Ditemukan 31829 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Fatma Rizkia; Pembimbing: Kemal Nazarudin Siregar; Penguji: Artha Prabawa, Retnowati
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu prototipe dashboard penyelidikan epidemiologi COVID-19 yang dapat menganalisis dan menyajikan data hasil penyelidikan epidemiologi pada pasien rawat jalan COVID-19 di RSUI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode Rapid Application Development yang terdiri atas kegiatan analisis kebutuhan dan perancangan prototipe. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini berhasil menghasilkan prototipe dashboard penyelidikan epidemiologi COVID-19 yang dapat menganalisis data dan menyajikan informasi jumlah pasien yang melakukan swab test, jumlah pasien berdasarkan kriteria kasus, jumlah pasien berdasarkan tujuan swab test, jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin, jumlah pasien berdasarkan usia, gejala yang dimiliki pasien, kondisi penyerta pasien, factor risiko pasien, dan hubungan daftar kontak erat.
Read More
S-10625
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yeni Rahmawati; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Meilisa Rahmadani
Abstrak:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian.
Read More
S-10777
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Natasya Oktifia Yostyadiananda; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Tris Eryando, Hafizah Jusril
Abstrak:
Read More
Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan perlu memastikan kesehatan rakyat terpenuhi melalui penyediaan pelayanan kesehatan dan sosial yang memadai, yaitu melalui Jaminan Kesehatan Nasional. Tren penyebab kematian yang berbasis data terkini di tingkat nasional sangat penting untuk mencerminkan efek kebijakan kesehatan masyarakat dan pemberian perawatan medis terhadap pembangunan kesehatan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren penyebab kematian di Indonesia menurut ICD-10 pada tahun 2016 dan 2021. Metodologi penelitian yang digunakan adalah desain studi potong lintang dengan menggunakan data sampel BPJS Kesehatan, dan kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat. Populasi penelitian adalah seluruh pasien JKN di Indonesia dan sampel yang digunakan adalah 1% dari pasien JKN dengan status kepulangan 'meninggal'. Hasil penelitian menunjukkan penyakit pada sistem peredaran darah tetap menjadi penyebab kematian tertinggi, peningkatan penyakit pernapasan, penurunan penyakit infeksi dan parasitik, serta peningkatan penyakit neoplasma sebagai penyebab kematian. Tren penyebab kematian mengalami perbedaan berdasarkan tahun, kelompok usia, jenis kelamin, wilayah, dan jenis kepesertaan.
Indonesia is currently facing various health challenges and needs to ensure that people's health is met through the provision of adequate health and social services, namely through the National Health Insurance. Trends in causes of death based on the latest data at the national level are very important to reflect the effects of public health policies and the provision of medical care on national health development. This study aims to analyse trends in causes of death in Indonesia according to ICD-10 in 2016 and 2021. The research methodology used was a cross-sectional study design using sample data from BPJS Kesehatan, and then performed univariate and bivariate analysis. The study population was all JKN patients in Indonesia and the sample used was 1% of JKN patients with 'deceased' discharge status. The results showed that diseases of the circulatory system remained the highest cause of death, increased respiratory diseases, decreased infectious and parasitic diseases, and increased neoplastic diseases as a cause of death. Trends in causes of death differ by year, age group, sex, region, and type of membership.
S-11378
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Alika Shameela; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Rico Kurniawan, Fifi Dwijayanti
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh dari coping pandemi COVID-19 dan penyesuaian perkuliahan terhadap depresi pada Mahasiswa Baru FKM UI Angkatan 2020. Disain studi dalam penelitian ini merupakan studi potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah Mahasiswa Baru FKM UI Angkatan 2020. Sebanyak 139 sampel didapatkan dengan menggunakan purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan menggunakan chi-square dan analisis multivariat dilakukan dengan mengunakan regresi logistik biner. Data dikumpulkan antara Mei - Juni 2021 melalui kuesioner online.
Read More
S-10667
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fathiyya Aliyah Birjaman; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Rico Kurniawan, Chandra Rudyanto
Abstrak:
Read More
Indonesia merupakan salah satu negara berpendapatan menengah yang 72 juta penduduknya atau hampir lebih dari seperempat penduduknya merupakan perokok aktif. Kelompok umur dengan prevalensi tertinggi ada pada kelompok remaja dan dewasa yang rentan terhadap perilaku merokok. Tingginya angka perokok berkontribusi pada tingginya prevalensi penyakit yang berhubungan dengan rokok. Berhenti merokok menjadi langkah penting untuk mencapai target pengurangan tembakau yang dapat berdampak signifikan pada peningkatan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berhenti merokok. Penelitian ini menggunakan data GATS 2021 di Indonesia dengan sampel penduduk usia 15-44 tahun. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, faktor yang berhubungan dengan perilaku berhenti merokok pada penduduk 15-44 tahun di Indonesia adalah jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, larangan merokok di rumah, dan status merokok keluarga. Sedangkan umur, status ekonomi, tempat tinggal, umur pertama merokok, pengetahuan bahaya rokok, pernah mengunjungi KTR, keterpaparan media antirokok dan keterpaparan iklan rokok tidak berhubungan signifikan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku berhenti merokok adalah status merokok keluarga. Diharapkan upaya berhenti merokok yang berfokus pada pendekatan keluarga yang dapat didukung dengan adanya larangan merokok di rumah. Upaya berhenti merokok juga dapat berfokus melalui tatanan sekolah atau pendidikan dengan meningkatkan kesadaran pentingnya berhenti merokok. Pendekatan promosi kesehatan dapat difokuskan pada tatanan tempat kerja melalui pemilik usaha/wiraswasta maupun kelompok pekerja untuk meningkatkan keberhasilan berhenti merokok pada penduduk usia 15-44 tahun.
Indonesia is one of the middle-income countries where 72 million people or almost more than a quarter of the population are active smokers. The age group with the highest prevalence is teenagers and adults who are vulnerable to smoking behavior. The high number of smokers contributes to the high prevalence of smoking-related diseases. Quitting smoking is an important step towards achieving tobacco reduction targets that can have a significant impact on health outcomes. Therefore, it is important to examine the factors associated with quit smoking. This study used GATS 2021 data in Indonesia with a sample of the population aged 15-44 years. Used a cross-sectional design with logistic regression analysis. Based on the results of logistic regression analysis, the factors associated with smoking cessation in the population of 15-44 years in Indonesia are gender, education, employment status, smoking restrictions at home, and family smoking status. While age, economic status, place of residence, age of first smoking, knowledge of the dangers of smoking, ever visited KTR, exposure to anti-smoking media and cigarette advertisements were not significantly associated. The most dominant factor associated with smoking cessation is family smoking status. It is hoped that smoking cessation efforts will focus on a family approach which can be supported by a smoking ban at home. Efforts to stop smoking can also be focused through schools or education by increasing awareness of the importance of quitting smoking. A health promotion approach in the workplace to increase the success of quitting smoking in the population aged 15-44 years.
S-11617
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nimas Suri Martiana; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: R. Sutiawan, Nurainih
S-9798
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Alvian Sanjaya; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Atmiroseva
Abstrak:
Read More
Periode neonatal (0-28 hari) merupakan waktu yang rentan bagi kelangsungan hidup seorang anak setelah dilahirkan. AKN menurut SDKI 2017 masih berada pada angka 15 kematian per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2021 sebanyak 73,1% kematian balita terjadi pada periode ini serta Indonesia menjadi penyumbang terbesar kematian neonatal di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kematian neonatal di Indonesia pada tahun 2021. Menggunakan desain studi cross sectional dengan memanfaatkan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2015-2021 dengan sampel bayi lahir hidup usia 0-28 hari yang melakukan kunjungan ke FKRTL di tahun 2021 sebanyak 8.672 anak. Hasil penelitian ini adalah faktor sosioekonomi (status ekonomi dan tempat tinggal) tidak memiliki hubungan dengan kematian neonatal. Dari tiga faktor neonatus (jenis kelamin, usia, dan berat badan lahir) hanya berat badan lahir saja yang memiliki hubungan secara statistik dengan kematian neonatal. Neonatus dengan berat badan lahir rendah lebih berisiko hampir 6 kali lebih besar (OR: 5,868 95% CI: 1,36-25,32) untuk mengalami kematian neonatal dibandingkan dengan neonatus dengan berat badan lahir normal. Komplikasi karena BBLR juga menjadi faktor penyebab utama kematian neonatal dalam penelitian ini. Sehingga, berat badan lahir rendah menjadi faktor utama dalam kematian neonatal pada peserta BPJS Kesehatan di Indonesia tahun 2021.
The neonatal period (0-28 days) is a vulnerable time for the survival of a child after birth. The NMR according to the 2017 IDHS is still at 15 deaths per 1000 live births, in 2021 as many as 73.1% of under-five deaths occur in this period and Indonesia is the largest contributor to neonatal deaths in the East Asia and Pacific region. The purpose of this study was to determine what factors influence neonatal mortality in Indonesia in 2021. Using a cross sectional study design utilizing BPJS Kesehatan sample data for 2015-2021 with a sample of live born babies aged 0-28 days who made visits to FKRTL in 2021 totaling 8,672 children. The results of this study were socioeconomic factors (economic status and place of residence) had no association with neonatal mortality. Of the three neonate factors (gender, age, and birth weight) only birth weight had a statistical association with neonatal mortality. Neonates with low birth weight were almost 6 times more at risk (OR: 5.868 95% CI: 1.36-25.32) to experience neonatal death compared to neonates with normal birth weight. Complications due to LBW was also a major contributing factor to neonatal mortality in this study. Thus, low birth weight is a major factor in neonatal mortality among BPJS Kesehatan participants in Indonesia in 2021.
S-11359
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ari Widiastuti; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Artha Prabawa, Reski Ivanka Tarigan
Abstrak:
ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Dr.Hafiz (RSDH) Cianjur berdasarkan empat variabel masukan yaitu man, material, machine, dan methode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan observasi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan bahwa rata-rata kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap adalah 92,18 %, dan dari nilai tersebut 79,52 % lengkap terisi sedangkan 20,48 % tidak lengkap, 7,82 % yang tidak ada atau tidak didokumentasikan. Gambaran kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Dr.Hafiz (RSDH) Cianjur secara kuantitas sudah bagus namun secara kualitas masih buruk karena ada beberapa variabel penting seperti pengisian diagnosa dan tandatangan tenaga kesehatan (dokter) nilainya masih di bawah 50 %. Adapun faktor yang paling mempengaruhi kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap adalah metode (Standar Prosedur Operasional/SPO) tentang Kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap yang masih belum dipatuhi oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Dr.Hafiz (RSDH) Cianjur, perlu adanya induksi Standar Prosedur Operasional/SPO tentang kelengkapan pengisisan dokumen rekam medis rawat inap dan prosedur safety secara berkala kepada pegawai baru maupun lama sehingga selalu terpapar dan dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. Kata kunci: Rekam Medis, Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap, Tenaga Kesehatan This study discusses the Factors Affecting the Completeness of Inpatient Medical Record Documents at Dr.Hafiz (RSDH) Hospital Cianjur based on four input variables namely man, material, machine, and method. This research uses descriptive observational method, that is quantitative research using secondary data with observation and qualitative for deepening of quantitative research with in-depth interview technique. The result of quantitative research shows that the average of inpatient medical record document is 92,18%, and from 79,52% complete value is filled while 20,48% is incomplete, 7.82% is missing or not documented. The description of the completeness of the in-patient medical record document at Dr.Hafiz Hospital (RSDH) Cianjur in quantity is good but the quality is still bad because there are some important variables such as filling diagnosis and signature of health personnel (doctor) the value is still below 50%. The factors that most affect the completeness of inpatient medical record document is the method (Standard Operating Procedure / SOP) about the completeness of inpatient medical record document which still has not been obeyed by the health workers at Dr.Hafiz Hospital (RSDH) Cianjur, it is necessary to have induction of Standard Operating Procedure / SOP on completeness of document medical record in-patient medical record and safety procedures periodically to new and old employees so that always exposed and can work in accordance with existing procedures. Key words: Medical Records, Completeness of Inpatient Medical Record Document, Health workers.
Read More
S-9840
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dian Lestari; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Dien Anshari, Endang Karjani
S-5740
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
S-9010
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
