Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30704 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hanif Safar; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Mufti Wirawan, Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno, Bimo Prasetyo, Rudy Dewanto
Abstrak:
Hotel di kawasan bandara menghadapi risiko kebakaran yang tinggi akibat tingkat okupansi yang tinggi, aktivitas selama 24 jam, serta keberagaman karakteristik penghuninya. Proses evakuasi dalam situasi darurat kebakaran menjadi tantangan penting dalam memastikan keselamatan jiwa. Penelitian ini bertujuan merancang strategi evakuasi kebakaran berbasis perangkat lunak pada tiga hotel bandara di Indonesia: Hotel X (Yogyakarta International Airport), Hotel Y (Juanda International Airport), dan Hotel Z (I Gusti Ngurah Rai International Airport). Penelitian menggunakan pendekatan semi kuantitatif dengan pengumpulan data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara, dan checklist sarana evakuasi. Simulasi evakuasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Pathfinder dengan mempertimbangkan tata letak gedung dan karakteristik penghuni sebagaiman aslinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga hotel memiliki potensi bahaya kebakaran yang dominan berasal dari instalasi listrik dan aktivitas dapur. Meskipun secara teknis hasil vvaluasi sarana evakuasi telah sesuai terhadap standar dan peraturan, secara operasional masih diperlukan perbaikan, seperti memberikan short induction kepada tamu hotel saat melakukan check in. Selain itu, simulasi menggunakan Pathfinder memperlihatkan bahwa waktu evakuasi aktual mendekati batas aman Available Safe Egress Time (ASET). Diskusi menekankan pentingnya penggunaan material tahan api, sosialisasi berkala kepada penghuni, serta integrasi sistem teknologi evakuasi. Simulasi Pathfinder terbukti efektif dalam memvisualisasikan skenario evakuasi dan memberikan dasar perumusan strategi evakuasi kebakaran di hotel bandara.

Hotels in airport areas face a high risk of fire due to high occupancy rates, 24-hour activity, and the diverse characteristics of their guests. The evacuation process in fire emergencies is a major challenge in ensuring safety. This study aims to design a software-based fire evacuation strategy for three airport hotels in Indonesia: Hotel X (Yogyakarta International Airport), Hotel Y (Juanda International Airport), and Hotel Z (I Gusti Ngurah Rai International Airport). The study uses a semi-quantitative approach with primary and secondary data collection through observation, interviews, and evacuation facility checklists. Evacuation simulations were conducted using Pathfinder software, considering the building layout and occupant characteristics as they are in reality. The study results indicate that all three hotels have dominant fire hazards originating from electrical installations and kitchen activities. Although the technical evaluation of evacuation facilities meets standards and regulations, operational improvements are still needed, such as providing a brief orientation to hotel guests during check-in. Additionally, the Pathfinder simulation revealed that the actual evacuation time was close to the safe limit of Available Safe Egress Time (ASET). The discussion emphasized the importance of using fire-resistant materials, conducting regular awareness campaigns for occupants, and integrating evacuation technology systems. The Pathfinder simulation proved effective in visualizing evacuation scenarios and providing a basis for formulating fire evacuation strategies in airport hotels.
Read More
T-7411
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
A.M. Furqan Isra; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Baiduri Widanarko, Bimo Prasetyo, Halim Safar Hs
Abstrak:
Penelitian ini membahas strategi evakuasi kebakaran menggunakan pemodelan tiga dimensi (3D) di bangunan Jakarta International Stadium (JIS). Simulasi evakuasi kini dapat dilakukan secara komputerisasi sebagai pendekatan rekayasa yang efektif untuk mengevaluasi kelayakan sistem evakuasi dalam menghadapi kondisi darurat kebakaran. Pemodelan komputer tersebut harus didukung oleh pemahaman mendasar mengenai sarana dan prasarana evakuasi, yang berperan penting dalam mendukung kelancaran proses evakuasi.Stadion sebagai bangunan publik multifungsi—yang sering digunakan untuk acara berskala besar seperti pertandingan olahraga dan konser musik—memiliki potensi risiko kebakaran yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perangkat lunak Pathfinder untuk melakukan simulasi evakuasi 3D guna memetakan pergerakan penghuni saat kondisi darurat di dalam stadion. Simulasi ini membutuhkan data karakteristik bangunan serta profil penghuni sebagai input.Hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu evakuasi total pada sektor tribun timur dan barat dengan total 1.640 orang adalah 4 menit 53 detik. Selain itu, dilakukan penilaian terhadap tingkat kesesuaian sarana evakuasi berdasarkan standar yang berlaku. Hasil penilaian menunjukkan bahwa sarana evakuasi di Jakarta International Stadium mencapai tingkat kesesuaian sebesar 100%, yang dikategorikan dalam klasifikasi “Baik (B)”, karena telah memenuhi ketentuan peraturan keselamatan kebakaran bangunan gedung.


This study discusses fire evacuation strategies using three-dimensional (3D) modeling in the Jakarta International Stadium (JIS) building. Evacuation simulations can now be conducted through computerized modeling, which serves as an effective engineering approach to assess the feasibility of evacuation systems during fire emergencies. Such modeling must be supported by a fundamental understanding of evacuation facilities that play a vital role in facilitating safe and effective evacuation processes. As a multifunctional public facility frequently used for mass events such as football matches and music concerts, stadiums inherently carry a high fire risk. Therefore, this study employed the Pathfinder software to perform 3D evacuation simulations and analyze occupant movement during emergency scenarios within the stadium. The simulation required input data related to both the building structure and occupant characteristics. The simulation results showed a total evacuation time of 4 minutes and 53 seconds for the east and west stands, accommodating a total of 1,640 people. In addition, this research also assessed the level of compliance of the stadium’s evacuation facilities with applicable standards. The assessment revealed a 100% compliance rate, which falls into the “Good (B)” category, indicating that the evacuation infrastructure at Jakarta International Stadium meets the relevant safety and regulatory requirements.
Read More
T-7412
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Reynaldi Pratama Jozarizal; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Imam Santoso
Abstrak:
Skripsi ini membahas terkait strategi evakuasi dengan pemodelan 3D di Asrama UI. Simulasi evakuasi saat ini dapat dilakukan menggunakan pemodelan komputerisasi. Pemodelan komputer merupakan pendekatan rekayasa yang praktis untuk mengevaluasi kelayakan bangunan dalam melakukan proses evakuasi saat terjadi peristiwa kebakaran. Pemodelan ini juga harus didukung dengan ilmu pengetahuan yang mendasar terkait sarana evakuasi yang menunjang jalannya proses evakuasi. Gedung hunian bertingkat merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal bagi beberapa orang. Tidak menutup kemungkinan peristiwa kebakaran dapat terjadi di gedung hunian bertingkat yang menjadi tempat tinggal dan beraktivitas sehari-hari. Pada penelitian ini dilakukan modeling simulasi evakuasi secara 3D dengan menggunakan perangkat lunak pathfinders. Pathfinders digunakan untuk mengetahui pergerakan penghuni dalam kondisi darurat saat berada di gedung hunian bertingkat. Dalam penggunaan pathfinders ini dibutuhkan data terkait penghuni dan data terkait bangunan gedung. Hasil pemodelan evakuasi di Gedung Asrama UI ini menghasilkan waktu selama 2 menit 35,78 detik. Selain melakukan simulasi evakuasi, penelitian ini juga meneliti terkait tingkat kesesuaian implementasi sarana evakuasi. Hasil tingkat kesesuaian implementasi sarana evakuasi di Gedung Asrama UI menunjukan angka 56,67% dan dikategorikan ‘Kurang (K)’ karena masih ditemukan kondisi sarana evakuasi yang belum memenuhi standar dan peraturan yang berlaku.

This study discusses evacuation strategies using 3D modeling in Asrama UI. Evacuation simulations can now be conducted through computerized modeling. Computer modeling is a practical engineering approach for assessing the feasibility of buildings in carrying out evacuation processes during fire incidents. This modeling must also be supported by fundamental knowledge regarding evacuation facilities that facilitate the evacuation process. High-rise residential buildings are structures used as living spaces for multiple people. It is possible for fire incidents to occur in high-rise residential buildings, which serve as places for daily living and activities. In this study, a 3D evacuation simulation modeling was conducted using Pathfinder software. Pathfinder is used to analyze the movement of occupants in emergency conditions within high-rise residential buildings. The use of Pathfinder requires data related to building occupants and the building structure itself. The results of the evacuation modeling in the high-rise residential building showed a total evacuation time of 2 minutes and 35.78 seconds. In addition to conducting evacuation simulations, this research also examined the level of compliance in implementing evacuation facilities. The results indicated that the compliance level of evacuation facilities in the high-rise residential building was 56.67%, which is categorized as "Poor (K)" because several evacuation facilities were found to be non- compliant with applicable standards and regulations.
Read More
S-11833
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Septiana; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno, Alfajri Ismail, Widiyo Weni Wigati
Abstrak:
Tesis ini membahas strategi evakuasi kebakaran dengan pendekatan pemodelan tiga dimensi (3D) di tiga rumah sakit milik PT X yang berlokasi di Balikpapan, Tarakan, dan Makassar. Saat ini, proses evakuasi dalam kondisi darurat dapat dianalisis melalui pemanfaatan perangkat lunak simulasi berbasis komputer yang mampu memodelkan dinamika pergerakan individu secara mendekati kondisi nyata. Pendekatan ini menjadi salah satu metode rekayasa yang efisien dalam menilai sejauh mana bangunan mampu mendukung proses evakuasi kebakaran. Agar simulasi ini menghasilkan gambaran yang akurat, diperlukan pula pemahaman yang komprehensif mengenai elemen-elemen pendukung evakuasi, terutama pada fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki penghuni dengan keterbatasan mobilitas dan tingkat kerentanan yang tinggi. Rumah sakit sebagai fasilitas layanan kesehatan memiliki tingkat risiko tinggi apabila terjadi kebakaran, terutama karena kompleksitas bangunan dan keterbatasan mobilitas pasien. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi evakuasi 3D menggunakan perangkat lunak Pathfinder untuk menganalisis pergerakan penghuni dalam situasi darurat. Simulasi dilakukan berdasarkan data teknis bangunan dan karakteristik pengguna, termasuk skenario evakuasi pasien non-ambulatory menggunakan tempat tidur. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa terdapat area kritis seperti ruang ICU dan rawat inap yang memiliki waktu evakuasi (Required Safe Egress Time) melebihi batas waktu aman (Available Safe Egress Time), yang mengindikasikan potensi kegagalan evakuasi jika tidak dilakukan perbaikan strategi. Selain itu, penelitian ini juga menilai tingkat kesesuaian sarana evakuasi terhadap standar dan regulasi teknis. Hasil penilaian menunjukkan bahwa ketiga rumah sakit memiliki tingkat kesesuaian rata-rata sebesar 81,3% dan masuk dalam kategori “Baik”. Namun, masih ditemukan kekurangan pada aspek penting seperti ketiadaan ramp dan fire lift untuk evakuasi pasien dalam kondisi tidak dapat berjalan. Penelitian ini menunjukkan perlunya perencanaan evakuasi yang lebih adaptif melalui strategi kesiapan personel tenaga medis, progressive horizontal evacuation dan peningkatan infrastruktur pendukung.


This thesis discusses fire evacuation strategies using a three-dimensional (3D) modeling approach at three hospitals owned by PT X, located in Balikpapan, Tarakan, and Makassar. Currently, emergency evacuation processes can be analyzed using computer-based simulation software that realistically models individual movement dynamics during emergencies. This approach serves as an effective engineering method to assess the extent to which a building supports evacuation during a fire event. To ensure simulation accuracy, a comprehensive understanding of evacuation support facilities is essential, particularly in healthcare settings where occupants often have limited mobility and higher vulnerability. Hospitals, as healthcare facilities, present a high level of fire risk due to their structural complexity and the mobility limitations of patients. This study utilized 3D evacuation modeling through Pathfinder software to simulate occupant movement in emergency scenarios. The simulation was based on building specifications and occupant characteristics, including scenarios involving the evacuation of non-ambulatory patients using beds. The results indicate that critical areas such as intensive care units (ICUs) and inpatient wards recorded Required Safe Egress Time (RSET) that exceeded the Available Safe Egress Time (ASET), suggesting a potential failure in evacuation without strategic improvements. In addition, the study evaluated the compliance level of evacuation facilities with technical standards and regulations. The findings showed that the three hospitals achieved an average compliance score of 81.3%, categorized as “Good.” However, deficiencies were found in essential aspects such as the absence of ramps and fire lifts for evacuating non-ambulatory patients. This study highlights the need for more adaptive evacuation planning through improved preparedness of medical personnel, the application of progressive horizontal evacuation, and the enhancement of supporting infrastructure.
Read More
T-7415
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jefri Chandra; pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Yulianto S. Nugroho, Subejo, Ayende Hilman
Abstrak:

Kondisi darurat adalah suatu kejadian yang luar biasa dan secara umum dapat rnendatangkan kerugian harta benda atau pun mengancam jiwa manusia. Suatu kejadian yang dapat memungkinkan terjadinya kondisi darurat antara lain kebakaran, bencana alam, banjir ancaman bom dan lain-lainnya. Mengingat karena keselamatan adalah kepentingan setiap orang maka setiap orang harus siap menghadapi keadaan darurat tersebut. Kebakaran merupakan salah satu keadaan darurat yang harus di waspadai, salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah belum diterapkannya Fire Safety Management secara efektif. Manajemen pengaman kebakaran (Fire Safety Management) merupakan kunci paling panting dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di tempat kerja, sekalipun dibandingkan dengan upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebakaran. Tujuan penelitian tesis ini adalah membahas mengenai waktu yang diperlukan untuk melakukan evakuasi pada keadaan darurat yaitu kebakaran di sebuah Gedung Perkantoran X di Jakarta selatan dengan menggunakan pemodelan evacnet4. Pemodelan evacnet4 merupakan salah satu cara untuk melakukan prediksi mengenai kejadian kebakaran sehingga dampak yang ditimbulkan dari suatu kejadian kebakaran dapat ditanggulangi dengan sebaik-baiknya. Pemodelan evacnet ini menguraikan secara mendetail kondisi yang optimal dalam evakuasi untuk memperkecil waktu evakuasi penghuni gedung agar secepat mungkin dapat dilakukan evakuasi. Hasil dari pemodelan evacnet ini dapat dijadikan saran dan masukan bagi pengelola gedung untuk memperbaiki sistem tanggap darurat yang ada sehingga apabila terjadi kebakaran waktu evakuasi yang dibutuhkan tidak lama dan kerugian harta benda dan korban jiwa dapat dihindari.


Emergency conditions is a extremly condition, which can effect to human kind, and property damage. Circumtances which can lead to emergency condition are tire, natural disaster, bomb, etc. Knowing that safety is everybody concern, therefore every worker should prepare for emergency condition. Fire is one of emergency state which should be warned, because the lack of tire safety management appliance. Fire safety management is the effective key to prevent and overcome fire hazard in work place. Therefore, the objetive of this thesis is : Describing time/duration factor during evacuation on emergency situation, at X Office Building, South Jakarta, using evacnet 4 model. Evacnet 4 model is a tool that can be used to predict fire condition, in a way to reduce the impact. Evacnet model describes how to efficiently conduct the evacuation. The result of evacnet model can be used to develop and improve emergency response system in building, in purpose to minimize the duration during evacuation, and loss to human and property damage.

Read More
T-3006
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zulfikar; Pembimbing: Hendra; Penguji: Fatma Lestari, Soehatman Ramli
Abstrak:

Kebakaran dapat terjadi dimana saja, bahkan di gedung sekolah yang memiliki tingkat risiko bahaya kebakaran yang ringan. Oleh karenanya, perlu dilakukan suatu penelitian terhadap tingkat risiko bahaya kebakaran pada setiap ruangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi dan karakteristik ruangan, mengetahui tingkat risiko bahaya kebakaran, kebutuhan fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta evakuasi di sekolah PRIBADI. Analisis tingkat risiko bahaya kebakaran ini ditinjau dari fungsi dan karakteristik setiap ruangannya. Fungsi dari ruangan yang terdapat di sekolah PRIBADI dapat dibedakan menjadi 4, yaitu: ruangan kelas umum dan laboratorium, ruangan bukan kelas untuk administrasi dan bukan. Adapun, karakteristik ruangannya ditinjau dari aktivitas ruangan, fasilitas pendukung dan bahan dasarnya, pembatas ruangan dan bahan dasarnya, kapasitas ruangan, prakiraan kerugian material, dan jenis dokumen yang disimpan. Penelitian ini bersifat kualitatif yang membandingkan kondisi di lapangan berdasarkan abservasi dengan peraturan, standar yang berlaku, seperti lampiran no. 31 dan 32 dari keputusan menteri pekerjaan umum no.378/KPTS/1987. Analisis terhadap tingkat risiko bahaya kebakaran dari setiap ruangan di sekolah PRIBADI adalah 33 ruangan kategori ringan, 13 ruangan kategori sedang dan 9 ruangan kategori berat. Berdasarkan tingkat risiko bahaya kebakaran tersebut, maka fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang dibutuhkan adalah detektor kebakaran dan alat pemadam api ringan. Detektor rate of rise temperature dengan jenis pneumatic dapat dipasang pada lantai 1, 2, 3, 4 gedung A, dan lantai 3 gedung B yang befungsi mendeteksi kenaikkan temperature. Sedangkan, detektor nyala api jenis ultraungu dapat dipasang pada lantai 1, 2 gedung A dan lantai 1, 3 gedung B yang berfungsi mendeteksi nyala api. Alat pemadam api ringan yang dibutuhkan adalah jenis CO2 dengan volume maksimal 5 kg yang terdapat pada setiap lantai gedung A dan B. Gedung sekolah PRIBADI membutuhkan prosedur dan fasilitas evakuasi untuk dapat menyelamatkan penghuni gedung. Prosedur evakuasi yang dibutuhkan adalah prosedur umum dan jalur evakuasi. Sedangkan, fasilitas minimum evakuasi yang dibutuhkan adalah sumber daya listrik darurat, lampu darurat, bukaan penyelamatan dan penunjuk jalan keluar.


 

Fire can be happen anywhere, even at school which have a low risk } of fire risk rating. Therefore, a fire risk analysis is important to determine fire risk rate at school. Analysis about fire risk rating will be observed based on room characteristic and utilities. The objective of this research are to identify room characteristic and utilities, to determine based on room utility, risk fire rank every rooms, need analysis requirement of fire protection and prevention facility, also evacuation procedure for PRIBADI boarding school. PRIBADI boarding school has four different type room functions, there are: general class, laboratory class, administration and addition room. The room characteristic was observed based on room activity, equipments and base material, divider and base material, room capacity, loss property calculation and type of document at room. This research is qualitative study, based on comparative analysis between the existing conditions with a current Indonesia regulation. The Indonesia regulation was based on appendices number 31St and 32nd attached to Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no.378/KPTS/1987. Results from fire risk analysis suggested that every room at PRIBADI boarding school are 33 room have high risk, 13 room medium risk and 9 room low risk_ Based on this fire risk analysis, the fire protection and prevention required in this facility are fire detector and fire extinguisher. Fire detector rate of rise temperature type with pneumatic system can be use on 1st, 2"d, 3rd, and 4th floor in building A, also on 3rd floor in building B with the function to detect rise temperature. Flame detector of ultraviolet can be use on 1St, and 2"d floor in building A, also on 15t, and 3"d in building B with the function to detect ignition. Type of fire extinguisher that PRIBADI boarding school needed is carbon dioxide with 5 kg volume in every floor. Indeed, PRIBADI boarding school needs a procedure and facility of evacuation; this would include the evacuation procedure and evacuation route. Other requirements of minimum facility are emergency power, emergency lamp, emergency exits and exits sign.

Read More
T-2399
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ulfa Rahmanissa; Pembimbing: Hendra; Penguji: Fatma Lestari, Yuni Kusminanti
S-6272
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arinta Adhininggar; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Budi Hartono, Muhamad Damawan
Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan semi kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif sesuai dengan NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran gedung menggunakan perangkat lunak Computerizes Fire Safety Evaluation System (CFSES) pada gedung Hotel X yang berlokasi di Jakarta. Evaluasi dilakukan berdasarkan kesesuaian 12 parameter keselamatan dan persyaratan tambahan yang ada pada NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Sampel gedung yang dievaluasi adalah keseluruhan gedung Hotel X. berdasarkan hasil penelitian, penerapan keselamatan kebakaran pada gedung Hotel X belum memenuhi persyaratan keselamatan minimum pada NFPA 101: Life Safety Code.
Kata kunci: keselamatan kebakaran, gedung, CFSES, NFPA

This study used a semi-quantitative approach with a descriptive research design in accordance with NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety This studi aims to evaluate the implementation of the fire safety on buildings fire safety by using Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) software at X Hotel located in Jakarta. The evaluation is done based on the suitability of 12 safety parameters and additional requirements that exist in NFPA 101A: Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Sample which was evaluated is the whole building of X Hotel. The implementation of fire safety in the whole building is under the minimum safety requirements of NFPA 101: Life Safety Code.
Keyword: fire safety, building, CFSES, NFPA
Read More
S-9273
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edy Taquadika Hardani; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Robiana Modjo, Siti Rozana
S-6770
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andrey Bayu Permana Susanto; Pembimbing: Baiduri: Penguji: Dadan Erwandi, Ayat Supriyatna
S-5136
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive