Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34877 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Irma Surya Kusuma; Pembimbing: Syahrizal; Penguji: Renti Mahkota, Dewi Kristanti, Ridho Ichsan Syaini
Abstrak:
Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada perempuan di Indonesia. Epidemi obesitas yang terjadi secara global ikut berkontribusi pada meningkatnya kejadian kardiovaskular. Di Indonesia, belum banyak studi yang mempelajari hubungan obesitas sentral dengan PJK pada perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan kejadian PJK pada perempuan usia 25-65 tahun di Kota Bogor. Penelitian kohort retrospektif ini mengikutsertakan 2.451 responden Studi Kohor FRPTM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan masa pengamatan selama 6 tahun. Pajanan utama yang diteliti adalah obesitas sentral berdasarkan rasio Lingkar Pinggang - Tinggi Badan (LPTB), dengan outcome berupa PJK yang ditegakkan berdasarkan hasil wawancara responden dan/atau hasil EKG. Analisis multivariat dengan Cox Regression dilakukan untuk mengestimasikan Hazard Ratio (HR) dengan 95% Confidence Interval (95% CI). Hasil penelitian menunjukkan insiden rate PJK pada perempuan adalah sebesar 19 per 1.000 orang-tahun. Perempuan dengan obesitas sentral memiliki risiko 1,38 kali (95% CI 1,01-1,89) lebih tinggi dibanding yang tidak obesitas sentral untuk mengalami PJK setelah mengontrol variabel usia, hipertensi, dan status menopause. Deteksi dini faktor risiko PJK, terutama obesitas sentral, penting dilakukan agar upaya pencegahan dan perubahan perilaku dapat segera dilakukan.
Coronary Heart Disease (CHD) remains a major cause of morbidity and mortality in women in Indonesia. The global epidemic of obesity contributes to the increase of cardiovascular events. In Indonesia, there have not been many studies evaluate the association between abdominal obesity and CHD in women. Therefore, this study aims to determine the association between abdominal obesity and CHD in women aged 25-65 years in Bogor. This retrospective cohort study involves 2.451 respondents of FRPTM Cohort Study who met the inclusion and exclusion criteria with an observation period of 6 years. The main independent variable of this study was abdominal obesity based on Waist-to-Height-Ratio (WHtR), while outcome of the interest was CHD based on the results of interview and/or ECG results. Cox regression analysis was performed to estimated Hazard Ratio (HR) with a 95% Confidence Interval (95% CI). The results showed that the incidence rate of CHD in women was 19 per 1.000 person-years. Women with abdominal obesity were 1,38 times (95% CI 1,01-1,89) more likely to have CHD than those without abdominal obesity after adjustment for age, hypertension, and menopause status. Early detection of CHD risk factor, especially abdominal obesity, is important, so that prevention and lifestyle modification can be implemented immediately.
Read More
T-6590
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahpien Yuswani; Pembimbing: Bambang Sutrisna; Penguji: Ratna Djuwita, Tri Yunis Miko Wahyono, Woro Riyadina
T-4240
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahpien Yuswani; Pembimbing: Bambang Sutrisna; Penguji: Ratna Djuwita, Tri Yunis Miko Wahyono, Woro Riyadina
T-4240
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fara Irdini Azkia; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Nurhayati Adnan, Punto Dewo
Abstrak: Perubahan pola makan diketahui merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan obesitas dan penyakit kronis lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola konsumsi sayur, buah, dan makanan berisiko dengan obesitas sentral pada wanita usia 25-65 tahun. Penelitian ini menggunakan data baseline Studi Kohort PTM tahun 2011-2012 di Bogor, dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 2531 orang. Hasil penelitian menunjukkan 54% responden mengalami obesitas sentral dengan rata-rata lingkar perut sebesar 80,9 + 11,6 cm. Responden yang jarang mengonsumsi sayur dan buah lebih tidak berisiko untuk menjadi obesitas sentral dibandingkan dengan responden yang sering mengonsumsi sayur dan buah setelah dikontrol variabel usia dan status pernikahan (PR 0,907 : 95% CI 0,813 - 1,012 : p=0,081). Tidak terdapat perbedaan risiko antara responden yang sering dan jarang mengonsumsi makanan berisiko untuk menjadi obesitas sentral setelah dikontrol variabel usia dan status pernikahan (PR 1,038 : 95% CI 0,933 - 1,154 : p=0,498). Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pola konsumsi sayur, buah, dan makanan berisiko dengan obesitas sentral pada wanita usia 25-65 tahun. Upaya pencegahan obesitas sentral pada wanita dapat dilakukan dengan rutin mengontrol berat badan ideal sebelum usia 40 tahun dan mulai memperbaiki pola makan terutama bagi wanita yang sudah menikah. Kata Kunci: Obesitas Sentral, Pola Konsumsi, Wanita Change in dietary pattern is known to be one effort to control obesity and other chronic dise ases. The purpose of this study was to determine the relationship of consumption patterns of vegetables, fruits, and risk food with central obesity in women aged 25-65 years. This study used baseline data study of non-communicable diseases cases 2011-2012 in Bogor, with cross sectional study design. The sample size was 2531 people. The results showed 54% of respondents had central obesity with an average abdominal circumference of 80,9 + 11,6 cm. There was no statistically significant relationship between consumption patterns of vegetables, fruits, and risk foods with central obesity in women aged 25-65 years. Women who rarely consume vegetables and fruits are more at risk of becoming central obese than those who frequently consume vegetables and fruits after controlling for age and marital status variables (PR 0.907: 95% CI 0.813 - 1.012: p = 0.081). There was no difference risk of central obesity between women who rarely and frequently eat risky food after controlling for age and marital status variables (PR 1.038: 95% CI 0.933 - 1.154: p = 0.498). Prevention of central obesity in women can be done by routinely controlling the ideal body weight before 40 years old and begin to improve the diet quality, especially for married women. Key words: Central obesity, dietary pattern, women
Read More
T-5077
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatikhatul Mabruroh; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Misti, Dian Meutia Sari
Abstrak: Penyakit Jantung Koroner (PJK) dikenal sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko PJK terus mengalami peningkatan dan dikhawatirkan dapat meningkatkan pula angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko obesitas terhadap timbulnya PJK di Kota Bogor. Data yang digunakan adalah data kohor Penyakit tidak menular yang dikumpulkan sejak tahun 2011 - 2015. Disain studi yang digunakan adalah nested-case control dengan variabel kovariat yang dikumpulkan antara lain usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, kolesterol total, HDL, LDL, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, stres dan riwayat keluarga. Analisis yang digunakan adalah analisis multivariat unconditional logistic regression untuk mengetahui nilai OR adjusted. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi PJK sebesar 35,1% dan prevalensi obesitas adalah 50,4%. Berat badan normal ditemukan lebih tinggi baik pada kelompok kasus maupun kontrol (45,4% dan 52,8%,). Besar nilai OR adjusted didapatkan sebesar 1,585 dengan nilai p 0,000. Diharapakan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, seperti meningkatkan aktivitas fisik, pola diet yang sehat, tidak merokok tidak stres dan istrihat yang cukup, khusunya pada jenis kelamin laki-laki dimana pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki dan memiliki berat badan obesitas berrisiko untuk mengalami PJK.
Read More
T-6267
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arief Maulana Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono; Penguji: Yovsyah, Theresia Sandra Diah Ratih
Abstrak: Penelitian mengenai hubungan obesitas dengan risiko kejadian penyakit asma sudah banyak dilakukan namun masih jarang dilakukan penelitian yang mengambil sampel perempuan usia produktif (15-64 tahun). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan obesitas dalam menyebabkan asma pada perempuan usia produktif (15-64 tahun). Penelitian ini menggunakan data bersumber dari Indonesian Family Life Survey- 5 (IFLS-5) tahun 2014 dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang dianalisis pada penelitian ini berjumlah 15.654 setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui besar risiko obesitas dalam menyebabkan asma. Hasil penelitian didapatkan prevalensi asma sebesar 2,91%. Analisis multivariat menunjukkan bahwa perempuan usia produktif yang obesitas memiliki risiko 1,21 kali untuk mengalami asma (POR=1,21). Perlu adanya adanya promosi kesehatan lebih baik dan variatif untuk mencegah asma terutama pada perempuan obesitas pada umur 15-64 tahun.
Read More
T-5805
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wardah Hanifah; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Trisari Anggondowati, Agung Dwi Laksono, Nining Mularsih
Abstrak:
Wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas sentral dibandingkan pria. Prevalensi obesitas sentral terus meningkat khususnya pada kelompok usia dewasa dan tinggal di perkotaan. Obesitas sentral dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah aktivitas fisik yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun, wanita cenderung kurang aktivitas fisik sehingga risiko mengalami obesitas sentral semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada wanita usia dewasa (≥ 18 tahun) di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini berdesain studi cross sectional menggunakan data Riskesdas 2018. Sebanyak 2.922 subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis dengan regresi cox menunjukkan perbedaan dari penelitian terdahulu yaitu tidak terdapat hubungan secara statistik antara aktivitas fisik sedang (APR=1,04 ; 95%=0,81-1,34) dan aktivitas fisik ringan (APR=0,99 ; 95% CI=0,76-1,29) dengan obesitas sentral pada wanita usia dewasa di Provinsi DKI Jakarta setelah dikontrol oleh variabel usia, pendidikan, pekerjaan, serta konsumsi buah dan sayur. Meskipun begitu, aktivitas fisik tetap memberi manfaat untuk kesehatan. Memperkuat intensitas aktivitas fisik, skrining kesehatan secara rutin khususnya pengukuran lingkar perut, serta membiasakan aktivitas fisik cukup sejak dini untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mencegah obesitas sentral pada kelompok wanita usia dewasa.

Women has a higher risk of developing central obesity than men. The prevalence of central obesity continues to increase, especially in the adult age group and those living in urban areas. Central obesity is influenced by many factors, one of which is physical activity which has many health benefits. However, women tend to lack physical activity and the risk of women developing central obesity is greater. This study aims to determine the relationship between physical activity and central obesity in the adult women (≥ 18 years) in DKI Jakarta Province. This research has a cross-sectional study design using Riskesdas data on 2018. A total of 2,922 subjects met the inclusion and exclusion criteria. The results of the analysis using cox regression show a difference from previous research that there is no statistical relationship between moderate physical activity (APR = 1.04 ; 95% CI =0.81-1,34) and low physical activity (APR = 0.99 ; 95% CI = 0.76-1.29) with central obesity in the adult women population in DKI Jakarta Province after controlled by the age, education, occupation, consumption of fruit and vegetables variables. Even so, physical activity still provides health benefits. Strengthening the intensity of physical activity, regular health screening especially waist circumference, and getting used to sufficient physical activity from an early age to increase physical activity and prevent central obesity in adult women.
Read More
T-6919
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melly Kristanti; Pembimbing: Helda; Penguji: Ratna Djuwita, Sylviana Andinisari, Frima Elda
T-5150
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resti Dwi Hasriani; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Nurhayati Adnan, Misti, Rindu Rachmiaty
Abstrak:
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada kelompok kardiovaskular. Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap progresivitas dari prediabetes menjadi DM tipe 2 dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kondisi prediabetes dengan obesitas meningkatkan risiko kejadian PJK berdasarkan Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). Penelitian ini menggunakan desain studi kohor retrospektif dengan data sekunder studi kohor faktor risiko PTM tahun 2011-2018. Sampel adalah 493 penduduk penduduk dewasa yang obesitas yang menjadi responden Studi Kohor Faktor Risiko PTM, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil analisis multivariat menggunakan cox regression setelah dikontrol dengan usia dan durasi obesitas menemukan bahwa prediabetes memiliki nilai HR=0,80 (95%CI:0,462-1,387), p=0,429, yang berarti hubungan prediabetes dengan kejadian PJK pada penduduk dewasa yang obesitas tidak bermakna secara statistik.

Coronary Heart Disease (CHD) is a leading cause of death in the cardiovascular group. Obesity could increase a person's risk of progression from prediabetes to type 2 DM and increase the risk of cardiovascular disease. Prediabetes with obesity increases the risk of CHD events based on Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). This study was used a retrospective cohort study design using secondary data on NCD Risk Factor Cohort Study in 2011-2018. The sample was 493 obese adult respondents in population of NCD Risk Factor Cohort Study whom met this study inclusion and exclusion criteria. The results of multivariate analysis using cox regression after being controlled by age and duration of obesity found that prediabetes had HR = 0.80 (95% CI: 0.462- 1.387), p = 0.429 which means the relationship between prediabetes with CHD events in obese adult respondents was not statistically significant.

Read More
T-5829
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alana Arumsari Pramono; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Woro Riyadina
Abstrak: Latar belakang: Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular. Faktor risiko penyakit jantung koroner antara lain hipertensi, merokok, kolesterol tinggi, obesitas, dan rendahnya konsumsi buah dan sayuran. Menurut data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner dengan diagnosa dokter adalah sebesar 0,5%. Sedangkan pada tahun 2018 prevalensi penyakit jantung koroner dengan diagnosa dokter adalah sebesar 1,5%. Maka terjadi peningkatan oleh responden yang menderita penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung dan bagian tubuh lainnya. Plak tersebut terdiri dari deposit kolesterol dan zat lain di arteri. Penumpukan plak menyebabkan bagian dalam arteri menyempit dari waktu ke waktu, yang sebagian atau seluruhnya dapat menghalangi aliran darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efek gabungan hipertensi dan obesitas dengan kejadian penyakit jantung koroner Metode: Pada analisis ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui proporsi dari varibel penelitian, analisis bivariat untuk mengetahui adanya hubungan pada variabel, analisis stratifikasi untuk mengetahui adanya confounding dan efek modifikasi. Analisis multivariat untuk mengetahui model akhir. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Hasil: didapatkan variabel penyakit jantung koroner 1,44%, hipertensi dan obesitas 9,77%, hipertensi dan tidak obesitas 9,64%, tidak hipertensi dan obesitas 22,04%, tidak hipertensi dan tidak obesitas 58,55%. Dan hubungan hipertensi dan obesitas terhadap penyakit jantung koroner setelah dikontrol oleh variabel usia dan jenis kelamin. Kesimpulan: Hubungan dari efek gabungan hipertensi dan obesitas dengan kejadian penyakit jantung koroner setelah dilakukan kontrol oleh variabel usia dan jenis kelamin
Background: Coronary heart disease is a non-communicable disease. Risk faktors for coronary heart disease include hypertension, smoking, high cholesterol, obesity, and low consumption of fruits and vegetables. According to Riskesdas data in 2013, the prevalence of coronary heart disease with a doctor's diagnosis was 0.5%. Meanwhile, in 2018 the prevalence of coronary heart disease with a doctor's diagnosis was 1.5%. Then there is an increase in respondents who suffer from coronary heart disease. Coronary heart disease is caused by the buildup of plaque on the walls of the arteries that supply blood to the heart and other parts of the body. The plaque consists of deposits of cholesterol and other substances in the arteries. Plaque buildup causes the inside of the arteries to narrow over time, which can partially or completely block blood flow. The purpose of this study was to determine the relationship between the combined effect of hypertension and obesity with the incidence of coronary heart disease Methods: This analysis uses univariate analysis to determine the proportion of research variables, bivariate analysis to determine the relationship between variables, stratification analysis to determine the presence of confounding and modification effects. Multivariate analysis to determine the final model. This study used a cross sectional design. Results: found coronary heart disease variables 1.44%, hypertension and obesity 9.77%, hypertension and not obesity 9.64%, not hypertension and obesity 22.04%, not hypertension and not obesity 58.55%. And the relationship of hypertension and obesity to coronary heart disease after being controlled by age and sex variables. Conclusion: The relationship of the combined effect of hypertension and obesity with the incidence of coronary heart disease after being controlled by age and sex variables
Read More
T-6129
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive