Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35545 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maureen Syahailatua; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Dini Dachlia
Abstrak: Pada penelitian ini bagaimana pola penundaan pencarian pengobatan (Appraisal Delay, Illness Delay, Utilization Delay) pada masyarakat tidak mampu, yang tidak tercover BPJS PBI di Kampung Sela Eurih Desa Sumur Batu Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, melaluipendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview (wawancara mendalam) dengan jumlah sampel 7 orang warga Kampung Sela Eurih.
Read More
S-10574
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Asih Dewi Agustina; Pembimbing: Sudarti Kresno, Ella Nurlella Hadi; Penguji: Rina A. Anggorodi, Hermani
Abstrak:

ABSTRAK Penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.  Kabupaten Majalengka salah satu daerah endemis kusta di Indonesia dengan angka kecacatan tingkat 2 tertinggi di Jawa Barat yang berhubungan dengan keterlambatan penemuan kasus baru dan pengobatan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu penelitian yang mendalam mengenai pencarian pertolongan pengobatan pada penderita kusta. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai pencarian pertolongan pengobatan penderita kusta serta faktor penghambat dan penunjangnya. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sindangwangi, Argapura, dan Sumberjaya Kabupaten Majalengka dengan metode kualitatif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 31 orang yang meliputi  informan penderita kusta dan informan kunci. Untuk menguji validitas hasil penelitian, dilakukan triangulasi sumber dan metode. Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari mengumpulkan catatan hasil wawancara, membuat rekapitulasi hasil wawancara, membuat kategorisasi data, dan membuat matriks. Analisis yang dilakukan adalah Analisis isi atau content analysis untuk melihat kecenderungan hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pencarian pertolongan pengobatan memiliki kecenderungan berhubungan dengan persepsi keparahan dan bahaya penyakit, dorongan tokoh masyarakat, keluarga, media, dan penyuluhan petugas kesehatan. Pemilihan pelayanan kesehatan memiliki kecenderungan berhubungan dengan kebiasaan dan pengalaman berobat, sedangkan keteraturan berobat memiliki kecenderungan berhubungan dengan persepsi terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Keterlambatan mencari pertolongan pengobatan memiliki kecenderungan berhubungan dengan pengetahuan penderita kusta mengenai penyakit kusta yang rendah, ketidaktahuan penderita kusta kalau di Puskesmas terdapat pengobatan untuk kusta dan salah diagnosa. Untuk itu perlu dilakukan advokasi terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, meningkatkan promosi kesehatan dengan mengikutsertakan petugas promosi kesehatan di Puskesmas, menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor, pelatihan keterampilan deteksi tanda kusta bagi petugas puskesmas, sosialisasi tentang pengobatan kusta dan keterampilan deteksi tanda kusta bagi dokter praktek di wilayah kerja puskesmas, pelatihan (training of trainers) penyuluhan kusta, penyuluhan intensif dan pemberdayaan masyarakat. Daftar Bacaan : 39 (1974 - 2007) Kata Kunci: Kusta, Pencarian Pertolongan Pengobatan Kusta


ABSTRACT Leprosy disease is still become the problem for public health in Indonesia. This matter happened, caused by factor pursuing effort of early case finding and leprosy treatment directly and also indirectly. Based on these, hence it is needed a circumstantial research in health seeking behavior of leprosy patient. The objective this research is to obtain circumstantial information on heatlh seeking behavior of leprosy patient . This research was conducted in Sindangwangi, Argapura, and Sumberjaya Sub- districts with qualitative method, which its data collecting conducted by in-depth interview. The number of informants in this research is 31 people, which consisting of leprosy patient and key informant . To assess the validity of result of the research, it was conducted  triangulation resources. The Data analysis consist of collect the record of interview results, made summary of the result of interview, made the transcript, made data categorization, and made matrix. The next step is content analysis to see the tendency of the relationship between those variables. The result of this research show, that seeking help of medication have tendency relate to hard perception and the severeness of disease, motivation of community leader, family, media, and education of health service officer. Election of the health service have tendency relate to experience and habit of medication, while regularity of medication have tendency relate to perception to the quality of health service. The delay in seeking help of medication have tendency relate to knowledge of Leprosy suspect on Leprosy disease is still low, the lack of knowledge of Leprosy patient, where in Community Health Center there is medical treatment for leprosy and wrong diagnosed. Thereby require to be conducted advocacy to Local Government of Majalengka District, and Health Service of Majalengka District for the allocation of fund and support Leprosy Program with curative and preventive priorities, improving health promotion by involve health promotion officer in Community Health Center, cooperation between cross section that is religion section, and education in order to apply the Leprosy Program specially counseling, training about leprosy detection for health workers, socialization about leprosy treatment and leprosy sign for private doctors in Puskesmas area, training of trainers for leprosy IEC (information, education, and communication, intensive counseling with the target is Leprosy patient, family member of Leprosy patient, and also community, and enforce community participation in leprosy control. References: 39 (1974-2007) Key word: Leprosy, Health Seeking Behavior of Leprosy Patient.

Read More
T-2788
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hangestiya Dyah Utami; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Evi Martha, Siti Nurliah
Abstrak: Penanganan kasus diare pada balita di Kota Bekasi baru mencapai 28,5%. Padahal menurut KEPMENKES RI NOMOR 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota menyebutkan bahwa Standar Pelayanan Minimal untuk kasus balita dengan diare ditangani yaitu sebesar 100%. Untuk itu adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan pada balita diare di Kota Bekasi tahun 2020. Penelitian ini yaitu merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Total sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 163 ibu yang memiliki anak balita di Kota Bekasi. Dengan hasil penelitian bahwa sebanyak 83,4% ibu telah melakukan pencarian pengobatan ke fasilitas kesehaan dengan persentase terbanyak melakukan pengobatan ke klinik dan rumah sakit. Adapun beberapa faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencarian pengobatan seperti umur balita didapatkan nilai p sebesar 0,025, pengetahuan ibu didapatkan nilai p sebesar 0,036, dan persepsi keseriusan penyakit didapatkan nilai p sebesar 0,035. Perlunya adanya peningkatan edukasi mengenai diare, hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan perilaku pencarian pengobatan ke fasilitas kesehatan pada ibu yang memiliki anak balita.
Kata kunci: Perilaku, Perilaku Pencarian Pengobatan, Diare, Balita

Handling of diarrhea cases in infants in Bekasi City has only reached 28.5%. In fact, according to the Republic of Indonesia Ministry of Health Regulation No. 1457/MENKES/SK/X/2003 concerning Minimum Service Standards for Health in Districts/Cities, it is stated that the Minimum Service Standards for cases of toddlers with diarrhea are handled at 100%. For this reason, this study aims to determine what factors are associated with treatment seeking behavior in diarrhea infants in Bekasi City in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The total sample used in this study is as many as 163 mothers who have children under five in the city of Bekasi. With the results of the study that as much as 83.4% of mothers have sought treatment to health facilities with the highest percentage doing treatment to clinics and hospitals. As for several factors that have a significant relationship with treatment seeking behavior such as the age of toddlers, a p value of 0.025, maternal knowledge of a p value of 0.036, and perception of the seriousness of the disease obtained a p value of 0.035. The need for increased education about diarrhea, it aims to improve the behavior of seeking treatment to health facilities in mothers who have children under five.
Keywords: Behavior, Health Care Seeking Behavior, Diarrhea, Children Under Five
Read More
S-10322
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meigasari; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Kartika Anggun Dimar Setio, Devi Sumarno, Anjar Yusdinar
Abstrak:
Kehamilan tidak diinginkan (KTD) diistilahkan dengan unintended pregnancy, unplanned pregnancy, unwanted pregnancy. Kehamilan yang tidak diinginkan menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak terjadi di dunia dan merupakan masalah kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang utama yang membawa risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi bagi perempuan (sering kali karena praktik aborsi yang tidak aman). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam kepada perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan atas dasar suka sama suka atau konsensual, perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan karena paksaan atau kekerasan seksual, tidak dalam status pernikahan. Penelitian dilakukan di Yayasan RUTH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui perilaku pencarian bantuan (help seeking behavior) pada perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang meliputi pengenalan masalah, keputusan untuk mencari bantuan dan pemilihan layanan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semua informan meneruskan kehamilannya, memutuskan mengasuh bayinya dengan dibantu ibu dan saudaranya, satu informan belum menentukan apakah bayinya akan dibawa pulang atau ditinggal untuk nantinya diadopsi. Dua informan belum memberitahukan kehamilannya kepada orang tua, satu informan memberitahu ibunya namun ibunya cuek tidak membantu, satu informan memberi tahu ibunya. Semua mengakses dukungan informal juga dari teman dan saudara kemudian mengakses layanan formal berupa rumah singgah atau penampungan bagi perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Semua informan mengetahui layanan rumah singgah melalui penelusuran lewat internet.


Unintended pregnancy is termed as unplanned pregnancy, unwanted pregnancy. Unintended pregnancy is one of the most prevalent health problems in the world and is a major sexual and reproductive health problem that carries a higher risk of morbidity and mortality for women (often due to unsafe abortion practices). This research is qualitative research with a case study approach conducted by in-depth interviews with women who experience unwanted pregnancies on a consensual basis, women who experience unwanted pregnancies due to coercion or sexual violence, not in marital status. The research was conducted at the RUTH Foundation. The purpose of this study is to determine help seeking behavior in women who experience unwanted pregnancy which includes problem recognition, decision to seek help and service selection. From the results of the study, it was found that all informants continued their pregnancy, decided to take care of their babies with the help of their mothers and siblings, one informant had not yet determined whether the baby would be taken home or left for later adoption. Two informants have not told their parents about their pregnancy, one informant told her mother but her mother was indifferent and did not help, one informant told her mother. All accessed informal support also from friends and relatives and then accessed formal services in the form of halfway houses or shelters for women who experienced unwanted pregnancies. All informants found out about the halfway house service through internet searches.
Read More
T-6778
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annesya Yusvita Iskandar; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Yusef Gunawan
Abstrak:
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi konsumsi minuman manis ≥1 kali per hari tertinggi terdapat pada anak usia 5–9 tahun (53%), usia 3–4 tahun (51,4%), dan 10–14 tahun (50,7%). Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua terhadap konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua dalam membatasi konsumsi MBDK pada anak sekolah dasar di SDN X Kabupaten Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi tertutup pada informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan orang tua memiliki pengetahuan dasar mengenai definisi, jenis, dan dampak MBDK, tetapi pengetahuan mereka terkait label nilai gizi masih kurang. Orang tua juga memiliki sikap tidak mendukung terhadap konsumsi MBDK. Terdapat ragam praktik pencegahan yang dilakukan oleh orang tua seperti nasihat, peringatan tegas, substitusi minuman sehat, hingga pembatasan uang jajan pada anak. Di sisi lain, seluruh informan tidak menerima informasi mengenai MBDK dari sekolah. Oleh karena itu disarankan kepada sekolah untuk menyelenggarakan edukasi rutin kepada orang tua siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka sebagai salah satu upaya pencegahan konsumsi MBDK berlebih pada siswa sekolah dasar.

The 2023 Indonesian Health Survey (SKI 2023) shows that daily consumption of sweetened beverages (≥1 time/day) is highest among children aged 5–9 years (53%), followed by those aged 3–4 years (51.4%) and 10–14 years (50.7%). Previous studies have indicated a link between parental knowledge, attitudes, and practices and children's consumption of sugar-sweetened packaged beverages. This qualitative study aimed to explore parental knowledge, attitudes, and practices in limiting SSBs consumption among elementary students at SDN X Bogor Regency. Data were collected through in-depth interviews and non-participant observation with purposively selected informants. Findings revealed that parents had basic knowledge about the definition, types, and health impacts of SSBs, but limited understanding of nutrition labels. Most parents showed unsupportive attitudes toward SSBs consumption. Preventive practices included giving advice, firm warnings, providing healthier alternatives, and limiting pocket money. However, none of the parents had received SSB-related information from the school. This study suggests that school should implement regular educational programs for parents to improve their knowledge and attitudes, as a preventive strategy against excessive SSB consumption among elementary school children.
Read More
S-11896
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sofiani Yudha Lastyaningsih; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Evi Martha, Agnes Ani Triana
Abstrak: Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pencegahan dan pengendalian PTM adalah deteksi dini faktor risiko PTM melalui program UKBM yang disebut dengan Posbindu PTM. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam mengenai gambaran pelaksanaan Posbindu PTM di Puskesmas Madiun Kabupaten Madiun. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam dilakukan kepada informan PJ Posbindu PTM, Kepala Puskesmas, Kader Kesehatan, Dinas Kesehatan, Kepala Urusan Keuangan Desa, sedangkan FGD dilakukan kepada peserta Posbindu PTM di wilayah Puskesmas Madiun. Sementara untuk data sekunder, dilakukan observasi pada sarana dan prasarana dan telaah dokumen pada dokumen ketenagaan dan pendanaan. Hasil penelitian menunjukkan komponen input untuk kegiatan Posbindu PTM sudah tersedia baik dana, sarana, prasarana, dan SOP.  Namun, jumlah petugas puskesmas masih terbatas dan peran kader kesehatan kurang optimal. Dalam komponen process, kegiatan Posbindu PTM meliputi wawancara faktor risiko, pengukuran antropometri, pemeriksaan laboratorium, konsultasi dan edukasi atau penyuluhan serta rujukan bila diperlukan. Namun pada kegiatan pelaporan masih belum dilakukan secara maksimal. Pada komponen output ditemukan masalah yaitu terkait alokasi dana, kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya sosialisasi oleh kader dan petugas puskesmas serta waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu, disarankan bagi pihak puskesmas untuk meningkatkan sosialisasi Posbindu PTM dan mungkin dapat melakukan kegiatan Posbindu PTM di luar jam kerja. Dinkes diharapkan dapat memastikan Posbindu Kit diberikan tepat waktu, lebih perhatikan expired date BHP dan meningkatkan pengawasannya. Kemudian pemerintah desa atau kelurahan disarankan turut membantu memotivasi masyarakat untuk datang dan meningkatkan pemanfaatan ADD untuk bidang kesehatan.
Non-Communicable Diseases (NCDs) are the main cause of death in the world (74%), in Southeast Asia (55%) and even in Indonesia (73%). One of the government's efforts to prevent and control PTM is early detection of PTM risk factors through the UKBM program called Posbindu PTM. This research aims to explore in-depth information regarding the implementation of Posbindu PTM at the Madiun Health Center, Madiun Regency. This research was conducted qualitatively with a case study design. In-depth interview data collection techniques were carried out with PJ Posbindu PTM informants, Heads of Health Centers, Health Cadres, Health Services, Heads of Village Financial Affairs, while FGDs were carried out with Posbindu PTM participants in the Madiun Health Center area. Meanwhile, for secondary data, observations were made on facilities and infrastructure and documents reviewed on personnel and funding documents. The research results show components input For Posbindu PTM activities, funds, facilities, infrastructure and SOPs are available.  However, the number of community health center officers is still limited and the role of health cadres is less than optimal. In components process, Posbindu PTM activities include risk factor interviews, anthropometric measurements, laboratory examinations, consultations and education or counseling as well as referrals if necessary. However, reporting activities are still not carried out optimally. On components output Problems were found, namely related to fund allocation, lack of community knowledge and lack of socialization by cadres and health center officers and the timing of implementation. Therefore, it is recommended for the health center to increase socialization of Posbindu PTM and carry out activities outside working hours. It is hoped that the Public Health office can ensure that the Posbindu Kit is provided on time, so pay more attention expired date BHP and increase its supervision. Then it is recommended that the village or sub-district government help motivate the community to come and increase the use of ADD for the health sector.
Read More
S-11864
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andre Rachman; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Mieke Savitri, Tristiyenny P., Imelda Wijaya
T-5349
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fajar Nurul Fadhilla; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dian Ayubi, Mario Ekoriano
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP KKBPK) Tahun 2019 yang menggunakan desain potong lintang. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan persentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia tahun 2019 adalah 17,5%.
Read More
S-10695
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rindang Azizah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Sulistiyowati
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai gambaran perilaku pencegahan covid-19 pada pedagang pasar tradisional. Informan dalam penelitian berjumlah 13 orang yang terdiri dari 10 orang informan utama dan 3 orang informan kunci. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan rapid assessment procedures (RAP). Teori yang digunakan adalah Health Belief Model. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar informan tidak merasa rentan terhadap covid-19 dan tidak menganggap covid-19 penyakit yang dapat menimbulkan bahaya karena gejala yang ditimbulkan dianggap sudah sering dijumpai.
Read More
S-10547
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kartika Setyaningsih Sunardi; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Hadi Pratomo, Joko Hastaryo, Mafilinda Nuraini
Abstrak: Tesis ini membahas tentang analisis perilaku pemberian makanan, perilaku pengasuhan, perilaku kebersihan, dan perilaku perawatan kesehatan sebagai perilaku PD pada keluarga status ekonomi rendah dengan kejadian tidak stunting di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan phenomenology. Hasil dari penelitian ini yaitu Perilaku Positive Deviance pada keluarga status ekonomi rendah dengan kejadian tidak stunting adalah 1) perilaku pemberian makanan atau MPASI dengan frekuensi tiga kali sehari masing-masing untuk makan utama maupun makanan selingan, (2) bahan-bahan makanan yang dikonsumsi anak bernilai gizi baik dengan makanan utama menu empat bintang yang terdiri dari nasi, protein nabati, protein hewani, dan sayuran serta makanan selingan seperti kacang hijau serta buah seperti pisang dan pepaya, (3) kuantitas waktu orang tua bersama dengan anak dimana orang tua yang anaknya tidak stunting memiliki waktu 24 jam bersama anak, (4) peran orang tua ketika bersama anak yaitu mengajak anak aktif berinteraksi tidak hanya menonton TV dan bermain handphone saja, (5) kegiatan bersama yang dilakukan sebelum tidur seperti memijat, bercerita kegiatan sehari-hari dan bernyanyi, serta (6) perilaku menjaga kebersihan tubuh anak seperti sikat gigi sebelum tidur
his thesis discusses the analysis of feeding behavior, parenting behavior, hygiene behavior, and health care behavior as Positive Deviance behavior in families of low economic status with non-stunting in Sleman Regency, Yogyakarta. This research is a qualitative research using the phenomenology approach. The results of this study are Positive Deviance Behavior in families of low economic status with non-stunting are 1) feeding behavior or MPASI with a frequency of three times a day each for main meals and snack foods, (2) the food ingredients consumed by children with good nutritional value with the main meal of the four-star menu and snacks such as green beans and fruit such as bananas and papayas, (3) the quantity of time parents spend together with children where parents whose children are not stunted have 24 hours with the child, (4) the role of parents when with the child is to invite children to actively interact, not only watch TV and play on handphones, (5) joint activities carried out before bedtime such as massaging , telling stories about daily activities and singing, and (6) the behavior of keeping the child's body clean such as brushing their teeth before bed.
Read More
T-5990
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive