Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34968 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Delta Fitriana; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Tiara Amelia, Lilis Suryani, Imam Supingi
Abstrak:

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan pendekatan promotif dan preventif yang strategis dalam mendukung kesehatan remaja di satuan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kerangka evaluasi Input-Process-Output (IPO) dan fungsi manajerial Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pelaksanaan program UKS di tiga SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan tahun 2025, yaitu SMAN X (stratifikasi minimal), SMAN Y (stratifikasi standar), dan SMAN Z (stratifikasi optimal). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru penanggung jawab UKS, penanggung jawab program UKS di puskesmas pembina dan pemegang kebijakan, serta FGD dengan pengelola kantin dan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah dengan dukungan input yang memadai, serta perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing) yang terstruktur, cenderung mampu melaksanakan (actuating) Trias UKS secara lebih optimal. Output kegiatan juga terlihat lebih maksimal apabila ditunjang oleh sistem monitoring dan evaluasi (controlling) internal yang kuat. Temuan ini konsisten dengan kondisi pada sekolah berstratifikasi UKS optimal, yang menunjukkan sinergi antara ketersediaan input, pelaksanaan yang efektif, dan monev yang berkelanjutan.
Kepemimpinan sekolah dan peran aktif Tim Pembina UKS (TP UKS) memiliki elemen penting dalam memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program UKS. Oleh karena itu, diperlukan penguatan peran kepala sekolah dan TP UKS di seluruh tingkatan, mulai dari tingkat nasional hingga kecamatan, yang didukung oleh komitmen kepala daerah dalam bentuk penganggaran, pembinaan, serta monitoring lintas sektor yang terintegrasi.


School Health Efforts (UKS) serve as a strategic promotive and preventive approach to support adolescent health within educational institutions. This study employed a descriptive qualitative approach using the Input-Process-Output (IPO) evaluation framework and the managerial functions of Planning, Organizing, Actuating, and Controlling (POAC). The aim of the study was to examine the implementation of the UKS program in three public senior high schools (SMAs) in South Tangerang City in 2025: SMAN X (minimal stratification), SMAN Y (standard stratification), and SMAN Z (optimal stratification). Data were collected through in-depth interviews with UKS teacher coordinators, UKS program officers at the affiliated community health centers (puskesmas), policymakers, as well as focus group discussions with canteen managers and students. The findings indicate that schools with adequate input support, along with well-structured planning and organizing, tend to implement the Trias UKS more optimally. Program outputs are also more effective when supported by a strong internal monitoring and evaluation (controlling) system. These results are consistent with conditions observed in optimally stratified schools, which demonstrate synergy between sufficient resources, effective implementation, and continuous monitoring. School leadership and the active role of the UKS Development Team (TP UKS) are essential elements in ensuring the success and sustainability of the UKS program. Therefore, it is necessary to strengthen the roles of school principals and TP UKS teams at all levels, from national to sub-district supported by strong commitments from local government leaders through adequate budgeting, capacity-building, and integrated cross-sectoral monitoring.

Read More
T-7425
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fajrin Violita; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi, Hadi Pratomo; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Linda Siti Rohaeti, Sri Lilestina Nasution
T-5322
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risti Anjar Wati; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dien Anshari, Deasy Martini
S-10366
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wulan Ningsih; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Nunung Nurlaela Sari
Abstrak:
Data hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan prevalensi anemia dari 22.7% ditahun 2013 menjadi 32% di tahun 2018. Remaja putri menjadi kelompok yang rentan mengalami anemia. Pendistribusian tablet tambah darah (TTD) melalui usaha kesehatan sekolah (UKS) menjadi salah satu upaya pencegahan anemia remaja dan didukung berbagai kegiatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mendalam mengenai gambaran pelaksanaan UKS terkait pencegahan anemia di SMAN 63 Jakarta. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan informan meliputi penanggung jawab UKS Puskesmas, Kepala Sekolah, Guru Pembina UKS, Pengurus UKS, dan siswa sekolah terkait. Hasil penelitian menunjukkan komponen input untuk pencegahan anemia sudah tersedia baik SDM, dana, sarana prasarana. Dalam komponen proses, kegiatan pencegahan anemia meliputi penyuluhan, distribusi TTD, deteksi dini, sarapan bersama, dan hari minum TTD bersama di sekolah. Namun masih ada kegiatan yang belum rutin dilakukan dan proses pengawasan belum dilakukan dengan maksimal. Capaian kegiatan pencegahan anemia di sekolah tersebut untuk distribusi TTD sudah mencapai target yang ditetapkan (> 70%) namun untuk konsumsinya belum diperhatikan. Oleh sebab itu, disarankan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan konsumsi TTD para siswinya. Puskesmas diharapkan memastikan terlaksananya kegiatan minum TTD bersama di sekolah dan dinas pendidikan turut mengawasi pihak sekolah terkait kegiatan pencegahan anemia yang dilakukan.

Data from basic health research (Riskesdas) shows an increase in the prevalence of anemia from 22.7% in 2013 to 32% in 2018. Adolescent girls are a group that is vulnerable to anemia. The distribution of iron tablets (TTD) through school health program (UKS) is one of the efforts to prevent anemia in adolescents and is supported by various other activities. This study aims to explore in-depth information regarding the description of UKS implementation related to anemia prevention at SMAN 63 Jakarta. This research was qualitative research with informants including the person in charge of UKS program ini the community health center, school principals, UKS supervisor teachers, UKS administrators, and related school students. The results of the study show that input components for anemia prevention are available both man, money, material. In the process component, anemia prevention activities include counseling, iron tablets distribution, early detection, breakfast together, and day of taking iron tablets together at school. However, there are still activities that have not been routinely carried out and the monitoring process has not been carried out optimally. The achievement of anemia prevention activities in these schools for the distribution of iron tablets has reached the set target (> 70%) but the consumption has not been considered. Therefore, it is suggested for the school to increase supervision of the consumption of iron tablets for their students. The Community Health Center is expected to ensure that joint iron tablets activities are carried out at schools and the education office will also oversee the school regarding anemia prevention activities being carried out.
Read More
S-11348
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marti Rahayu Diah Kusumawati; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Triyanti, Evi Martha, Andi Sari Bunga Untung, Fiena Fithriah
Abstrak: Konsumsi buah dan sayur pada siswa masih belum memenuhi rekomendasi yangdianjurkan. Kurangnya konsumsi buah dan sayur mengakibatkan peningkatan risikopenyakit tidak menular dan menyebabkan kematian. Kelompok usia sekolah menengahatas merupakan kelompok usia remaja yang berada dalam masa yang tepat untukpertumbuhan dan perkembangannya dalam menanamkan kebiasaaan makan yang sehat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan konsumsi buah dan sayur padasiswa SMA Negeri di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 326 siswa dari 4SMA Negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwasikap, preferensi, dan ketersediaan buah dan sayur di rumah merupakan determinan darikonsumsi buah dan sayur dengan faktor dominan yang ditemukan adalah preferensi(OR=7,87; CI=1,8-34,1). Peningkatan pemahaman akan manfaat dan pentingnyakecukupan konsumsi buah dan sayur bagi kesehatan serta upaya pemberdayaanmasyarakat sekolah dapat membentuk persepsi yang baik bahwa buah dan sayur adalahmakanan sehat dengan rasa yang enak dan dapat dikonsumsi dalam berbagai jenispengolahan yang menarik.Kata kunci: Konsumsi buah dan sayur, remaja, siswa.
Consumption of fruits and vegetables in students still not meet the recommendedrecommendations. Lack of fruit and vegetable consumption leads to an increased risk ofnon-communicable diseases and causing death. The high school age group is a group ofteenagers who are in the right age for their growth and development in instilling healthyeating habits. This study aims to determine the determinants of fruit and vegetableconsumption in high school students in East Jakarta Jatinegara Subdistrict. This researchis a quantitative research with cross-sectional study design. A total of 326 students from4 public senior high school participated in this study. The results showed that theattitudes, preferences, and availability of fruits and vegetables at home were thedeterminants of fruit and vegetable consumption with the dominant factor found inpreference (OR = 7,87, CI = 1,8-34,1). Increased understanding of the benefits andimportance of the adequacy of fruit and vegetable consumption for health and efforts toempower the school community can form a good perception that fruits and vegetablesare healthy foods with good taste and can be consumed in various types of attractiveprocessing.Keywords: Consumption of fruit and vegetables, adolescents, students.
Read More
T-5313
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nariyah Handayani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Rita Damayanti, Eny Riawati Tanzil, Ratna Yunita
Abstrak: Kebugaran merupakan prediktor dari penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan lain sebagainya. Hasil tes kebugaran pada siswa sekolah menengah atas di kota Bogor yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2014, menyebutkan 91.29% siswa berada pada tingkat kebugaran kurang dan kurang sekali. Perilaku merokok, jenis kelamin, status gizi, frekuensi olahraga, serta lingkar pinggang, kadar lipid dan tekanan darah, diperkirakan menjadi determinan kebugaran, menurut laporan Survei Kepatuhan terhadap KTR di Kawasan Sekolah tahun 2014, terdapat 15.18% siswa yang merokok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja determinan kebugaran kardiorespirasi pada siswa di 18 sekolah menengah atas di Kota Bogor. Disain penelitian ini cross- sectional menggunakan tiga data sekunder Dinkes Kota Bogor, tes kebugaran menggunakan metode TKJI untuk usia 16-19 tahun. Sampel penelitian didapatkan 354 responden yang tersebar pada 18 sekolah. Pada analisis regresi logistik ganda, ditemukan bahwa variabel jenis kelamin, status gizi, perilaku merokok dan lingkar pinggang merupakan determinan kebugaran kardiorespirasi, dengan variabel jenis kelamin yang dominan berhubungan dengan kebugaran kardiorespirasi. Perlu dibuat program gerakan hidup aktif untuk penanganan masalah gemuk dan obesitas agar adanya peningkatan kebugaran jasmani. Bagi penelitian selanjutnya, perlu penggunaan metode pengukuran kebugaran TKJI secara lengkap atau dengan metode pengukuran yang lain seperti single-test, dan pengukuran aktivitas fisik yang lebih baik lagi. Kata kunci : kebugaran kardiorespirasi, remaja, status gizi, TKJI
Read More
T-4497
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Kusuma Wati; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Ella Nurlaela Hadi, Arfah Laidiah Razik, Childa
T-4313
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yayu Mukaromah; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Evi Martha, Rita Damayanti, Dhefi Ratnawati, Aline Ardhiani Diah
Abstrak: Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan anak-anak di sekolah. Masyarakat termasuk insitusi pendidikan harus mengambil tindakan untuk mencegah penularan lebih jauh, mengurangi dampak wabah ini dan mendukung langkah-langkah untuk mengendalikan COVID-19. Salah satu program pencegahan COVID-19 yang telah dilakukan sepanjang 2020-2021 adalah “School of Five” yang merupakan sebuah pendekatan komunikasi perubahan perilaku kebersihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan diri siswa sekolah dasar untuk mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain Studi Kasus tentang evaluasi Program “School of Five” dalam Usaha Kesehatan Sekolah untuk pencegahan COVID-19 di Sekolah Dasar Cigugur Tengah Kota Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan efektivitas program “School of Five” dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk pencegahan COVID-19 di Sekolah Dasar Kota Cimahi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada 7 informan terdiri dari pelaksana program di SDN Cigugur Tengah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan SNV Indonesia serta melalui diskusi kelompok kepada 18 siswa SDN Cigugur Tengah. Kerangka konsep menggunakan Logic Model dengan temuan bahwa dari sisi input, kepemimpinan guru UKS dan peran fasilitator lokal, dukungan anggaran dari mitra dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) serta kelengkapan media KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) telah mendukung keberhasilan pelaksanaan program School of Five di SDN Cigugur Tengah. Dari sisi aktivitas program, kegiatan pelatihan guru, pelatihan dokter kecil dan pelaksanaan sesi-sesi School of Five sudah dilakukan sesuai dengan tujuan dan dokumen perencanaan program. Dari sisi output program, 4 guru mendapatkan kapasitas tentang pencegahan COVID-19 dan dapat melaksanakan sesi-sesi School of Five kepada 289 siswa SDN Cigugur Tengah yang dibantu oleh 6 orang dokter kecil. Dari sisi oucome program, terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap positif siswa terkait pencegahan COVID-19, tetapi motivasi menurun karena siswa merasa bosan. Perubahan perilaku terjadi pada saat program masih berlangsung, akan tetapi menjadi tidak rutin dilakukan setelah program selesai karena tidak ada penguatan melalui diary kebersihan yang dipantau oleh guru dan orangtua.
The COVID-19 pandemic has affected all aspects of life including children's education in schools. The public including educational institutions must take action to prevent further transmission, reduce the impact of this outbreak and support measures to control COVID-19. One of the COVID-19 prevention programs that have been carried out throughout 2020-2021 is the "School of Five" which is a communication approach for changing hygiene behavior that aims to increase the knowledge, motivation, and self-efficacy of elementary school students to practice hand washing with soap and hygiene. environment. This research is a Qualitative Research with a case study design regarding the evaluation of the "School of Five" Program in School Health Efforts for the prevention of COVID-19 at the Cigugur Tengah Elementary School, Cimahi City. This study aims to evaluate the implementation and effectiveness of the “School of Five” program in School Health Efforts (UKS) for the prevention of COVID-19 in Cimahi City Elementary Schools. Data was collected through interviews with 7 informants consisting of program implementers at SDN Cigugur Tengah, Education Office, Health Office and SNV Indonesia as well as through group discussions with 18 students at SDN Cigugur Tengah. The conceptual framework used the Logic Model with the findings that from the input side, UKS teacher leadership and the role of local facilitators, budget support from partners and BOS (School Operational Assistance) and the completeness of IEC (Information, Education, Communication) material have supported the successful implementation of the School of Five program. In terms of program activities, teacher training activities, training for little doctors and the implementation of School of Five sessions have been carried out in accordance with the objectives and program planning documents. In terms of program output, 4 teachers gain capacity on COVID-19 prevention and can conduct School of Five sessions for 289 students at SDN Cigugur Tengah with support from 6 little doctors. In terms of program outcomes, there was an increase in students' knowledge and positive attitudes regarding COVID-19 prevention, but motivation decreased because of student bored to have COVID-19 preventive measeures. Behavior changes occur while the program is still in progress, but become not routinely carried out after the program is finished because there is no reinforcement using diary through supervision from teacher and parents.
Read More
T-6443
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulia Ana Wati; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Renti Mahkota, Henny Herlina, Bambang Setiaja
T-4386
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yolanda Safitri; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Besral, Diah Mulyawati Utari, Frima Elda, Elfa Syoeib
Abstrak:

Latar Belakang: Distorsi citra tubuh adalah persepsi negatif terhadap bentuk dan ukuran tubuh sendiri, yang sering dialami oleh remaja putri dan dapat berdampak pada kesehatan mental dan perilaku makan. Masa remaja merupakan periode rentan terhadap pengaruh sosial dan media yang dapat memperkuat ketidakpuasan terhadap tubuh.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan yang memengaruhi distorsi citra tubuh pada remaja putri di SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 14 Kota Padang tahun. 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil secara purposif sebanyak 457 responden dari dua sekolah tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi, meliputi variabel body image, status gizi, pengetahuan gizi, perilaku makan, percaya diri, sosial ekonomi, pengaruh media sosial, orang tua, teman sebaya dan peranan sosial. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak memiliki distorsi citra tubuh (68,7%), terdapat hubungan antrara status gizi, percaya diri dan teman sebaya dengan distorsi citra tubuh. Kesimpulan: Berdasarkan p-value dan nilai OR, status gizi menjadi variabel yang paling signifikan berhubungan dalam memengaruhi distorsi citra tubuh. Artinya, remaja putri yang memiliki status gizi kurang berpeluang 3.40 kali lebih tinggi untuk mengalami distorsi citra tubuh dibandingkan dengan remaja dengan status gizi baik, begitu juga remaja putri yang memiliki status gizi lebih berpeluang 39,19 kali lebih tinggi untuk mengalami distorsi citra tubuh dibandingkan dengan remaja putri yang memiliki status gizi baik. Nilai R-Square (41,6%) menunjukkan bahwa variasi dalam variabel distorsi citra tubuh dapat dijelaskan oleh variabel status gizi dan kepercayaan diri.


Background: Body image distortion is a negative perception of one's own body shape and size, which is often experienced by adolescent girls and can have an impact on mental health and eating behavior. Adolescence is a period of vulnerability to social and media influences that can reinforce body dissatisfaction. Objective: This study aims to identify the determinants influencing body image distortion among adolescent girls at State High School 3 and State High School 14 in Padang City in 2025. Method: This study used an analytical design with a cross-sectional approach. A purposive sample of 457 respondents was selected from the two schools. Data were collected through a validated questionnaire, including variables such as body image, nutritional status, nutritional knowledge, eating behavior, self-confidence, socioeconomic status, social media influence, parental influence, peer influence, and social role. Data analysis was performed using chi-square tests and logistic regression. Results: The results showed that the majority of respondents did not have body image distortion (68.7%), and there was a relationship between nutritional status, self-confidence, and peers with body image distortion. Conclusion: Based on p-values and odds ratios (OR), nutritional status was the most significant variable associated with body image distortion. This means that adolescent girls with poor nutritional status are 3.40 times more likely to experience body image distortion than those with good nutritional status, and adolescent girls with overweight nutritional status are 39.19 times more likely to experience body image distortion than those with good nutritional status. The R-Square value (41.6%) indicates that variations in the body image distortion variable can be explained by the nutritional status and self-confidence variables.

Read More
T-7334
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive