Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34058 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Fortuna Dewi Cahyo; Pembimbing: Haryoto; Penguji: Ririn Arminsih, Cucu Cakrawati Kosim
Abstrak: Tempat isolasi mandiri terpusat merupakan fasilitas yang disediakan bagi pasien positif COVID-19 yang memerlukan isolasi mandiri, dalam aktivitasnya tempat isolasi mandiri terpusat menghasilkan limbah, salah satunya limbah B3 medis. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah B3 medis di tempat isolasi mandiri terpusat pada masa pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah pasien positif COVID-19, mengetahui kesiapsiagaan dan respon dari pemangku kepentingan, mengidentifikasi aspek-aspek pengelolaan limbah B3 medis, dan menganalisis perbedaan pengelolaan limbah sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi. Metode penelitian ini adalah campuran atau mixed methods, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. data dan informasi yang diperoleh berasal dari wawancara dan observasi data sekunder, pedoman dan peraturan, serta dokumen dari tempat isolasi mandiri terpusat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada pengelolaan limbah B3 medis di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan sebagian besar adalah limbah infeksius, seperti APD dan alat bekas rapid test. Regulasi yang digunakan mengacu pada PP RI Nomor 22 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/537/2020. Perbedaan pengelolaan limbah di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi sebagian besar terdapat pada karakteristik limbah yang dihasilkan.
A centralized self-isolation place is a facility provided for COVID-19 patients who require self-isolation. In their activities, a centralized self-isolation place produces waste, one of which is medical B3 waste. This study discusses the management of medical B3 waste in a centralized self-isolation area during the COVID-19 pandemic. This study aimed to determine the number of positive COVID-19 patients, determine preparedness and response from stakeholders, identify aspects of medical B3 waste management, and analyze differences in waste management before and after becoming a centralized self-isolation place. This research method is mixed, quantitative, and qualitative with descriptive analysis. Interviews and observations of secondary data, guidelines, and regulations, as well as documents from a centralized self-isolation place, obtain data and information. This study's results indicate differences in the management of medical B3 waste at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place. The types and sources of waste generated are mostly infectious, such as PPE and used rapid test equipment. The regulations refer to PP RI Number 22 of 2021 and the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/537/2020. The difference in waste management at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place is mainly in the characteristics of the waste produced.
Read More
S-10969
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erina Julia; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Entin Kartini
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah B3 medis, aspek regulasi, aspek sumber daya, dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, dan penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian campuran atau mixed methods, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. Data yang digunakan berasal dari wawancara dan dokumen serah terima limbah PT X bulan November 2020 hingga Juni 2021.
Read More
S-10607
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Talitha Syifa Salsabila; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Suyud, Fuad Hilmi Sudasman
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah medis B3 di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia dilihat dari pelaksanaan pengelolaan limbah dan karakteristik limbah menggunakan systematic review. Literatur yang digunakan sebanyak 7 literatur yang akan disintesis terdiri atas 6 artikel jurnal dan 1 tugas akhir (skripsi). Hasil kajian sistematis menunjukkan rumah sakit sudah melaksanakan pengelolaan limbah medis. Namun, tidak semua melakukan kegiatan pengelolaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapat rumah sakit yang mengalami peningkatan jumlah limbah medis dan ada yang menurun. Sumber limbah yang dihasilkan berasal dari berbagai unit rumah sakit dan jenis limbah yang banyak ditemui dalam literatur adalah limbah APD.
Read More
S-10754
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiolyn Wina Putri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ema Hermawati, Edwin Nasli
Abstrak: Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Kegiatan pelayanan kesehatan diPuskesmas menghasilkan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) yang akanberdampak pada permasalahan lingkungan dan kesehatan. Kota Administrasi JakartaSelatan adalah salah satu kota yang mengalami laju pertumbuhan penduduk cukup besardan memiliki jumlah Puskesmas terbesar kedua di Provinsi DKI Jakarta, sehingga jumlahlimbah yang dihasilkan akan semakin bertambah. Dengan demikian, diperlukanpengelolaan limbah berkelanjutan yang terpadu. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran pengelolaan limbah padat B3 Puskesmas di Kota AdministrasiJakarta Selatan dengan menilai aspek pengelolaan limbah berkelanjutan yang terpadu danmenentukan prioritas masalah pada aspek pengelolaan limbah padat B3. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif dengan jumlahsampel 35 Puskesmas Kelurahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor aspekpengelolaan limbah di Puskesmas Kota Administrasi Jakarta Selatan tergolong baik,dengan nilai 79,18 dari 100. Prioritas masalah disusun berdasarkan nilai terendah yaitudimulai dari aspek kelembagaan dengan skor 60, aspek sosial budaya dengan skor 66,29,aspek teknis dengan skor 75,36, aspek lingkungan dengan skor 94,29, dan aspek hukumdengan skor 100.Kata kunci: Limbah Padat B3, Puskesmas, Pengelolaan Limbah, Jakarta Selatan
Public Health Center (PHC) is a health service facility that organizes public healthand individual health efforts. Health service activities in PHC produce hazardous andtoxic solid waste that will have an impact on environmental and health problems. SouthJakarta City has a fairly large population growth rate and second largest number of PHCin DKI Jakarta Province so that the amount of waste generated will increase, thereforeintegrated sustainable waste management is needed. This study aims to determine thedescription of the management of toxic and solid waste in South Jakarta City PHC byassessing the waste management aspects and determining the priority problems in theix Universitas Indonesiaaspects of hazardous and toxic solid waste management. This research is a quantitativestudy with a descriptive research design with a sample size of 35 Village Public HealthCenters. The results of this study indicate that the score of waste management aspects inSouth Jakarta City PHC is classified as good, with a score of 79,18 out of 100. Priorityproblems are arranged based on the lowest value, starting from the institutional aspects(score 60), socio-cultural aspects (score 66,29), technical aspects (score 75,36),environmental aspects (score 94,29), and legal aspects (score 100).Key words: Hazardous and toxic solid waste, Public Health Center, Waste Managament, SouthJakarta.
Read More
S-10272
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Della Amanda Andika Putri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Al Asyary, Sofwan
Abstrak: Dalam rangka melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak timbulan limbah padat B3, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan pengelolaan limbah padat B3 pada rumah sakit di Indonesia pada saat sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan terhadap 343 rumah sakit di Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Sikelim (Sistem Informasi Kelola Limbah Medis) milik Kemenkes RI. Data akan dianalisis menggunakan uji chi-square, mann whitney, dan regresi logistik model determinan.
Read More
S-10611
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atikah Nadiah Syafei; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Kusnoputranto, Budi Hartono
Abstrak:

Latar Belakang: Pengelolaan limbah medis di Indonesia menghadapi banyak tantangan. Tantangan tersebut berupa regulasi, daya tampung pengolahan, sinkronisasi antar lembaga, peran pemerintah daerah, sarana prasarana yang belum mencukupi, sumber daya manusia yang belum mumpuni, masalah perizinan, serta pembiayaan. Provinsi Banten mengalami kenaikan timbulan limbah medis. Data menunjukkan limbah medis di Provinsi Banten sebanyak 228,06 ton pada Maret 2021, dan kenaikan tersebut meningkat mencapai 591,78 ton pada 27 Juli 2021. Pandemi yang terjadi di akhir tahun 2019 hingga sekarang, menimbulkan peningkatan timbulan limbah medis secara signifikan. Hal ini menciptakan tantangan tambahan pada manajemen pengelolaan limbah medis di negara berkembang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 pada rumah sakit di Kota Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif untuk mencari tahu gambaran pengelolaan limbah B3 Rumah Sakit di Kota Tangerang dan penelitian kuantitatif untuk menghitung jumlah timbulan limbah medis yang dihasilkan dari rumah sakit Hasil: Limbah medis yang dihasilkan dari aktivitas pasien Covid-19 dan pasien biasa pada pandemi Covid-19 diperlakukan seperti limbah Covid-19. Timbulan limbah medis yang dihasilkan dari RS A dan B sebanyak 3,19 kg/tempat tidur/hari dan 3,16 kg/tempat tidur/hari. Alur pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 yang dilakukan oleh RS A dan RS B dimulai dari pemisahan yang dilakukan pada sumbernya, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengangkutan menuju pihak ke 3. Sarana prasarana pengelolaan limbah rumah sakit sudah tersedia cukup baik sesuai dengan syarat Permenkes No.18 Tahun 2020. Sejauh ini, belum adanya rencana terkait antisipasi pengelolaan limbah medis apabila timbulan limbah medis membludak yang disiapkan oleh pemerintah. Dalam hal pengangkutan limbah oleh pihak ke 3, terdapat beberapa kali keterlambatan untuk waktu kedatangan ke rumah sakit untuk mengangkut limbah medis. Kesimpulan: Pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 rumah sakit di Kota Tangerang saat ini terkontrol dengan baik.


 

Background: Medical waste management in Indonesia faces many challenges. These challenges are in the form of regulation, processing capacity, synchronization between institutions, the role of local governments, inadequate infrastructure, inadequate human resources, licensing problems, and financing. Banten Province experienced an increase in the generation of medical waste. Data shows that medical waste in Banten Province was 228.06 tons in March 2021, and the increase increased to 591.78 tons on July 27, 2021. The pandemic that occurred at the end of 2019 until now has resulted in a significant increase in the generation of medical waste. This creates additional challenges for medical waste management in developing countries. Objective: This study aims to describe the management of Covid-19 Hazardous medical waste in hospitals in Tangerang City. Methods: This research is quantitative and qualitative research with a descriptive approach. Qualitative research to find out the description of hospital Hazardous waste management in Tangerang City and quantitative research to calculate the amount of medical waste generated from hospitals Result: Medical waste generated from the activities of Covid-19 patients and ordinary patients during the Covid-19 pandemic is treated like Covid-19 waste. The medical waste generated from Hospitals A and B was 3.19 kg/bed/day and 3.16 kg/bed/day. The flow of hazardous Covid-19 medical waste management carried out by Hospital A and Hospital B starts from the separation carried out at the source, storage, transportation, storage, and transportation to third parties. Hospital waste management infrastructure facilities are already quite good in accordance with the requirements of Minister of Health Regulation No. 18 of 2020. So far, there is no plan related to anticipating medical waste management in the event of an overabundance of medical waste that has been prepared by the government. In the case of transporting waste by third parties, there are several delays in arrival time to the hospital for transporting medical waste. Conclusion: The management of hospital hazardous Covid-19 medical waste in Tangerang City is currently well controlled.

Read More
T-6584
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raissa Almira Khalsum; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Sutijan
Abstrak: Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam kegiatan pelayanannya, menghasilkan sejumlah limbah yang diantaranya adalah limbah medis. Penelitian ini membahas pengelolaan limbah medis rumah sakit pada kondisi darurat pandemi viruskorona (COVID-19). Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah medis (jenis, sumber, dan jumlah timbulan), aspek regulasi, aspek sumber daya (petugas pengelola, sarana dan prasarana, serta keuangan), dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif observatif. Data dan informasi yang digunakan berasal dari wawancara tiga institusi, observasi melalui data webinar, peraturan dan pedoman pengelolaan limbah, serta dokumen tahun 2019 hingga 2020 dari Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat pandemi COVID-19 jumlah timbulan limbah nasional diperkirakan naik 30%, namun di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto terjadi penurunan. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan paling banyak limbah infeksius seperti APD dan berasal dari unit perawatan rawat inap. Regulasi yang digunakan mengacu pada PermenLHK No. 56 Tahun 2015. Kapasitas pengolahan limbah di Indonesia masih kurang. Sarana dan prasarana yang digunakan sama dengan keadaan normal hanya ditambah desinfektan. Dana yang dibutuhkan untuk mengelola limbah ditanggung oleh setiap rumah sakit. Teknis pengelolaan limbah medis COVID-19 rumah sakit secara prinsip sama dengan pengelolaan limbah pada kondisi normal. Perbedaan pengelolaan limbah medis sebelum dan saat pandemi COVID-19 terdapat pada karakteristik limbah dan aspek sumber daya.
Kata kunci: COVID-19, Limbah Medis, Rumah Sakit

The hospital is one of the health service providers which in its service activities generates a number of wastes, including medical waste. This study discusses the management of hospital medical waste in a pandemic virus corona emergency (COVID-19). The purpose of this study is to find out aspects that will be examined include the characteristics of medical waste (type, source, and amount of generation), regulatory aspects, aspects of resources (management officers, facilities and infrastructure, and finance), and technical aspects (sorting, storage, transportation, processing, burial, landfill). This research method is a qualitative research with descriptive observational analysis. The data and information used came from interviews of three institutions, observations through webinar data, regulations and waste management guidelines, as well as documents from 2019 to 2020 from the Environmental Health Installation of the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Hospital. The results of this study indicate that in an emergency condition the COVID-19 pandemic the number of national waste generation is estimated to increase by 30%, but in the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Army Hospital there is a decrease. The types and sources of waste produced are most infectious waste such as PPE and are from inpatient care units. The regulation used refers to PermenLHK No. 56 of 2015. Waste treatment capacity in Indonesia is still lacking. The facilities and infrastructure used are the same as in normal conditions only with disinfectant added. The funds needed to manage waste are borne by each hospital. Technical management of hospital medical waste of COVID-19 is in principle the same as waste management under normal conditions. Differences in management of medical waste before and during the COVID-19 pandemic are in the characteristics of waste and resource aspects.
Key words: COVID-19, Hospital, Medical Waste
Read More
S-10493
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatimah Syakura; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Dyah Prabaningrum
Abstrak: Skripsi ini membahas cakupan pengelolaan limbah medis Covid-19 yang sesuai standar dari RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta pada Tahun 2020 berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 537 Tahun 2020. Peneliti ini juga menganalisis potensi optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana dalam rangka percepatan pemusnahan limbah medis Covid-19 di DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi ekologi yang menggunakan metode analisis spasial. Analisis spasial yang digunakan mencakup analisis overlay, analisis buffer, dan analisis vektor distance to nearest hub.
Read More
S-10612
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rheisya Ghinaa Azzarah; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Laila Fitria, Wakhyono Budianto
Abstrak:
Limbah medis B3 padat merupakan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas medis, yang menurut PP No 22 Tahun 2021, setiap orang yang menghasilkan limbah wajib mengelola limbah yang dihasilkannya, termasuk fasyankes. Namun, lebih dari 70% fasyankes di Jakarta belum mengelola limbah medis nya sesuai standar. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah medis B3 padat di RSUD X di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeidentifikasi jenis, menggambarkan proses pengelolaan, mengetahui upaya pengurangan, serta menganalisis jumlah timbulan limbah medis B3 padat yang dihasilkan. Berdasarkan observasi, wawancara, dan telaah dokumen, limbah medis B3 padat di RSUD X didominasi oleh limbah infeksius dan tajam. Tahapan pengelolaan dimulai dari pengurangan, pemilahan dan pewadahan, pengangkutan internal, penyimpanan sementara, pengangkutan eksternal, dan pengolahan. Upaya pengurangan sudah dilakukan walaupun belum terdapat SOP khusus. Tahapan pemilahan dan pewadahan hingga pengangkutan eksternal sudah berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Pengolahan limbah tidak dilakukan oleh RSUD X karena menggunakan jasa pihak ketiga. Timbulan limbah medis B3 padat di RSUD X tergolong besar yaitu 158.5 kg/hari dan melebihi rata-rata timbulan limbah medis RS di Indonesia yaitu 87 kg/hari. Regulasi yang dijadikan sebagai acuan adalah Permenkes No. 2 Tahun 2023, PP 22 Tahun 2021, dan Permenkes No. 7 Tahun 2019. RSUD X telah mengelola limbah medis B3 padat yang dihasilkannya sesuai dengan standar, namun beberapa hal perlu dijadikan catatan dan sebagai saran perbaikan untuk RSUD X.

Solid B3 medical waste is waste generated by medical activities. According to Government Regulation No. 22 of 2021, everyone who produces waste must manage the waste they produce, including health facilities. However, more than 70% of health facilities in Jakarta have yet to manage their medical waste according to standards. This study discusses the management of solid B3 medical waste at RSUD X in DKI Jakarta. This study aimed to identify the types, describe the management process, identify reduction efforts, and analyze the amount of solid B3 medical waste generated. Based on observations, interviews, and document review, solid B3 medical waste at RSUD X is dominated by infectious and sharp waste. The management stages start from reduction, sorting and storage, internal transportation, temporary storage, external transportation, and processing. Reduction efforts have been made even though there is no specific SOP. The stages of sorting and storage up to external transportation have been going well, although a number of things need to be improved. RSUD X does not carry out waste processing because it uses the services of a third party. The generation of solid B3 medical waste in RSUD X is relatively large, namely 158.5 kg/day, and exceeds the average generation of hospital medical waste in Indonesia, which is 87 kg/day. Permenkes No. 2 of 2023, PP 22 of 2021, Permenlhk No. 56 Tahun 2015, and Permenkes No. 7 of 2019 are the regulation used as a reference. RSUD X has managed the solid B3 medical waste it produces according to standards, but several things need to be noted and as suggestions for improvement for RSUD X.
Read More
S-11340
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adinda Imada; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Budi Hartono, Iin Sofiawati
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi aspek legal, aspek kelembagaan, aspek teknis, aspek sosial budaya, aspek keuangan, dan aspek lingkungan dalam pengelolaan limbah padat B3, serta mengetahui prioritas masalah dalam pengelolaan limbah padat B3, dan mengetahui hubungan status akreditasi terhadap pengelolaan limbah padat B3. Desain studi penelitian ini Crossectional dengan metode observasi lapangan menggunakan formulir inspeksi di 29 Puskesmas Kota Tangerang Selatan.
Read More
S-10753
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive