Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36377 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Savira Nurulita; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Evi Martha, Sutanto Priyo Hastono, Jusuf Kristianto, Nana Mulyana
Abstrak: Tesis ini membahas implementasi pelayanan berorientasi pasien di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan dan hubungannya dengan persepsi tenaga kesehatan tentang dukungan organisasi yang dirasakan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan untuk terus meningkatkan pelayanan berorientasi pasien khususnya pada dimensi preferensi pasien, dan keterlibatan keluarga dalam rencana perawatan pasien; membangun sistem reward bagi tenaga kesehatan yang transparan; menyediakan fasilitas platform penyampaian saran perbaikan baik online maupun offline; memfasilitasi tenaga kesehatan dengan pelatihan manajemen stress dan komunikasi efektif dan empatik dalam menunjang pelaksanaan pelayanan berorientasi pasien yang lebih baik.
This thesis discusses the implementation of patient-oriented care at Tangerang Selatan General Hospital and its relationship with the perceived organizational support by healthcare workers. This research is quantitative with a cross-sectional design. The results suggest that the management of Tangerang Selatan General Hospital should continuously improve patient-oriented care, especially in the dimensions of patient preferences and family involvement in patient care plans. Additionally, the hospital should establish a transparent reward system for healthcare workers, provide platforms for submitting improvement suggestions both online and offline, and facilitate healthcare workers with stress management training and effective, empathetic communication to support the implementation of better patient-oriented care
Read More
T-6941
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rida Afriyenti; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Televisianingsih D.K, Asnimar Azwar
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas hubungan antara persepsi dimensi kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien Askes di Puskesmas Sukasari di Kota Tangerang. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya penurunan kunjungan pasien Askes pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain longitudinal. Teori yang digunakan untuk melihat dimensi kualitas adalah teori Cronin and Taylor (1992) yang terdiri dari lima variabel yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kualitas yang signifikan berhubungan dengan kepuasan adalah tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty dimana tangible adalah variabel dimensi kualitas yang paling kuat hubungannya dengan kepuasan.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar puskesmas meningkatkan kenyamanan pasien dengan meningkatkan fasilitas yang ada, meningkatkan kedisiplinan jadwal pelayanan, meningkatkan kesigapan dokter dan perawat, serta meningkatkan keterampilan perawat. Dinas Kesehatan perlu upaya peningkatan pembinaan kedisiplinan dan meningkatkan pelayanan puskesmas Sukasari menjadi rawat inap serta PT Askes perlu upaya peningkatan pelayanan dengan memberikan informasi hak dan kewajiban peserta Askes dan memfasilitasi program-program pencegahan di puskesmas lain di Kota Tangerang.


This thesis explores the relationship between perceptions of the dimensions of quality of health care at the health center patient satisfaction Askes Sukasari Tangerang City. This research was conducted because researchers saw a decrease in patient visits in 2012 Askes. This study is an observational study with a longitudinal design. Theory that used to see the dimensions of quality is the theory of Cronin and Taylor (1992) which consists of five variables: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The results showed that the quality dimension significantly related to satisfaction is tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible is the variable dimension quality where the most powerful relationship with satisfaction.

Based on this study, the researcher suggests the health center to improve their Askes patients? satisfaction through their Public Health Care Services by improving their facility, improving discipline in their service schedule, improving the responsiveness of the doctors and nurses, and improving the skills of their nurses. Based on this study, the researcher suggests the health center to improve their Askes patients? satisfaction through their Public Health Care Services by improving their facility, improving discipline in their service schedule, improving the responsiveness of the doctors and nurses, and improving the skills of their nurses. Health Department needs to increase efforts to prove service discipline and coaching clinic Sukasari be hospitalized. PT Askes need to improve services by providing information rights and obligations of participants and facilitate prevention programs in other health centers in the city of Tangerang.

Read More
T-3846
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Latifah hanum Aini; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Dian Ayubi, Ratu Ayu Dewi Sartika, Anisya Ulfah Hanum, H. Ali Isha Wardhana
Abstrak: Abstrak

Keselamatan pasien merupakan hal yang harus ada dalam suatu jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dan TKPRS (Tim Keselamatan Pasien) merupakan standar yang ada di rumah sakit di Indonesia sebagai syarat untuk akreditasi rumah sakit.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam mendukung keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang (cross sectional).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku dengan p value = 0.0001 dengan OR=45.250 artinya tenaga kesehatan berpendidikan tinggi mempunyai peluang 45.250 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan pendidikan dibawah SLTA. Pengetahuan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku p value= 0.0001 dengan OR= 75.417 artinya tenaga kesehatan berpengetahuan baik mempunyai peluang 75.471 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan yang kurang. Dengan diketahuinya hubungan antara pendidikan dan pengetahuan tenaga kesehatan dalam mendukung perilaku keselamatan pasien, peneliti menyarankan : Rumah Sakit hendaknya menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi tenaga ksehatan serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam mendukung program keselamatan pasien.


Patient safety is something that must exist in a health service hospital and TKPRS (Patient Safety Team) is a standard that is in the hospital in Indonesia as a requirement for hospital accreditation.

The purpose of this study was to determine the relationship between education and knowledge of the behavior of health personnel in support of patient safety. This study uses cross-sectional design (cross-sectional).

The results showed that health education has a significant correlation with the behavior of the p value = 0.0001 OR = 45 250 health workers educated means having opportunities 45 250 times to support patient safety behavior than education below high school. Knowledge of health workers has a significant relationship with p value = 0.0001 behavior with OR = 75 417 means knowledgeable health professionals 75 471 times better to have the opportunity to support patient safety behavior than less. By knowing the relationship between education and knowledge of health professionals in support of patient safety behavior, researchers advise: Hospitals should provide education and training programs to improve and maintain the competency of ksehatan and support interdisciplinary approaches to support patient safety program.

Read More
T-3873
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Henny Herlina; Pembimbing: Besral; Penguji: Dian Ayubi, Anwar Hassan, A.Y.G Wibisono, Sri Nurdjuanaida
Abstrak:

Seiring dengan adanya tuntutan masyarakat akan penerapan good governance dan tuntutan akan pelayanan pubiik yang berkualitas, demokratisasi dan pengakuan hak hak azasi manusia, serta giobalisasi dan berlakunya era perdagangan bebas akan melahirkan tuntutan terhadap peiayanan yang berkualitas agar supaya tetap eksis dan mampu bersaing, Begitu juga di bidang kesehatan yang merupakan suatu kebutuhan tampak tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan telah bergeser kearah yang lebih berkualitas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang maka puskesrnas sebagai penyelenggara pelayanan publik hendaknya dapat memberikan kualitas pelayanan yang dapat memenuhi keburuhan masyarakat. Selain itu, saat ini masyarakat semakin menyadari hak-haknya sebagai konsumen kesehatan. Sehingga seringkali mereka secara kritis nempertanyakan tentang penyakit, pemeriksaan, pengobatan, serta tindakan yang akan diambil berkenaan dengan penyakitnya. Puskesmas yang merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalarn upaya mencapai tujuan pembanguna kesehatan, untuk itu diperlukan suatu penilaian kinerja puskesmas yaitu suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pengukuran kualitas pelayanan puskesmas belum pemah dilakukan di Kota Tangerang, sehingga puskesmas belum dapat mengukur sejauh mana pelayanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan masyarakat. Selama ini penilaian puskesmas baru terpusat pada keberhasilan pencapaian program dart penampilan fisik akan tetapi dari aspek pasien sebagai pengguna jasa pelayanan belum pemah diukur. Tujuan penelitian ini adalah didapatkannya gambaran hubungan antara pemenuhan hak pasien dengan kualitas pelayanan kesehatan puskesrnas di Kota Tartgerang tahun 2007. Penelitian dilaksanakan di Kota Tangerang dari bulan Mei sampai Juni 2007. Sampel penelitian adalah 270 pasien di 10 puskesmas di Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukan penilaian baik terhadap kualitas pelayanann di puskesmas (79,6%). Dari hasil analisis peranan hak pasien terhadap kualitas pelayanan di puskesmas terdapat hubungan yang positif, dimana pasien yang tepenuhi halmya memberi penilaian baik terhadap kualitas pelayanan puskesmas. Saran kepada Dinas Kesehatan, agar dalarn penilaian kinerja puskesmas hendaknya memasukkan unsur penilaian pa.sien. Saran unrtuk puskesmas, hasil survey dapat dijadikan evaluasi terhadap kualitas pelayanan.


 

As the public begun to claim the practice of good governance and good quality of public services, democratization, and recognition of human's rights, and also globalization, and validity of free trade era will bear the claim of good quality of service in order to keep exist and able to compete. Also in health aspect, a need of health service is one of basic needs, that is why puskesmas as the public service operator must be able to give service quality which can satisfy the needs of public. Puskesrnas which is the pioneer of health development have a big role in the effort to reach the purpose of health development, so that, a work evaluation of puskesmas is needed to give the evaluation of puskesmas achievement. The evaluation of puskesmas service quality has never been done before, that is why puskesmas never be able to evaluate how good the service they give to satisfy the public's needs. Until today, puskesmas' evaluations focus on the success of program accession and physical appearance never from the patients as the consumer of service. The purpose of this research is to get a picture of association between patien's right fulfillment and quality of health care at community health center in Tangerang City,2007. The sample of this research were 270 patients in 10 puskesmas in Kota Tangerang. Descriptive quantitative with cross sectional research design is used as a method in this research. The result showed good evaluation of the service quality in Puskesrnas. From the result of patient's rights role to the service quality in puskesmas showed a good correlation where patients that got their rights gave good grades to quality of puskesmas service. Suggestion to health Department is to put the patients evaluation in the puskesmas evaluation as the consumer of the service. Suggestion to puskesmas is to use the result of survey as the evaluation to the quality of service.

Read More
T-2710
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rika Melianita; Pembimbing: Amila Megraini; Penguji: Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Giri Wuryandaru, Dian Muliawati
Abstrak: Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interpersonal dan keadilaninformasional merupakan empat dimensi yang menjadi konstruk dalam keadilanorganisasi. Persepsi pegawai tentang keadilan organisasi diprediksi berhubungandengan motivasi kerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisishubungan antara persepsi keadilan organisasi pada penilaian prestasi kerja pegawainegeri sipil dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel yang digunakan padapenelitian ini menggunakan total sampling dengan melibatkan 91 pegawai di PusatPendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Teknik pengumpulan data denganmenggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Analisis yangdigunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependendengan menggunakan uji Chi Square, selanjutnya dilakukan analisis regresi logistikganda pemodelan faktor resiko pada analisis multivariat. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi keadilanorganisasi gabungan dari seluruh dimensi dengan motivasi kerja. Dan berdasarkandimensi keadilan organisasi hanya dimensi keadilan prosedural dan keadilaninterpersonal yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja.Persepsi dimensi keadilan interpersonal pada penilaian prestasi kerja PNSmerupakan dimensi yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai.Dan variabel yang menjadi perancu (konfonder) hubungan dimensi persepsikeadilan organisasi dengan motivasi kerja adalah jabatan/kelas jabatan. Peran danpartisipasi pimpinan dalam memberikan motivasi langsung kepada pegawai sangatpenting dalam menumbuhkan kerjasama tim yang baik.Kata Kunci: Penilaian Kinerja, Keadilan Organisasi, Motivasi Kerja
Distributive justice, procedural justice, interpersonal justice and informationaljustice is the fourth dimension into the construct of organizational justice. Employeeperceptions of organizational justice is predicted to relate to employee motivation.The purpose of this study was to analyze the corellation between perceptions oforganizational justice in performance appraisal of civil servants with employeemotivation. This research is a quantitative study with explanatory research. Thesample used in this study using total sampling involving 91 employees at the CenterFor Health Human Resources For Health Education. The technique of collecting datausing questionnaires filled out directly by the respondent. The analysis is used toexamine the corellation between independent and dependent variables using ChiSquare test, then performed multiple logistic regression analysis modeling of riskfactors in the multivariate analysis. The results of this study indicate that there is asignificant relationship between perceptions of organizational justice of alldimensions combined with work motivation. And based on the dimensions oforganizational justice only dimension procedural justice and interpersonal justice hasa significant corellation with work motivation. Perception of interpersonal justicedimensions on performance appraisal of civil servants is the dimension mostdominant influence employee motivation. And that became the confoundingvariables relations dimension of perceived organizational justice and workmotivation is job title/grade position. The role and participation of leaders indelivering directly to employee motivation is very important in fostering goodteamwork.Keywords: Performance Appraisal, Organizational Justice, Work Motivation
Read More
T-4677
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afiansyah; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah
T-756
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chandra Wirawan; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Robiana Modjo, Hermain, Zelvy Emmelya Sundari
Abstrak:
Bagi pasien rumah sakit, pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak hanya dirasakan dengan sembuhnya dari penyakit secara fisik namun juga menyangkut kepuasan pasien terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Pasien akan puas apabila layanan yang diterimanya setidaknya sama atau melampaui harapan pasien. Sedangkan pasien merasa tidak puas apabila layanan yang diterimanya tidak sesuai dengan harapan pasien. Berdasarkan data capaian indikator mutu di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Mentok Tahun 2022, terdapat beberapa indikator mutu yang belum mencapai target. Selain itu angka kunjungan pasien JKN di instalasi rawat jalan RSBT Mentok Tahun 2020-2022 juga mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien dan gambaran minat kunjungan ulang pada pasien JKN di instalasi rawat jalan RSBT Mentok Tahun 2023. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square atau uji Fisher Exact. Berdasarkan uji statistik untuk melihat hubungan karakteristik responden dengan minat kunjungan ulang didapat hasil seluruh karakteristik responden memiliki p value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan minat kunjungan ulang. Sedangkan hasil uji statistik antara kepuasan responden pada dimensi Tangibles dengan minat kunjungan ulang diketahui p value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan responden pada dimensi Tangibless dengan minat kunjungan ulang. Dan hasil uji statistik antara kepuasan responden pada dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan minat kunjungan ulang diketahui p value ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara kepuasan responden pada dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan minat kunjungan ulang. Hubungan kepuasan pasien secara keseluruhan didapat hasil p value ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang. Hasil pemetaan unsur pelayanan pada diagram Kartesius didapat hasil 5 (lima) unsur pelayanan berada pada kuadran A yang artinya menjadi prioritas utama untuk dilakukan upaya perbaikan. Kelima unsur pelayanan tersebut yaitu kondisi ruang tunggu pasien, ketersediaan alat kesehatan, ketersediaan jenis pemeriksaan di laboratorium, ketersediaan obat di instalasi farmasi rumah sakit dan kehadiran dokter sesuai jadwal pelayanan. Oleh karena itu pihak RSBT Mentok harus lebih memperhatikan unsur-unsur pelayanan yang belum memberikan kepuasan maksimal kepada pasien.

For hospital patients, quality health services are not only felt by recovering from physical illness but also regarding patient satisfaction with the attitudes, knowledge and skills of health workers in providing services and the availability of adequate facilities and infrastructure. Patients will be satisfied if the service they receive at least equals or exceeds patient expectations. Meanwhile, the patient feels dissatisfied if the service he receives does not match the patient's expectations. Based on the achievement data of quality indicators at Bakti Timah Mentok Hospital in 2022, there are several quality indicators that have not reached the target. In addition, the number of JKN patient visits at the outpatient installation at Bakti Timah Mentok Hospital in 2020-2022 has also decreased. The purpose of this study was to describe patient satisfaction and interest in revisiting JKN patients at the outpatient installation at Bakti Timah Mentok Hospital in 2023. The study design was cross sectional with a sample size of 120 people. Statistical analysis using Chi Square test or Fisher Exact test. Based on statistical tests to see the relationship between the characteristics of the respondents and the interest in repeat visits, it was found that all of the characteristics of the respondents had p value > 0.05, which means that there was no significant relationship between the characteristics of the respondents and the interest in repeat visits. While the results of statistical tests between respondents' satisfaction on the Tangibles dimension and intention to revisit, it is known that p value > 0.05, which means that there is no significant relationship between respondent's satisfaction on the Tangibles dimension and intention to revisit. And the results of statistical tests between respondents' satisfaction on the dimensions of Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy with interest in repeat visits are known to be p value ≤ 0.05, which means that there is a significant relationship between respondents' satisfaction in the dimensions of Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy with interest in repeat visits. The relationship between patient satisfaction as a whole resulted in p value ≤ 0.05, which means that there is a significant relationship between patient satisfaction and interest in repeat visits. The results of the mapping of service elements in the Cartesian diagram show that 5 (five) service elements are in quadrant A, which means they are a top priority for improvement efforts. The five elements of service are the condition of the patient's waiting room, the availability of medical devices, the availability of types of laboratory examinations, the availability of drugs in the hospital pharmacy installation and the presence of doctors according to the service schedule. Therefore, the Bakti Timah Mentok Hospital must pay more attention to service elements that have not provided maximum satisfaction to patients.
Read More
T-6771
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novitri; Pembimbing: Besral; Penguji: Adang Bachtiar, Robiana Modjo, Irianny Pudjiastuti
Abstrak:
Pelayanan kesehatan di rumah sakit harus berfokus pada mutu dan keselamatan pasien, termasuk salah satu didalamnya adalah pelayanan operasi. Pada tahun 2022 angka penundaan operasi di RSUP Fatmawati sebesar 2,3%. Secara umum adanya penundaan operasi bisa berdampak pada terjadinya cedera fisik maupun non fisik. Cedera non fisik yang terjadi adalah adanya gangguan psikologis berupa kecemasan bahkan sampai depresi. Selain itu terjadinya penundaan operasi juga berdampak pada perpanjangan lama rawat dan utility kamar operasi menjadi berkurang. Dampak dari penundaan operasi berpotensi pada terjadinya inefisiensi keuangan dimana terjadi peningkatan biaya operasional dan berkurangnya penerimaan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui adanya hubungan penundaan operasi terhadap kecemasan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Tahun 2023. Penelitian dilakukan dengan pendekatan observasional dan desain case control yang melibatkan 102 Responden pada penelitian kuantitatif dan 14 informan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan nilai OR “Estimate” yaitu 0.183, artinya sebagai faktor protective sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian risiko kecemasan pasien yang mengalami penundaan operasi lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak mengalami penundaan operasi. Tetapi p value < 0.005 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penundaan operasi dengan kecemasan. Ditemukan ada hubungan kondisi pasien, hasil laboratorium dan kesiapan operator dengan penundaan operasi tetapi tidak ada hubungan signifikan antara persetujuan operasi, persetujuan penjaminan biaya dan ketersediaan ventilator terhadap penundaan operasi. Sebagai simpulannya adalah penundaan operasi berisiko menimbulkan kecemasan pasien sehingga saran penelitian ini adalah pengembangan klinik pra bedah untuk mengkaji kesiapa kondisi pasien serta meningkatkan edukasi sebelum tindakan operasi, penambahan kapasitas ruang intensive dan ventilator serta monitoring dan evaluasi.

Health services in hospitals must focus on quality and patient safety, including surgical services. In 2022 the number of postponed operations at Fatmawati General Hospital will be 2.3%. In general, delaying surgery can result in physical and non-physical injuries. The non-physical injuries that occur are psychological disorders in the form of anxiety and even depression. Apart from that, delays in surgery also have an impact on length of stay and reduced operating room utility. The impact of postponing operations has the potential to result in financial inefficiencies where operational costs increase and revenue decreases. The aim of the research carried out was to determine the relationship between postponing surgery and patient anxiety at the Fatmawati Central General Hospital in 2023. The research was carried out using an observational approach and case control design involving 102 respondents in quantitative research and 14 qualitative research informants. The research results show that the OR "Estimate" value is 0.183, meaning it is a protective factor so it can be concluded that the incidence of anxiety risk in patients who experience a delay in surgery is lower than in patients who do not experience a delay in surgery. However, p value < 0.005 indicates there is a significant relationship between delaying surgery and anxiety. It was found that there was a relationship between patient condition, laboratory results and operator readiness with surgery delays but there was no significant relationship between approval for surgery, approval for cost guarantees and ventilator availability on surgery delays. The conclusion is that postponing surgery risks causing patient anxiety, so the suggestion for this research is the development of a pre-surgical clinic to assess the patient's condition as well as increasing education before surgery, increasing the capacity of the intensive care unit and ventilator as well as monitoring and evaluation.
Read More
T-6977
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Komalasari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Robiana Modjo, Yunita Asima Fenny Silvana S
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai budaya keselamatan pasien dan hubungannya dengan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) di RSUP Fatmawati tahun 2024. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan Embedded Design dimana penelitian kuantiatif dan kualitataif dilakukan bersamaan. Penelitian kuantitatif sebagai penelitian utama dan kualitatif sebagai penelitian penunjang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, budaya keselamatan pasien dalam dimensi budaya keterbukaan, budaya keadilan dan budaya pembelajaran terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUP Fatmawati. Tetapi masa kerja, profesi, kontak dengan pasien dan budaya pelaporan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien setelah dikontrol dengan variabel lain. Penelitian ini menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan pemahaman karyawan mengenai keselamatan pasien dan budaya keselamatan pasien, melakukan upaya meningkatkan keberanian karyawan untuk melapor dengan tidak memberlakukan hukuman, memperbaiki sistem, memberikan umpan balik, dan melakukan evaluasi sistem penugasan atau staffing.

The focus of this study is the patient safety culture and its relationship with patient safety incident (PSI) reporting at Fatmawati Central General Hospital in 2024. This research adopts a mixed-method approach with an Embedded Design, where quantitative and qualitative research are conducted simultaneously. Quantitative research serves as the primary investigation, while qualitative research supports the main inquiry. The findings reveal no significant correlation between age, gender, length of service, educational level, patient safety culture in terms of open culture, just culture and learning culture, and PSI reporting at Fatmawati Central General Hospital. However, lenght of service, profession, patient contact, and report culture exhibit a significant relationship with PSI reporting after controlling for other variables. This study suggests hospitals enhance employee understanding of patient safety and patient safety culture, encourage employees to report incidents without fear of punishment, improve systems, provide feedback, and evaluate assignment or staffing systems.
Read More
T-6934
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive