Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34597 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Reynata Anggelica Moria Indah; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Pujiyanto, Eka Pujiyanti
Abstrak:
Rumah sakit memiliki pelayanan pasien sebagai core businessnya. Di Rumah Sakit Universitas Indonesia, jumlah kunjungan pasien setiap tahunnya meningkat, diiringi oleh peningkatan pasien pengguna asuransi. Pembiayaan pasien menggunakan asuransi masuk ke dalam piutang, karena baru dapat dibayarkan setelah rumah sakit melengkapi persyaratan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi alur proses klaim pasien asuransi di Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan menggunakan theory of constraint. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sudah terdapat SPO proses klaim, SDM yang ada sudah cukup dan memiliki peran masing-masing, terdapat sarana prasarana penunjang klaim, serta kendala yang ditemukan berupa konfirmasi dari asuransi yang memakan waktu lama, sistem rumah sakit yang kurang stabil, perbedaan format formulir antar perusahaan asuransi, hasil penunjang yang membutuhkan waktu lama, serta formulir asuransi yang tidak diisi lengkap oleh dokter. Kendala-kendala tersebut kemudian disusun ke dalam current reality tree untuk mencari akar masalah, dicari solusi yang potensial dengan future reality tree, dan dibuat rencana implementasinya dengan prerequisite tree. Berdasarkan penggunaan tools theory of constraint tersebut, didapatkan solusi berupa digitalisasi berkas klaim asuransi serta pembuatan SPO bagi dokter dalam pengisian formulir asuransi. Saran yang diberikan kepada RS adalah untuk melakukan digitalisasi bagi proses klaim yang masih manual dengan melakukan integrasi berkas persyaratan klaim dengan sistem rumah sakit, serta membuat SPO dengan melibatkan dokter dan melakukan sosialisasi SPO setelah pembuatannya.

Hospitals have patient care as their core business. At Universitas Indonesia Hospital, the number of patient visits increases every year, accompanied by an increase in patients using insurance. Patient financing using insurance is included in receivables, because it can only be paid after the hospital completes the existing requirements. The purpose of this study is to evaluate the flow of the insurance patient claim process at the University of Indonesia Hospital using theory of constraint. This research is a qualitative study with interviews, observations, and document reviews as data collection methods. The results of this study show that there is already a SPO for the claims process, the existing human resources are sufficient and have their respective roles, there are supporting infrastructure for claims, and obstacles found in the form of confirmation from insurance that takes a long time, a hospital system that is less stable, differences in form formats between insurance companies, supporting results that take a long time, and insurance forms that are not filled in completely by doctors. These constraints were then compiled into a current reality tree to find the root of the problem, look for potential solutions with a future reality tree, and make an implementation plan with a prerequisite tree. Based on the use of the theory of constraint tools, a solution was obtained in the form of digitizing insurance claim files and making SPO for doctors in filling out insurance forms. The advice given to the hospital is to digitize the claims process that is still manual by integrating the claim requirements file with the hospital system, as well as making SPO by involving doctors and socializing SPO after making it.
Read More
S-11678
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hafifah Hulisnaini; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Pujiyanto, Eka Pujiyanti
Abstrak:
Skripsi ini membahas efektivitas dan efisiensi proses mekanisme purchase invoice hutang vendor menggunakan critical pathway method untuk menunjukkan alur tersingkat dalam mekanisme purchase invoice sehingga dapat mengurangi durasi dan meningkatkan ketepatan waktu. Faktor keterlambatan pembayaran hutang yaitu terdapat penumpukan berkas tagihan yang tidak secara langsung di
berikan kepada unit keuangan, banyaknya berkas yang diserahkan dan harus dilakukan pemeriksaan ulang oleh unit keuangan sehingga memungkinkan akan mengurangi kepercayaan supplier terhadap penerima barang/jasa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa dilakukan penyatuan product receipt pada berkas tagihan yang diberikan vendor oleh Unit Logistik pada saat penukaran faktur, mengubah metode penerimaan dan penyortiran product receipt dan penetapan tolak ukur dalam key performance indicator mekanisme purchase invoice.
The focus of this study is the effectiveness and efficiency of the purchase invoice mechanism process using the critical pathway method to make the shortest flow in the purchase invoice mechanism so as to reduce duration and increase timeliness. The factor of late payment is there is product receipt that are not directly given to the financial unit, the number of files submitted and must be re-examined by the financial unit. This research is a descriptive quantitative research. The results suggest that the unification of product receipts in the billing file provided by the vendor by the Logistics, changes the method of receiving and sorting product receipts and setting benchmarks in the key performance indicator of the purchase invoice mechanism.
Read More
S-11554
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desti Setyaningrum; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Purnawan Junadi, Clara Poppy Widyastuti
Abstrak: Proses pemulangan pasien melibatkan peran dari berbagai bagian yang salingberkoordinasi untuk memberikan pelayanan yang terintegrasi dan aman bagi pasien.Proses yang melibatkan peran dari berbagai bagian ini menyebabkan proses pemulanganpasien menjadi rentan mengalami penundaan. Data pencatatan respon time di UnitAdministrasi Rawat Inap menunjukkan lamanya waktu proses administrasi pasienpulang pada pasien asuransi dan jaminan perusahaan adalah 3 jam 39 menit. Waktu initidak sesuai dengan Kepmenkes No. 129 Tahun 2008 yang menyatakan bahwakecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap adalah kurangdari 2 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil analisis dariaktivitas atau proses non value added untuk mengurangi waktu proses pemulanganpasien asuransi dan jaminan perusahaan di RS Hermina Bekasi dari perspektif provider.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan melakukanobservasi, wawancara mendalam, telaah dokumen serta perhitungan waktu pada 30siklus proses pemulangan pasien. Hasil dari penelitian ini yaitu lamanya prosespemulangan pasien asuransi dan jaminan perusahaan 4 jam 5 menit 39 detik, denganaktivitas value added sebanyak 1 jam 19 menit 18 detik (32,3%) dan aktivitas non valueadded 2 jam 46 menit 20 detik (67,7%). Proses pemulangan pasien paling lama terjadidi Unit Administrasi Rawat Inap dengan aktivitas waste terbanyak adalah menunggu(waiting), yaitu menunggu semua tindakan terinput serta menunggu persetujuanasuransi. Usulan perbaikan yang diberikan di antaranya penerapan standardize work, visual management dan penerapan Electronic Health Record (EHR).
Kata kunci: pemulangan pasien, asuransi, perusahaan, lean six sigma
Read More
S-9772
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atika Zhafira; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Astrid Saraswaty Dewi
Abstrak: Tren kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan dan saat iniIndonesia menjadi salah satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara.Tren peningkatan kasus juga terjadi di Kota Depok Jawa Barat. Per 17 Juli 2020 terdapat1.058 kasus positif di Kota Depok. Kondisi ini menjadi challenge bagi RSUI sebagai rumahsakit yang baru berdiri di Kota Depok. Namun disatu sisi sudah ditunjuk menjadi RSRujukan COVID-19 di Kota Depok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesiapanRSUI dalam melayani pasien di era COVID-19. Penelitian kualitatif ini menggunakanmetode wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen (dokuman dan media sosialRSUI) untuk memperoleh informasi. Penelitian memanfaatkan pendekatan HospitalReadines for COVID-19 WHO yang bersifat komprehensif dalam mempersiapkan rumahsakit menghadapi COVID-19. Hasil penelitian dalam penelitian ini didapatkan kesiapanRSUI secara umum sudah baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di era COVID-19. Secara umum 3 komponen yang siap seluruhnya, sedangkan 7 komponen masih terdapatkekurangan 2-3 rekomendasi aksi WHO.Kata kunci:COVID-19, hospital readiness, hospital preparedness, kesiapan rumah sakit
Trends in the case of the spread of COVID-19 in Indonesia is always increasing andcurrently Indonesia become a country which having the highest number of COVID-19 casesin South East Asia. The trend of increasing cases of COVID-19 is also occurred in DepokCity, West Java. On July 17, 2020 there were 1.058 positive cases in Depok City. Thissituation absolutely become a challenge for University of Indonesia Hospital as a newHospital in Depok City. But in the other side, nowadays University of Indonesia Hospital isappointing as referral hospital for COVID-19 in Depok City. The purpose of this researchis to learn University of Indonesia Hospital readiness in serving patients during COVID-19.This qualitative study used in depth interview, observation, document review (document andsocial media). The research utilizes approach of Hospital Readiness for COVID-19 WHOwhich have comprehensive recommendations for preparing hospital in the COVID-19 era.The results of this research found that University of Indonesia Hospital readiness wasgenerally good in providing service for patients in the COVID-19 era. In general, only threecomponents are fully prepared, while seven components still lack 2 until 3 recommendationsaction of WHO.Key words:COVID-19, hospital readiness, hospital preparedness, kesiapan rumah sakit.
Read More
S-10386
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitria Fahmawati; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Budi Hidayat, Sumiarsih Pujilaksani
S-6819
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Patricia Kresnauli; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Marchen Prasetyaningrum
Abstrak:
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit XYZ bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan target 100% indikator waktu tunggu layanan terpenuhi. Namun, data dari laporan penjaminan mutu internal menunjukkan bahwa ketercapaian indikator mutu rata-rata waktu tunggu obat non-racikan di Depo Farmasi Rawat Jalan dengan sistem pembayaran BPJS masih diatas 30 menit, atau belum tercapai sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari letak pemborosan, variasi, dan hambatan yang menyebabkan lamanya waktu tunggu pelayanan dengan pendekatan Constraint Lean Six Sigma. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa rata-rata lead time yang dibutuhkan dalam satu proses pelayanan resep obat non racikan adalah 80,27 menit dengan jenis kegiatan pemborosan yang paling banyak dengan total 94% dari keseluruhan waktu kegiatan Non-Value Added adalah waiting (3.790 sekon). Selain itu, terdapat tiga jenis pemborosan lainnya yaitu overproduction (89 sekon), poor process design (76 sekon), dan defects (67 sekon) yang masing-masing menyumbang 2% dari total waktu Non-Value Added yang ada dalam keseluruhan lead time. Hambatan terjadi pada proses dispensing dan serah obat karena terjadi penumpukan resep yang disebabkan oleh kurangnya jumlah tenaga teknis kefarmasian dan apoteker serta kurang maksimalnya sistem informasi dalam menunjang keseluruhan sistem proses. Melihat masalah ini, dibutuhkan tambahan tenaga kefarmasian dan juga pengembangan sistem informasi dengan keseluurhan data sudah terdigitalisasi dan terintegrasi agar lebih mudah untuk digunakan oleh seluruh tenaga kefarmasian dalam rangka mempercepat proses pelayanan resep obat non-racikan. Semakin cepat pelayanan resep, akan semakin meningkat juga kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.

Pharmacy services at XYZ Hospital aim to improve the quality of health services with a target of 100% service waiting time indicators being met. However, data from the internal quality assurance report shows that the achievement of the quality indicator of the average waiting time for non-compounded drugs at the Outpatient Pharmacy Depot with the BPJS payment system is still above 30 minutes, or has not been achieved in accordance with the standards set by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Therefore, this research aims to find the location of waste, variations, and bottleneck that cause the long waiting time for services with the Constraint Lean Six Sigma approach. Based on the results of the study, it was found that the average lead time required in one non-compounded prescription service process was 80.27 minutes with the most wasteful activity type totaling 94% of the overall Non-Value Added activity time was waiting (3,790 seconds). In addition, there are three other types of waste, namely overproduction (89 seconds), poor process design (76 seconds), and defects (67 seconds), each of which accounts for 2% of the total Non-Value Added time in the overall lead time. Bottlenecks occur in the dispensing and drug handover process due to the accumulation of prescriptions caused by the lack of technical pharmaceutical personnel and pharmacists and not yet optimized information systems in supporting the entire process system. Seeing this problem, additional pharmaceutical personnel are needed and also the development of the information system with the entire data already digitalized and integrated so that it is easier to be used by all pharmaceutical personnel in order to speed up the process of non-prescription drug prescription services needed to be done. The faster the prescription service, the more patient satisfaction will increase.
Read More
S-11705
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafilia Yunitasari; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Ede Surya Darmawan, Ilham Juniarta
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang proses pemulangan pasien rawat inap dengan pendekatan lean six sigma terhadap pasien dengan metode pembayaran asuransi swasta dan jaminan perusahaan di instalasi rawat inap RS Hermina Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) sehingga pemborosan (waste) dapat diidentifikasi dan segera dapat diminimalisasi atau dihilangkan. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Adapun metode penelitian kualitatif dilaksanakan dengan observasi, wawancara mendalam, dan telaah data sekunder. Sedangkan metode penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan perhitungan statistik waktu pada proses pemulangan pasien rawat inap. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan time and motion studies, yakni mengukur keahlian dan kecepatan karyawan dalam proses pemulangan pasien rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata waktu proses pemulangan pasien rawat inap di RS Hermina Bogor adalah 289 menit dengan kegiatan value added 35 menit (12,17%) dan non value added 254 menit (87,83%). Proses yang membutuhkan waktu paling lama terjadi pada cycle LPRWI 1, yaitu 110 menit. Sedangkan proses yang memiliki waste waktu paling lama terjadi pada cycle Administrasi, yaitu 95 menit. Penerapan lean dalam penelitian ini dapat menurunkan presentase kegiatan non value added sebesar 19,31%, yakni menjadi 67,83%.
Read More
S-10166
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anwar Wahyudi; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Kurniasari, Faiq Bahfen
Abstrak:

Tesis ini membahas implementasi Peraturan Menteri Kesehatan No.HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian pendahuluan menyatakan bahwa penggunaan obatgenerik di rumah sakit pemerintah pada tahun 2009 sebesar 65,31% dan 2010 sebesar 57,24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Permenkes 068/2010 inibelum terimplemetasikan secara maksimal di rumah sakit pemerintah. Masih adakomunikasi yang belum efektif antara Kementerian Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, Dokter dan Apoteker. Juga, dari hasil penelitian ini, disarankan bahwapemerintah harus lebih terintegrasi dalam melakukan sosialisasi dan mendukung implementasi Permenkes ini dengan melakukan dukungan terhadap faktor-faktoryang terkait dalam implementasi Permenkes 068/2010 ini. Termasuk melakukankomunikasi efektif terhadap Kementerian Dalam Negeri dalam mengimplementasikan Permenkes ini. Penghapusan terminologi nama “generik bermerek dagang” yang beredar di Indonesia, sehingga obat yang beredar adalah obat paten dan obat generik. Langkah ini untuk menjamin mutu, keterjangkauan harga obat dan kemudahan akses masyarakat terhadap obat. Kementerian Kesehatan hendaknya membuat standar baku dalam pemantauan penggunaan obat generik sehingga didapatkan data yang valid. Kata Kunci : Obat Generik, Implementasi, Kebijakan, Rumah Sakit.


This study described the implementation of the Regulation of  Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 about the obligation to use generic drugs in government hospital. Study design of this research is qualitative. The results of preliminary research that the use of generic drugs in government hospital in the year 2009 of 65,31% and 2010 amounted to 57,24 %. The result indicates that the Permenkes 068/2010 has not been implemented maximally in the government hospital. There is ineffective communication between The Ministry of Health, Director of Hospitals, doctors and pharmacists. Also, it is suggested the government should be more integrated doing socialization dan support to the factors which involved in the implementation of this Permenkes 068/2010.  Include make an effective communication to the Ministry of Home Affairs.  Removal the terminology name of “generic branded name” that circulated in Indonesian, so there is only “ethical drugs” and “ generic drugs”. The aims are to ensure quality, affordability of drug prices, and easy access for public to get the drug. Ministry of health should make a standard in monitoring the use of generic drugs, so we can get a valid data. Key words : Generic Drugs, Implementation, Policy, Hospital

Read More
T-3398
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nidia Renaningtyas; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji; Masyitoh, Intan Nurhayati
S-9777
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aliya Diandra; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Prastuti Soewondo, Novita Dwi Istanti
Abstrak: Kualitas layanan yang baik diharapkan mampu memenuhi ekspektasi dan mencapai kepuasan dari pelanggan rumah sakit yang mana dapat menjadi faktor penentu loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan menggambarkan kecenderungan pelanggan untuk memilih kembali layanan kesehatan pada rumah sakit tersebut apabila memerlukan pengobatan di masa mendatang. Loyalitas pelanggan dapat dinilai dari tingkat kemungkinan pelanggan untuk merekomendasikan layanan kepada keluarga atau teman dengan metode Net Promoter Score. Dalam penelitian ini, dari 67 orang responden, diperoleh hasil sebesar 49,3% pelanggan adalah promoters atau memiliki tingkat loyalitas yang tinggi. Rumah Sakit Universitas Indonesia pada tahun 2021 berhasil mencapai Net Promoter Score sebesar 45 dengan skala -100 sampai dengan 100 yang mana menunjukkan bahwa tingkat loyalitas pelanggan sudah pada kategori favorable.
Read More
S-10704
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive