Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34161 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Endang Suparto; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Abdul Kadir, Doni Hikmat Ramdhan, Ahmad Wildan, Pungkas Hendratmoko
Abstrak:
Psikososial merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja pada pengemudi. Tujuan umum pada penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan psikososial berdampak keselamatan mengemudi pada pengemudi tangki BBM di PT X. Metode penelitian ini yang digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel yang diambil sebanyak 252 responden merupakan driver pengemudi tangki BBM di PT X. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu faktor individu dan faktor lingkungan, sedangkan variabel dependen keselamatan mengemudi. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Tehnik penelitian menggunakan analisis univariate, bivariate dan mulivariate. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 127 responden atau 50,4% mengalami perilaku tidak selamat, sedangkan 125 responden atau 49,6% mengalami perilaku selamat. Faktor psikososial yang paling dominan berpengaruh terhadap keselamatan mengemudi yaitu supervisor support yang memiliki 1,95 kali lebih besar untuk berperilaku selamat dalam keselamatan mengemudi.

Psychosocial factors are one of the causes of work accidents among drivers. The general objective of this study is to identify factors related to psychosocial aspects that impact driving safety among fuel tanker drivers at PT X. This research employs a quantitative method with a cross-sectional study approach. A total of 252 respondents, who are fuel tanker drivers at PT X, were sampled. The variables in this study consist of independent variables, namely individual factors and environmental factors, while the dependent variable is driving safety. Data collection was carried out by distributing questionnaires. The research technique involves univariate, bivariate, and multivariate analysis. The results show that 127 respondents, or 50.4%, exhibited unsafe behavior, while 125 respondents, or 49.6%, demonstrated safe behavior. The most dominant psychosocial factor influencing driving safety is supervisor support, which increases the likelihood of safe driving behavior by 1.95 times.
Read More
T-7208
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Wijanarko; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Iqbal Anggriawan
Abstrak: Kelelahan pada pengemudi merupakan salah satu faktor penyebab utama terjadinyakecelekaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktorrisiko pengemudi yaitu usia, IMT, durasi kerja, masa kerja, waktu istirahat,commuting time, shift kerja, dan kuantitas tidur pengemudi truk tangki BBM.Penelitian ini dilakukan pada bulan selama bulan juni di Depot TBBM PlumpangJakarta. Jumlah sampel dalam penelitian 123 responde. Penelitian bersifatkuantitatif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Pengukuran kelelahan menggunakan subjective symptoms test yang bersumber dariIndustrial Fatigue Research Committe (IFRC). Hasil penelitian menunjukkanbahwa 60,1% pengemudi mengalami kelelahan ringan dan 39,8% pengemudimengalami kelelahan sedang. Gejala kelelahan yang paling sering dialami olehresponden adalah merasa haus sebanyak 90,1%. Hasil perhitungan statistik chisquare tidak menunjukkan adanya faktor-faktor risiko yang memiliki hubunganbermakna, namun hasil uji t dan uji korelasi menunjukkan secara signifikan bahwadurasi mengemudi dan masa kerja memiliki hubungan positif dengan skorkelelahan.
Kata kunci:Kelelahan, Pengemudi, Petroleum Truck.
Driver fatigue is one of the main cause of road accident. This study aimed todetermine the correlation between petroleum truck driver fatigue with the risk factorsuch as age, BMI (body mass indeks), driving hours, working period, rest time,commuting time, work shift, and sleep hours of petroleum truck drivers. This studywas conducted in June 2016 at PT. X Depot TBBM Plumpang Jakarta. Total sampleof this study are 123 drivers. This research is based on quantitative observationalstudies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using subjectivesymptoms tes based on Industrial Fatigue Research Committe (IFRC). The resultsshow that 60,1% drivers experienced mild fatigue, while 39,1% drivers experiencedmedium fatigue. The result of chi-square calculation did not show any statisticallysignificant association between risk factor with driver fatigue, although otherstatistic test such as t-test and correlation test significantly show that driving hoursand working period show positive relation with the fatigue score.
Keywords:Fatigue, Driver, Petroleum Truck.
Read More
S-9233
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudhi Indharti; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Yulianto S. Nugroho
T-2626
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahma Lisa Oktaviani; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Yuni Kusminanti
S-6210
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gama Widyaputra; Promotor: Fatma Lestari; Ko Promotor: Zulkifli Djunaidi, Mila Tejamaya; Penguji: Robiana Modjo, Mirza Mahendra, Kusnedi Soeharjo, Waluyo
Abstrak:
Truk tangki PT XYZ yang beroperasi di seluruh nusantara, merupakan angkutan Bahan Berbahaya dan Beracun atau Hazardous material yang memiliki risiko kecelakaan dan dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka rasio dan permodelan kecelakaan truk tangki serta dampaknya terhadap lingkungan, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian, menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data sekunder kuantitatif dan kualitatif. Analisis data menggunakan metode Root Cause Analisys untuk mendapatkan faktor risiko penyebab kecelakaan truk tangki yang terdiri dari faktor manusia, teknis, kesisteman, prasarana, dan eksternal, analisis tindakan halangan (barrier) berupa intervensi dan mitigasi, analisis dampak dari kecelakaan berupa konsekuensi dan eskalasi, serta Road Accident Rate (RAR) untuk menghitung rasio dengan rumus jumlah kecelakaan dibagi dengan jarak tempuh. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kejadian puncak (top event) PT XYZ dari tahun 2014 sampai tahun 2017 berjumlah 612 kejadian, terdiri dari tabrakan sebesar 70,10%, keluar jalur 20,59%, terguling 5,88% dan kebakaran 3,43%. Subfaktor risiko yang signifikan sebagai penyebab kecelakaan adalah kesalahan pihak lain (faktor eksternal) dan kesalahan manusia (faktor manusia). Kedua subfaktor penyebab kecelakaan tersebut independen dan tidak berinteraksi satu dengan lainnya. Terdapat pengaruh bermakna intervensi pada skor Sistim Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD), dan angka RAR. Mitigasi terhadap kejadian puncak dapat mengurangi dampak truk tangki tidak dapat beroperasi, api gagal dipadamkan, serta gangguan penyaluran bahan Bakar Minyak (BBM) ke konsumen. Kegagalan mitigasi menyebabkan eskalasi dampak terhadap truk tangki antara lain: rusak, terguling, kebakaran habis, terjadi tumpahan BBM, kerugian pihak ketiga, ledakan dan masuk jurang, korban luka berat dan korban meninggal dunia. Kejadian puncak yang direspon sebesar 97,70% dengan tingkat keberhasilan 29,15%. Penelitian menghasilkan dua permodelan yaitu permodelan risiko kecelakaan pada transportasi truk tanki pengankut BBM di PT XYZ yang menggambarkan kejadian sejak ada bahaya, intervensi, kejadian puncak, mitigasi dan konsekuensi serta eskalasi dan permodelan kejadian puncak RAR truk tangki tahun 2014- 2017 dengan menggunakan Analisis statistik multivariate. Diperoleh rumus konstanta sebesar -1,632 + (0,844 x subfaktor kesalahan pihak lain) + (0,495 x subfaktor kesalahan manusia). Secara keseluruhan permodelan kejadian puncak menunjukan penurunanan kecelakaan karena nilai konstanta yang negatif dan subfaktor pengali dibawah angka satu. Selanjutnya prediksi angka RAR 5 tahun ke depan (tahun 2018 s/d 2022), dihitung menggunakan regresi linier dengan tahun kejadian sebagai variabel independen, diperoleh akurasi prediksi sebesar 75,88% pada tahun 2018 dan 76,67% pada tahun 2019. Kesimpulan dari penelitian ini adalah RAR merupakan angka frekuensi yang dipengaruhi oleh beberapa risiko, yaitu faktor: manusia, teknis, kesisteman, prasarana, dan eksternal. Faktor risiko yang berpengaruh bermakna adalah faktor eksternal dan manusia. Hasil penelitian menyarankan untuk menurunkan angka kecelakaan, perusahaan PT XYZ dan pengelola fleet management perlu melakukan program komprehensif berupa intervensi dan mitigasi serta internalisasi, dan keterlibatan berbagai pihak diperlukan antara lain Badan otoritas dan aparat penegak hukum lalu lintas jalan raya dalam kegiatan terstruktur antara lain membuat peraturan khusus kendaraan dan jalur angkutan hazmat, membangun tim penanggulangan hazmat, melakukan kampanye berskala nasional mengenai keselamatan angkutan hazmat yang di kombinasikan ix Universitas Indonesia dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas serta tidak pandang bulu dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.
Read More
D-432
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Agustina Wahyuningtias; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Dadan Erwandi, Mufti Wirawan, Muhammad Arsyis Soulisa, Cahyanul Uswah
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji hubungan serta pengaruh Iklim Keselamatan Psikososial terhadap kejadian perundungan di tempat kerja di PT WID (perusahaan pembangkit tenaga listrik) yang melibatkan enam area kerja pembangkit listrik di seluruh Indonesia.Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross- sectional study) dengan melibatkan 100 orang tenaga kerja di lini bisnis Operational & Maintenance yang memiliki usia di atas 17 tahun dan pengalaman kerja minimal 6 bulan, untuk ikut berpartisipasi dalam pengisian kuesioner Psychosocial Safety Climate (PSC 12) untuk mengukur tingkat iklim keselamatan psikososial dan Negative Acts Qustionnaire-Revised (NAQ-R) untuk mengatahui tingkat kejadian perundungan di perusahaan. Hasil: Hasil analisa menunjukkan bahwa Iklim Keselamatan Psikososial berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kejadian perundungan di tempat kerja di perusahaan, dengan arah hubungan negatif dan berkekuatan sedang (p-sig=0,003; r=0,292; ß=-0,257). Selain itu hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa Komitmen Manajemen memberikan pengaruh yang signifikan (p-sig= 0,013) terhadap penurunan tingkat perundungan di tempat kerja, dibandingkan Prioritas Manajemen, Partisipasi Organisasi dan Komunikasi Organisasi. Simpulan: Hal ini menunjukkan jika terjadi kenaikan satu tingkat Iklim Keselamatan Psikososial maka terjadi penurunan Tindakan perundungan sebesar 0,257. Dimana Komitmen manajemen menjadi variable yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap penurunan tingkat perundungan di tempat kerja
This study aims to determine and examine the relationship and influence of the Psychosocial Safety Climate on the incidence of workplace bullying at PT WID (a power generation company) involving six power plant work areas throughout Indonesia. Method: This was a cross-sectional study involving 100 workers in the power plant industry who were above 17 years of age and with a work experience of at least 6 months. These workers participated in this study by filling out the Psychosocial Safety Climate (PSC 12) to measure the level of psychosocial safety climate and Negative Acts Questionnaire-Revised (NAQ-R) to determine the incidence of bullying in companies Results: The results of the analysis show that the Psychosocial Safety Climate has a significant effect on the incidence of bullying in the workplace in the company, with a negative relationship direction and moderate strength(p-sig=0,003; r=0,292; ß=-0,257). In addition, the results of multiple linear regressions show that Management Commitment has a significant effect (p-sig = 0.013) on the decrease in bullying levels in the workplace, compared to Management Priority, Organizational Participation and Organizational Communication. Conclusion: This shows that if there is an increase in one level of Psychosocial Safety Climate, there will be a decrease in bullying actions by 0.257. Where management commitment is the variable that has the most dominant influence on reducing the level of bullying in the workplace
Read More
T-6254
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wiwit Wulandari; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Heny D. Mayawati, Marama Namora
T-4213
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nasywa Salwa Rosydiwo; Pembimbing: Mufti Wirawan; Penguji: Mila Tejamaya, Wina Indah Ratnaningsih
Abstrak:
Skripsi ini membahas gambaran faktor psikososial pada pekerja di PT X tahun 2023 yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor psikososial yang mencakup konten dan konteks pekerjaan, mengingat belum adanya upaya manajemen risiko psikososial di PT X sebagai perusahaan konsultan lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada 39 pekerja di PT X selama bulan Juni 2023. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan metode campuran (mix method) yang mencakup pengisian kuesioner dan pelaksanaan wawancara mendalam yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 variabel karakteristik yang diteliti, seluruhnya berada pada kateogori baik yang dibuktikan dengan nilai mean >3,50. Karakteristik yang dipersepsikan paling baik adalah hubungan interpersonal di tempat kerja (5,14), sedangkan karakteristik yang memerlukan perhatian khusus—meskipun masih ada pada kategori baik—yaitu pengembangan karir (3,62), beban dan kecepatan kerja (3,91), dan jadwal kerja (4,00). Selain itu, berbagai upaya pengendalian psikososial juga sudah terimplementasi di PT X, tetapi perlu dikembangkan lebih lanjut agar bisa lebih sistematis sesuai dengan model manajemen risiko psikososial di tempat kerja.

This thesis discusses the description of psychosocial factors among workers at PT X in the year 2023, aiming to obtain understanding of the psychosocial factors encompassing content of work and context to work, given the absence of psychosocial risk management efforts at PT X as environmental consultant firm. The research was conducted among 39 workers at PT X during the month of June 2023. The study design employed was a descriptive study with a mixed-method approach, involving the administration of questionnaires and conducting in-depth interviews, which were subsequently analyzed using univariate analysis. The research findings indicate that out of the 10 characteristic variables studied, all of them fall within the good category, as evidenced by mean scores >3.50. The characteristic perceived most positively is interpersonal relationships in the workplace (5.14), while characteristics that require special attention—even though still in the good category—are career development (3.62), workload and work pace (3.91), as well as work schedule (4.00). Additionally, various psychosocial control measures have been implemented at PT X, but further development is needed to make them more systematic in accordance with the psychosocial risk management model in the workplace.
Read More
S-11326
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pahala Pardede; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Adrianus Paganaribuan
S-8485
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Mochamad Adas; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Robiana Modjo, Yulia Andani Murti
T-2440
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive