Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 23472 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ratnalia Indriasari; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Anies Irawati
S-4215
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fildzah Badzlina; Pembimbing: Triyati; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Ratu Ayu Dewi Sartika, Dyah Santi Puspitasari, Dewi Damayanti
Abstrak: Uji korelasi dan independen T-test dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan independen. Uji regresi linear dilakukan untuk mengetahui faktor dominan persentase lemak tubuh. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel IMT/U (p = 0,000; r = 0,715), aktifitas fisik (p = 0,004; r = -0,176), asupan karbohidrat (p = 0,012; r = -0,153) dan jenis kelamin (p = 0,000) berhubungan dengan persentase lemak tubuh. Faktor dominan persentase lemak tubuh ialah IMT/U dengan nilai standardized coefficients beta sebesar 0,739. Para siswa SMA Sejahtera 1 Depok dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Jenis aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan setiap harinya adalah jalan kaki minimal 10 menit atau melakukan jogging.
Read More
T-5647
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisa; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Sinta Fransiske Simanungkalit
Abstrak:
Status gizi lebih adalah kondisi penumpukan lemak yang berlebihan dan jika terjadi dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada kesehatan (WHO, 2024b). Berdasarkan data WHO, prevalensi overweight pada remaja usia 10–19 tahun di seluruh dunia mencapai 18,9%, naik dari 7,5% pada tahun 1990. Prevalensi obesitas juga melonjak dari 1,7% pada 1990 menjadi 7,2% pada 2022 (WHO, 2024c). Peningkatan prevalensi kejadian status gizi lebih pada siswa/i SMA juga terjadi di Jakarta Utara. Berdasarkan data Riskesdas 2013 dan 2018, prevalensi status gizi lebih pada usia 16-18 tahun naik dua kali lipat dari 6,9% menjadi 14,77% (Kemenkes RI, 2013, 2018b). Status gizi lebih pada remaja dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, psikologis, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian status gizi lebih pada siswa SMA Negeri 13 Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran antropometri, pengisian formulir SQ-FFQ, serta pengisian kuesioner online. Penelitian dilakukan pada 132 responden dengan metode simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menemukan bahwa 22% responden mengalami status gizi lebih, dengan 15,2% gizi lebih dan 6,8% obesitas. Analisis uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara asupan energi (p-value 0,001; OR 14,4) dan asupan karbohidrat (p-value 0,001; OR 10,3 dengan status gizi lebih pada siswa SMA Negeri 13 Jakarta tahun 2025. Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan lemak, asupan protein, asupan serat, aktivitas fisik, durasi tidur, screen time, emotional eating (p-value > 0,05) dan pengetahuan status gizi lebih (p-value 0,046; OR 2,806; 95% CI 0,989-7,966) dengan status gizi lebih pada siswa SMA Negeri 13 Jakarta tahun 2025. Walaupun demikian, terdapat kecenderungan responden dengan asupan lemak berlebih, asupan protein berlebih, aktivitas fisik kurang, durasi tidur kurang, screen time tinggi, dan pengetahuan status gizi lebih yang kurang untuk mengalami status gizi lebih. Oleh karena itu, SMA Negeri 13 Jakarta disarankan untuk melakukan pemantauan status gizi siswa secara periodik disertai edukasi mengenai status gizi dan pedoman gizi seimbang. 

Overnutrition is a condition of excessive fat accumulation, and if it occurs over a long period, it can have negative impacts on health (WHO, 2024b). According to WHO data, the global prevalence of overweight among adolescents aged 10–19 years has reached 18.9%, up from 7.5% in 1990. The prevalence of obesity also surged from 1.7% in 1990 to 7.2% in 2022 (WHO, 2024c). An increase in the prevalence of overnutrition among senior high school students has also been observed in North Jakarta. Based on Riskesdas data from 2013 and 2018, the prevalence of overnutrition among those aged 16–18 years doubled from 6.9% to 14.77% (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2013, 2018b). Overnutrition in adolescents can negatively affect physical, psychological, and social health. This study aims to identify the factors associated with overnutrition among students of SMA Negeri 13 Jakarta. The results showed that 22% of respondents had overnutrition, with 15.2% classified as overweight and 6.8% as obese. Chi-square test analysis indicated a significant association between energy intake (p-value 0.001; OR 14,4) and carbohydrate intake (p-value 0.001; OR 10.3 with overnutrition status among students at SMA Negeri 13 Jakarta in 2025. However, no significant relationship was found between fat intake, protein intake, fiber intake, physical activity, sleep duration, screen time, emotional eating (p-value > 0.05), and knowledge of overnutrition status (p-value 0.046; OR 2.806; 95% CI 0.989–7.966) with overnutrition status among the students. Nevertheless, there was a tendency for respondents with excessive fat intake, excessive protein intake, low physical activity, insufficient sleep duration, high screen time, and poor knowledge of overnutrition to experience overnutrition. Therefore, it is recommended that SMA Negeri 13 Jakarta conduct regular monitoring of students' nutritional status along with education on nutrition status and balanced nutrition guidelines.
Read More
S-12023
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hajar Shofiyya; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Presiana Deska
Abstrak: Pemahaman terhadap informasi nilai gizi pada kemasan harus diperhatikan karena akan memengaruhi pemilihan makanan sehari-hari. Kurangnya pemahaman terhadap informasi nilai gizi akan berdampak pada pemilihan makanan yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pemahaman label informasi nilai gizi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional pada 210 siswa/i SMA Negeri 2 Depok pada bulan Mei 2017. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) serta pengisian kuesioner secara mandiri. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 61,6% responden memiliki tingkat pemahaman label informasi nilai gizi yang kurang. Berdasarkan analisis bivariate diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan motivasi dalam memilih makanan dengan tingkat pemahaman label informasi nilai gizi.
Kata Kunci: Label informasi nilai gizi, pemahaman label informasi nilai gizi, remaja

Understanding of nutrition label on the packaging should be noticed because it affects daily food selection. Lack of understanding of nutrition label will impact on inappropriate food selection. The aim of this study is to determine factors associated with understanding level of nutrition label. This study used crosssectional design on 210 students of SMA Negeri 2 Depok in May 2017. Data were collected with antropometric measurement (weight and height) and selfadministered questionnaire. The results showed 61,6% of respondents have less understanding of nutrition label. According to bivariate analysis, there was a significant association between gender and motivation in choosing food with understanding level of nutrition label.
Keywords: nutrition label, adolescent, understanding of nutrition label
Read More
S-9450
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hadiyati Fudla; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ahmad Syafiq, Hera Genefi T
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang pada siswa anggota SBH. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross- sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan April- Juni 2015 kepada 127 orang siswa SMP- SMA yang menjadi anggota SBH melalui pengisian angket. Pengolahan data menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21.3% responden memiliki perilaku sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku gizi seimbang (OR= 0.048), serta dukungan orang tua berupa saran dengan perilaku gizi seimbang (OR= 0.047). Untuk meningkatkan perilaku siswa sesuai dengan PGS disarankan bagi instansi sekolah untuk memasukkan pesan- pesan terkait gizi seimbang ke dalam mata ajar pendidikan jasmani dan kesehatan serta memberikan penghargaan kepada siswa yang mengikuti kegiatan SBH. Selain itu bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk mendukung kegiatan SBH sesuai dengan wilayah kerjanya masing- masing.
 

This study aims to determine the factors associated with the behavior of balanced nutrition in students SBH members. The draft study is a quantitative study with cross-sectional design. This research was conducted in April-June 2015 to 127 Junior High School and Senior High School students who are members of SBH through filling a questionnaire. Processing data using chi-square test to look at the relationship between the dependent and independent variables. The results showed that 21.3% of respondents have a behavior in accordance with the Guidelines for Balanced Nutrition (PGS). There is a significant relationship between knowledge and behavior of balanced nutrition (OR = 0048), and the support of parents in the form of advice with balanced nutrition behavior (OR = 0.047). To improve student behavior in accordance with PGS recommended for school authorities to incorporate balanced nutrition related messages into physical education lessons and health and provide rewards for students who take the SBH. in addition to the health center and the city health department to support the activities of SBH in accordance with their respective working areas
Read More
S-8855
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Keisa Zahara; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Sri Mulyani
Abstrak:
Perilaku melewatkan sarapan dapat memengaruhi konsentrasi dan prestasi akademis, meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental, dan peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sarapan siswa pada masa pandemi COVID-19 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku sarapan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data primer yang dikumpulkan dengan pengisian kuesioner secara mandiri oleh 140 responden yang dipilih menggunakan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 54,3% siswa memiliki perilaku sarapan yang buruk. Terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarapan (P value = 0,000) dengan perilaku sarapan siswa. Peneliti menyarankan kepada sekolah untuk memberikan edukasi gizi, melakukan kegiatan sarapan bersama, dan memastikan kantin sekolah menyediakan sarapan yang baik untuk siswa. Orang tua diharapkan dapat menyediakan sarapan di rumah, mengingatkan anak untuk sarapan, dan membawakan bekal jika anak tidak sempat sarapan di rumah.

Skipping breakfast can affect concentration and academic performance, increase the risk of mental health problems, and lead to weight gain. This study aims to determine the breakfast behavior of students during the COVID-19 pandemic and the factors associated with breakfast behavior. The research was conducted using a cross-sectional study design with primary data collected by filling out questionnaires by 140 respondents who were selected using the quota sampling technique. The results showed that 54.3% of students had poor breakfast behavior. There is a significant association between breakfast availability (P value = 0.000) and students' breakfast behavior. The researcher suggests the school provide nutrition education, have a breakfast-together program, and ensure the school canteen provides a good breakfast for students. Parents are expected to be able to provide breakfast at home, remind their children to have breakfast, and bring a lunch box if the child does not have time to eat breakfast at home.
Read More
S-11150
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ema Florenta Sinuhaji; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Eman Sumarna
S-7342
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jonathan Christian; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Fatmah, Mury Kuswari
Abstrak: Kebugaran merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan seharihari dan masih dapat menikmati waktu luang tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kebugaran pada siswa SDN 03 Pondok Cina, Depok tahun 2015. Kebugaran siswa diukur menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), status gizi diukur menggunakan pengukuran antropometri, asupan zat gizi diukur menggunakan kuesioner, aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan diukur menggunakan angket. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional yang dilakukan pada 83 kelas IV dan V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor TKJI adalah 9,98±2,35. Berdasarkan hasil analisis bivariat terdapat perbedaan bermakna antara rata-rata skor TKJI berdasarkan jenis kelamin (p value=0,046), status gizi (p value=0,021), asupan energi (p value=0,018), asupan protein (p value=0,047), asupan zat besi (p value=0,016), dan kebiasaan sarapan (p value=0,008). Diperlukan penelitian lanjutan untuk meneliti hubungan kausalitas pada faktor-faktor tersebut. Peneliti menyarankan siswa diharapkan mengontrol berat badannya sebulan sekali untuk menjaga status gizi baik, menjaga asupan zat gizinya dengan mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang, dan aktif berolahraga paling sedikit tiga kali seminggu. Keywords: breakfast consumption, nutrient intake, nutritional status, physical activity, physical fitness
Read More
S-8687
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liza Aprilia; Pembimbing: Khusharisupeni Djokosujono; Penguji: Triyanti, Rahmawati
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi, persen lemak tubuh, asupan gizi (energi, karbohidrat, lemak, dan protein), usia menarche ibu, dan sosial ekonomi keluarga (pekerjaan dan pendidikan orang tua) dengan status menarche pada siswi SD Negeri Depok Jaya 1 Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross - sectional dengan jumlah sampel sebanyak 115 siswi kelas 4,5, dan 6 SDN Depok Jaya 1 Kota Depok. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dan data dianalisis menggunakan uji chisquare.
 
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,4% responden sudah menarche dengan rata - rata usia menarche 10,37 ± 0,37 tahun, dengan usia termuda yang mengalami menarche adalah usia 9 tahun dan usia tertua yang mengalami menarche adalah usia 11 tahun. Variabel - variabel yang memiliki hubungan dengan status menarche adalah status gizi (IMT/U) (p value = 0,023), persen lemak tubuh (p value = 0,000), dan asupan lemak (p value = 0,000). Untuk itu, disarankan adanya edukasi tentang kesehatan reproduksi mengingat usia menarche yang semakin cepat.
 

 
The purpose of this study was to determine the associated between nutritional status, body fat percentage, nutrient intake (energy, carbohydrates, fats, and proteins), mother's menarche age, and family socio-economical status (parents' occupation and education) with female students' menarche status. This study used cross-sectional design with a total sample of 115 female students grades 4, 5, and 6 elementary school of SDN Depok Jaya 1. This research used total sampling method and the data were analyzed by chi-square test.
 
The result of this research showed that 30.4% of respondents had menarche at average age of 10.37 ± 0.37 years old, with the youngest age of menarche was 9 years old and the oldest one was 11 years old. Variables which have relation to menarche status are nutritional status (IMT/U) (p value = 0.023), body fat percentage (p value = 0.000), and fat intake (p value = 0.000), Thereof, a reproductive health education was suggested in elementary school as menarche age was sooner.
Read More
S-8503
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dipo Wicaksono; Pembimbing: Sandra Fikawati
S-6288
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive