari hasil uji interaksi ternyata karakteristik individu tidak berperan sebagai variabel kontrol.Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada penentu kebijakan di RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja perawat pelaksana yaitu agar lebih meningkatkan peran supervisor keperawatan seperti kepada ruangan,perawat pengawas dan bidang keperawatan dan bidang pendidikan dan penelitian serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat pelaksana dalam bidang asuhan keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan dan lebih sering menyelenggarakan pelatihan, diskusi dan seminar asuhan keperawatan.


 

Factors Related to Nurse's Performance in Documenting Nursing Activities in In Patient General Hospital Dr. Ahmad Muchtar Bukittinggi Year of 2002Performance is a personnel's working performance whether in quality or quantity in an organization. Performance could be individual or group performing. Documentation of nursing activities is a written proof that nursing activities have been done. Nurse's performance in documenting nursing activities is a problem before they realize the factors that related to nursing activities documentation such as age, sex, education, experience, marriage status, supervision, training, human resources ratio, direct activities, knowledge, and attitude.Objective of this study is to get some information about relation factors such as individual characteristics, supervision, training, human resources ratio, direct activities, knowledge, and attitude with nurse's performance in documenting nursing activities in in-patient ward in Dr. Ahmad Muchtar General Hospital.This study is non-experimental with cross sectional design with 86 purposive sample taken from 4 in-patient ward specialist such as; in-patient ward surgery unit, internist, child and infant, and obstetric and gynecology. Data analyzed by univariate, bivariate by Chi-square test and multivariate by logistic regression and significance level oc = 0.005. Education level, marriage status, supervision, training, and knowledge variable statistically have significance relation with performance. Whereas sex, age, experience, human resources ratio, direct activities, and attitude, statistically not related but proportionally have differences. From multivariate analysis, supervision variable is the most related variable with nurse's performance and from interaction test; individual characteristics have no role as control variables.This study recommend to the policy maker in Dr. Achmad Muchtar General Hospital, Bukittinggi to improve nurses performance by improving supervisor's role and improve knowledge and skill in documenting activities, carrying out training and discussion.

Read More
T-1243
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1112
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bintang Siagian; Pembimbing: Hadi Pratomo
S-705
Depok : FKMUI, 1993
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heryanto; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Asih Setiarini, Dian Ayubi, Lina Marlina, Daning Pujiarti
Abstrak:
Berdasarkan hasil survei pemantauan status gizi (PSG) tahun 2018, sebanyak 26,64% balita di Kabupaten Lampung Utara mengalami stunting. Pada tahun 2020 Kabupaten Lampung Utara ditetapkan sebagai salah satu kabupaten lokasi fokus stunting. Tekait dengan implementasi intervensi penurunan stunting pada level masyarakat diketahui bahwa belum semua desa sudah membentuk kader pembangunan manusia (KPM) termasuk desa-desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kotabumi II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap, motivasi dan perilaku kader posyandu tentang stunting dan pencegahannya sebagai dasar penyususnan draf dokumen advokasi kebijakan peningkatan peran kader. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain rapid assessment procedure. Informan dalam penelitian ini adalah kader posyandu berjumlah 6 orang, dengan informan kunci berjumlah 7 orang yaitu bidan desa 5 orang, petugas gizi 1 orang dan kepala puskesmas 1 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam melalui telepon selluler,menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini ,menunjukan bahwa pengetahuan kader posyandu tentang stunting dan pencegahannya sebagian besar dalam katagori sedang, semua kader memiliki sikap postif tentang stunting dan pencegahannya, semua kader memilki motivasi yang tinggi, dan sebagian desa perilaku kader tentang deteksi dini stunting dan pencegahannya masih kurang. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut maka dapat disusun dokumen advokasi kebijakan berupa policy brief dengan rekomendasi antara lain: perlu meningkatkan kapasitas kader posyandu, dan perlu membentuk kader pembangunan manusia (KPM) sebagai tenaga yang dapat membantu dalam menanggulangi masalah stunting di desa dengan cara meningkatkan peran kader posyandu. Mengingat Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu kabupaten lokasi khusus stunting, maka hendaknya ada kebijakan pencegahan stunting terintegrasi pada level masyarakat dengan menjadikan kegiatan stunting menjadi program prioritas di anggaran dana desa dan membentuk kader pembangunan manusia (KPM) dengan merekrut tenaga kader posyandu
Based on the results of a nutritional status monitoring survey (PSG) in 2018, as many as 26.64% of children under five in North Lampung Regency were stunted. In 2020 North Lampung Regency was established as one of the stunting focus districts. Regarding the implementation of stunting dropping interventions at the community level, it is known that not all villages have formed human development cadres (HDC) including villages in the working area of the Kotabumi II Public Health Center. The purpose of this study was to identify the knowledge, attitudes, motivations and behavior of posyandu cadres about stunting and its prevention in the context of preparing policy advocacy documents regarding the role of cadres. The study uses qualitative methods with rapid assessment procedure design. The informants in this study were 6 posyandu cadres, with 7 key informants namely 5 midwives, 1 nutritionis and 1 puskesmas head. Data collection was carried out by means of in-depth interviews via cellular telephone, using interview guidelines. The results of this study indicate that the knowledge of posyandu cadres about stunting and prevention is still largely lacking, all cadres have a positive attitude about stunting and prevention, all cadres have high motivation, and cadre behavior regarding early detection of stunting and prevention, most are still lacking. Based on the identification results, a policy advocacy document can be prepared in the form of a policy brief with recommendations including: need to increase the capacity of posyandu cadres, and the need to establish human development cadres (KPM) as staff who can assist in overcoming stunting problems in the village by increasing the role of posyandu cadres . Considering that North Lampung Regency is one of the special stunting location districts, there should be an integrated stunting prevention policy at the community level by making stunting a priority program in village fund budgets and forming human development cadres (HDC) by recruiting posyandu cadres
Read More
T-6334
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive