Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38142 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dewi Laksmi Jaya; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Purnawan Junadi, Bambang Hermanto, Arismen
Abstrak:
Kinerja manajemen penyimpanan dan pengendalian persediaan obat dipengaruhi oleh berbagai faktor input serta dapat dilihat dari proses penyimpanan dan pengendalian persediaan obat beserta nilai output-nya. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib Quswain Sarolangun (RSCQ), pada bulan Mei-Juni 2023. Tujuan penelitian secara umum ialah untuk mengetahui gambaran manajemen logistik obat di Instalasi Farmasi RSCQ, secara khusus manajemen penyimpanan dan pengendalian persediaan obat, sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada, serta dapat memberi usulan perbaikan dalam layanan kefarmasian di RSCQ. Pada penelitian ini dikaji faktor SDM Gudang Farmasi RSCQ, anggaran belanja yang tersedia, dokumen regulasi yang dipakai, sarana prasarana yang ada, serta daftar obat dan formularium RS yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal SDM, Gudang Farmasi RSCQ masih kekurangan tenaga TTK dan pelatihan belum optimal. Ditemukan adanya keterbatasan anggaran belanja yang tersedia, sarana dan prasarana gudang farmasi kurang memadai, SIM Farmasi yang tidak bisa digunakan dan formularium RSCQ serta SPO yang tidak diperbaharui secara berkala. Proses penyimpanan sudah dilakukan sesuai dengan Permenkes No.72 Tahun 2016, sementara dalam proses pengendalian, dilakukan melalui stok opnam, namun belum melakukan analisa dan evaluasi persediaan slow moving dan death stock (stok mati) dan juga belum melakukan analisis untuk menentukan tingkat prioritas obat. Hasil penelitian terhadap kinerja manajemen penyimpanan dan pengendalian persediaan obat di RSCQ, ditemukan masih belum sesuai standar. Dari hasil analisis ABC-VEN-FSN yang dilakukan terhadap persediaan di Gudang Farmasi RSCQ, menunjukkan ada 130 item obat yang masuk dalam Kategori I, sebagai kelompok prioritas, dimana setelah perhitungan EOQ, didapatkan efisiensi nilai belanja sebesar 95% dan efektivitas nilai ITOR dari 2,8 menjadi 106,3 kali per-tahun. Peneliti menyarankan agar RSCQ melakukan perbaikan pada berbagai faktor input, proses peyimpanan serta pengendalian persediaan obat dan mulai menerapkan analisis ABC-VEN-FSN dalam menentukan prioritas obat dan periode pembelian, menghitung safety stock dan ROP untuk mencegah kekosongan obat dan mencegah obat kedaluwarsa, serta menghitung EOQ dan ITOR untuk mengendalikan nilai belanja dan nilai persediaan obat agar tercapai efisiensi dan efektifitas dalam manajemen logistik farmasi di RSCQ

The performance of storage and inventory control management is influenced by various input factors and can be seen from the process of storing and controlling drug inventory and its output value. This research is a descriptive analysis research with a qualitative approach, conducted at the Pharmacy Installation of Prof. Dr. H. M. Chatib Quswain Sarolangun Hospital (RSCQ), in May-June 2023. The purpose of the study in general is to determine the description of drug logistics management in the RSCQ Pharmacy Installation, specifically the management of drug storage and inventory control, so that it can identify existing problems, and can provide suggestions for improvement in pharmaceutical services at RSCQ. In this study, the human resources factors of the RSCQ Pharmacy Warehouse, the available budget, the regulatory documents used, the existing infrastructure, as well as the list of drugs and the hospital formulary used were studied. The results showed that in terms of human resources, the RSCQ Pharmacy Warehouse still lacks TTK personnel and the training received is still not optimal. It was found that there was a limited budget available, the pharmacy warehouse and facilities such as inadequate air conditioning and the RSCQ formulary and SPO were not updated regularly. The storage process has been carried out in accordance with Permenkes No.72 of 2016, while in the control process, it is carried out through opnam stock, but has not analyzed and evaluated slow moving inventory and death stock and has also not analyzed to determine the priority level of drugs. The results of research on the performance of storage management and control of drug supplies at RSCQ were found to be still not in accordance with standards. From the results of the ABC-VEN-FSN analysis conducted on inventory in the RSCQ Pharmacy Warehouse, it shows that there are 130 drug items included in Category I, as a priority group, where after the EOQ calculation, the efficiency of the expenditure value is 95% and the effectiveness of the ITOR value with an increase of 50 times from before. The researcher suggested that RSCQ make improvements to various input factors, storage processes and drug inventory control and start applying ABC-VEN-FSN analysis in determining drug priorities and purchase periods, calculating safety stock and ROP to prevent drug vacancies and prevent drug expiration, and calculating EOQ and ITOR to control the value of spending and the value of drug inventory in order to achieve efficiency and effectiveness in pharmaceutical logistics management at RSCQ
Read More
B-2438
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Bajri; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Jaslis Ilyas, Bambang Hermanto, Jupni
Abstrak: Di Indonesia sampai tahun 2018 tercatat ada 300 Rumah Sakit Islam, 40 Rumah Sakit Isalam sudah menjadi rumah sakit syariah, 5 Rumah Sakit pemerintah juga sudah menjadi rumah sakit syariah, Manajemen Syariah dulu dikenal hanya pada jasa keuangan perbankkan namun saat ini sudah masuk pada pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, perusahaan obat makanan, pusat perbelanjaan, rumah makan, perhotelan, transportasi dan lain-lain, Rumah sakit pemerintah yang sudah terakreditasi SNARS berpeluang mengusulkan untuk menjadi rumah sakit syariah. Tujuan: Penelitian ini untuk melihat komitmen pemangku kepentingan RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi untuk menuju rumah sakit syariah Metode: kualitatif, Data dikumpul dengan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari pemangku kepentingan RSUD- CQ Sarolangun Jambi, dokter spesialis, komite medik, kepala ruangan, petugas kerohanian. Pemilihan informan pada penelitian ini berdasarkan prinsip kesesuaian (appropriate) dan kecukupan (adequacy). Kesimpulan: Langkah awal dari pelaksanaan syariah di rumah sakit pemerintah adalah komitmen pemangku kepentingan.
Read More
B-2115
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sariaman Sitanggang; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Wahyu Sulistiadi, Hamonangan Sirait
B-1136
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurkasna Wahyuni; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Purnawan Junadi, Faiq Bahfen, Dumilah Ayunigtyas
B-1214
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leni Burhan; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Atik Nurwahyuni, Ede Surya Darmawan, Tiara Indah Putrawi Siahaan, Luvi Christiani
Abstrak:
RSUD Embung Fatimah, mulai mengembangkan dan menerapkan Rekam Medis Elektronik sejak awal tahun 2021. Evaluasi di akhir tahun 2022 menunjukkan penggunaan RME di poliklinik unit rawat jalan masih diangka 50%, dan hingga saat ini pencatatan rekam medis pasien dilakukan secara elektronik juga berbasis kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan RME dari perspektif profesional kesehatan yatu dokter dan perawat yang bekerja di unit rawat jalan RSUD Embung Fatimah serta faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penggunaan rekam medis elektronik. Metode: Penelitian studi kasus dengan metode cross sectional ini melibatkan 57 responden (dokter dan perawat) yang mengisi kuesioner dengan skala Likert, ditunjang dengan wawancara semi terstruktur terhadap 4 orang informan dari manajemen rumah sakit untuk mengkonfirmasi informasi lebih lanjut terkait hasil yang diperoleh dari kuesioner. Hasil: Mayoritas responden adalah perawat berusia diatas 30 tahun, dan berjenis kelamin perempuan. Hampir seluruh responden memahami komputer, namun hanya sebagian kecil yang sudah pernah pelatihan terkait rekam medis elektronik. Sebanyak 56,1% responden setuju bahwa RME bermanfaat dalam hal integrasi, akurasi dan akses informasi yang diberikan. 64,1% responden setuju bahwa RME mempermudah pekerjaannya dan menilai bahwa kualitas sistem RME adalah baik dari segi kecepatan dan keakuratan informasi maupun tampilan yang dimunculkan. Namun 52,6% menilai bahwa dukungan manajemen dan IT masih belum memadai terutama terkait pengadaan pelatihan formal penggunaan RME. Kesimpulan : Persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, kualitas RME dan dukungan manajemen/IT dibutuhkan dalam meningkatkan efektivitas penggunaan RME 

Since 2021 electronic medical records has been implemented in RSUD Embung Fatimah. End of 2022, utilization rate of EMR in outpatients unit was 50%. Until now the medical records are done electronically and paper based. This study aims to determine the effectiveness of using RME from the perspective of health professionals (doctors and nurses) who work in the outpatient unit of Embung Fatimah Hospital and what factors are related to the use of electronic medical records. Methods: This case study using cross-sectional method involved 57 respondents (doctors and nurses) who filled out a questionnaire with a Likert scale, supported by semi-structured interviews with 4 informants from hospital management to confirm further information regarding the results obtained from the questionnaire. Results: Majority of respondents were nurses aged over 30 years, and female. Almost all respondents understand computers, but only a small number have had training related to electronic medical records. As many as 56.1% of respondents agree that RME is beneficial in terms of integration, accuracy and access to the information provided. 64.1% of respondents agree that RME makes their work easier and considers that the quality of the RME system is good in terms of speed and accuracy of the information and display that appears. However, 52.6% considered that management and IT support were still inadequate, especially regarding the procurement of formal training on the use of RME. Conclusion: Perceived usefulness, perceived ease of use, quality of RME and management/IT support are needed to increase the effectiveness of using RME
Read More
B-2374
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni luh Komang Anik Susiana Oktavia; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Arief Mulyono
S-6382
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sulastri; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Nurlayli
S-6987
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Frita Nadia; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Kurnia Sari, Sukeksi Dwi Kahesti
S-7374
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helena Turnip; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Ascobat Gani, Ida Bagus Nyoman Banjar, Harfia Mudahar
Abstrak:
Latar Belakang: Rumah Sakit berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan serta kesehatan penunjang yang dituntut mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peralatan dan teknologi. Analisis biaya dalam hal ini, dapat digunakan untuk perhitungan perencanaan anggaran, pengendalian biaya serta subsidi. Tujuan: Untuk mengetahui biaya satuan tindakan Rehabilitasi Medik serta upaya efisiensi dalam menutup kesenjangan tarif Rumah Sakit dengan tarif INA CBGs. Metode: Analisis biaya dilakukan pada 23776 tindakan antara lain: High Laser 5666, Dry Needling 708, Injeksi Intraartikular 3142, MWD 6313, TENS 3845, US 185, Traksi 34, Parrafin 362, Inhalasi 137, berbagai jenis latihan (Fisioterapi Dewasa 147, Fisioterapi Anak 516, Terapi Wicara Dewasa 398, Terapi Wicara Anak 1477, Okupasi Terapi Dewasa 709, Okupasi Terapi Anak 137). Hasil: Total biaya tindakan sebesar Rp 13.122.053.719,-. Kesenjangan paket biaya satuan dengan tarif INA CBGs untuk paket 2 modalitas (TENS-MWD) sebesar Rp (337.339), paket Latihan Fisioterapi Anak sebesar Rp (344.196), paket modalitas dan latihan (TENS ? OT dewasa) sebesar Rp (536.293), paket High Laser sebesar Rp (554.803), paket Injeksi Intraartikular sebesar Rp (889.211). Kesimpulan: Adanya kesenjangan biaya satuan dengan tarif Rumah Sakit serta tarif INA CBG?s dapat menjadi bahan evaluasi bagi Rumah Sakit untuk melakukan efisiensi.

Background: The function of the hospital is to carry out basic health efforts, referral health and supporting health which are required to be able to improve the quality of human resources, equipment and technology. Cost analysis in this case can be used to calculate budget planning, cost control and subsidies. Objective: To determine unit costs for Medical Rehabilitation and efficiency efforts in closing the gap of hospital rates and INA CBGs rates. Methods: Cost analysis was performed on 23776 procedures including: High Laser 5666, Dry Needling 708, Intraarticular Injection 3142, MWD 6313, TENS 3845, US 185, Traction 34, Paraffin 362, Inhalation 137, various types of exercise (Adult Physiotherapy 147, Children Physiotherapy 516, Adult Speech Therapy 398, Children Speech Therapy 1477, Adult Occupational Therapy 709, Children Occupational Therapy 137). Result: The total cost is IDR 13,122,053,719.-. The difference between the unit cost package and the INA-CBGs rate for the 2 modality package (TENS-MWD) is IDR (337,339), the Children's Physiotherapy Training package is IDR (344.196), High Laser for IDR (554,803), Intraarticular Injection package for IDR (889,211). Conclusion: There is a gap in the unit cost with Hospital rates and INA-CBG's rates can be used as evaluation material for Hospitals to carry out efficiency.
Read More
B-2313
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Nurhayati; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto, WFP Kaunang, Yudianto Budi Saroyo
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa hubungan penerapan operasi sesar metode ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) dengan efisiensi biaya dan mutu layanan di RS Hermina Galaxy tahun 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa dengan menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar didapatkan efektivitas biaya dengan mutu layanan yang baik. Mutu layanan yang dinilai pada penelitian ini adalah mobilisasi yang lebih cepat, lama hari rawat yang lebih singkat, dan infeksi daerah operasi tidak ditemukan. Disarankan pada RS Hermina Galaxy untuk menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar agar mutu layanan meningkat dan menyebabkan pasien menjadi lebih nyaman pasca operasi SC dan biaya layanan menjadi lebih rendah daripada SC metode konvensional.

This study aims to analyze the relationship between the implementation of the ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) method and the cost efficiency and quality of service at Hermina Galaxy Hospital in 2022. The research design used was a retrospective cohort with a quantitative and qualitative approach. The conclusion in this study is that by using the ERACS method in patients with cesarean section surgery, cost effectiveness with good service quality is obtained. The quality of service assessed in this study was faster mobilization, shorter length of stay, and no surgical site infections were found. It is recommended for Hermina Galaxy Hospital to use the ERACS method for cesarean section patients so that the quality of service increases and causes patients to be more comfortable after SC surgery and service costs are lower than conventional SC methods.
Read More
B-2346
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive