Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40898 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rizky Amalia; Pembimbing: R Budi Utomo; Penguji: Besral, Sudibyo Alimoeso
Abstrak: Persentase wanita pernah melahirkan atau sedang hamil anak pertama naik dari 8,5% pada SDKI 2007, menjadi 9,5% pada SDKI 2012. Umur kawin pertama yang terlalu muda dan tidak adanya penundaan kelahiran anak pertama menuju pada kehamilan yang berisiko. Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan tingkat pendidikan rendah berkontribusi pada terjadinya kehamilan remaja. Penelitian ini menguji hubungan pendidikan dan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan kehamilan remaja di Indonesia. Sumber data penelitian adalah SDKI 2017 dengan sampel wanita usia subur 15-49 tahun dan 15-24 tahun yang memenuhi kriteria penelitian. Desain studi penelitian adalah cross sectional, dengan analisis regresi logistik multinomial. Hasil penelitian mendapatkan persentase kehamilan remaja sebesar 33.5% pada wanita usia 15-49 tahun, sementara pada wanita usia 15-24 tahun sebesar 57,6%. Wanita yang tidak sekolah & SD dan tidak tahu masa subur berhubungan pada hamil remaja pada wanita usia 15-49 tahun dan usia 15-24 tahun. Wanita yang kurang mengetahui penularan HIV/AIDS dan kurang mengetahui metode kontrasepsi berhubungan dengan kehamilan remaja pada wanita usia 15-49 tahun. Temuan ini menyarankan perlunya berkolaborasi dalam penguatan kebijakan terkait batas penundaan usia melahirkan pada mereka yang menikah muda, memastikan akses pendidikan yang berisi informasi kesehatan reproduksi yang komprehensif, dan sosialisasi kepada orang tua dan remaja terkait bahaya kehamilan remaja.
Read More
S-10921
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Firlisha Miftanifa Salsabila; Pembimbing: Budi Utomo; Penguji: Besral, Sudibyo Alimoeso
Abstrak: Penelitian ini akan membahas hubungan antara dan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap kejadian perkawinan anak di Indonesia menggunakan data SDKI 2017. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan kesehatan reproduksi seperti pengetahuan masa subur, pengetahuan gejala HIV&AIDS dan pengetahuan metode kontasepsi memiliki hubungan dengan perkawinan anak pada wanita usia subur 15-49 tahun di Indonesia setelah di control oleh pendidikan, budaya, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, pendidikan KRT, akses televisi, akses radio. Factor lain yang berhubungan dengan perkawinan anak adalah pendidikan, budaya tradisional, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, pendidikan kepala rumah tangga, akses koran, akses televisi, akses radio.
Read More
S-10633
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Rahmadini; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Evi Martha, Arief Rachman Iryawan
S-8876
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astried Anggraeni Mirza; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Popy Yuniar, Rahmadewi
Abstrak:
Indonesia merupakan negara dengan struktur penduduk ekspansif, yaitu mayoritas penduduk berada pada kelompok usia muda. Besarnya populasi usia muda di Indonesia menimbulkan tantangan dalam mengatasi bermacam-macam permasalahan seputar remaja seperti peningkatan masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang salah satunya adalah kehamilan remaja. Permasalahan kehamilan remaja yang terjadi dapat menimbulkan banyak dampak negatif, salah satunya dapat berimbas pada mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah hasil SDKI 2017 dengan desain penelitian studi potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian ini remaja perempuan usia 15-24 tahun yang memenuhi kriteria, dengan membagi sampel ke dalam dua wilayah, yaitu perkotaan dan pedesaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kehamilan remaja di wilayah perkotaan adalah sebesar 19% sedangkan di wilayah pedesaan adalah sebesar 32,4%. Faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, meliputi usia, pendidikan, status ekonomi keluarga, status pekerjaan, pengetahuan kontrasepsi, akses media informasi, dan akses fasilitas kesehatan. Didapatkan juga faktor yang paling dominan terhadap kehamilan remaja adalah akses fasilitas kesehatan, baik di wilayah perkotaan (AOR=17,17; 95% CI: 10,65-27,68) maupun pedesaan (AOR=10,73; 95% CI: 7,02-16,38). Melihat temuan penelitian, pihak berwenang disarankan untuk meningkatkan akses fasilitas kesehatan dan memperluas pelayanan KB untuk generasi muda serta menggecarkan promosi kesehatan seksual dan reproduksi.

Indonesia is a country with an expansive population structure, namely that the majority of the population is in the young age group. The large young population in Indonesia creates challenges in overcoming various problems surrounding teenagers, such as the increase in sexual and reproductive health problems, one of which is teenage pregnancy. The problem of teenage pregnancy can have many negative impacts, one of which is mortality and morbidity in Indonesia. This research was conducted to determine the comparison of factors related to teenage pregnancy between urban and rural areas in Indonesia. The data source for this research is the results of the 2017 IDHS with a cross-sectional research design. The research sample consisted of female teenagers aged 15–24 who met the criteria by dividing the sample into two areas, namely urban and rural. The results of this study show that the proportion of teenage pregnancies in urban areas is 19%, while in rural areas it is 32,4%. Factors associated with teenage pregnancy, both in urban and rural areas, include age, education, family economic status, employment status, knowledge of contraception, access to information media, and access to health facilities. It was also found that the most dominant factor in teenage pregnancy was access to health facilities, both in urban areas (AOR=17,17; 95% CI: 10,65-27,68) and rural areas (AOR=10,73; 95% CI: 7,02-16,38). Looking at the research findings, the authorities are advised to increase access to health facilities, expand family planning services for the younger generation, and intensify the promotion of sexual and reproductive health.
Read More
S-11578
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Fauziyah; Pembimbing: Meiwita Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati, Mugia Bayu Raharja
S-10097
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahma Wardah Khumaeroh; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Iwan Ariawan, Sudibyo Alimoeso
Abstrak:
Kehamilan remaja merupakan isu kesehatan global yang terjadi pada berbagai negara, terutama negara berkembang. BKKBN menyatakan bahwa kehamilan remaja berisiko pada kematian ibu dan bayi. Kehamilan remaja dapat dicegah dengan adopsi kontrasepsi secara tepat dan konsisten. Namun, banyak remaja yang hambatan dalam mengakses kontrasepsi sehingga terjadi kegagalan kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adopsi metode kontrasepsi dengan kehamilan pada remaja usia 15 – 19 tahun. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan desain studi cross-sectional. Analisis multivariabel regresi logistik dilakukan pada sampel 7.854 remaja perempuan usia 15 – 19 tahun. Hasil penelitian menunjukkan setelah dikontrol variabel kovariat (usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, pengetahuan terkait kontrasepsi, tempat tinggal, paparan media massa terkait kontrasepsi, dan kunjungan petugas KB), odds kehamilan remaja 0,61 kali lebih rendah pada remaja yang tidak menggunakan kontrasepsi dibandingkan remaja yang menggunakan kontrasepsi (AOR = 0,39; 95% CI: 0,213 – 0,714). Hal ini mungkin terjadi karena sebagian besar sampel tergolong tidak aktif secara seksual dan remaja yang menggunakan kontrasepsi masih berisiko untuk hamil karena kegagalan kontrasepsi. Dengan demikian, perlu upaya untuk mengembangkan layanan konseling dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang berkualitas terutama terkait kontrasepsi, kehamilan remaja, dan pernikahan dini pada remaja serta orang tua.

Adolescent pregnany is a global health issue that occurs in various countries, especially developing countries. BKKBN states that adolescent pregnancy risk matenal dan infant mortality. Adolescent pregnancy can be prevented with approriate and consistent contraceptive adoption. However, many adolescents faced barriers in accessing contraception that led to contraceptive failure. This study aims to determine the relationship between adoption of contraceptive method and adolescent pregnancy aged 15 – 19 years. The study used the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey data with a cross-sectional study design. Multivariable logistic regression analysis was used on a sample of 7.854 adolescent girls aged 15 – 19 years. The results showed that after adjusting for covariate variables (age, marital status, education level, employment status, economic status, knowledge related to contraception, place of residence, exposure to mass media related to contraception, and family planning worker visits), the odds of adolescent pregnancy was 0,61 times lower among adolescent who did not use contraception compared to adolescent who used contraception (AOR = 0,39; 95% CI: 0,213 – 0,714). This may be explained by the fact that most of the sample was not sexually active and adolescent who used contraception were still at risk of pregnancy due to contraceptive failure. Therefore, it is necessary to develop quality adolescent reproductive health counseling and education services, especially related to contraceptive, adolescent pregnancy, and early marriage in adolescents and their parents.
Read More
S-11315
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safitri Mardiyana; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Mugia Bayu Rahardja
Abstrak:
Sejak 2012-2015, persentase BBLR tidak menunjukkan penurunan signifikan. Kejadian BBLR di Indonesia merupakan penyebab utama kematian neonatal. Masih tinggiya persentase BBLR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kehamilan remaja. Bahkan berdasarkan SDKI 2017 menunjukkan bahwa kejadian BBLR di Indonesia lebih banyak terjadi pada ibu yang hamil di usia remaja. Sementara itu, berdasarkan hasil SDKI 2002-2017 juga menunjukkan bahwa kehamilan usia remaja lebih banyak terjadi pada pedesaan Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan usia remaja dengan kejadian BBLR yang dikhususkan di pedesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan sumber data SDKI 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah WUS yang pernah melahirkan anak lahir hidup dan hanya memiliki 1 anak. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara BBLR dengan kehamilan remaja, kunjungan antenatal, suplementasi Fe, dan komplikasi kehamilan. Hasil analisis multivariat juga menunjukkan bahwa ibu yang hamil pada usia 15- 19 tahun memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR setelah dikendalikan oleh variabel kunjungan antenatal. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa kejadian kehamilan usia remaja berpengaruh terhadap kejadian BBLR di pedesaan Indonesia, sehingga diperlukan upaya dari pemerintah untuk dapat menekan angka kehamilan remaja.

From 2012-2015, the percentage of LBW has not shown a significant decrease. LBW in Indonesia is the main cause of neonatal death. One of the most important factors of LBW is adolescent pregnancy. Based on the 2017 IDHS, the incidence of LBW in Indonesia is more prevalent among mothers who become pregnant at the age of adolescent. Meanwhile, the results of the 2002-2017 IDHS show that adolescent pregnancy is more prevalent in rural Indonesia. Therefore, this study aimed to determine the association between adolescent pregnancy and LBW in rural Indonesia. This study used a cross-sectional study design using the 2017 IDHS data. The sample in this study is WUS who had given birth and only had 1 child. Based on the results of the analysis, there was an association between LBW and adolescent pregnancy, ANC, Fe supplementation, and pregnancy complications. The results of multivariate analysis showed that mothers who became pregnant at the age of 15-19 years had a greater risk of giving birth to LBW babies after controlling for the variable of ANC. It can be concluded that the incidence of adolescent pregnancy affects the incidence of LBW in rural Indonesia, so government efforts are required to reduce the incidence of adolescent pregnancy
Read More
S-11294
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fithriyatul Anni Mas`udah; Pembimbing: Besral, Milla Herdayati; Penguji: Sutiawan, Rahmadewi, Enny Ekasari
T-4830
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Coraima Okfriani; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Sudibyo Alimoeso
Abstrak:
Upaya untuk menurunkan angka kehamilan remaja dapat dimonitor dengan menunda kelahiran pertama remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan interval kelahiran pertama pada remaja kawin usia 15-19 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan sampel yang digunakan sebanyak 1,497 remaja kawin usia 15-19 tahun yang belum hamil/melahirkan anak pertama nya di 2017. Analisis survival digunakan dalam penelitian ini, dengan melakukan uji Kaplan Meier untuk mengukur median interval kelahiran pertama dan Cox Proportional Hazard model digunakan untuk membuat model prediksi variable independen. Didapatkan hasil median interval kelahiran pertama pada Remaja Kawin 15-19 tahun adalah 14 bulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara factor yang terkait dengan program KB dengan interval kelahiran pertama: Tidak mengakses informasi KB melalui PLKB (AHR = 0.975 95% CI 0.960 – 0.990), tidak mengakses informasi KB melalui petugas kesehatan (AHR = 0.849 95% CI 0.733 – 0.983), tidak menggunakan kontrasepsi modern (AHR = 1.039 95% CI 1.028 – 1.051). Penggunaan kontrasepsi modern merupakan variable yang paling dominan berhubungan dengan interval kelahiran pertama pada remaja kawin. Peningkatan kualitas dari PLKB dan petugas kesehatan dalam memberikan informasi terkait KB perlu diperhatikan. Keluarga dan Masyarakat juga perlu terlibat dalam kegiatan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi pada remaja kawin. Disarankan pula bagi peneliti lainnya untuk melakukan eksplorasi hambatan dan pendukung interval kelahiran pertama dengan pendekatan kualitatif.



Efforts to reduce adolescencepregnancy can be monitored with delaying the first bith. This study aims to identify associated factors with first birth interval (FBI) among married adolescents 15-19 years old in Indonesia using IDHS 2017. In this cross-sectional study, the first birth history of 1,497 married adolescencewho have not pregnant yet were collected. The survival analysis model was used, with Kaplan Meier test was conducted to measure the median of FBI and Cox Proportional Hazard Model was used to produce a prediction model of predictors. The median interval of first birth among married adolescents 15-19 years old was 14 months. There were statistically significant differences between factors related to family planning program with FBI: not accessing family planning information through PLKB AHR = 0.975 95% CI 0.960 – 0.990), not accessing family planning information through health workers (AHR = 0.849 95% CI 0.733 – 0.983), and not using modern contraception (AHR = 1.039 95% CI 1.028 – 1.051). Modern contraceptive use was the most dominant variable associated with FBI among married adolescents. Improvement of quality of PLKB and health workers in giving information on family planning should be noted. Family and community need to be involved in socialization related to adolescent sexual and reproductive health. Other researchers were suggested to explore the challenges and facilitators of FBI with qualitative approach
Read More
T-6772
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
E Marlinawati Gurning; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Sudijanto Kamso, Siti Arifah Pujonarti, Yosnelli; Ribka Ivana Sebayang
T-5714
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive