Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38475 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Wayan Wahyu Apriliantika; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Lia Fitriyani
Abstrak:
Penelitian ini membahas kesiapan sumber daya terkait sumber daya manusia dan infrastruktur teknologi terhadap penerapan digital health dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan kesiapan sumber daya dengan penerapan digital health di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2023. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan analisis korelasi dan regresi linier sederhana menggunakan data primer dari hasil survei Tim HIRC FKM UI 2023. Sampel penelitian ini sebanyak 36 responden dari 9 Puskesmas yang dipilih secara purposive sampling dengan responden yang terlibat adalah Kepala Puskesmas, Staf Administrasi, Dokter/Bidan/Perawat, dan Staf IT. Sumber daya manusia di Puskesmas Kota Semarang masuk dalam kategori cukup baik, sedangkan infrastruktur teknologi di Puskesmas Kota Semarang masuk dalam kategori sangat baik. Penerapan digital health di Puskesmas Kota Semarang sudah sangat siap diterapkan digital health dan 7 dari 9 Puskesmas masuk dalam kategori sangat siap untuk penerapan digital health. Hasil bivariat menunjukkan bahwa sumber daya manusia dengan penerapan digital health memiliki hubungan sangat kuat (r= 0,964) dan berpola positif dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,930. Infrastruktur teknologi dengan penerapan digital health memiliki hubungan sangat kuat (r= 0,899) dan berpola positif dengan nilai koefisien determinan 0,808. Dapat disimpulkan bahwa SDM dan infrastruktur teknologi memiliki hubungan sangat kuat dan berpola positif terhadap penerapan digital health, sehingga Puskesmas Kota Semarang sudah sangat siap menerapkan digital health.

This study discusses the readiness of resources related to human resources and technological infrastructure for the implementation of digital health, with the aim of determining the strength and direction of the relationship between resource readiness and the implementation of digital health in the Semarang City Public Health Center in 2023. The study design used was cross-sectional with correlation analysis and simple linear regression using survey data from the HIRC Team, FKM UI 2023. The sample of this research was 36 respondents from 9 health centers selected by purposive sampling, and the respondents involved being the Head of the Public Health Center, Administration Staff, Doctors/Nurses/Midwives, and IT Staff. The human resources at the Semarang City Public Health Center are included in the fairly good category, meanwhile, the technological infrastructure in the Semarang City Public Health Centers included in the very good category. The implementation of digital health in the Semarang City Public Health Center was classified as highly prepared to be implementation digital health and 7 out of 9 Public Health Centers are in the category of very ready for implementation digital health. The bivariate results showed that the relationship between human resources and the implementation of digital health has a very strong (r=0,964) and had a positive pattern, with a coefficient value and determination coefficient of 0,930. Meanwhile, the relationship between technological infrastructure and the implementation of digital health showed a very strong relationship (r=0,899) and a positive pattern, with a coefficient value and determination coefficient of 0,808. It can be concluded that human resources and technological infrastructure have a very strong and positive relationship with the implementation of digital health, so that the Semarang City Public Health Center is very ready to implement digital health.
Read More
S-11307
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roni Trisnawan; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Tris Eryando, Adang Mulyana
Abstrak:

 Kortikosteroid adalah salah satu obat yang berpengaruh terhadap tekanan darah. Sementara di populasi umum masih terdapat jamu yang banyak mengandung bahan kimia obat (prednisone, dexametason, fenilbutazon) yang diyakini berpengaruh terhadap tekanan darah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi jamu berkandungan kortikosteroid dengan hipertensi sistolik pada penduduk usia ≥45 tahun di Area kerja Puskesmas Cigudeg. Metode penelitian menggunakan desain observasional dan rancang studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dengan teknik wawancara dan pengukuran serta data sekunder yang didapatkan dari data PIS-PK Puskesmas Cigudeg. Penelitian dilakukan pada Januari-Maret 2023 di Area kerja Puskesmas Cigudeg, Kabupaten Bogor. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, didapatkan 145 responden. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi penduduk ≥45 tahun sebesar 44,8%, angka konsumsi jamu penduduk ≥45 tahun sebesar 37,2%, angka konsumsi kopi sebesar 45,5%, angka merokok 46,2%, dan 16,6% memiliki riwayat penyakit kronis. Konsumsi jamu yang mengandung kortikosteroid berdampak terhadap kejadian hipertensi pada penduduk ≥45 tahun.


 

Corticosteroids are one of the drugs that affect blood pressure. While in the general population there are still herbs that contain lots of medicinal chemicals (prednisone, dexamethasone, phenylbutazone) which are believed to have an effect on blood pressure. The purpose of this study was to determine the relationship between the consumption of herbal medicine and the content of corticosteroids on the incidence of systolic hypertension in the aged population≥45 years in the working area of the Cigudeg Health Center. The research method uses an observational design and a cross-sectional study design. This study used primary data obtained by interview and measurement techniques as well as secondary data obtained from the PIS-PK data at the Puskesmas Cigudeg. The research was conducted from January to March 2023 in the working area of the Puskesmas Cigudeg, Bogor Regency. The sampling technique is simple random sampling, obtained 145 respondents. The results showed the prevalence of hypertension in the population≥45 years is 44.8%, the population's consumption of herbs ≥45 years old was 37.2%, coffee consumption was 45.5%, smoking was 46.2%, and 16.6% had a history of chronic disease. Consumption of herbal medicine containing corticosteroids has an impact on the incidence of hypertension in the population ≥45 years.

Read More
T-6680
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tazmirah Asmarani; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Rico Kurniawan, Dieta Nurrika
Abstrak:

Obesitas pada remaja meningkat secara global dan nasional. Hal ini menjadi perhatian khusus karena obesitas pada remaja dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular lebih dini. Penelitian ini menganalisis faktor aktivitas fisik dan pola makan dengan obesitas pada remaja 10—19 tahun menggunakan data SKI 2023 dan analisis regresi logistik berganda (96.721 responden). Hasil menunjukkan di perkotaan, tidak terdapat hubungan
antara aktivitas fisik dengan obesitas. Untuk pola makan, konsumsi makanan berlemak pada status kekayaan tertinggi (AOR= 1,38) dan konsumsi minuman bersoda (AOR= 0,584; 95% CI= 0,404—0,845) menunjukkan hubungan signifikan secara statistik dan menjadi faktor risiko di perkotaan. Di samping itu, di pedesaan, aktivitas fisik pada remaja berumur 10-13 tahun (AOR= 1,89) dan konsumsi makanan berlemak pada status kekayaan tertinggi (AOR= 2,25) memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan menjadi faktor risiko di pedesaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan lewat penguatan layanan preventif serta kolaborasi antar pihak dalam membentuk kebiasaan dan gaya hidup yang lebih sehat dalam menurunkan angka obesitas.


Adolescent obesity is increasing globally and nationally. This is of particular concern because obesity in  adolescents can increase the risk of non-communicable diseases earlier. This study analyzed physical activity and  dietary factors with obesity in adolescents 10-19 years old using SKI 2023 data and multiple logistic regression  analysis (96,721 respondents). Results showed that in urban areas, there was no association between physical  activity and obesity. For diet, consumption of fatty foods at the highest wealth status (AOR= 1.38) and  consumption of soft drinks (AOR= 0.584; 95% CI= 0.404-0.845) showed statistically significant associations and  were risk factors in urban areas. In addition, in rural areas, physical activity among adolescents aged 10-13 years  (AOR= 1.89) and consumption of fatty foods at the highest wealth status (AOR= 2.25) had statistically significant  associations and were risk factors in rural areas. Therefore, prevention efforts through strengthening preventive  services and collaboration between parties in shaping healthier habits and lifestyles are needed to reduce obesity  rates.

Read More
S-12097
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Zikri; Pembimbing: Budi Utomo; Penguji: Sabarinah B. Prasetyo, Usep Solehudin
Abstrak: HIV dan Infeksi menular seksual merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yangsangat penting untuk diperhatikan. Sebagai populasi kunci penularan HIV, Waria perludiberikan perhatian khusus agar penularannya ke populasi umum dapat dicegah.Berdasarkan data Survei Terpadu Biologis dan Perilkau (STBP) 2011 dan 2015, diketahuiprevalensi IMS seperti sifilis, klamidia, dan gonore pada Waria mengalami penurunan,sedangkan prevalensi HIV mengalami peningkatan dari 22% menjadi 25%. Penelitian inimembahas faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian HIV dan IMS pada Waria di5 kota di Indonesia dengan menggunakan data Survei Terpadu Biologis dan Perilaku(STBP) tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studipotong lintang mengikuti desain studi pada STBP 2015. Hasil menunjukkan Faktor-faktoryang berhubungan dengan HIV dan IMS pada Waria di 5 kota antara lain adalah umur,pendidikan, pekerjaan, pengetahuan komprehensif, konsistensi penggunaan kondom,konsistensi penggunaan pelicin, jumlah pasangan seks anal, penggunaan napza suntik,penggunaan suntik silikon, konsumsi alkohol sebelum seks, Periksa HIV, serta kunjunganke layanan IMS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan suntik silikonmerupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap status HIV pada Waria di 5 Kota diIndonesia (OR = 1,68).
Kata kunci:Waria, faktor, HIV, IMS
HIV and sexually transmitted infections (STI) are public health problem that veryimportant to be considered. As key population of HIV transmissions, Transgender needto be given special intention so its transmission to the general population can beprevented. Based on the Integrated Biological and Behaviour Survey (IBSS) 2011 and2015, the prevalence of STI such as syphilis, clamidia, and gonorrhea on Transgender hasdecreased, while HIV prevalence has increased from 22% to 25%. This study discussesthe factors related to the incidence of HIV and STI among Transgender in 5 cities inIndonesia using data Integrated Biological Behavioral Surveillance (IBBS) in 2015. Thisstudy is a quantitative study with a cross sectional study design followed the design ofthe study on IBBS 2015. The result showed that factors related to HIV dan STI onTransgender in 5 cities are age, education, employment, comprehensive knowledge,consistency of use of condoms, consistency of the use of lubricant, number of anal sexpartners, use of injectable drugs, use of silicone injections, alcohol consumption beforesex, HIV tests, and visits to STI services. The results of the this study showed that the useof silicone injections was the most influential factor on the status of HIV on Transgenderin 5 cities in Indonesia (OR = 1.68).
Key words:Transgender, factors, HIV, STI.
Read More
S-10233
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyana Santika Sari; Pembimbing: Milla Hedayati; Penguji: Artha Prabawa, Endang Faridah
S-6740
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zainab Mardhiyah; Pembimbing: Budi Utomo; Penguji: Rico Kurniawan, Mutmainah Indriyati
Abstrak:
Penyebab utama kematian balita di Indonesia adalah pneumonia. Pemberian ASI eksklusif dan suplementasi vitamin A direkomendasikan sebagai strategi pencegahan pneumonia. Meskipun cakupan keduanya telah mencapai target, prevalensi pneumonia meningkat dari 4,8% (2018) menjadi 15% (2023). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif dan vitamin A dengan kejadian pneumonia pada balita usia 12–23 bulan di Indonesia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah potong lintang dengan menggunakan data Survei Kesehatan Indonesia 2023. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan vitamin A dengan kejadian pneumonia. Setelah mempertimbangkan variabel interaksi dan mengontrol variabel perancu (jenis kelamin, riwayat diare, dan sumber air minum) ditemukan peningkatan risiko pada balita yang tidak berikan ASI eksklusif (AOR: 1,466; 95%CI: 0,928 – 2,315), meskipun tidak signifikan secara statistik. Sementara itu, hubungan pemberian vitamin A dengan kejadian pneumonia menjadi signifikan (AOR: 3,029; 95%CI: 1,339 – 6,852). Oleh karena itu, diperlukan penguatan program edukasi melalui pemberdayaan masyarakat sebagai strategi promotif-preventif untuk meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif dan vitamin A dalam upaya pencegahan pneumonia pada balita.


Pneumonia is the leading causes of death among children under five in Indonesia. Exclusive breastfeeding and vitamin A supplementation are recommended strategies for preventing pneumonia. Although the coverage of both has reached national targets, the prevalence of pneumonia increased from 4.8% in 2018 to 15% in 2023. This study aimed to examine the association between exclusive breastfeeding and vitamin A supplementation with the incidence of pneumonia among children aged 12–23 months in Indonesia. This study used a cross-sectional design based on data from 2023 SKI. Data analysis was conducted using univariate, bivariate, and multivariate methods. The results showed no statistically significant association between exclusive breastfeeding and vitamin A supplementation with pneumonia incidence. However, after considering interaction variables and controlling for confounding variables (child’s sex, history of diarrhea, and drinking water source), an increased risk of pneumonia was found among children who were not exclusively breastfed (AOR: 1.466; 95% CI: 0.928–2.315), although the association was not statistically significant. Meanwhile, the association between vitamin A supplementation and pneumonia became statistically significant (AOR: 3.029; 95% CI: 1.339–6.852). Therefore, strengthening educational programs through community empowerment is needed as a promotive-preventive strategy to improve exclusive breastfeeding and vitamin A practices in efforts to prevent pneumonia in children.
Read More
S-12110
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurfatia Negari; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Besral, Donny Hermanto
Abstrak: Tujuan: untuk mengetahui tingkat kepuasan petugas penginput data SIKDA di tingkat Puskesmas, serta melihat pengaruh karakteristik individu terhadap kepuasan pengguna. Metode: menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional (potong lintang) dengan objek Sistem Informasi Kesehatan Daerah. Hasil: rata-rata kepuasan responden terhadap aplikasi SIKDA versi 2.69 di Kota Bandung sebesar 84,17%. Hasil uji chi square, diperoleh nilai pvalue < 0,005 pada variabel usia, dan latar belakang pendidikan.
Read More
S-10730
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eulis Mar`atul Kamilah; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral; Junaidi
S-8181
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Delistia Afifi; Pembimbing: Meiwita Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Lea Meirina Trisnawati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor perilaku berisiko yang dapat mempengaruhi kejadian HIV pada WPS di Kota Jayapura. Metode: Sebanyak 361 WPS terpilih sebagai sampel melalui Time Location Sampling (TLS) dan Simple Random Sampling (SRS). Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah chi square dan regresi logistik. Variabel yang diikutsertakan dalam analisis ini meliputi variabel karakteristik demografi dan faktor perilaku berisiko yang dilakukan oleh WPS. Hasil: Persentase HIV pada penelitian ini diestimasikan mencapai 6.6%. Hasil analisis multivariabel menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian HIV diantaranya: (a) usia muda [p=0.03; 18-24 tahun: AOR=2.92; 95% CI=0.89-9.57 | 25-34 tahun: AOR= 3.93; 95% CI=1.33-11.63]; (b) usia seks pertama kali yang terlalu din [p=0.03; AOR=3.31; 95% CI=1.09-10.05]; (c) penggunaan kondom [p=0.03; AOR-0.10; 95% CI=0.01-0.81].
Read More
S-10786
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive