Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30453 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Cahyani D Lestari; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Popy Yuniar, Siti Sulehah
Abstrak:
Latar Belakang: Statistik Kesehatan Tahun 2023 mencatat angka kematian ibu terjadi 194 dari 100.000 KH sedangkan pemerintah memberikan target hanya sebanyak 70 dari 100.000 KH yang artinya penurunan angka kematian ibu masih jauh dari target pemerintah. Surat Keputusan Dinas Kesehatan 2021 tentang e-Kohort menyebutkan untuk menurunkan angka kematian KIA perlu adanya penguatan tata kelola dengan meningkatkan sistem pencatatan online. Petunjuk Teknis 2019 menjelaskan bahwa e-Kohort adalah instrumen yang penting untuk mengidentifikasi informasi terkait kondisi kesehatan ibu dan bayi terkait ketersediaan data yang akurat untuk proses perencanaan dan evaluasi program. Sejalan dengan penelitian Rani (2014) penggunaan e-Kohort dalam proses pencatatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi merupakan upaya dari pemerintah guna menekan angka kematian ibu dan anak. Jika tidak terlaksana maka akan berdampak pada cakupan pencatatan yang tidak terlaksana secara dini. Studi pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan terdapat perbedaan pencatatan pada aplikasi e-Kohort sehingga peneliti tertarik untuk melihat gambaran evaluasi e-Kohort untuk peningkatan cakupan ANC ibu hamil di Kota Cilegon tahun 2023 menggunakan metode HOT-Fit Model. Tujuan: Mengetahui gambaran peningkatan cakupan ANC berdasarkan e-Kohort. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross sectional menggunakan survei. Hasil: Hasil analisis sederhana dari instrumen kuesioner menunjukan hasil rata-rata terkait manfaat dari penggunaan e-Kohort sebesar 65% yang termasuk dalam kategori Tinggi. Indikator dengan jumlah paling menonjol ada pada manfaat kemudahan pengguna dalam menggunakan e-Kohort sebesar 75%. Sedangkan yang paling rendah ada pada kebermanfaatan e-Kohort dalam pengambilan keputusan yang dikaitkan dalam bentuk laporan e-Kohort yang masih terbatas. Sehingga dapat menjadi prioritas utama dalam perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan manfaat penggunaan e-Kohort. Kesimpulan: Variabel Human dinilai responden masih kurang puas karena e-Kohort dirasa kurang memudahkan pekerjaan user dan tidak membuat pekerjaan menjadi lebih cepat selesai; Variabel Organisasi responden sudah cukup puas karena dukungan dari pimpinan terhadap pelaksanaan transisi dari PWS menuju e-Kohort yang tertuang dalam SK sebelum diberlakukannya e-Kohort; Variabel Teknologi menjadi variabel yang banyak dinilai kurang dari responden karena informasi yang dihasilkan tidak se-ideal saat menggunakan PWS dan pihak IT kurang responsif dalam menjawab permasalahan yang menjadi kendala; Variabel Nett Benefit yang dihasilkan aplikasi e-Kohort dirasa responden kurang dalam memberikan efektivitas dan efisiensi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

Background: Health Statistics in 2023 recorded that the maternal mortality rate was 194 out of 100,000 KH, while the government set a target of only 70 out of 100,000 KH, which means that the reduction in maternal mortality is still far from the government's target. The 2021 Health Service Decree regarding e-Cohort states that to reduce the number of KIA deaths, it is necessary to strengthen governance by improving the online recording system. The 2019 Technical Guidelines explain that e-Cohorts are an important instrument for identifying information related to the health conditions of mothers and babies regarding the availability of accurate data for the program planning and evaluation process. In line with Rani's (2014) research, the use of e-Cohort in the process of recording pregnant women, birthing mothers, postpartum mothers and babies is an effort by the government to reduce maternal and child mortality. If this is not done, it will have an impact on the scope of recording which is not carried out early. A preliminary study conducted at the Health Service found differences in recording in the e-Cohort application so researchers were interested in seeing an overview of the e-Cohort evaluation to increase ANC coverage for pregnant women in Cilegon City in 2023 using the HOT-Fit Model method. Objective: To understand the picture of increasing ANC coverage based on e-Cohort. Method: This research uses a descriptive method with a cross-sectional approach using a survey. Results: The results of a simple analysis of the questionnaire instrument show that the average results regarding the benefits of using e-Cohort are 65% which is included in the High category. The most prominent indicator is the ease of use for users in using e-Cohort at 75%. Meanwhile, the lowest is the usefulness of e-Cohorts in decision making which is linked to the form of e-Cohort reports which are still limited. So it can be a top priority for improvements that must be made to increase the benefits of using e-Cohort. Conclusion: Respondents rated the Human variable as still dissatisfied because they felt that e-Cohort did not make the user's work easier and did not make the work completed more quickly; Variable: The respondent's organization is quite satisfied because of the support from the leadership for the implementation of the transition from PWS to e-Cohort which was stated in the Decree before the implementation of e-Cohort; The Technology variable is a variable that many respondents assess less because the information produced is not as ideal when using PWS and the IT team is less responsive in answering problems that are obstacles; The Net Benefit variable produced by the e-Cohort application is felt by respondents to be lacking in providing effectiveness and efficiency in the work they do.
Read More
S-11791
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nevi Arifiyanti; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Rico Kurniawan, Wahyu Pito Supeni
Abstrak: HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkannya. Pemerintah perlu melakukan program untuk mencegah kasus HIV supaya tidak semakin banyak. Untuk mendukung program tersebut diperlukan data dan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Kota Bogor menempati peringkat ketiga terbanyak kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Barat. Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS namun masih terdapat kekurangan diantaranya UPK yang belum mengirimkan laporan dengan tepat waktu. Petugas pelaporan di dinas kesehatan masih merekapitulasi laporan secara manual. Oleh karena itu diperlukan evaluasi untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pihak pembuat keputusan untuk menentukan kebijakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara kepada petugas pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS, observasi dan studi dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa terdapat komponen yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS diantaranya determinan organisasi berupa tidak tersedia admin pelaporan di 3 puskesmas, tidak tersedia SOP mengenai pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS; determinan teknis yaitu terdapat ketidaksesuaian antara input dan output, tidak ada fitur analisis di dalam SIHA. Dari output yang dihasilkan, ketepatan pengiriman laporan masih belum tepat waktu. Kata kunci: Evaluasi, Sistem, Pencatatan, Pelaporan, HIV/AIDS, Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA)
Read More
S-10025
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arini S. Khairunissa; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Mila Herdayati, Roslina Susilawati
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang perancangan aplikasi pencatatan dan pelaporan bidan praktek mandiri ke Puskesmas dalam mendukung sistem informasi Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Cipaku. Perancangan aplikasi ini bertujuan untuk membantu bidan dalam mencatat dan menyimpan data setiap kunjungan pasien ke dalam formulir pencatatan dan memudahkan dalam pelaporan data setiap bulan ke pihak Puskesmas wilayah bidan praktek mandiri itu berdiri. Penelitian ini bersifat kualititatif dengan pendekatan sistem agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak khususnya dalam pencatatan dan pelaporan. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan berdasarkan masalah yang ada, selanjutnya analisis rancangan, pembangunan sistem hingga akhirnya penerapan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen laporan dari formulir pencatatan dan pelaporan bidan praktek mandiri. Perancangan aplikasi ini menggunakan visual studio 2017. Kata kunci : Rancangan Aplikasi, Sistem informasi, Bidan Praktek Mandiri This thesis discusses the application design of recording and reporting of independent practice midwives to Puskesmas in supporting Puskesmas information system in Cipaku Puskesmas working area. The design of this application aims to assist midwives in recording and storing data of each patient visit into the recording form and facilitate in reporting data every month to the Puskesmas midwife area of independent practice is standing. This research is qualitative with system approach in order to help solve problems related to mother and child health service especially in recording and reporting. This research uses system development method starting from planning phase based on existing problem, then design analysis, system development until finally application of system. Data collection is done by interviewing, observing and reviewing report documents from an independent midwife recording and reporting form. The design of this application using visual studio 2017. Keywords : Application Design, Information Systems, Independent Practice Midwives
Read More
S-9650
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helmi Yuandra; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Tris Eryando, Arihni Supriati
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Kualitas dan akurasi data imunisasi adalah masalah yang sering ditemukan di puskesmas dan dinas kesehatan, meskipun cakupan imunisasi tinggi tetapi dengan tidak adanya penilaian kualitas data imunisasi yang dilaporkan secara rutin tersebut maka persentase cakupan yang tinggi belum tentu kualitas datanya juga tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas data rutin imunisasi berdasarkan metode Data Quality Self Assessment (DQS) di Kota Padang Panjang tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode DQS dari WHO. Penelitian dilakukan di dinas kesehatan
 
dan semua puskesmas yang ada di Kota Padang Panjang yaitu Puskesmas Gunung, Kebun Sikolos, Koto Katik dan Bukit Surungan. Data diperoleh dari dengan melakukan wawancara, observasi dan telaah dokumen. kualitas data program imunisasi menunjukan komponen penggunaan data yang kualitasnya masih rendah, data kurang dimanfaatkan untuk saran-saran perbaikan pencatatan dan pelaporan imunisasi. Akurasi data kelurahan ke puskesmas ditemukan
 
cakupan yang dilaporkan lebih banyak daripada yang berhasil diverifikasi (overreporting) untuk pelaporan hasil imunisasi DPT-HB3 dan Campak. Untuk pelaporan masih terjadi ketidak lengkapan tanggal pelaporan. Sistem pemantauan tidak dilakukan optimal untuk mengevaluasi kinerja program imunisasi, perlu kebijakan untuk meningkatkan kualitas program imunisasi agar sistem pencatatan dan pelaporan data imunisasi lebih baik.
 

 
ABSTRACT
 
 
The quality and accuray of immunization data is a problem that is often found in health centers and the Department of Health, despite high immunization coverage but in the absence of immunization data quality assessment is routinely reported that the percentage of coverage is not necessarily high data quality is also high. This study aims to describe the data quality routine immunization based methods Data Quality Self Assessment (DQS) in the city of Padang Panjang in 2013. Research is a qualitative research method that uses DQS from WHO. The study was conducted at the Department of Health and all health centers in the city of Padang Panjang is Gunung health center, Kebun Sikolos, Koto Katik and Bukit
 
Surungan. Data obtained from the conducted interviews, observation and document reviews. Immunization data quality component data usage shows that the quality is still low, the data underutilized for suggestions for improvement of recording and reporting of immunization. The accuracy of the data found the village to the health center coverage more than succesfuly verified (overreporting) for reporting the results of DPT-HB3 and Measles. For lack of reporting still occurs accessory reporting date. Monitoring system do not optimal for evaluating databases must addres satisfying immunization program, for the system of recording and reporting of immunization data better.;The quality and accuray of immunization data is a problem that is often found in
 
health centers and the Department of Health, despite high immunization coverage
 
but in the absence of immunization data quality assessment is routinely reported
 
that the percentage of coverage is not necessarily high data quality is also high.
 
This study aims to describe the data quality routine immunization based methods
 
Data Quality Self Assessment (DQS) in the city of Padang Panjang in 2013.
 
Research is a qualitative research method that uses DQS from WHO. The study
 
was conducted at the Department of Health and all health centers in the city of
 
Padang Panjang is Gunung health center, Kebun Sikolos, Koto Katik and Bukit
 
Surungan. Data obtained from the conducted interviews, observation and
 
document reviews. Immunization data quality component data usage shows that
 
the quality is still low, the data underutilized for suggestions for improvement of
 
recording and reporting of immunization. The accuracy of the data found the
 
village to the health center coverage more than succesfuly verified (overreporting)
 
for reporting the results of DPT-HB3 and Measles. For lack of reporting still
 
occurs accessory reporting date. Monitoring system do not optimal for evaluating
 
databases must addres satisfying immunization program, for the system of
 
recording and reporting of immunization data better., The quality and accuray of immunization data is a problem that is often found in
 
health centers and the Department of Health, despite high immunization coverage
 
but in the absence of immunization data quality assessment is routinely reported
 
that the percentage of coverage is not necessarily high data quality is also high.
 
This study aims to describe the data quality routine immunization based methods
 
Data Quality Self Assessment (DQS) in the city of Padang Panjang in 2013.
 
Research is a qualitative research method that uses DQS from WHO. The study
 
was conducted at the Department of Health and all health centers in the city of
 
Padang Panjang is Gunung health center, Kebun Sikolos, Koto Katik and Bukit
 
Surungan. Data obtained from the conducted interviews, observation and
 
document reviews. Immunization data quality component data usage shows that
 
the quality is still low, the data underutilized for suggestions for improvement of
 
recording and reporting of immunization. The accuracy of the data found the
 
village to the health center coverage more than succesfuly verified (overreporting)
 
for reporting the results of DPT-HB3 and Measles. For lack of reporting still
 
occurs accessory reporting date. Monitoring system do not optimal for evaluating
 
databases must addres satisfying immunization program, for the system of
 
recording and reporting of immunization data better.
Read More
S-8431
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edward; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Popy Yuniar, R. Sutiawan, Sulistyo Basuki, Lindawati
Abstrak: Latar Belakang. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan yang baik sangat diperlukan guna menunjang proses manajemen program kesehatan. Buruknya sistem informasi kesehatan yang diakibatkan karena kurangnya sumberdaya pelaksana kesehatan akan mengakibatkan rendahnya kualitas data dan informasi yang dihasilkan. Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pengumpulan data itu sendiri selama ini tidak pernah tersentuh oleh manajemen sistem informasi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model laporan Puskesmas Pembantu berupa prototype aplikasi komputer yang dapat medukung manajemen pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar.
 
Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan dengan pendekatan Performance of Routine Information System Management (PRISM) terutama dengan melihat tiga faktor determinant yang mempengaruhi proses sistem informasi. Informasi yang diperoleh dipakai sebagai dasar membuat rancangan prototype dengan menggunakan pendekatan tahapan utama System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi tahap analisis, rancangan, dan implementasi berupa simulasi prototype aplikasi.
 
Hasil. Penelitian ini menghasilkan prototype sistem informasi puskesmas pembantu yang dapat mempermudah proses pengolahan data sehingga akan mengurangi beban kerja petugas secara signifikan, penyimpanan data berbasis data yang akan mudah dalam proses penelusuran data.
 
Kesimpulan. Aplikasi ini dapat dijadikan model untuk pengembangan laporan Puskesmas Pembantu diwilayah lain yang memiliki karakter yang sama dengan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Tanah Datar. Aplikasi ini akan dapat diterapkan tentu tidak terlepas dari dukungan komitmen manajemen melalui kebijakan yang mengatur implementasi sistem dengan segala komponen pendukungnya.
 

 
Bacground. Implementation of good health information system is needed to support program management processes - health program. Poor health information systems performance of would result poor data quality and information generated. Sub-Health center as the spearhead of the collection of the data itself has not been touched by the management of the information system itself. The objective of this study is develop a prototype of recording and reporting system at Tanah Datar District Health Office.
 
Methods. This study used a qualitative approach is done by in-depth interviews, observations and literature studies Performance of Routine approach System Information Management (PRISM), especially by looking at three determinant factors that affect the process of information systems. The information obtained is used as a basis to design prototype by using the approach of the main stages of the System Development Life Cycle (SDLC) which includes the stages of analysis, design, simulation and implementation of a prototype application.
 
Results. This research resulted in sub-health center information system prototype that can simplify the process of data processing that will reduce the workload significantly officer, storage-based data to be easily in the process of data retrieval.
 
Conclusions. This application can be used as a model for the development of subhealth center reports another region that has similar characteristics to the subhealth center in Tanah Datar. This application will be applied can not be separated from the support of management commitment through policies that govern the implementation of the system with all its supporting components.
Read More
T-3755
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadia Trisna Kaciribu; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Besral, Fresty Cahya Maulina
Abstrak: Latar Belakang: Pengelolaan data rumah sakit menggunakan SIMRS menjadi hal yang penting dalam mewujudkan pelayanan rumah sakit dan pelaporan yang bermutu. Keberhasilan implementasi SIMRS memerlukan sinergi dari berbagai unsur yang terlibat, baik dari sumber daya manusia, teknologi dan organisasi. RSUP Persahabatan sejak tahun 2014 mengembangkan SIMRS sendiri yaitu PRIMA. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti menemukan fakta bahwa belum dilakukannya evaluasi PRIMA oleh pihak rumah sakit secara berkala. Tujuan: untuk mengetahui gambaran penggunaan SIMRS di RSUP Persahabatan serta mengetahui variabel yang masih dinilai kurang menggunakan metode HOT-Fit. Metode: menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang) serta pendekatan survei. Objek penelitian ini adalah SIMRS di RSUP Persahabatan. Hasil: Variabel manusia (penggunaan sistem dan kepuasan pengguna) masih dikategorikan kurang. Variabel organisasi yaitu struktur organisasi dinilai masih kurang baik oleh responden, namun lingkungan organisasi (81,6%) sudah dikategorikan baik. Variabel teknologi (kualitas sistem dan kualitas informasi) masih dikategorikan kurang, namun pada faktor kualitas layanan (52,7%) sudah dikategorikan baik oleh responden pengguna aplikasi PRIMA. Kesimpulan: Aspek lingkungan organisasi dan kualitas layanan aplikasi PRIMA sudah baik, sedangkan aspek lainnya masih dinilai kurang oleh responden
Read More
S-10891
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Ardi; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Rachel Marliana
S-6220
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hesty Rahayu; Pembimbing : Besral; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Flourisa J. Sudrajat
S-6720
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gitalia Budhi Utami; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Mieke Savitri, Endah Caroline Wuryaningsih, Hasnerita
Abstrak:

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang Peran Kelas Ibu Hamil Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan, di Wilayah Kelurahan Tengah, Kramatjati, Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment Procedures. Total informan dalam penelitian adalah 26 orang dengan jumlah informan kunci sebanyak 4 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Kelas Ibu Hamil kurang cukup berperan Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini. Praktik IMD yang berhasil dilakukan oleh informan lebih besar disebabkan oleh adanya kebijakan penyedia layanan bersalin serta kondisi pasca bersalin baik ibu maupun bayinya. Hampir seluruh informan telah memiliki niat, telah mendapat dukungan sosial, dan telah menerima informasi mengenai IMD. Namun hampir semua informan belum memiliki otonomi pribadi dan situasi yang paling mendukung melakukan IMD adalah adanya kebijakan penyedia layanan bersalin serta kondisi pasca persalinan. Hampir semua informan tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai IMD, namun telah memiliki sikap yang positif terhadap IMD. Perlu upaya untuk meningkatkan peran Kelas Ibu Hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai IMD.


 

Abstract This study aims to gain an in-depth information on the role of antenatal class and its correlation with mother?s infant behavior of immediate breastfeeding at Kelurahan Tengah, Kramatjati, East Jakarta. This study used qualitative methods with Rapid Assessment Procedures. Total informants in the study were 26 people with a number of key informants as many as 4 people. In this study obtained results that the antenatal class is not enough against Immediate Breastfeeding Practices. Immediate Breastfeeding Practice that successfully carried out by the informant is greater due to the policy of the maternity service providers as well as post-partum condition of both mother and baby. Almost all the informants had had the intention, has received social support, and has received information on the Immediate Breastfeeding. But almost all the informants do not have personal autonomy and the situation most favorable to the Immediate Breastfeeding is the policy of the maternity service providers and postpartum conditions. Almost all the informants had no knowledge of the Immediate Breastfeeding, but have had a positive attitude to it. Necessary efforts to enhance the role of class in order pregnant mothers can increase their knowledge about Immediate Breastfeeding.

Read More
T-3666
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ignatius Yudi Setiawan; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: R. Sutiawan, Yani Haryani, Arif Hardian Susilo
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai SIP Elektronik di Puskesmas Cipayung Kota Depok dan Puskesmas Tebet Jakarta Selatan. Kehadiran SIP Elektronik belum sesuai harapan karena masih mengalami beberapa kendala, seperti: pengolahan dan pengumpulan data belum terpusat ke dalam SIP, adanya aplikasi kesehatan lain yang belum terintegrasi dengan SIP membuat petugas kesehatan harus bekerja dua kali. Selain itu, gangguan jaringan internet menjadi kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran dan faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan SIP Elektronik dilihat dari aspek manusia, organisasi, dan teknologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, studi dokumen, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kesamaan pada kedua wilayah puskesmas yaitu keduanya belum bisa offline dan masih membutuhkan jaringan internet, belum terintegrasi dengan aplikasi kesehatan lain di puskesmas, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan platform berupa open source, dan memiliki konten dua versi yaitu berbasis web dan android. Pemahaman pengguna SIP elektronik lebih banyak pada implementasi aplikasi dibandingkan dengan komputer beserta perlengkapannya. Adanya tugas lain yang bukan menjadi tugas utama mengakibatkan penambahan beban kerja pada petugas. Fitur pada SIP elektronik juga belum memenuhi kebutuhan, masih ditemukan Bug dan belum seluruh penyajian data secara elektronik, seperti data Register Kohort dan Asuhan Keperawatan. Kata kunci: Informatika Kesehatan, Sistem Informasi Puskesmas, SIMPUS, SIKDA This study discusses the Information System of Electronic-Based Public Health Center at the Cipayung Health Center in Depok City and Tebet Health Center in South Jakarta. The presence of Information System of Electronic-Based Public Health Center has not been as expected because it is still experiencing some obstacles, such as: data processing and collection has not been centralized into Information System of Public Health Center, other health applications that have not been integrated with Information System of Public Health Center have made health workers work twice. Moreover, internet network disruption is an obstacle in providing health services. This study aims to learn the images and factors that become obstacles in the implementation of Information System of Electronic-Based Public Health Center in terms of human, organizational, and technological aspects. The research method uses a mixed research approach that is qualitative research and quantitative research. Data collection by observation, in-depth interviews, document studies, and questionnaires. The results showed several similarities between Public Health Center, both of which cannot yet be offline and still need internet network, have not been integrated with other health applications in the Public Health Center, use the PHP programming language and open source platform, and have two versions of content, web-based and android. The comprehension of Information System of Electronic-Based Public Health Center on users is more in application implementation compared to computers and their equipment. Other tasks that are not the main task result in additional workload on the officer. The features of the Information System of Electronic-Based Public Health Center also do not meet the needs, still found bugs and not all the electronic data presentation, such as the Register of Cohort and Nursing Care. Keywords : Health Informatics, Information System of Public Health Center, SIKDA, SIMPUS
Read More
S-10445
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive