Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35070 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Febriyanti Puspa Nabiilah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Ajie Nur Rendragraha
Abstrak:
Pekerjaan manual handling merupakan satu dari beberapa pekerjaan yang paling berpotensi terhadap munculnya keluhan musculoskeletal disorders. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan menganalisis faktor risiko pekerjaan manual handling, meliputi pengangkatan dan peletakan barang, oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Penelitian dilaksanakan di salah satu area milik perusahaan sektor logistik dan kepelabuhanan dengan melibatkan 10 orang Tenaga Kerja Bongkar Muat sebagai sampel. Instrumen untuk menilai keluhan musculoskeletal disorders yang digunakan pada penelitian ini adalah Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ) dan instrumen untuk penilaian tingkat risiko menggunakan NIOSH Lifting Equation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 6 dari 10 pekerja memiliki keluhan musculoskeletal disorders. Sebanyak 9 dari 10 pekerja memiliki tingkat risiko sedang pada kegiatan pengangkatan dan 6 dari 10 pekerja memiliki tingkat risiko sedang pada kegiatan peletakan barang. Hasil pengukuran faktor lingkungan menunjukkan iklim kerja panas memenuhi persyaratan, sementara pencahayaan tidak memenuhi persyaratan.


Manual handling is recognized as one of the occupational activities with a high risk of musculoskeletal disorders (MSDs). This descriptive study aims to analyze the risk factors of manual handling tasks, specifically lifting and lowering loads by Stevedores.The research was conducted at a site owned by a logistic and port service company, involving 10 Stevedores as a sample. Musculoskeletal complaints were assessed using the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), while risk levels associated with lifting activities were evaluated using the NIOSH Lifting Equation. The findings indicate that 6 out of 10 workers reported complaints related to musculoskeletal disorders. Additionally, 9 out of 10 workers were found to be at a moderate risk level during lifting activities, and 6 out of 10 were at a moderate risk level during lowering tasks. Environmental measurements revealed that the thermal work environment met regulatory standards, whereas lighting levels did not comply with the required thresholds.
Read More
S-12127
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Budi Hayati; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Mila Tejamaya, Arief Budiman
S-10462
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Rahmah Hidayatullah Lubis; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Fatma Lestari, Hanny Harjulianti, Iqbal Hasyim
T-3422
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indri Astuti; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Mayarni
Abstrak: Pekerja forklift merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki risiko terkenamusculoskeletal disorders karena faktor individu, lingkungan, dan pekerjaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pekerjaan forklift, faktor individu dan lingkungan yang berhubungan dengan musculoskeletal disorderspada pekerja forklift di PT X tahun 2013 dan melihat gambaran risiko pekerjaan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potonglintang dengan kuesioner dan tools REBA.
Hasil penelitian menyatakan bahwalama kerja mempengaruhi keluhan subyektif musculoskeletal disorders dantingkat risiko ergonomi pekerja forklift termasuk ringan hingga sedang. Sarannya,perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian postur kerja pekerja forklift,pengaturan durasi kerja, sosialisasi terkait musculoskeletal disorders, gejala,faktor risiko, tindakan pencegahan, dan penanganan. Kata kunci : risiko, ergonomi, forklift, musculoskeletal disorders.
Read More
S-7784
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ike Pratiwi; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Robiana Modjo, Jefri Chandra
S-5877
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julia Kusumawardani; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Muhammad Soffiudin
Abstrak: Skripsi ini membahas analisis faktor risiko ergonomi dan keluhan musculoskeletal disorder di PT X tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain cross sectional. Dari penilaian risiko ergonomi dengan mengunakan metode Quick Exposure Checklist (QEC) didapatkan pekerjaan menggunakan komputer di office termasuk ke dalam level 3 atau risiko tinggi dan pekerjaan manual di workshop dan di warehouse termasuk ke dalam level 4 atau risiko sangat tinggi. Postur janggal yang terbentuk saat melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh disain workstation dimana dari hasil pengukuran diketahui beberapa workstation pada masing-masing area kerja belum sesuai. Hasil survey Nordic Body Map (NBM) menunjukan sebanyak 88,4% responden memiliki keluhan MSDs dengan persentase area kerja yang mengalami keluhan tertinggi pada area warehouse 100%, area workshop 94,4%, dan area office 83,7%. Bagian tubuh yang paling banyak mengalami keluhan MSDs pada area office adalah pada bagian pinggang 48,8%, leher bagian atas 46,5%, bahu kanan 30,2%, dan bahu kiri 27,9%, pada area workshop adalah pada bagian pinggang 50%, leher atas 50%, punggung 38,8% dan pinggul 38,8%, dan pada area warehouse adalah pada bagian pinggang 50%, leher atas 50%, punggung 38,8% dan pinggul 38,8%. Disarankan adanya perbaikan disain workstation dan program edukasi kesehatan kerja terkait ergonomi.
Kata Kunci : Faktor risiko ergonomi, musculoskeletal disorder, workstation, QEC
This study discuss the analysis of ergonomic risk factors and musculoskeletal disorder complaints in X company at the year of 2016. this research is a quantitative research with cross sectional design method. From the ergonomic risk assessment using Quick Exposure Checklist (QEC) the result is indicate that works in the office that uses computers is included in level 3 or high risk category and manual work at the workshop is included to a level 4 or very high risk category. Awkward working posture that adopted by the worker is influenced by the design of the workstation that the result of workstation measurement shows several workstation in each working area is not appropriate. The survey result of Nordic Body Map (NBM) shows that 88.4% respondent have a complaint about MSDs which the highest percentage of complaints lies at the warehouse area with 100% complaints rate, while in the workshop the percentage of complaint is 94.4% and office area 83.7%. The part of body with the highest complaint of MSDs of office worker is waist (48.8%), upper neck (46.5%), right shoulder (30.4%), and left shoulder (27.9%), and for the workshop worker the highest complaint of MSDs is on waist (50%), upper neck (50%), upper back (38.8%), and hip (38.8%), and for the werehouse worker the highest complaint of MSDs is on waist (50%), upper neck (50%), upper back (38.8%), and hip (38.8%). Suggested of improvement in workstation design and education regarding occupational health in ergonomics.
Keywords : Ergonomic risk factor , musculoskeletal disorder, workstation, QEC
Read More
S-9244
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lira Riana Puspita; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Hendra, Neneng
Abstrak:

Risiko kecelakaan kerja dapat dicegah atau diminimalisir dengan melakukan manajemen risiko kecelakaan di tempat kerja.Salah satu tahapan dalam manejemen risiko adalah penilaian risiko.Analisis risiko digunakan untuk mengevaluasi risiko apakah risiko tersebut memerlukan tindak lanjut atau tidak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya risiko yang tinggi dalam kegiatan Bongkar Muat pada gudang tempat penimbunan sementara PT SLI, oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan analisis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus.Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya dan risiko, kemudian melakukan analisis data agar dapat diketahui tingkat risiko dengan mengacu pada standar Australia/ new Zealand atau AS/NZs 4360 : 2004. Berdasarkan hasil identifikasi Risiko maka peneliti mengevaluasi risiko kegiatan ini dan didapati untuk proses Mengangkat, sebanyak 9 potensi bahaya terdapat 6 potensi yang dinilai sebagai risiko Tinggi (High). Pemilahan barang terdapat 3 potensi dengan risiko Tinggi (High).Memindahkan dan Memasukkan terdapat 4 dinilai dengan risiko Tinggi (High). Saran yang dapat diberikan yaitu perusahaan harus menyediakan alat dan fasilitas yang dibutuhkan seperti, Forklift, Roll cage, Rak, APD dan juga pengendalian secara Administratif. Kata kunci: Risiko, Analisis Risiko, Consequence, Likelihood, Kecelakaan, Loading Unloading

The risk of workplace accidents can be prevented or minimized by performing the risk management of accidents in the workplace. One of the stages in the management of risk is the risk assessment. Risk analysis is used to evaluate whether the risk are requiring follow-up or not. Problems in this study is that there are some high risk in the activities of loading-unloading at PT SLI warehouse, therefore it is necessary to analysis activities. This type of research is a qualitative research strategy case study. This research was conducted by identifying hazards and risks, then perform the data analysis in order to know the level of risk with reference to the standard Australian / New Zealand or AS / NZS 4360: 2004. The result after Identification and evaluated the risk of these activities were found such as, for Lifthing activities there are nine potential hazards, and 6 potential areassessed as high risk (High). For shorting activitiesthere are 3 potential  with High risk. Moving and Entering found that there are 4 was assessed as High risk.Suggestion which can be given that the company should provide the necessary tools and facilities such as, Forklift, Roll cage, rack, PPE and also the Administrative control. Key word: Risk, Risk Analysis, Consequence, Likelihood, Accident, Loading Unloading

Read More
T-3510
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oke Ila Lia Yuliyanti; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Wenny Ipmawan
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian postur kerja, peralatan kerja, danworkstation yang menyebabkan pada keluhan gejala MSDs pada pekerja pengguna komputerhead office PT X. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Data yang dikumpulkan daripenelitian ini berasal dari data primer hasil observasi berupa postur kerja, peralatan kerja,keluhan yang dirasakan pekerja, dan workstation. Hasil penelitian menunjukan terdapatketidaksesuaian pada beberapa postur kerja dari pekerja saat bekerja, peralatan kerja yangdigunakan, serta workstation. Hasil penilaian keluhan gejala MSDs menggunakan metode ROSAmenunjukan hasil yang bervariasi, yaitu skor akhir ROSA 1-4 (tindakan perbaikan tidakdiperlukan sesegera mungkin) bdan 5-10 (tindakan perbaiakn diperlukan sesegera mungkin).Hasil obseravasi keluhan gejala MSDs menunjukan 92 (87%) responden merasakan keluhanpada minimal satu area tubuhnya. Area tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah leher bagianatas (67%), pinggang (62%), dan leher bagian bawah (53%). Disarankan untuk melakukanpenyesuaian peralatan kerja dengan pekerja, melakukan peregangan di sela-sela pekerjaan, dansosialisasi pentingnya ergonomi pada pekerja.
Kata Kunci:MSDs, keluhan gejala MSDs, ROSA
This study aims to analyze approprietness of work posture, work equipment, and workstationthat cause the symptoms of MSDs complaints of computer users Head Office PT X. Designstudy is cross sectional. All of the data collected in these study are derived from primary data ofobservation results in the form of workm posture, work equipment, and workstation. The resultsstudy showed there were discrepancies in some of work posture while work, work equipmentused, and workstation. The results of the symptoms MSDs complaints use ROSA methodsshowed variying results, that are the ROSA final score 1-4 (further assessment not immediatelyrequired) and 5-10 (further assessment required as soon as possible). The observation resluts ofthe symptoms MSDs complaints showed 92 (87%) of respondents feel there are complaints atone area of the body. Many areas of the body most complaints are upper neck (67%), lumbar(62%), and lower neck (53%). It is recommended to make adjustments of work equipment byworkers, doing stretching on the side lines job, and socialization importance of ergonomics toworkers.
Key words:MSDs, symptoms of MSDs complaints, ROSA
Read More
S-9134
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anis Rohmana Malik; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Chandra Satrya, Chandra Prijanahadi, Irma Setiawaty Wulandari
Abstrak: Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan cedera dan gangguan yang mempengaruhi pergerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Salah satu penyebab dari keluhan MSDs adalah getaran (whole body vibration). Driver ojek online yang mempunyai aktivitas berkendara setiap hari mempunyai risiko untuk terpajan getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pajanan getaran (whole body vibration) dan keluhan MSDs pada driver ojek online di Jakarta tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah driver ojek online region Jakarta, dengan total sampel sebanyak 42 orang untuk menggambarkan keluhan MSDs dan 30 orang untuk menganalisis hubungan antara whole body vibration dengan keluhan MSDs. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map and vibration meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersering yang mengalami keluhan MSDs pada pekerja driver ojek online adalah pinggang bawah (76,2%), pantat (78,6%), bahu kanan (47,6%), bahu kiri (47,6%), dan pergelangan tangan kanan (45,2%). Pada penelitian ini diketahui bahwa usia, IMT, masa kerja, durasi pajanan kerja, frekuensi kerja, dan whole body vibration belum cukup berpengaruh dalam menyebabkan keluhan MSDs.
Read More
T-5617
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Priska Aulianingrum; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Hendra, Ika Ratnawati, Jubaedah
Abstrak:
Musculoskeletal Disorders (MSDs) telah menjadi salah satu masalah kesehatan kerja paling serius yang dihadapi perawat di seluruh dunia. Cedera ini sebagian besar disebabkan oleh kelelahan yang terkait dengan mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi pasien secara manual. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor risiko MSDs pada perawat ruang rawat inap di RS X. Design penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 127 perawat runag rawat inap. Penelitian ini menggunakan kuesioner REBA untuk mengukur postur kerja, kuesioner SNI 9011:2021 untuk menilai tingkat risiko MSDs dan kuesioner COPSOQ III untuk menilai faktor risiko psikososial. Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel faktor risiko individu,pekerjaan, dan psikososial dengan keluhan MSDs. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 89,9% perawat melaporkan keluhan nyeri dengan lokasi nyeri keluhan terbanyak adalah leher (72,44%), punggung bawah (62,99) & betis kiri (62,99%), kemudian betis kanan (62,20%). Memindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur merupakan aktivitas dengan postur kerja yang paling berisiko tinggi terhadap kejadian MSDs. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor psikososial tuntutan kerja dengan keluhan MSDs (p value = 0,024 ; OR 5,127). Kesimpulannya postur kerja janggal dan tuntutan kerja berkontribusi terhadap keluhan MSDs pada perawat.

Musculoskeletal Disorders (MSDs) have become one of the most serious occupational health problems faced by nurses worldwide. These injuries are mostly due to fatigue associated with manually lifting, moving, and repositioning patients. The purpose of this study was to analyze the risk factors for MSDs in inpatient nurses at X Hospital. The study design was cross-sectional, research on 127 nurses, used the REBA questionnaire to measure work posture, the SNI 9011:2021 questionnaire to assess the risk level of MSDs and the COPSOQ III to assess psychosocial risk factors. The chi-square statistical test was used to determine the relationship between individual, occupational, and psychosocial risk factor with MSDs complaints. The results of this study found that 89.9% of nurses reported complaints of pain with the most common locations of pain complaints being the neck (72.44%), lower back (62.99%) & left calf (62.99%), then right calf (62.20%). Transferring patients from gurney to bed is an activity with work postures that has the highest risk of MSDs. There is a significant relationship between psychosocial factors of work demands and MSDs complaints (p value = 0.024; OR 5.127). In conclusion, awkward work postures and work demands are contribute to MSDs complaints among nurses.
Read More
T-6614
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive