Ditemukan 38591 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Wenta Chris Omega Manik; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, M. Rosidi Tarigan
Abstrak:
Read More
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hak pekerja untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola dan mengendalikan keselamatan, atau adalah sistem manajemen yang khusus ditujukan untuk keselamatan. ISO 45001: 2018 memiliki manfaat bagi pekerja maupun perusahaan. PT XYZ merupakan perusahaan pengelolaan dan penanganan limbah B3 yang memiliki risiko bahaya K3 yang tinggi. Maka, SMK3 ISO 45001:2018 sangat diperlukan untuk pengembangan berkelanjutan K3. Oleh karena itu dilakukan analisis Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT XYZ berdasarkan ISO 45001:2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pemenuhan SMK3 di PT XYZ yang selanjutnya akan menjadi masukan untuk perbaikan berkelanjutan dan pengetahuan sudah sejauh mana PT XYZ dalam kesesuaian SMK3 berdasarkan ISO 45001:2018. Penelitian merupakan penelitian cross sectional dengan desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif dengan menggunakan metode studi perbandingan semi kuantitatif deskriptif yang kemudian hasilnya dianalisis secara univariat dengan skor penilaian pada skala 1 -5. Hasil dari analisis implementasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan ISO 45001:2018 adalah PT XYZ telah memenuhi persyaratan ISO 45001:2018, dengan 71% telah memahami pentingnya aktivitas dan menerapkan secara konsisten, 20% sudah menerapkan tetapi belum konsisten, dan sebanyak 9% sudah memilki dokumen tetapi belum melaksanakan atau sudah melaksanakan tetapi belum memiliki dokumen. Maka berdasarkan hasil penelitian diharapkan PT XYZ selalu dapat lakukan perbaikan yang berkelanjutan dalam penerapan SMK3 seperti pelaksanaan pelatihan, dan pelaksanaan tinjauan terhadap dokumen secara berkala,.
Occupational Safety and Health (K3) is the right of workers to obtain protection for occupational safety and health. The Occupational Safety and Health Management System (SMK3) is a system used to manage and control safety, or is a management system specifically aimed at safety. ISO 45001: 2018 has benefits for both workers and companies. PT XYZ is a B3 waste management and handling company that has a high OHS hazard risk. So, ISO 45001:2018 SMK3 is very necessary for the continuous development of K3. Therefore an analysis of the Implementation of Occupational Safety and Health at PT XYZ was carried out based on ISO 45001: 2018. The purpose of this research is to see the extent to which PT XYZ fulfills SMK3 which will then become input for continuous improvement and knowledge of the extent to which PT XYZ is in compliance with SMK3 based on ISO 45001:2018. This research was a cross-sectional study with a descriptive research design using a semi-quantitative descriptive comparative study method. The results were then analyzed univariately with an assessment score on a scale of 1 -5. The results of the analysis of the implementation of occupational safety and health implementation based on ISO 45001: 2018 are that PT XYZ has fulfilled the requirements of ISO 45001: 2018, with 71% having understood the importance of activities and implementing them consistently, 20% have implemented them but not consistently, and as many as 9% have have documents but have not implemented or have implemented but do not have documents. So based on the research results, it is expected that PT XYZ can always make continuous improvements in the implementation of SMK3 such as conducting training, and carrying out periodic reviews of documents.
T-6637
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Christanto Ghiffari Halim; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Maryanto
Abstrak:
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan ISO 45001:2018 pada perusahaan PT. ICO Asiapacific Indonesia pada tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui kaji dokumen, wawancara dan observasi. Analisis dilakukan menggunakan gap analysis dengan sistem skoring 1-5 terhadap setiap klausul yang ada pada instrumen checklist ISO 45001:2018 yang dibandingkan dengan realita pemenuhan SMK3 pada perusahaan. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. ICO Asiapacific Indonesia telah memenuhi berbagai ketentuan sebagaimana standar ISO 45001:2018 sebesar 84,62% secara keseluruhan dan telah diterapkan secara konsisten pada 33,33% dari seluruh klausul. Namun, terdapat adanya inkonsistensi sebesar 56,41% dari total klausul serta tersedia dokumen yang dibutuhkan namun belum diterapkan pada 10,26% dari total klausul.
This research aims to analyze the implementation of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) based on ISO 45001:2018 at the company PT. ICO Asiapacific Indonesia in 2024. This research is a descriptive quantitative study using a cross-sectional study design. Research data was obtained through document review, interviews and observation. The analysis was carried out using gap analysis with a 1-5 scoring system for each clause in the ISO 45001:2018 checklist instrument which was compared with the reality of SMK3 compliance in the company. The analysis results from this research show that PT. ICO Asiapacific Indonesia has fulfilled various provisions such as the ISO 45001:2018 standard 84.62% overall and has been implemented consistently in 33.33% of all clauses. However, there are inconsistencies in 56.41% of the total clauses and required documents are available but have not been implemented in 10.26% of the total clauses.
S-11581
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ratih Dewanti Alawiyah; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Baiduri Widanarko, Dadan Erwandi, Yuni Kusminati, Devi Partina Wardani
Abstrak:
Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 2005 dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen, serta tenaga pendidikan berhak memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan. Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap dosen dalam pelaksanaan tugas. Perlindungan tersebut diantaranya adalah perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) di Universitas Indonesia dan National University of Singapore berdasarkan ISO 45001:2018. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi komparatif semi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan adanya perbandingan antara Universitas Indonesia dan National University of Singapore. Universitas Indonesia dan National University of Singapore telah memenuhi persyaratan ISO 45001, terdapat 3 elemen yang memiliki perolehan skor tidak terpenuhi, sedangkan elemen lainnya memperoleh skor penilaian terpenuhi dan melebihi ekspektasi.
Read More
T-5813
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anggi Fadhilah Putri; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Siti Fitriyani
Abstrak:
Penelitian ini membahas tentang analisis implementasi manajemen keselamatan dan kesehatan kerja selama pandemi COVID-19 di PT XYZ yang merupakan salah satu industri manufaktur di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data didapatkan melalui wawancara dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan dengan melihat gambaran dari impelmentasi SMK3 menurut elemen yang diusulkan oleh Clare Gallagher dan standar ISO 45001:2018. Dilakukan pula analisis mengenai upaya pengendalian serta implementasi kebijakan K3 terkait pademi COVID-19 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi dan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Read More
S-10748
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yangga Yolanda; Pembimbing: Hendra; Penguji: Syahrul M Nasri, Ratna Muntiowati
Abstrak:
Tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia jika dibandingkan negara-negara di Eropa. Di mana 171 pekerja di Inggris mengalami Fatal Injury, sedangkan di Indonesia tercatat 4.380 cacat fungsi, 42 cacat total, dan 2. 144 meninggal dunia. Tahun 1996 OSHA merilis 5 elemen inti program K3 diantaranya adalah evaluation of program effectiveness. Dalam PP no. 50 tahun 2012 juga mengharuskan melakukan evaluasi SMK3. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi program K3. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi program-program K3 yang dimiliki oleh PT. XYZ berdasarkan standar OSHA PEP pada periode tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan peninjauan dokumen. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa nilai profil program K3 PT. XYZ berada pada tingkatan ke 3 (basic) berdasarkan Standar OSHA PEP.
Indonesia has higher work related accident than European Country. They were 171 workers fatally injured in England, meanwhile, they were 4.380 workers function disabilities, 42 has physical defect, and 2.144 died. At 1996, OSHA releases 5 core elements, one of them is evaluation of program effectiveness. PP no. 50, 2012 says occupational safety and health have to evaluated. Therefore, this research have done to evaluated OSH programs. This research have done to evaluating OSH programs which belong to PT. XYZ based on OSHA PEP standard in the period of 2012. The design of this research is qualitative. The collecting of data is conduct with interview, observation, and document review. The result of this research is known that PT. XYZ Occupational Safety and Health programs be in basic level based on OSHA PEP standard.
Read More
Indonesia has higher work related accident than European Country. They were 171 workers fatally injured in England, meanwhile, they were 4.380 workers function disabilities, 42 has physical defect, and 2.144 died. At 1996, OSHA releases 5 core elements, one of them is evaluation of program effectiveness. PP no. 50, 2012 says occupational safety and health have to evaluated. Therefore, this research have done to evaluated OSH programs.
S-7723
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Linchon Hasiholan Simorangkir; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Bayu Suryo
S-8212
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Imania Al-Faiza Nurfigni; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Auliah Rahmi
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerapan manajemen K3 terhadap kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ. Variabel dependen penelitian ini adalah kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan variabel independennya adalah aspek penerapan manajemen K3 (kepemiminan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan perbaikan program, serta komunikasi dan koordinasi pekerja). Penelitian ini merupakan penelitiana dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Juli 2021 dengan metode pengisian kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Penelitian ini melibatkan 163 pekerja lapangan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang paling memenuhi dalam penerapan manajemen K3 adalah variabel partisipasi pekerja, dan yang paling tidak memenuhi adalah variabel pendidikan dan pelatihan, serta kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ dikategorikan patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan (p = 0,026) dengan kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan kepemimpinan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, evaluasi dan perbaikan program, komunikasi dan koordinasi pekerja tidak memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan keselamatan pekerja.
Read More
S-10797
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Atta Rizky Suharto; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Zulkifli Djunaidi, Estu Subagyo, Wenny Ipmawan
Abstrak:
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dapat diukur dengan berapa banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahun dan banyak profesional telah mengembangkan indikator utama sebagai budaya keselamatan untuk mencegahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang migas juga memiliki potensi risiko kebakaran, ledakan, pencemaran lingkungan dan kecelakaan kerja lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang penerapan budaya keselamatan di tempat kerja, khususnya perusahaan pengolahan minyak dan gas bumi dan akan digunakan sebagai perilaku keselamatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi penelitian melibatkan 356 pekerja di kantor dan lapangan PT XYZ melalui survei online yang menanyakan item demografis dan dimensi iklim keselamatan. Analisis statistik dilakukan dengan uji T sampel independen yang membandingkan item iklim keselamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim keselamatan dalam dimensi organsisasi, pekerjaan dan individu memperolah nilai masing-masing 4,23, 3,98 dan 4,36. Dilihat dari faktor keselamatannya, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) secara umum memiliki persepsi skor tertinggi di antara yang lainnya, sedangkan lingkungan kerja adalah yang paling rendah. Rata-rata perbandingan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara iklim keselamatan berdasarkan lokasi kerja dan pendidikan. Sedangkan variabel posisi manajemen menunjukkan perbedaan rata-rata yang meliputi komitmen manajemen, komunikasi, lingkungan yang mendukung, keterlibatan, prioritas pribadi dan kebutuhan akan keselamatan, dan lingkungan kerja. Selain itu, terdapat tiga kategori temuan paling sering dari PEKA (Safety Observation) yaitu peralatan dan perlengkapan sekitar 61,29%, kondisi lingkungan 25,32%, dan Alat Pelindung Diri 5,34%. Dari hasil pengukuran Tingkat Kematengan Budaya K3 pada PT XYZ terlihat bahwa PT XYZ berada pada level kalkulatif dengan nilai 3,04. Ditinjau dari Level jabatannya yaitu manajemen 3,1 dan pekerja level bawah 2,98
The implementation of Occupational Health and Safety (OHS) in the company can be measured with how many accidents happened each year and many professionals have developed leading indicators as safety culture to prevent these. The company focused on oil and gas sector has also potential risk to fires, explosions, environmental poollution and other work accidents. This study aims to provide comprehensive overview of safety culture implementation in the workplace, in particular oil and gas refining company and will be utilized as safety behaviour to achieve target set by the company. The research study included 356 workers in both office and field through online survey asking for demographic items and safety climate dimensions. The statistical analysis was performed with independent-samples T test comparing safety climate items. The study resulted the safety climate in the dimensions of the organization, work and individual earned values of 4.23, 3.98 and 4.36, respectively. Based on the safety factor, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) in general having highest score perception among others, while work environment has lowest score. The mean comparison showed there was no significant among safety climates based on work location and education. Meanwhile the variable of management position indicated mean difference including management commitment, communication, supportive environment, involvement, personal priorities and need for safety, and work environment. In addition, Three categories of common finding from Safety Observation (PEKA): equipment and supplies around 61.29%, environmental conditions 25.32%, and Personal Protective Equipment 5.34%. From the measurement results of the Safety Culture Maturity Level at PT XYZ, it can be seen that PT XYZ is at a calculative level with a value of 3.04. In terms of position level: upper management 3.1 and lower management 2.98.
Read More
The implementation of Occupational Health and Safety (OHS) in the company can be measured with how many accidents happened each year and many professionals have developed leading indicators as safety culture to prevent these. The company focused on oil and gas sector has also potential risk to fires, explosions, environmental poollution and other work accidents. This study aims to provide comprehensive overview of safety culture implementation in the workplace, in particular oil and gas refining company and will be utilized as safety behaviour to achieve target set by the company. The research study included 356 workers in both office and field through online survey asking for demographic items and safety climate dimensions. The statistical analysis was performed with independent-samples T test comparing safety climate items. The study resulted the safety climate in the dimensions of the organization, work and individual earned values of 4.23, 3.98 and 4.36, respectively. Based on the safety factor, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) in general having highest score perception among others, while work environment has lowest score. The mean comparison showed there was no significant among safety climates based on work location and education. Meanwhile the variable of management position indicated mean difference including management commitment, communication, supportive environment, involvement, personal priorities and need for safety, and work environment. In addition, Three categories of common finding from Safety Observation (PEKA): equipment and supplies around 61.29%, environmental conditions 25.32%, and Personal Protective Equipment 5.34%. From the measurement results of the Safety Culture Maturity Level at PT XYZ, it can be seen that PT XYZ is at a calculative level with a value of 3.04. In terms of position level: upper management 3.1 and lower management 2.98.
T-6213
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tri Suryohartono Sasmita; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Baiduri Widanarko, Ridwan Zahdi Sjaaf; Arief Zulkarnain; Jovita Krisita
Abstrak:
PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang pengolahan minyak nabati/minyak CPO (crude palm oil), yang menghasilkan produk margarine, shortening sertaminyak goreng. PT. XYZ menerapkan beberapa sistem manajemen, diantaranya sistemmanajemen K3, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen mutu.Implementasi sistem manajemen K3 secara formal dimulai sejak tahun 2010 dan saat inisudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit. Namun demikian untuk melakukanperbaikan yang berkelanjutan terhadap sistem menajemen K3, PT. XYZ belummengetahui efektifitas penerapan sistem yang ada, meskipun selama ini sudahmendapatkan sertifikasi dari badan audit, belum menjamin sistem sudah efektif dan bisadiandalkan mengelola keselamatan dan kesehatan pekerja.Analisis dilakukan terhadap efektivitas sistem manajemen K3 yang sedang diterapkanmenggunakan metode triangulasi, yaitu wawancara mendalam, observasi dan studidokumen terhadap implementasi sistem.Hasil penelitian selain mengetahui efektivitas SMK3 juga mengungkap tipe sistem yangdigunakan oleh PT. XYZ yaitu tipe traditional design and engineering. Instrumenpenilaian kinerja sistem manajemen menggunakan hasil penelitian dari Gallagher, 1997dan diperoleh hasil akhir PT. XYZ memenuhi kriteria penilaian sebesar 63,9%.Outcome data 5 tahun terakhir menunjukkan tiga indikator insiden di PT. XYZmemiliki tren yang variatif (positif dan negatif). Sehingga bisa disimpulkan kinerjasistem belum efektif dalam menurunkan tingkat insiden (final outcome).Kata kunci: kinerja, sistem manajemen K3, efektivitasAnalisis efektivitas
PT. XYZ is one of the manufacturing companies in the processing vegetable oil area/crude palm oil (CPO), which produces margarine, shortening and cooking oil. PT. XYZapplies several management systems, including OHS management system,environmental management system and quality management system. Theimplementation of OHS management system formally started in 2010 and today it hascertified by the audit body. However, regarding continuous improvement to the healthand safety management system, PT. XYZ is not aware of the effectiveness of existingsystem, although it has been certified by the audit body, does not guarantee the systemhas been effective and reliable manage the safety and health of workers.Analysis was conducted on the effectiveness of implemented OHS management usingtriangulation method, ie in-depth interview, observation and document review. Theresults of research besides knowing the effectiveness of OHSMS also reveal the type ofsystem used by PT. XYZ is the traditional design and engineering type. Theperformance analysis instrument of the management system adopted from Gallagher,1997 and obtained the final result of PT. XYZ criteria compliance is 63.9%. The last 5years data outcome shows three incident indicators at PT. XYZ has a varied trend(positive and negative). So it can be concluded that the system performance has notbeen effective in decreasing the incident rate (final outcome).Key words: performance, OHSMS, effectiveness.
Read More
PT. XYZ is one of the manufacturing companies in the processing vegetable oil area/crude palm oil (CPO), which produces margarine, shortening and cooking oil. PT. XYZapplies several management systems, including OHS management system,environmental management system and quality management system. Theimplementation of OHS management system formally started in 2010 and today it hascertified by the audit body. However, regarding continuous improvement to the healthand safety management system, PT. XYZ is not aware of the effectiveness of existingsystem, although it has been certified by the audit body, does not guarantee the systemhas been effective and reliable manage the safety and health of workers.Analysis was conducted on the effectiveness of implemented OHS management usingtriangulation method, ie in-depth interview, observation and document review. Theresults of research besides knowing the effectiveness of OHSMS also reveal the type ofsystem used by PT. XYZ is the traditional design and engineering type. Theperformance analysis instrument of the management system adopted from Gallagher,1997 and obtained the final result of PT. XYZ criteria compliance is 63.9%. The last 5years data outcome shows three incident indicators at PT. XYZ has a varied trend(positive and negative). So it can be concluded that the system performance has notbeen effective in decreasing the incident rate (final outcome).Key words: performance, OHSMS, effectiveness.
T-5210
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rizki Ananda; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Fatma Lestari, Robertus Wisnu Wijaya, Arif Airlangga Putra
Abstrak:
Kondisi Pandemik yang disebabkan oleh COVID-19 meningkat cukup pesat di awal tahun 2020 dan menimbulkan banyak kerugian terhadap banyak perusahaan, sehingga beberapa perusahaan yang tidak siap akan penanganan keadaan darurat terpaksa harus gulung tikar. Business Continuity merupakan sebuah Langkah bagi setiap pengusaha untuk menangani kondisi yang tidak terduga yang bersifat pandemik. Salah satu aturan mengenai Business Continuity terdapat di dalam The National Fire Protection Association (NFPA) 1600, mengenai standar dari Manajemen Keadaan Darurat dan Business Continuity, yang mana memiliki beberapa point inti yaitu Recovery Point Objective (RPO), Maximum Tolerable Downtime (MTD), Recovery Time Objective (RTO). PT XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa hulu minyak gas dan panas bumi, yang mana berada pada pekerjaan sektor Objek Vital Nasional. Perusahaan ini telah memilii Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang mengacu kepada ISO 4500:20018. Penelitian ini akan menganalisa bagaimana point penting Business Continuity yaitu RPO, MTD, dan RTO terdapat dalam sistem manajemen keselamatan kerja (SMK3) di PT XYZ saat ini dan menjadikan rekomendasi untuk perusahaan
Read More
T-6382
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
