Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38375 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Lanisa Nauli Sitorus; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Helen Andriani, Vetty Yulianty Permanasari, Jimmy Kurniawan, Dian Marsudiwati Ali
Abstrak: Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Membutuhkan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai, Stok yang cukup memberikan keleluasan dalam melakukan tindakan ataupun pengobatan yang dibutuhkan oleh pasien , terutama untuk Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai yang berhubungan dengan Covid 19 yang masuk kelompok AV diharapkan tidak pernah terjadi kekosongan stok.Dibutuhkan analisis khusus untuk mengelompokkan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai menjadi kelompok kelompok yang dapat dilihat proses pengendalian persediannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai dalam kelompok yang tepat, kemudian memilihkan metode pengendalian persediaannya. Desain penelitian ini adalah penelitian Operational Research , analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dari Analisis ABC Indeks Kritis dan VEN didapatkan kelompok AV berjumlah 23 item , dimana 13 item diantaranya merupakan BAHP untuk kebutuhan terkait Covid 19. Hasil penghitungan pengendalian persediaannya dengan metode Economic order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) menunjukkan hasil angka yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menjaga stok tetap terjaga. Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu belum memiliki sistem pengendalian persediaan yang akurat, sehingga dirasa perlu untuk menggunakan metode pengendalian persediaan agar tidak pernah terjadi kekurangan atau kosong stok
Health services in hospitals require consumable medical materials and devices, sufficient stock to provide flexibility in carrying out the actions or treatment needed by patients, especially for consumable medical materials and devices related to Covid 19 which are included in the AV group, it is hoped that this will never happen stock void. Special analysis is needed to classify Ingredients and Medical Consumables into groups that can be seen the process of controlling their supplies. This study aims to classify consumable medical materials and devices into the right groups, then choose the inventory control method. Design of this research is Operational Research, the analysis used is descriptive analytic. The results of this study indicate that from the ABC Critical Index and VEN analysis, it is found that the AV group consists of 23 items, of which 13 items are consumable medical materials and devices for Covid 19 related needs. The results of the calculation of inventory control using the Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) methods show the results of numbers that can be used as a reference in keeping stocks in check. Awal Bros Hospital in Ujung Batu does not yet have an accurate inventory control system, so it is necessary to use an inventory control method so that there is never a shortage or empty stock
Read More
B-2162
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Goklian Paraduan Haposan; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Atik Nurwahyuni, Vetty Yulianty Permanasari, Sri Diana Ginting Suka, Deriani Simatupang
Abstrak: Instalasi Farmasi Rumah Sakit merupakan salah satu unit Revenue Center di rumah sakit. Banyaknya bagian terkait unit tersebut dalam proses kegiatannya, baik secara internal maupun eksternal rumah sakit, membuat manajemen rumah sakit sebaiknya memikirkan sistem pengelolaan yang tepat dan terintegrasi pada siklus manajemennya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa implementasi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di IFRS Provita Jayapura pada tahun 2020 berdasarkan Permenkes No. 72 Tahun 2016, adalah terimplementasi sebagian dengan rata-rata capaian skoringnya adalah 73%. Hal yang paling baik terimplementasi adalah proses pada kegiatan penyimpanan dan sarana prasarana yang dimiliki oleh IFRS Provita. Sedangkan yang tidak terimplementasi adalah proses perencanaan baik perencanaan anggaran ataupun perencanaan kebutuhan obat tahunan. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen sebaiknya segera membuat regulasi tentang perencanaan anggaran dan kebutuhan obat tahunan yang terintegrasi dengan pihak-pihak terkait dan dapat dievaluasi pelaksanaannya pada tahun berjalan saat operasional rumah sakit berjalan
Hospital Pharmacy Installation is one of the units in the hospital which is often categorized as a Revenue Center unit. The large number of related parts, both internal and external to the hospital, in the process of activities at the Hospital Pharmacy Installation, makes management better think about a good and integrated management system in the management cycle. This research is a qualitative research with analytical descriptive design. The results of this study show that the implementation of the management of pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables at IFRS Provita Jayapura based on Permenkes No. 72 of 2016 is partially implemented with an average score of 72%. The best thing to implement is the process of storage activities and infrastructure owned by IFRS Provita, while what is not implemented is the planning process, either budget planning or annual drug demand planning. The results of this study suggest that management should immediately make regulations regarding budget planning and annual drug needs that are integrated with related parties and can be evaluated for their implementation in the current year when hospital operations are running.
Read More
B-2236
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Achmad Chairi; Pembimbing: Heru Kusumanto
B-444
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hingawati Setio; Pembimbing: Torang P Batubara; Penguji: Alex Papilaya, Sutan Yenis, Hendra Surya Tenggara, Julfrida
B-586
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Netty Supartiasih; Pembimbing: Khafifah Any
B-566
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Mardiyati Yuliningsih; Pembimbing: Sultan Yenis; Penguji: Alex Papilaya, Heru Kusumanto, Torang P. Batubara, Etty Rohati
Abstrak:

Pengelolaan obat/alat kesehatan di Rumah Sakit merupakan segi manajemen yang penting dan perlu dikelola dengan baik guna menjamin kelancaran pelayanan pasien. Obat/alat kesehatan persediaan ruangan adalah obat/alat kesehatan yang vital dan esensial yang diperlukan oleh ruangan untuk tindakan pelayanan dan harus tersedia setiap saat diperlukan. Ketidak tersediaan obat/alkes keperluan ruangan sangat berpengaruh pada kinerja pelayanan dan berakibat hilangnya pendapatan Rumah Sakit. Kebijakan pelayanan obat/alkes persediaan ruangan di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita dilaksanakan oleh Unit Farmasi dan diatur kebijakan pemakaiannya dengan standarisasi kebutuhan oleh Panitia Farmasi dan Terapi. Ketersediaan obat/alkes di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita sangat tergantung pada sistem pengelolaan yang telah ditetapkan sesuai ketentuan Dep Kes RI.Dalam tahun 2001, ketidaktersediaan obat/alkes persediaan ruangan frekwensinya mencapai rata-rata ± 22,5 % dan mencakup ± 8,5 % dari jumlah item yang diperlukan setiap bulan, sehingga sangat mengganggu pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran tentang ketidaktersediaan obat/alkes dan mengetahui masalah-masalah yang timbul didalamnya.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan study kasus dengan metode kwalitatif karena menghasilkan data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati. Penelitian dilakukan secara retrospektif untuk memperoleh data sekundcr dan prospektif untuk memperoleh data primer, melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung. Sebagai unit analisa adalah Unit Farmasi dan unit lain atau kepanitiaan yang terkait dengan sistem pengelolaan obat/alkes.Hasil penelitian menggambarkan bahwa ketidaktersediaan obat/alkes persediaan ruangan tergantung pada sistem pengelolaan yang sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur manajemen yaitu kebijakan pelayanan, organisasi, SDM, sarana/prasarana, metode dan sistem informasi, serta aspek logistik yang meliputi proses perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengawasan/pengendalian.Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengelolaan obat/alkes persediaan ruangan di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI, namun pada pelaksanaannya masih banyak terjadi kendala antara lain, kebijakan pcmakaian Formularium dan standart kebutuhan ruangan tidak pernah dimonitor sccara berkala oleh Panitia Farmasi dan Terapi. Sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan sudah tersedia cukup dan dilengkapi Sistim Informasi Manajemen, namun SIM yang ada kurang bermanfaat karena tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Dari segi aspek logistik dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan belum dilaksanakan dengan optimal. Dalam proses penganggaran belum ada koordinasi yang baik sehingga masih terjadi kesenjangan antara usulan dengan alokasi anggaran yang tersedia. Proses pengadaan melalui Keppres memakan waktu cukup lama yaitu ± 2 Bulan. Proses penerimaan sudah berjalan cukup baik, namun karena proses pengadaan lama menyebabkan waktu penerimaan dilaksanakan sebelum SPK/Kontrak terbit sehingga mempengaruhi administrasi penyimpanan. Proses penyimpanan barang farmasi di gudang sentral dan terminal sudah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Pada proses pendistribusian sudah ada jadwal kegiatan pelayanan namun belum ditaati sepenuhnya oleh unit pelayanan schingga masih banyak pernyataan diluar jadwal yang telah ditetapkan. Pola proses pengendalian sudah dilaksanakan dengan baik mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian oleh Unit Farmasi, akan tetapi pengendalian pemakaian obat/alkes diruangan belum berjalan karena tidak tersedia tenaga khusus.


 

Analysis of Management System of Drugs / Medical Equipment Floor Stock in Wards in Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan KitaManagement of drugs / medical equipment in hospital is an important management side and need to be well managed to ensure the smoothness of patient services. Drugs / medical equipment's available in wards are those that are vital and essential and must be available anytime needed. The unavailability of drugs / medical equipment much influence for the services given and may cause loss of hospital income. Service policy of drugs / medical equipment availability in wards of Rumah Sakit Anak dan Bcrsalin Harapan Kita is carried out by Pharmacy unit and the use policy is managed by standardization of need by Pharmacy and Therapy committee. The availability of drugs / medical equipment in Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita is much depends on management system issues in line with Indonesian Department of health. In 2001, the unavailability of drugs / medical equipment in wards reaches approx. 25 % in frequency and covered 8,5 % from the number item needed in a month and this is much disturb the services.This study is carried out to know the picture of the unavailability of drugs / medical equipment as well as the problems raised. Method used in this study is case study with qualitative method for the results descriptive data i.e. written words or verbal from the behavior observed. The study is conducted retrospectively to gain secular data and prospectively to gain primary data through deep interview and direct observation. As analytical unit is Pharmacy unit and other committee involved.Result of the study depicts that the unavailability of drugs / medical equipment in wards is much influenced by managerial aspects i.e., service policy, organization, tools, method & information system and logistic aspects that cover planning process, purchasing, acceptance, storage, distribution and control.This study summarized that management system of drugs / medical equipment in wards in Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita is in line with regulation issued by Indonesian Health Department but in field there are still many handicaps among others are; policy of usage, Formularies and standard need of wards never been monitored periodically by pharmacy and therapy committee. Tools and means to conduct such activity existed enough already and completed with Management Information System however MIS is not functioning well because of inadequate human resources. From logistic point of view resumed that planning process has not been carried out optimally. In budgeting process, good coordination has not been established since there is lack between proposal and allocation of fund available. The processes of allocation through Kepres takes long time enough approx. 2 moths. The receiving process is good but because the former process takes time, the receiving process is conducted before SPK / Contract issued therefore influencing storage administration. Storage process in Central or terminal is running on schedule. In distribution process schedule of activity exist but is not followed by service unit and this causes proposal beyond schedule. In controlling process the handicap lies on wards, lack of dedicated person to handle it.

Read More
B-620
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurayuni Yusra; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Budi Hartono, Astrid Saraswaty Dewi
Abstrak: Unit Gizi pada rumah sakit adalah merupakan bagian penunjang medis yangmemegang peranan penting dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran proses pengendalian persediaan danpengadaan bahan makanan di Unit Gizi RS Awal Bros Pekanbaru. Jenis penelitianyang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan observasional danwawancara mendalam dengan pihak yang berhubungan langsung dengan prosespengadaan persediaan bahan makanan di Unit Gizi RS Awal Bros Pekanbaru.Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengendalian pengadaan persediaan bahanmakanan dilakukan secara manual menggunakan metode konsumsi. AnalisisABC menunjukkan dari 177 item bahan makanan kering terdapat 13 (9,66%)item bahan makanan kelompok A menghabiskan dana 70,94% dari total nilaiinvestasi pengadaan bahan makanan. Hasil Analisis EOQ didapatkan nilai EOQyang bervariasi tergantung total nilai investasi bahan makanan. Efektifitaspengendalian pengadaan dan persediaan bahan makanan berdasarkan InventoryTurn Over Ratio (ITOR) menggunakan penghitungan EOQ lebih cepatdibandingkan dengan ITOR dengan metode konsumsi.
Kata Kunci : Analisis ABC; EOQ; ITOR;Manajemen Logistik.
Nutrition Unit at the hospital is a medical support plays an important part in theorganization of food supply in the hospital. This study aims to determine theoptimal inventory control and procurement processes of foodstuffs at NutritionUnit in the hospital of Awal Bros Pekanbaru. This research is using qualitativeapproach method by observational and in-depth interviews with those directlyrelated to the process of planning and controlling the supply and logistics ofgroceries is used and analyzed by ABC, EOQ and ITOR methods.The studies shows that the control of the procurement of food supplies in theNutrition Unit of Awal Bros Pekanbaru do manually using the method ofconsumption. ABC Analysis showed 177 items of dry groceries there were 13(9,66%) items groceries group A spend 70,94% of the total investment value theprocurement of foodstuffs. Analysis results obtained EOQ values are variesdepending on the total investment value of foodstuffs. The effectiveness ofprocurement and inventory control of foodstuffs based on Inventory TurnoverRatio (ITOR) using EOQ calculation is faster than ITOR with the method ofconsumption.
Keywords : ABC Analysis; EOQ; ITOR; Logistics Management.
Read More
B-1813
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfian Husin; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Atik Nurwahyuni, Elly Muslikah
Abstrak: Abstrak
Tesis ini menganalisis efisiensi ketersediaan obat-obatan dan bahan habis pakai di Balai Kesehatan Kerja Pelayaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan pada tahun 2012. Penelitian ini menggunakan perhitungan Analisis Indeks Kritis ABC, yakni dengan menggabungkan nilai pemakaian barang farmasi, nilai investasi barang farmasi dan nilai kritis dari dokter pengguna (user). 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai investasi yang digunakan hanya limapuluh persen saja dari anggaran barang farmasi yang dibelanjakan dan terdapat sepuluh persen dari nilai investasi barang farmasi yang tidak terpakai sama sekali (Death Stock). Maka dapat disimpulkan bahwa ada ketidakefisienan didalam hal pengadaan barang farmasi di Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP). 
 This thesis analyzes the efficiency of the availability of medicines and consumables in the Occupational Health Clinic Shipping Directorate General of Sea Transportation, Ministry of Transportation in 2012. This study used calculations ABC Critical Index analysis, by combining the value of pharmaceutical consumption goods, investment goods and the critical value of the pharmaceutical physician user (user). 
The results showed that the value of investments used only fifty percent of the budget is spent pharmaceutical items and there are ten percent of the value of investment goods unused pharmaceuticals at all (Death Stock). It can be concluded that there are inefficiencies in the procurement of pharmaceuticals in the Occupational Health Clinic Shipping (BKKP).
Read More
B-1465
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meritha Sofia; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mardiati Nadjib, Agung Waluyo, R. Muharam, Cori Tri Suryani
Abstrak: Rumah sakit membutuhkan logistik dalam pelaksanaan kegiatannya. Sama sepertipengelolaan obat di Instalasi Farmasi, pengelolaan bahan medis habis pakai yangtersedia di ruang rawat perlu juga dilakukan monitoring dan evaluasi agarpengelolaan BMHP di ruang rawat dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan BMHP floor stock untuksepuluh tindakan keperawatan dan menemukan permasalahannya di Unit RawatInap Gedung A. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dankualitatif dengan teknik pengumpulan data triangulasi antara telaah dokumen,Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan antarapenggunaan BMHP Floor Stock untuk sembilan tindakan keperawatan di Lantai 4dan 7. Satu tindakan keperawatan tidak dapat dibandingkan karena keterbatasandata. Ada perbedaan yang signifikan pada aspek kode CMG, Shift kerja,pendidikan terakhir, jabatan, serta level kompetensi untuk tindakan tertentu.Sedangkan untuk lama kerja, jenis kelamin dan usia tidak ada perbedaan yangsignifikan. Terdapat pengaruh Input Man (sumber daya manusia), Money(Pendanaan), Machine, Methode serta fungsi pelaksanaan dan pengawasanterhadap penggunaan dan pendokumentasian BMHP Floor Stock untuk tindakankeperawatanKata Kunci: Evaluasi; Bahan Medis Habis Pakai;Tindakan Keperawatan.
Read More
B-1976
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Dani Agnesia Situmorang; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Adang Bachtiar, Baikhati Cesariastevia Basuki, Ernest Eugene Lie Gultom
Abstrak:
Latar belakang: Rumah sakit adalah pelayanan medis yang menghasilkan limbah medis. Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah medis. Dibutuhkan penilaian risiko yang disebabkan oleh bahaya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen risiko limbah medis dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 Di RS MMC Jakarta Metode: Meggunakan metode kualitatif. Berlokasi di RS MMC Jakarta pada bulan Mei-Juni tahun 2022. Pengumpulan data primer yang bersumber dari hasil observasi terhadap pengelolaan limbah. Data sekunder yang didapat dari dokumen grafis. Dilakukan identifikasi risiko dari beberapa permasalahan dengan melakukan wawancara kepada pihak RS. Setelah itu dilakukan analisis berdasarkan dari identifikasi permasalahan. Hasil: Limbah medis RS MMC diperlakukan sesuai dengan peruntukan limbah yang ditetapkan berdasarkan regulasi yang berlaku. Terdapat kebijakan dan SOP, SDM, dana, sarana dan prasarana yang sudah memadai. Pemilahan telah dilakukan antara limbah domestik dan limbah medis, terkecuali ruang perawatan Covid-19. Namun masih ditemukan pemilahan yang belum sesuai. Volume limbah yang dihasilkan oleh RS MMC dari tahun 2020-2021 mengalami peningkatan sebesar 21,79% sehingga mengakibatkan terjadinya 5x lipat peningkatan pengeluaran dana. Peraturan yang berlaku, belum terlaksana dengan baik. Sebaiknya rumah sakit agar meningkatkan upaya monitoring dan evaluasi dalam semua aspek pengelolaan limbah padat medis Covid-19. Simpulan: Ditemukan risiko peningkatan volume limbah dan peningkatan pengeluaran dana dalam pengelolaan limbah. Saran penelitian adalah mematuhi kebijakan yang sudah dibuat, penyesuaian anggaran dana berdasarkan evaluasi kebutuhan, melakukan pembinaan dan pengawasan sebagai bahan evaluasi, melakukan pendidikan dan pelatihan terkait pengelolaan limbah, memperhatikan setiap komponen agar sesuai dengan tujuan sanitasi rumah sakit

Background: Hospitals are medical services that produce medical waste. The increasing number of positive cases of Covid-19 has resulted in an increase in the amount of medical waste. An assessment of the risks caused by the hazards is required. This study aims to analyze the risk management of medical waste in efforts to prevent and control Covid-19 at the MMC Jakarta Hospital Method: Using qualitative methods. Located at the MMC Hospital Jakarta in May-June 2022. Primary data collection comes from observations of waste management. Secondary data obtained from graphic documents. Risk identification was carried out from several problems by conducting interviews with the hospital. After that, an analysis is carried out based on the identification of the problem. Result: MMC Hospital medical waste is treated in accordance with the designated waste designation based on applicable regulations. There are adequate policies and SOPs, human resources, funds, facilities and infrastructure. Sorting has been carried out between domestic waste and medical waste, with the exception of the Covid-19 treatment room. But still found disaggregation that is not appropriate. The volume of waste generated by the MMC Hospital from 2020-2021 has increased by 21.79% resulting in a 5x increase in spending. The regulations in force have not been implemented properly. Hospitals should increase monitoring and evaluation efforts in all aspects of managing Covid-19 medical solid waste. Conclusion: There is a risk of increasing the volume of waste and increasing expenditure of funds in waste management. Research suggestions are to comply with the policies that have been made, adjust the budget based on needs evaluation, carry out guidance and supervision as evaluation material, conduct education and training related to waste management, pay attention to each component so that it is in line with hospital sanitation goals
Read More
B-2330
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive