Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37134 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Heni Hendriyani; Pembimbing: Indang Trihandini
S-2124
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maryuni; Pembimbing: Indang Trihandini
S-1476
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Husnah Maryati; Pembimbing: Endang L. Achadi
S-2765
Depok : FKM UI, 2002
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maesaroh; Pembimbing: Besral; Penguji: Endang Laksminingsih Achadi, Indang Trihandini, Flourisa J. Sudrajat, Nana Mulyana
Abstrak:

Jawa Barat mempunyai jumlah penduduk yang terbesar dibancling dengan propinsi lain. Pertambahan penduduk yang masih tinggi tersebut terlihat dengan masih tingginya angka TFR (Total Fertility Rate) yaitu 2,6l% dengan ASFR kelompok 20-29 tahun (SDKLI997). Cakupan akseptor KB aktif saat ini mencapai 69% dari PUS yang tercatat di Dinas Kesehatan propinsi Jawa Barat. J enis alat yang paling banyak digunakan adalah suntik, pil dan IUD.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan lama kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi. Data yang digunakan adalah data sekunder SDKI 1997. Desain penelitian adalah crossectional dengan uji statistik analisis survival.Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kelangsungan pemakaian alat yang paling lama adalah FUD yaitu sebesar 65%, suntik 40,86% dan pil 35.55% pada interval waktu 1992-1997. Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama kelangsungan pemakaian kontrasepsi pil adalah variabel umur, jumlah anak dan biaya, pada IUD selain variabel umur, jumlah anak, pendidikan, dan untuk suntik hanya ada dua variabel yang berpengaruh yaitu umur dan jumlah anak yang berhubungan dengan kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi.Secara umun dapat dikatakan bahwa kelangsungan pemakaian kontrasepsi di Jawa barat mempunyai rata-rata kelangsungan lebih dari 2 tahun. Ditinj au dari umur dan jumlah anak, responden yang memakai kontrasepsi dalam penelitian ini sebagian besar adalah kelompok usia muda 20-35 tahun dengan jumlah anak kurang sama dengan 2. Upaya yang harus dilakukan adalah petugas lapangan hendaknya memberikan pembinaan pada pasangan usia subur terutama pada kelompok umur pasangan muda. Pembinaan yang dilakukan petugas lapangan kepada calon dan akseptor hendaknya dalam bentuk konseling dan persuasiti Petugas lebih memberikan informasi tentang alat kontrasepsi IUD kepada responden dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama, karena pada umumnya tingkat pendidikan responden yang masih rendah. Memasyarakatkan IUD melalui media elektronik seperti TV, Radio, atau bahkan memutar film di desa yang berhubungan dengan program KB khususnya IUD.


 

Compare the other provinces, The ProvinceWest Java has the biggest population. The population growth has been increasing, as can be seen in the Total Fertility Rate (TFR), which is 2.61%, for Age Spesific Rate (ASFR) within groups of 20-29 years old (1997). The coverage of contraceptive users in 69%, most of them use injection, pills and IUD.This study is aimed to gain information on the factors related to the period of time contraception uses. This study uses secunder data SDKI 1997. Study design used is Cross sectional with survival analysis.This research shows that the longest period of contraception use is five years, i.e: 65% of IUD, 40.62% injection and 34.75% pills. Age and number of children are factors related to the using period of pills, IUD and injection, cost also affect the use of pills where education related IUD.Generally, the Province of West Java has an average of two years period of time in contraception uses in this research are mostly young age women of 20-35 with less equal of two children. Field workers should give guidance for fertile-aged women who have been already acceptors. Guidance given should be in counseling in a more persuasive way, or by including community leaders and religious leaders in giving informations about IUD, because of the respondents have low education.

Read More
T-1395
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Shinta; Pembimbing : Milla Herdayati; Penguji: Besral, Anindita Dyah Sekarpuri
Abstrak: Kehamilan yang tidak diinginkan setelah melahirkan dapat terjadi karena terlambatnyapenggunaan kontrasepsi. Penggunaan kontrasepsi dapat menjadi terlambat apabila baru digunakan setelah masa subur wanita telah kembali, yang salah satunya ditandai dengan berakhirnya masa postpartum amenorrhea. Salah satu cara untuk memperlambat kembalinya masa subur setelah melahirkan adalah dengan menyusui. Hasil penelitian membuktikan bahwa lama menyusui berhubungan dengan waktu penggunaan kontrasepsi dengan faktor sosioekonomi dan demografi, postpartum amenorrhea, pengetahuan, sertajenis kontrasepsi sebagai konfonding. Namun, terlihat indikasi bahwa masih terdapatwanita yang menganggap menyusui saja sudah cukup untuk menunda kembalinya masasubur, tanpa memperhatikan berakhirnya postpartum amenorrhea. Oleh karena itu,sebaiknya pihak-pihak terkait memberikan KIE yang menekankan penggunaan kontrasepsi sebelum masa postpartum amenorrhea berakhir walaupun ibu masihmenyusui.Kata kunci:Kontrasepsi Pasca Persalinan, Lama Menyusui, Postpartum Amenorrhea.
Read More
S-7789
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puji Astuti Pramingdiah; Pembimbing: Tris Eryando
S-2475
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sudjasmin
Seri Gizi 16
Bogor : P3G, 1993
Laporan Penelitian   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmawati; Pembimbing: R. Sutiawan, Evi Martha; Penguji: Toha Mohaimin, Rahmadewi; Mursita, Andri
Abstrak: Menyusui merupakan salah satu intervensi dari gerakan 1000 hari pertama kehidupandengan target selama 2 tahun, tetapi target ini masih jauh dari kenyataan yang ada. Secaraglobal 74% anak disusui sampai usia 1 tahun, di Afrika 70% anak disusui sampai usia 1tahun, di Amerika 45% anak disusui sampai uisa 2 tahun dan di Indoneisa 56,7% anakdisusui sampai usia 23 bulan, sedangkan targetnya 80% anak disusui sampai uisa 1 tahundan 60% sampai usia 2 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganpekerjaan ibu dengan lama menyusui di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian adalahcross-sectional. Sampel penelitian yaitu ibu yang memiliki anak usia 0-23 bulan denganmenggunakan data Riskesdas tahun 2013. Data dianalisis dengan survival analisis secaraunivariabel, bivariabel dan multivariabel. Ibu tidak bekerja (65,05%), umur ideal(76,95%), berstatus kawin (99,81%), berpendidikan tamat SLTA (30,67%), melahirkannormal (90,38%) dan ekonomi kaya (22,38%). Secara bivariat terdapat hubungan yangbermakna antara pekerjaan ibu (p=0,023) dan proses lahir (p=0,004) dengan lamamenyusui di Indonesia tahun 2013. Secara multivariable diketahui tidak hubunganpekerjaan ibu dengan lama menyusui setelah dikontrol variabel covariat di Indonesiatahun 2013. Direkomendasikan kepada Kemenkes agar memperkuat kegiatan konselorASI serta melakukan pelatihan kepada tenaga yang ada didaerah dan melakukan advokasidengan dinas tenaga kerja. BKKBN agar melakukan advokasi dengan pemerintah daerahuntuk memberikan informasi tentang pentingnya menyusui sebagai salah satu jeniskontrasepsi dan peneliti selanjutnya agar mengeksplorasi variabel yang lebih kompleks.Kata Kunci : menyusui, pekerjaan, proses lahir, pendidikan, ekonomi
Breastfeeding is one of the interventions of the first 1000 day movement of life with atarget of 2 years, but this target is still far from reality. Globally 74% of children arebreastfed to 1 year of age, in Africa 70% of children are breastfed to 1 year of age, inAmerica 45% of children are breastfed to 2 years of age and in Indonesia 56.7% ofchildren are breastfed until the age of 23 months, while the target is 80% childrenbreastfed to 1 year of age and 60% to 2 years of age. This study aims to determine therelationship of mother's work with the duration of breastfeeding in Indonesia in 2013. Theresearch design is cross-sectional. The sample of the research is the mother who haschildren aged 0-23 months using Riskesdas data in 2013. The data were analyzed withunivariable, bivariable and multivariable survival analysis. Mother not working(65.05%), ideal age (76.95%), married status (99.81%), high school graduated (30.67%),normal (90.38%) and rich ( 22.38%). Bivariat, there were significant relationship betweenmother work (p = 0,023) and birth process (p = 0,004) with duration of breastfeeding inIndonesia year 2013. Multivariable is known not relationship of mother's job with longbreastfeeding after controlled by covariat variable in Indonesia 2013. Recommended tothe Ministry of Health to strengthen the activities of ASI counselors and to train theexisting personnel in the area and to advocate with the labor service. BKKBN to advocatewith local governments to provide information on the importance of breastfeeding as onetype of contraception and subsequent researchers to explore more complex variables.Key words: breastfeeding, occupation, birth process, education, economics.
Read More
T-5364
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Windiarti; Pembimbing: Besral; Penguji: Evi Martha, Dumilah Ayuningtyas, Yudhia Fratidina, Rian Anggraini
Abstrak: ABSTRAK Nama : Sri Windiarti Program Studi : Kesehatan Reproduksi Judul : Pengembangan Modul Menyusui Eksklusif Dalam Situasi Bencana dan Efektivitasnya pada Pengetahuan, Persepsi, Sikap, dan Praktek Menyusui Pembimbing : Dr. Besral, S.KM, M.Sc Menyusui disarankan selama situasi bencana oleh organisasi kesehatan dunia karena banyak manfaat kesehatan dari Air Susu Ibu. Namun kenyataan saat bencana banyak faktor yang menyebabkan kegagalan menyusui antara lain akibat kurangnya pengetahuan, persepsi yang keliru tentang ASI, dan minimnya dukungan yang didapatkan baik dalam bentuk dukungan langsung maupun regulasi termasuk masih kurangnya media edukasi yang memberikan informasi langsung kepada kelompok menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul menyusui eksklusif dalam situasi bencana dan menguji efektivitasnya terhadap pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek menyusui. Penelitian ini menggunakan desain penelitian research and development atau penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada 156 responden terbagi menjadi 78 responden sebagai kelompok kontrol dan 78 kelompok intervensi, lokasi penelitian di wilayah kerja UPT Puskesmas Jatibaru Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian kelayakan modul dari ahli media 87,5%, ahli materi 81,6%, dan dari pengguna 3,6 %. Hasil uji beda rata- rata pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek menyusui post intevensi didapatkan p value < 0.005 antara kelompok intervensi dan kontrol. Modul Meci Si Ana layak digunakan dan efektif terhadap peningkatan pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek menyusui. Kata Kunci: Pengembangan Modul, Menyusui Eksklusif, Bencana, Efektivitas ABSTRACT Name : S r i W i n d i arti Major : R e p r o d u ctive Health Tittle : T h e D e v e lopment of Exclusive Breastfeeding Module in Disaster Situations and Its Effectiveness on Breastfeeding Knowledge, Perception, Attitude, and Practice Thesis Advishor : D r . B e s r al, S.KM, M.Sc Breastfeeding is recommended during disaster situations by the World Health Organization because of many health benefits. However, in reality, during disaster time, many factors lead to breastfeeding hinderance due to the lack of knowledge, misperceptions about breastfeeding, and the lack of support in the forms of direct support and regulations, including the lack of educational media that provide information directly to breastfeeding groups. This study aims to develop an exclusive breastfeeding module in disaster situations and test its effectiveness on the knowledge, perceptions, attitudes, and practices of breastfeeding. This research utilized the research and development design with qualitative and quantitative approaches. The study was conducted on 156 respondents divided into 78 respondents as a control group and 78 respondents in the intervention group, the research location was Jatibaru Health Center, Bima, West Nusa Tenggara. The research results on the module feasibility included media experts (87.5%), material experts (81.6%), and users (3.6%). The results of mean difference test on knowledge, perception, attitude, and practice of post-intervention breastfeeding obtained p-value of less than 0.005 between the intervention and control groups. The Meci Si Ana module is worthy of being used and effective in increasing the knowledge, perceptions, attitudes, and practices of breastfeeding. Keywords: Module Development, Executive Breastfeeding, Disaster, Effectiveness
Read More
T-5767
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive