Ditemukan 35131 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Nathalia Mentanaway; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Sandra Fikawati, Salimar
Abstrak:
Mahasiswi memiliki aktifitas belajar yang tinggi dan membutuhkan asupan gizi seimbang terutama energi dan zat gizi makro untuk memenuhi kebutuhannya. Namun pada kenyataanya karena kesibukan selama perkuliahan, banyak mahasiswi tidak memperhatikan asupan gizinya sehingga jumlah asupan energi dan zat gizi makro yang dikonsumsi menjadi lebih atau kurang dari yang dianjurkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik, asupan energi, dan zat gizi makro pada mahasiswi Prodi Gizi Universitas Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan analisis data sekunder FKM UI pada bulan februari hingga juli 2022. Responden dalam penelitian ini adalah 137 mahasiswi aktif Gizi FKM UI. Analisis data menggunakan analisis univariat pada variabel karakteristik mahasiswi (uang saku, pengetahuan gizi, status gizi, frekuensi makan, kebiasaan sarapan, dan frekuensi snacking), asupan energi, asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak). Hasil penelitian menunjukan sebagian besar rata-rata variabel responden berada pada kategori rendah atau kurang dari normal yaitu pada uang saku (59.9%), pengetahuan gizi (71,5%), frekuensi makanan (56,9%), kebiasaa sarapan (58,4%), dan frekuensi snacking (59,1%), asupan energi (95,6%), asupan karbohidrat (99,3%), asupan protein (70,1%), dan asupan lemak (77,4%). Sedangkan variabel responden yang berada pada kategori normal ialah status gizi (67,2%).
Undergraduate female students have high learning activities and need a balanced nutritional intake, especially energy and macronutrients to meet their needs. However, in reality due to their busy schedule during lectures, many undergraduate female students do not pay attention to their nutritional intake, so the amount of energy and macronutrient intake consumed becomes more or less than the recommended one. This research is quantitative research with a descriptive survey that aims to describe the characteristics, energy intake, and macronutrients of undergraduate female students in the Nutrition Program at the University of Indonesia. The design of this study was cross-sectional using secondary data analysis of FKM UI undergraduate from February to July 2022. The respondents in this study were 137 active Nutrition FKM UI undergraduate female students. Data analysis used univariate analysis on undergraduate female students characteristics variables (pocket money, nutritional knowledge, nutritional status, eating frequency, breakfast habits, and snacking frequency), energy intake, intake of macronutrients (carbohydrates, protein, and fat). ). The results showed that most of the respondents' variables were in the low or less than average category, namely pocket money (59.9%), knowledge of nutrition (71.5%), frequency of food (56.9%), breakfast habits (58, 4%), and snacking frequency (59.1%), energy intake (95.6%), carbohydrate intake (99.3%), protein intake (70.1%), and fat intake (77.4%). Meanwhile, the respondent variable in the normal category is the nutritional status (67.2%).
Read More
Undergraduate female students have high learning activities and need a balanced nutritional intake, especially energy and macronutrients to meet their needs. However, in reality due to their busy schedule during lectures, many undergraduate female students do not pay attention to their nutritional intake, so the amount of energy and macronutrient intake consumed becomes more or less than the recommended one. This research is quantitative research with a descriptive survey that aims to describe the characteristics, energy intake, and macronutrients of undergraduate female students in the Nutrition Program at the University of Indonesia. The design of this study was cross-sectional using secondary data analysis of FKM UI undergraduate from February to July 2022. The respondents in this study were 137 active Nutrition FKM UI undergraduate female students. Data analysis used univariate analysis on undergraduate female students characteristics variables (pocket money, nutritional knowledge, nutritional status, eating frequency, breakfast habits, and snacking frequency), energy intake, intake of macronutrients (carbohydrates, protein, and fat). ). The results showed that most of the respondents' variables were in the low or less than average category, namely pocket money (59.9%), knowledge of nutrition (71.5%), frequency of food (56.9%), breakfast habits (58, 4%), and snacking frequency (59.1%), energy intake (95.6%), carbohydrate intake (99.3%), protein intake (70.1%), and fat intake (77.4%). Meanwhile, the respondent variable in the normal category is the nutritional status (67.2%).
S-11012
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yusi Syamisa Cassandra; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Engkus Kusdianr Achamd, Rita Ramayulis
S-6633
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nur Setiawati Rahayu; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Trini Sudiarti, Ai Nurhayati, Kresnawan
T-4281
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ulfa Teni Safira; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Sandra Fikawati, Eti Rohati
S-10048
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lasepa, Wanda / Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, Adhi Darmawan
Abstrak:
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dalam tubuh di bawah normal sehingga berkurangnya kadar kualitas dan kuantitas sel darah merah. Perempuan merupakan golongan yang rentan terkena anemia karena mengalami menstruasi setiap bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, sosial ekonomi, pengetahuan dan faktor lainnya dengan kejadian anemia pada mahasiswi RIK UI angkatan 2014. Variabel independen yang diteliti adalah sosial ekonomi (status tempat tinggal, pendidikan Ibu, pekerjaan orang tua, uang saku), menstruasi, pengetahuan anemia, prilaku konsumsi protein hewani, buah dan sayuran, prilaku konsumsi kopi dan teh serta asupan zat gizi (zat besi, vitamin C dan serat) dan status gizi. Desain studi penelitian yaitu cross sectional dengan analisis chi square. Penelitian ini dilakukan pada 136 responden dan pada bulan April 2014. Hasil penelitian menunjukkan 41.18% penderita anemia (anemia ringan (19.12%) dan anemia sedang (22.06%)). Variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang bermakna dengan kejadian anemia adalah tempat tinggal, uang saku, pengetahuan tentang anemia, konsumsi protein hewani, konsumsi buah dan asupan zat gizi.
Read More
S-8753
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Novita Restiani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Triyanti, Itje Aisah Ranida
S-7170
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mira Hapsari Heriyanto; Pembimbing: Siti Arifah Pudjonarti; Penguji: Engkus Kusndinar Achmad, Nurfi Afriansyah
S-7312
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Annisa Aulia Hawari; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Trini Sudiarti, Salimar
Abstrak:
Tujuan penelitian ini mengetahui proporsi kejadian dismenore primer dan hubungan antara beberapa faktor risiko dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi S1 Reguler FKM UI tahun 2022. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu dismenore primer. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi asupan kalsium, magnesium, zinc, vitamin E, kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, tingkat stres, usia menarche, durasi menstruasi, siklus menstruasi, dan riwayat keluarga dengan dismenore primer. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain cross-sectional dan dilakukan mulai bulan Juli-September 2022. Responden penelitian ini merupakan mahasiswi aktif S1 Reguler FKM UI angkatan 2018-2021 sejumlah 135 orang. Responden dipilih melalui teknik simple random sampling. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner online melalui google-form. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (uji Chi-Square dan uji Fisher-Exact). Hasil analisisnya didapatkan proporsi dismenore primer sebesar 86,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara asupan kalsium, magnesium, zinc, vitamin E, kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, tingkat stres, usia menarche, durasi menstruasi, dan siklus menstruasi. Terdapat hubungan bermakna antara riwayat keluarga dengan dismenore primer dengan kejadian dismenore primer [p-value = 0,038; OR =3,318, 95% CI = (1,162-9,472)]. Oleh karena itu, penting dilakukannya edukasi penanganan dan pencegahan kejadian dismenore, terutama pada mahasiswi yang memiliki riwayat keluarga dismeore.
The aim of this study is to determine the proportion of primary dysmenorrhea and the relationship between several risk factors and the incidence of primary dysmenorrhea among Undergraduate students of Faculty of Public Health, University of Indonesia in 2022. The dependent variable in this study is primary dysmenorrhea. The independent variable in this study includes intake of calcium, magnesium, zinc, vitamin E, breakfast habits, physical activity, stress level, age at menarche, menstrual duration, menstrual cycle, and family history of primary dysmenorrhea. The research method used was quantitative with a cross-sectional design and was carried out from July to September 2022. Respondents to this study were 135 active Regular Undergraduate students of FKM UI class of 2018-2021. Respondents were selected through simple random sampling technique. Data was obtained through filling out online questionnaires via google-form. Data were analyzed by univariate and bivariate (Chi-Square test and Fisher-Exact test). The results of the analysis showed that the proportion of primary dysmenorrhea was 86.7%. The results of bivariate analysis showed that there was no significant relationship between intake of calcium, magnesium, zinc, vitamin E, breakfast habits, physical activity, stress level, age at menarche, menstrual duration, and menstrual cycle. There is a significant relationship between family history of primary dysmenorrhea and primary dysmenorrhea [p-value = 0,038; OR =3,318, 95% CI = (1,162-9,472)]. Therefore, it is important to conduct education on handling and preventing dysmenorrhea, especially for female students who have a family history of dysmenorrhea.
Read More
The aim of this study is to determine the proportion of primary dysmenorrhea and the relationship between several risk factors and the incidence of primary dysmenorrhea among Undergraduate students of Faculty of Public Health, University of Indonesia in 2022. The dependent variable in this study is primary dysmenorrhea. The independent variable in this study includes intake of calcium, magnesium, zinc, vitamin E, breakfast habits, physical activity, stress level, age at menarche, menstrual duration, menstrual cycle, and family history of primary dysmenorrhea. The research method used was quantitative with a cross-sectional design and was carried out from July to September 2022. Respondents to this study were 135 active Regular Undergraduate students of FKM UI class of 2018-2021. Respondents were selected through simple random sampling technique. Data was obtained through filling out online questionnaires via google-form. Data were analyzed by univariate and bivariate (Chi-Square test and Fisher-Exact test). The results of the analysis showed that the proportion of primary dysmenorrhea was 86.7%. The results of bivariate analysis showed that there was no significant relationship between intake of calcium, magnesium, zinc, vitamin E, breakfast habits, physical activity, stress level, age at menarche, menstrual duration, and menstrual cycle. There is a significant relationship between family history of primary dysmenorrhea and primary dysmenorrhea [p-value = 0,038; OR =3,318, 95% CI = (1,162-9,472)]. Therefore, it is important to conduct education on handling and preventing dysmenorrhea, especially for female students who have a family history of dysmenorrhea.
S-11010
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Elisabet Anggita Siregar; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Rahmawati
Abstrak:
Read More
Risiko kekurangan energi energi kronik (KEK) merupakan situasi dimana remaja putri mempunyai kecenderungan menderita KEK. Kategori risiko kekurangan energi kronik (KEK) di Indonesia didasari pada hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari atau sama dengan 23,5 cm atau pada pita LILA bagian berwarna merah, jika hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm maka tidak ada risiko menderita KEK. Kekurangan energi kronik (KEK) yang terjadi pada remaja merupakan suatu masalah gizi yang harus segera diatasi, mengingat dampak KEK pada remaja putri dapat berkelanjutan hingga usia dewasa dan dapat berdampak buruk pada saat hamil serta melahirkan bayi yang stunting. Prevalensi risiko (KEK) pada sekolah ini lebih besar dari prevalensi nasional. Remaja putri dipilih karena prevalensi kurang energi kronik (KEK) pada wanita usia subur tertinggi di usia 15-19 tahun. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional/ potong lintang dan metode pengambilan sampelnya dengan simple random sampling pada siswi SMK Informatika Bina Generasi 3 Bogor yaitu kelas 10 - 12 periode 2022/2023. Pengolahan data untuk mengetahui asupan energi dan asupan gizi makro dengan menggunakan program nutrisurvey. Analisis frekuensi makan, kebiasaan sarapan pagi, citra tubuh, pengetahuan gizi remaja, uang saku, dan pekerjaan ibu dengan kejadian KEK analisis univariat dan analisis bivariat yaitu menggunakan analisis statistik chi-square. Sebanyak 53,3% siswi SMK Informatika Bina Generasi 3 berisiko KEK dan 47,8% tidak berisiko KEK. Berdasarkan data hasil analisis univariat didapatkan bahwa resiko KEK tertinggi terdapat pada responden yang memiliki asupan energi kurang (85%), asupan karbohidrat kurang (89,4%), asupan lemak kurang (78,8%), asupan protein kurang (81,4%), frekuensi makan kurang (57,5%), jarang sarapan pagi (69,9%), pengetahuan gizi kurang (78,8%). Adanya hubungan yang bermakna antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, frekuensi makan, dan pengetahuan gizi dengan risiko kurang energi kronik (KEK) pada siswi SMK Informatika Bine Geberasi 3 Kabupaten Bogor Tahun 2023. Asupan energi merupakan faktor dominan terjadinya risiko KEK pada siswi SMK Informatika Bine Geberasi 3 Kabupaten Bogor Tahun 2023. Siswi yang mempunyai asupan energi yang kurang berpeluang 10,962 kali lebih besar berisiko KEK dibandingkan dengan responden dengan asupan energi yang cukup.
The risk of chronic energy deficiency (CED) is a situation where young women have a tendency to suffer from CED. The category of chronic energy deficiency (CED) in Indonesia is based on the results of measurements of the upper arm circumference (LILA) less than or equal to 23.5 cm or on the red LILA band; if the measurement results are more than 23.5 cm, then there is no risk of suffering KEK. Chronic energy deficiency (CED) that occurs in adolescents is a nutritional problem that must be addressed immediately, bearing in mind that the impact of KEK on young women can continue into adulthood and can have a negative impact during pregnancy and giving birth to stunted babies. The risk prevalence (KEK) in this school is greater than the national prevalence. Young women were chosen because they have the highest prevalence of chronic energy deficiency (CED) among women of childbearing age, aged 15–19 years. Bina Generation 3 Bogor, namely classes 10–12 for the 2022–2023 period Data processing to determine energy intake and macronutrient intake using the nutrisurvey program Analysis of eating frequency, breakfast habits, body image, knowledge of adolescent nutrition, pocket money, and mother's occupation with the incidence of SEZ univariate analysis and bivariate analysis using chi-square statistical analysis As many as 53.3% of Informatics Bina Generation 3 Vocational School students are at risk of KEK, and 47.8% are not at risk of KEK. Based on data from univariate analysis, it was found that the highest CED risk was found in respondents who had less energy intake (85%), less carbohydrate intake (89.4%), less fat intake (78.8%), less protein intake (81.4%), less frequency of eating (57.5%), rarely breakfasted (69.9%), and a lack of knowledge of nutrition (78.8%). There is a significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, fat intake, protein intake, meal frequency, and nutritional knowledge and the risk of chronic energy deficiency (CED) in female students of SMK Informatika Bina Geberasi 3 Bogor Regency in 2023. Energy intake is the dominant factor for risk KEK for female students of SMK Informatika Bina Geberasi 3 Bogor Regency in 2023. Students who have less energy intake are 10.962 times more likely to be at risk of KEK compared to respondents with sufficient energy intake.
S-11479
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Inaya Zafira; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Engkus Kusdinar Achmad
Abstrak:
Masalah overfat dan obesitas merupakan masalah gizi yang sedang dihadapai dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Pada penari, persen lemak tubuh merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan karena akan mempengaruhi performa dan nilai estetika saat tampil. Penelitian ini membahas mengenai faktor yang berkaitan dengan kejadian persen lemak tubuh tinggi pada mahasiswi penari RIK UI tahun 2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian mengenai kebugaran fleksibilitas pada mahasiswi. Desain yang digunakan adalah studi crosssectional, dengan sampel sejumlah 128 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 25,80% mahasiswi penari RIK UI tergolong kedalam persen lemak tubuh tinggi. Tidak ditemukan perbedaan proporsi yang bermakna persen lemak tubuh berdasarkan asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak, aktivitas fisik, dan kualitas tiduri. Meskipun demikian, ditemukan hubungan yang positif antara faktor risiko dengan kasus. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar dilakukan penyuluhan gizi seimbang untuk penari agar enari dapat mengontrol asupannya secara mandiri, dan juga peningkatan asupan serat untuk membantu mengontrol nafsu makan dan menurunkan persen lemak tubuh. Kata kunci: Overfat, penari, persen lemak tubuh Overfat and obesity is a nutritional problem that is being faced by the world, both developed and developing countries. In dancers, body fat percentage is one of important aspect because it will affect the performance and aesthetic value when performing. This study discusses the factors related to the incidence of high body fat percentage in RIK UI dancers in 2019. This study uses secondary data from research on flexibility fitness for female college students. The design used was a cross-sectional study, with a sample of 128 respondents. The results of this study indicate that as many as 25.80% of RIK UI dancers are classified as high body fat percentage. No significant difference was found between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, fat intake, physical activity, and sleep quality with a high percent high body fat percentage incidence. Nevertheless, a positive relationship was found between risk factors and cases. Based on the results of the study, the authors suggest that balanced nutrition counseling be carried out for dancers so that dancers can control their intake independently, and also increase fiber intake to help control appetite and reduce body fat percentage. Key words: Overfat, dancer, body fat percentage
Read More
S-10514
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
