Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32316 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maria Pinarsinta Namora; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Tria Astika Endah Permatasari
Abstrak:
Obesitas sentral merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang prevalesinya selalu mengalami peningkatan, termasuk pada dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara asupan gizi dan faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan 108 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner melalui platform Google Form, serta pengukuran antropometri dan SQ-FFQ secara tatap muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status merokok dengan obesitas sentral yang bersifat sebagai faktor protektif (p-value 0,003). Sementara itu, tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan energi (p-value 0,652), karbohidrat (p-value 0,957), protein (p-value 0,786), lemak (p-value 0,87), aktivitas fisik (p-value 0,423), tingkat stres (p-value 0,081), serta pengetahuan gizi (p-value 0,859). Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap obesitas sentral dan pemeliharaan kesehatan secara umum dengan menganut pola hidup yang lebih sehat, seperti membatasi makanan tinggi gula, garam, dan lemak; meningkatkan aktivitas fisik, strategi manajemen stres, serta mengurangi konsumsi rokok.

Central obesity is a major public health concern with a steadily increasing prevalence, including among young adults. This study aims to examine the relationship between nutrient intake and other contributing factors associated with central obesity among students of the Faculty of Engineering at Universitas Indonesia. This research employed a cross-sectional study design involving 108 respondents. Data collection was conducted through questionnaires distributed via Google Forms, along with face-to-face anthropometric measurements and a semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ). The results showed a significant association between smoking status and central obesity, indicating smoking as a protective factor (p-value 0.003). In contrast, no significant associations were found between central obesity and energy intake (p-value 0.652), carbohydrate intake (p-value 0.957), protein intake (p-value 0.786), fat intake (p-value 0.87), physical activity (p-value 0.423), stress levels (p-value 0.081), or nutrition knowledge (p-value 0.859). These findings are expected to raise student awareness about central obesity and encourage better health maintenance through healthier lifestyle practices, such as limiting high sugar, salt, and fat intake; increasing physical activity; applying stress management strategies; and reducing tobacco use.
Read More
S-11908
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fardilla Fitriyani Sumardi; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Heras Ganefi Tamara
Abstrak: Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapatmeningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantungkoroner, stroke, osteoartritis, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan perilaku sedentary, asupan gizi, pola makan, kebiasaanmengkonsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi, pengetahuan gizi, danjenis kelamin dengan obesitas pada mahasiswa S1 Reguler FIB UI. Penelitian inimenggunakan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Februarihingga Juni 2017. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 Reguler laki-lakidan perempuan sebanyak 151 mahasiswa dari setiap angkatan. Pengumpulan datadilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesionermandiri, serta wawancara 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sebesar22,5%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara perilaku sedentary(p-value:0,004), kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan tinggi energi (p-value:0,024), dan kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan tinggi energi (p-value:0,000) dengan obesitas. berdasarkan hasil penelitian disarankan agarmahasiswa lebih aktif secara fisik dan mengurangi konsumsi makanan danminuman ringan tinggi energi.
Kata kunci : Obesitas, mahasiswa, perilaku sedentary, kebiasaan konsumsimakanan dan minuman ringan tinggi energi
Read More
S-9570
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Megawindah Paramhita; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Ahmad Syafiq, Eman Sumarna
S-7289
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitya Safira Birahmatika; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Trini Sudiarti, Ganefi, Hera
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan, karakteristik individu, asupan energi dan zat gizi, kebiasaan mengemil, aktivitas fisik, durasi tidur, dan tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Status gizi diukur dengan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan. Kebiasaan sarapan, karakteristik individu, kebiasaan mengemil, durasi tidur, dan tingkat stres diukur dengan kuesioner yang diisi sendiri. Asupan energi dan zat gizi diukur dengan wawancara Food Frequency Questionnaire semi-kuanititatif. Aktivitas fisik diukur dengan wawancara Global Physical Activity Questionnaire. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan sampel sebanyak 142 responden. Penarikan sampel menggunakan teknik systematical simple random dan pengambilan data dilakukan selama bulan AprilMei 2015. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin (P value=0,015), status merokok (P value=0,008), asupan energi (P value=0,000), asupan karbohidrat (P value=0,025), dan asupan lemak (P value=0,004) dengan status gizi. Disarankan agar mahasiswa mengatur pola makan yang lebih sehat dan menjaga aktivitas fisiknya. Di samping itu, Fakultas Teknik Universitas Indonesia mendukung adanya kerja sama dengan instansi atau lembaga yang bekerja di bidang gizi dan kesehatan.
Kata kunci : Mahasiswa, status gizi, kebiasaan sarapan, asupan zat gizi

Nutritional status is one of many determinants of health status. This research aims to describe the association between breakfast consumption, individual characteristics, energy and nutrient intake, snacking habit, physical activity, sleep duration, and stress of college students in Engineering Faculty Universitas Indonesia. Nutritional status is measured by measuring height and weight. Data about breakfast consumption, individual characteristics, snacking habit, sleep duration, and stress were collected by using self-registered questionnaire. Energy and nutrient intake were collected by conducting interview using semiquantitative Food Frequency Questionnaire. Physical activity was measured using Global Physical Activity Questionnaire by conducting interview. This research was quantitative research using cross-sectional study design involving 142 respondents. The sampling technique used systematical simple random. The data were collected during April-May 2015. The data were analyzed using Chi-Square test. The result shows that sex (P value=0,015), smoking status (P value=0,008), energy intake (P value=0,000), carbohydrate intake (P value=0,025), and fat intake (P value=0,004) were statistically associated with nutritional status. College students are suggested to eat more healthily and manage their physical activity. The faculty is suggested to support having a collaborative event related to nutrition and health.
Keywords : College students, nutritional status, breakfast consumption, nutrient intake
Read More
S-8647
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riska Wulandari; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Sandra Fikawati, Dieta Nurrika
Abstrak:
Kejadian gizi lebih di mahasiswa menjadi isu kesehatan global akibat perubahan gaya hidup saat transisi ke perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, asupan serat, durasi tidur, aktivitas fisik, pengetahuan gizi, dan stres akademik dengan kejadian gizi lebih berdasarkan waist to height ratio (WHtR) pada 146 mahasiswa FKM UI Tahun 2025 yang dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Data analisis penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 32,2% mahasiswa FKM UI Tahun 2025 mengalami gizi lebih. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara seluruh variabel independen (asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, asupan serat, durasi tidur, aktivitas fisik, pengetahuan gizi, dan stres akademik) dengan kejadian gizi lebih (p-value > 0,05). Meskipun demikian, terdapat beberapa variabel yang memiliki kecenderungan gizi lebih pada mahasiswa dengan asupan serat rendah, durasi tidur kurang, pengetahuan gizi rendah, dan tingkat stres akademik tinggi. Oleh karena itu, diperlukan edukasi gizi kepada mahasiswa FKM UI Tahun 2025 melalui pihak fakultas maupun organisasi mahasiswa untuk mendorong penerapan gaya hidup sehat dalam upaya pencegahan kejadian gizi lebih di kalangan mahasiswa

Overnutrition among university students has become a global health issue due to lifestyle changes during the transition to college. This study aimed to examine the relationship between energy intake, carbohydrate intake, fat intake, protein intake, fiber intake, sleep duration, physical activity, nutrition knowledge, and academic stress with overnutrition based on waist-to-height ratio (WHtR) among 146 FKM UI students in 2025 selected using proportional stratified random sampling. This research used a quantitative method with a cross-sectional design. Data were analyzed using the chi-square test. The results showed that 32.2% of students experienced overnutrition. However, no significant association was found between the independent variables (energy intake, carbohydrate intake, fat intake, protein intake, fiber intake, sleep duration, physical activity, nutrition knowledge, and academic stress) and overnutrition (p-value > 0.05). Nonetheless, students with low fiber intake, short sleep duration, low nutrition knowledge, and high academic stress showed a tendency toward overnutrition. Therefore, nutrition education is needed for FKM UI students through faculty and student organizations to promote healthy lifestyles in preventing overnutrition.
Read More
S-11910
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safira Adani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Wahyu Kurnia, Ida Ruslita
S-8269
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fadia Ramadhanti Taufani; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Evi Fatimah
Abstrak: Energi yang berasal dari zat gizi makro dibutuhkan untuk melakukan metabolisme tubuh, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Kebiasaan konsumsi energi dan zat gizi yang tidak seimbang dengan pola makan yang tidak tepat akan menyebabkan masalah gizi. Sebaliknya, asupan energi dan zat gizi seimbang serta berkualitas dapat mempertahankan kesehatan fisik dan stabilitas mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan energi serta apakah terdapat hubungan dengan mindful eating dan faktor lainnya pada mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI tahun 2022. Variabel independen pada penelitian ini adalah mindful eating, pengetahuan gizi, uang jajan untuk membeli makanan dan minuman, stress, konsumsi makanan selingan, konsumsi minuman manis, dan durasi tidur. Variabel dependen penelitian ini adalah asupan energi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 kepada 136 mahasiswi tahun angkatan 2019-2021. Data yang digunakan didapatkan dari pengisian kuesioner serta food record weekday dan weekend yang diisi mandiri oleh responden. Sebesar 8.1% mahasiswi S1 Reguler Gizi FKM UI memiliki asupan energi tinggi yaitu > 80% AKG. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stres, konsumsi makanan selingan, dan konsumsi minuman manis dengan asupan energi. Peneliti menyarankan kepada pihak universitas untuk dapat memberikan edukasi terkait pedoman gizi seimbang.
Energy derived from macronutrients is needed to carry out body metabolism, physical activity, and growth. Nutritional problems brought on by inappropriate eating patterns or unbalanced energy and nutrient consumption habits. On the other hand, a balanced and quality intake of energy and nutrients can maintain a person's physical health and mental stability. The aim of this study was to analyze the relationship between mindful eating and other factors with energy intake in Students of Nutritional Programs at FKM UI. The dependent variable of this study was energy intake, while the independent variables were mindful eating, nutritional knowledge, allowance, stress level, snack consumption and Sugar-sweetened beverages (SSBs) and sleep duration. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data were collected from March to June 2022 for 136 nutrition students of class 2019 to 2021. Data was obtained from food record 2x24 hours and online questionnaire. The result show that as many as 8.1% of student consumed high energy intake (fulfilled > 80% of Recommended Dietary Allowances). The result also showed that stress level, snack consumption and SSBs were related to students? energy intake. Researcher suggest to university to provide education related to balanced nutrition guidelines.
Read More
S-11007
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmalinda Zahara; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Asih Setiarini, Ida Ruslita
S-6591
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abraham Theodore; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Fajrinayanti
Abstrak:
Emotional eating merupakan perilaku konsumsi makanan secara berlebihan sebagai respons terhadap emosi negatif, dan dapat terjadi baik pada individu dengan berat badan normal maupun yang mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres, kualitas tidur, aktivitas fisik, jenis kelamin, uang saku, beban akademik, persepsi body image, dan self-esteem dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa S1 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 164 responden terlibat dalam penelitian melalui pengisian kuesioner daring menggunakan teknik quota sampling pada April–Mei 2025. Analisis dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 59,1% responden memiliki kecenderungan Emotional eating, lalu sebagian besar responden memiliki kualitas tidur buruk (82,3%), stres sedang (53,7%), aktivitas fisik rendah (61,0%), jenis kelamin perempuan (56,1%), uang saku >Rp400.000 per minggu (62,8%), serta beban akademik tinggi (57,9%). Mayoritas juga memiliki persepsi body image positif (68,3%) dan self-esteem baik (64,6%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa semua variabel independen yang diteliti memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku emotional eating (p < 0,05). Di antara variabel-variabel tersebut, beban akademik dikonsiderasi sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan estimasi paling presisi, nilai odds ratio (OR) menunjukkan sebesar 0,023 (95% CI: 0,002–0,257), yang menunjukkan bahwa mahasiswa dengan beban akademik tinggi berisiko 97,7% lebih besar mengalami emotional eating dibandingkan mahasiswa dengan beban akademik rendah.

Emotional eating is an effort to cope with distressing emotions is a common eating pattern in which people often consume large amounts of food even when their physical hunger is not present. This behavior can occur in individuals with normal weight and those who are overweight or obese. This study explored the relationship between stress levels, sleep quality, physical activity, gender, weekly allowance, academic workload, body image perception, and self-esteem with emotional eating among undergraduate students at the Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia. A quantitative approach with a cross-sectional design was used. Data were collected through an online questionnaire between April and May 2025 using a quota sampling technique. Data analysis was performed using chi-square tests and logistic regression. The findings The results showed that 59.1% of respondents demonstrated tendencies toward emotional eating. Most participants reported poor sleep quality (82.3%), moderate stress levels (53.7%), low physical activity (61.0%), were female (56.1%), had a weekly allowance above IDR 400,000 (62.8%), and experienced high academic workload (57.9%). In addition, the majority had a positive body image perception (68.3%) and good self-esteem (64.6%). Bivariate analysis revealed that all independent variables were significantly associated with emotional eating (p < 0.05). Among these, academic workload emerged as the most dominant factor, with a precise estimate and an odds ratio (OR) of 0.023 (95% CI: 0.002–0.257), indicating that students with a high academic workload were 97.7% more likely to experience emotional eating compared to those with a low workload.
Read More
S-11917
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhita Indah Rosiana; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Ahmad Syafiq, Adhi Dharmawan Tato
S-7365
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive