Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37730 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nur A`isyah Amalia Putri; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Rahmadewi
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross- sectional dan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu, data sampel Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 1055 wanita usia 45-49 tahun di KTI, 72,2% diantaranya mempunyai lebih dari 2 anak. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda pada penelitian ini diketahui bahwa faktor umur kawin pertama, umur melahirkan pertama, pemakaian kontrasepsi, indeks kesejahteraan, mortalitas anak, dan jumlah anak yang diinginkan sebagai faktor yang berhubungan dengan jumlah ALH. Mortalitas anak dan jumlah anak yang diinginkan menjadi faktor yang paling berhubungan dengan jumlah ALH.
Read More
S-10697
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meilina Suwandi; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Maria Gayatri
Abstrak: ermasalahan kependudukan masih sangat kompleks. Salah satu hal nyata yang dihadapi adalah pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi. Salah satu bagian dari pertumbuhan penduduk tidak terlepas dari jumlah anak lahir hidup. Salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan jumlah anak lahir hidup adalah status ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat besar hubungan antara status ekonomi dengan jumlah anak lahir hidup pada wanita usia kurang dari 45 tahun berstatus kawin yang masa reproduksinya masih berjalan dan usia 45-49 tahun berstatus kawin yang sudah masuk ke akhir masa reproduksi. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain studi potong lintang menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Penelitian ini menemukan bahwa pada kedua kelompok umur diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara status ekonomi dengan jumlah anak lahir hidup. Ditemukan pula bahwa odds lebih besar ditemukan pada status ekonomi sangat miskin, miskin, menengah, dan kaya dibanding dengan wanita yang status ekonominya sangat kaya. Selanjutnya ditemukan bahwa pada wanita usia kurang dari 45 tahun, didapati hasil bahwa variabel pendidikan, status pekerjaan, usia pertama menikah, penggunaan kontrasepsi, dan preferensi jumlah anak menjadi perancu antara status ekonomi dengan jumlah anak lahir hidup. Sedangkan pada wanita usia 45-49 tahun, variabel wilayah tempat tinggal, statuspekerjaan usia pertama menikah, penggunaan kontrasepsi, dan preferensi jumlah anak menjadi perancu antara status ekonomi dengan jumlah anak lahir hidup
Read More
S-10941
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sohibun; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Martya Rahmaniati MakfulIwan Ariawan, Rahmadewi, Ning Sulistyowati
Abstrak: Fertilitas menjadi sorotan hingga saat ini meskipun trennya terus menurun namun masih belum mencapai target. Keinginan memiliki anak lagi (menambah anak) adalah hal yang berkaitan langsung dengan fertilitas yang perlu dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosio-ekonomi dan demografi yang berhubungan dengan keinginan memiliki anak lagi pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik dengan desain potong lintang. Sampel penelitian adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun ahun yang memiliki satu anak atau lebih berdasarkan data SDKI 2017. Analisis yang digunakan adalah analisis univariabel, bivariabel dan multivariabel dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 39,9 persen wanita ingin memiliki anak lagi. Dalam penelitian ini, proporsi wanita WUS yang telah memiliki anak namun masih ingin menambah anak masih tinggi, sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu dan alat kontrasepsi agar wanita WUS dapat membatasi kelahiran.
Read More
T-6135
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mei Sarah Nurkhalizah; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Yenni Ariestanti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap berdasarkan SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menganalisis sampel 3376 anak hidup umur 12-23 bulan di Indonesia tahun 2017 yang terpilih dalam SDKI 2017. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan regresi logistik. Temuan dari studi ini adalah cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 44,3%.
Read More
S-10560
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Sya`bani Wulandari MD; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Milla Herayati, Rahmadewi
S-8156
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Tikasari; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Dian Ayubi, Maria Gayatri
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pelayanan keluarga berencana dengan kejadian unmet need. Desain studi yang digunakan yaitu cross-sectional dilakukan dengan menganalisis data SDKI tahun 2017. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji chi-square dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan keluarga berencana dengan kejadian unmet need setelah dikontrol oleh variabel usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, dan diskusi ber-KB dengan pasangan. Wanita yang mendapatkan pelayanan keluarga berencana yang buruk memiliki peluang 5,71 kali untuk mengalami kejadian unmet need dibandingkan wanita yang mendapatkan pelayanan KB yang baik. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas pelayanan keluarga berencana pada seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi.
Read More
S-10810
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Triska Alya Muthiah; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak: Latar Belakang: Indonesia menghadapi permasalahan penduduk berupa jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan total fertility rate (TFR) yang lebih besar dari rata-rata ASEAN dan TFR ideal suatu negara. Penggunaan kontrasepsi, khususnya MKJP, merupakan salah satu bentuk terlaksananya program Keluarga Berencana. Namun berdasarkan hasil SDKI 2017, hanya terdapat 13,4% penggunaan MKJP. Terlihat pula bahwa dari tahun ke tahun, penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih didominasi oleh pengguna wanita dibandingkan pria, terutama pada MKJP yaitu 13,2% diantaranya merupakan pengguna wanita dan hanya 0,2% adalah pengguna pria. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberdayaan wanita dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia subur (15-49 tahun) yang telah menikah di Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data sekunder (data SDKI 2017). Variabel dependen penelitian ini adalah penggunaan MKJP dengan variabel independen utama adalah pemberdayaan wanita. Analisis deskriptif, bivariat dan stratifikasi digunakan untuk melihat gambaran tiap variabel dan mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen dan mengetahui variabel perancu antara hubungan tersebut. Hasil: Wanita yang berdaya memiliki risiko 1.15 [95% CI=1,03-1,27] kali lebih tinggi untuk menggunakan MKJP daripada wanita yang tidak berdaya. Diketahui bahwa variabel pendidikan wanita dan indeks kekayaan rumah tangga merupakan variabel perancu pada hubungan antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan MKJP. Kesimpulan: Penggunaan MKJP yang masih rendah merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Adanya hubungan antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan MKJP dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi instansi pemerintahan untuk mengembangkan kesehatan dengan berfokus pada peran wanita.
Background: Indonesia faces population problems such as a high number and rate of population growth with a total fertility rate (TFR) which is bigger than ASEAN average and ideal standard of TFR. The utilization of contraception, especially LAPMs, is one of program to ensure the implementation of family planning program. However, based on the results of the 2017 IDHS, there was only 13.4% of women used LAPMs. And from year to year, the utilization of contraception in Indonesia is still dominated by female users compared to men, especially in MKJP, namely 13.2% of them are female users and only 0.2% are male users. This study aims to examine the association between women's empowerment and the utilization of long-acting and permanent contraceptive (LAPMs) among married women aged 15-49 years in Indonesia based on analysis of IDHS data 2017. Methods: This study was a quantitative study with a cross-sectional design and uses secondary data (2017 IDHS data). The dependent variables of this study is the utilization of LACPMs with the main independent variables were women's empowerment. Descriptive, bivariate and stratified analysis were used to see the description of each variable and to examine the association between the dependent and independent variables and to examine the confounding variables between them. Result: Empowered women had 1.15 [95% CI=1.03-1.27] times higher risk of using MKJP than powerless women. The result of this study also found that women's education and household wealth index are confounding variables in the association between women's empowerment and the utilization of LACPMs. Conclusion: The utilization of LACPMs which is low is one of the public health challenges in Indonesia. The association between women's empowerment and the utilication of LACPMs can be taken into considerations for government agencies to develop health by focusing on the role of women.
Read More
S-10940
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eilien Theodora; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Tri Krianto, Rahmadewi
Abstrak: Peran gender yang timpang antara laki-laki dan wanita menimbulkan pandangan bahwa laki-laki memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibanding perempuan sehingga memunculkan sikap bahwa dengan alasan tertentu laki-laki dapat melakukan tindakan pemukulan terhadap wanita atau suami diperbolehkan memukul istri, salah satu bentuk dari kekerasan dalam rumah tangga. Proporsi sikap setuju terhadap pemukulan istri yang masih tinggi sebesar 32% pada 2017 menunjukkan bahwa upaya penyetaraan gender masih belum tercapai dengan tingginya angka penerimaan terhadap pemukulan istri oleh suami. Ketidaksetaraan ini meningkatkan resiko kekerasan terhadap wanita karena masih terjustifikasinya pemukulan istri oleh suami oleh wanita di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap wanita terhadap pemukulan istri oleh suami, analisis dilakukan pada dataset individual SDKI 2017 wanita usia subur dengan desain penelitian cross sectional, analisis dilakukan pada seluruh sampel wanita yang pernah menikah dengan melakukan transformasi data yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan studi, kemudian analisis survey kompleks dilakukan dengan memperhatikan bobot agar hasil analisis mewakili populasi wanita usia subur di Indonesia, analisis dilakukan untuk melihat karakteristik dari seluruh variabel kemudian keterkaitan antara variabel independen dan dependen, uji regresi logistic berganda kemudian dilakukan pada variabel dependen studi ini: sikap wanita terhadap pemukulan istri oleh suami yang terbentuk dari 5 pertanyaan alasan yang membenarkan suami memukul istri dan variabel independen: karakteristik responden dan pasangan seperti pendidikan, pekerjaan, usia, indeks kekayaan, keterpaparan terhadap media massa, daerah tempat tinggal, dan partisipasi serta peran wanita dalam keluarga yang terdiri dari berbagai pertanyaan terkait. Uji yang dilakukan bertujuan untuk mencari variabel yang paling berkaitan dengan sikap wanita terhadap pemukulan istri oleh suami. Hasil dari penelitian ini adalah proporsi wanita di Indonesia yang setuju terhadap pemukulan istri oleh suami sebesar 31,93%. Terdapat hubungan paling dominan yang signifikan antara partisipasi wanita dalam pengambilan keputusan rumah tangga dengan sikap setuju wanita terhadap pemukulan istri. Terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan wanita, index kekayaan, pendidikan wanita, wilayah tempat tinggal dan paparan media dengan sikap setuju wanita terhadap pemukulan istri. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan pada pekerjaan pasangan, pendidikan pasangan dan kelompok umur wanita dengan sikap setuju wanita terhadap pemukulan istri. Oleh karena itu perlu pemberian informasi secara luas terkait edukasi mengenai kesetaraan gender oleh Komnas Perempuan dan lembaga negara terkait pada masyarakat terutama kelompok wanita rendah partisipasi dalam keluarga, daerah pedesaan, keluarga ekonomi rendah yang lebih beresiko menjustifikasi pemukulan istri.
Kata kunci: sikap wanita, pemukulan istri, SDKI
Read More
S-10442
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mia Widiastuti; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral, Mugia Bayu Rahardja
Abstrak:
Cakupan ANC lengkap (K6) di Indonesia masih rendah dikarenakan banyak faktor yang berkontribusi antara lain kehamilan tidak diinginkan. Di Indonesia, pada tahun 2017 angka KTD mencapai 15%, dimana 7% kehamilan tidak diinginkan dan 8% kehamilan tidak tepat waktu. Faktor yang berkaitan dengan kunjungan ANC lainnya adalah faktor individual dari ibu seperti usia, pendidikan, status pernikahan, status pekerjaan, paritas, dan partisipasi ibu dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan KTD dengan kunjungan ANC pada wanita usia subur di Indonesia. Desain studi yang digunakan yaitu cross-sectional dilakukan dengan menganalisis data SDKI tahun 2017. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji chi-square dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kehamilan tidak diinginkan dengan kunjungan ANC setelah dikontrol oleh variabel status perkawinan (p value=0,0001). Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sama sekali memiliki kemungkinan 1,53 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang kehamilannya diinginkan sedangkan ibu dengan kehamilan yang tidak tepat waktu 1,67 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang kehamilannya diinginkan setelah dipengaruhi oleh usia dan status pekerjaan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pelayanan KB dan kunjungan ANC untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan serta meningkatkan kunjungan ANC lengkap.

The Complete ANC Coverage (K6) in Indonesia is still low due to various contributing factors, including unintended pregnancy. In 2017, the rate of unintended pregnancies reached 15% in Indonesia, with 7% being unwanted pregnancies and 8% being mistimed pregnancies. Other factors related to ANC visits include individual factors of the mother, such as age, education, marital status, employment status, parity, and maternal participation in decision-making. This study aims to analyze the relationship between unintended pregnancy and ANC visits among reproductive-age women in Indonesia. A cross-sectional study design was used, analyzing data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The analysis involved chi-square tests and logistic regression. The study found a significant association between unintended pregnancy and ANC visits after controlling for marital status (p value=0,0001). Mothers who experienced completely unintended pregnancies were 1.53 times more likely to have incomplete ANC visits compared to mothers who had intended pregnancies, while mothers with mistimed pregnancies were 1.67 times more likely to have incomplete ANC visits compared to those with intended pregnancies, after being influenced by age and employment status. Therefore, there is a need for improved family planning services and ANC visits to prevent unintended pregnancies and enhance complete ANC coverage.
Read More
S-11252
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy Yulia Eka Putri; Pembimbing: Besral; Penguji: Iwan Ariawan, Rahmadewi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sumber data penelitian berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- faktor yang berhubungan dengan MKJP adalah Pendidikan, umur, jumlah anak hidup, pengabilan keputusan ber-Kb, pengeahuan terhadap kontrasepsi, dan jumlah anak ideal.
Read More
S-10701
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive