Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36641 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mumuh Muhyidin; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi
S-1077
Depok : FKM UI, 1997
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riyanti; Pembimbing: Amal C. Sjaaf
B-203
Depok : FKM UI, 1997
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Megadianty Mokoginta; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Ede Surya Darmawan, Prastuti Soewondo, Wiwiek Herytha, Luzi Adriyanti
Abstrak: Latar belakang : Pelayanan laboratorium klinik merupakan pelayanan penunjang yang sangat penting dalam pengelolaan pasien namun merupakan komponen biaya yang cukup besar dalam perawatan pasien. Pada era JKN saat ini, rumah sakit harus melakukan efisiensi di berbagai bidang termasuk dalam pemeriksaan laboratorium. Untuk itu tarif pemeriksaan laboratorium sebaiknya sudah didasarkan pada biaya satuan serta kemampuan, kemauan membayar dari pasien dan Cost Recovery Rate (CRR). Namun tarif pemeriksaan laboratorium di RSUD Pasar Minggu masih didasarkan atas Pergub 117 tahun 2012 dimana sejak ditetapkan pada tahun 2012, tarif Pergub tersebut belum pernah mengalami perubahan. Untuk itu ingin dilakukan analisa tarif setiap jenis pemeriksaan laboratorium berdasarkan perhitungan biaya satuan serta mempertimbangkan CRR Penyebab 22 pemeriksaan masih mempunyai CRR<100 adalah tarif yang berlaku yang lebih rendah dibandingkan biaya satuan, karena kapasitas pemeriksaan tidak tercapai serta pengadaan jenis pemeriksaan yang tumpeng tindih hanya berbeda nama pemeriksaan. Biaya satuan serta tarif pemeriksaan laboratorium sebaiknya selalu dicermati karena komponen biaya yang sewaktu-waktu dapat berubah dan menimbulkan kerugian pada akuntansi rumah sakit. Perlu dilakukan peningkatan kapasitas pemeriksaan
Read More
B-2146
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wina Annisa Nurimam; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Budi Hidayat, Pujiyanto, Julaga H.C.L. Tobing, Wiwik Herytha
B-1486
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fahrul Rahman; pEMBIMBINBG: Sandi Iljanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Pujiyanto, Amila Megraini, Emi Lidia Arlini
Abstrak: Mulai 1 januari 2014 diberlakukannya JKN di rumah sakit maka terjadi perubahan sistem pembayaran dari pembayaran secara retrospektif (fee for service) menjadi sistem pembayaran prospektif (INA-CBG‟s).Direncananakn pada 2019 Indonesia seluruh penduduk Indonesia terdaftar di BPJS (Universal Heath Coverage).Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah RSUD Banyuasin mempunyai peranan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas namun tetap memperhatikan efisiensi karena makin berkurangnya subsidi pemerintah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu inefisiensi layanan Diabetes Melitus Komplikasi sehingga bisa dijadikan pedoman pengendalian biaya dalam melayani pasien.Jenis penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan data primer (pengamatan dan wawancara) dan data sekunder berupa data dari RSUD Banyuasin tahun 2015.Analisis biaya menggunakan pendekatan Activity Based Costing (ABC).Metode ABC untuk mengalokasikan biaya dengan mengidentifikasi pemicu biaya (cost driver) penyebab terjadinya biaya layanan Diabetes Melitus Komplikasi.Hasil penelitian menunjukkan komponen obat pada pelayanan Diabetes Melitus Komplikasi merupakan faktor penentu inefisiensi. Usaha yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk mengatasi inefisiensi dengan pembuatan Panduan Praktek Klinik, Revisi Formularium RS, Klinisi secara konsisten menggunakan obat e-cataloq Kata kunci: Analisis biaya, metode ABC, inefisiensi Since JKN was offiacially administered in general hospital on January 1st, 2014, there has been changing in hospital administration payment from the restrospective system (free for services) to the prospective system (INA-CBG‟s). It is planned in 2019 that all the people in Indonesia is registered in BPJS (Universal Heath Coverage) as one of the facilities for public healt services provided by Banyuasin general hospital (RSUD Banyuasin) which ains to provide qualified services, yet still considering effiencies due to the lach of the government subsidies. This study aimed to analyze the cost and identify determinant factor in handling Diabetes Melitus with complications, so that it can be a reference to handle the cost in taking care of patients with Diabetes Melitus. This study applied descriptif analysis which using primary data (observation and interview) and secondary data from Banyuasin general hospital (RSUD Banyuasin) in 2015 meanwhile. The cost analysis was appliyng Activity Based Costing (ABC) method. The ABC method was applied to allocated the cost by identifying the cost driver which was the major cause for cost for financing services for Diabetes Melitus with complication. The result of this study showed that medical component was the determinant factor of the inefficiencies for Diabetes Melitus with complication services. There are many efforts that can be done by the hospital to overcome the ineficiencies, for instance, making quidance for clinical practies, making revision for hospital formulation, and using e-cataloq medicine consistently Keywords : the cost analysis, ABC method, ineficiency
Read More
B-1872
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ermawati; Pembimbing: Prastuti C. Soewondo; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Ronnie Rivany
Abstrak: Penetapan tarif Puskesmas Tanjung Paku selama ini belum mengacu pada suatu analisis biaya satuan pelayanan dan tingkat kemampuan membayar masyarakat. Apakah dengan tarif yang sekarang berlaku sudah mendekati biaya satuan pelayanan dan kemampuan membayar masyarakat dan bagaimana tarif yang rasional di Puskesmas Tanjung Paku, maka dilakukan suatu penelitian/analisis tentang tarif ini di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku kota Solok.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan rancangan cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder untuk pusat-pusat biaya dan untuk menentukan ATP (kemampauan membayar masyarakat) dipakai data Susenas 1999 dan data pengunjung Puskesmas. Data primer dilakukan dengan wawancara terpimpin dengan memakai kuesioner. Perhitungan biaya satuan pelayanan didapatkan dari analisis biaya dengan metode double distribution sedangkan analisis tarif dikembangkan melalui simulasi tarif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya satuan aktual tanpa Annualized Fixed Cost (AFC) dan gaji di Unit BP adalah Rp. 2.617,34 untuk KIA Rp. 3.630,14 dan untuk poli gigi Rp. 5.074,55. Biaya satuan normatif untuk unit BP adalah Rp. 4.603,96 untuk KIA Rp. 7.850,65 dan poli gigi Rp. 12335,55. Biaya satuan yang didapatkan ini lebih besar dari tarif yang berlaku sekarang yang hanya Rp. 1.500.
Dari simulasi tarif di unit pelayanan BP, KIA dan Poli Gigi maka tarif yang rasional, untuk unit BP adalah Rp. 3.000,-dengan jumlah pengunjung Puskesmas yang mampu membayar adalah 97% dan Cost Recovery Rate (CRR) 108,18% untuk unit KIA adalah Rp. 4.000,- dengan jumlah pengunjung yang mampu membayar adalah 97% dan CRR 103,88% dan untuk poli gigi (pengobatan) adalah Rp. 6.000,- dengan jumlah pengunjung Puskesmas yang mampu membayar 94% dan CRR 105,14%. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh Pemerintah daerah Kota Solok dalam menetapkan tarif rawat jalan di Puskesmas.

The Analysis of the Pricing Policy Outpatient Service Based on Unit Cost and the People Ability to Pay in Community Health Center, Tanjung Paku, Solok at the Year 1999/2000Determination of health care fee in Tanjung Paku Community Health center has not referred unit cost analysis of service and the people ability to pay. In order to know whether the current rate have approached unit cost of service and the people ability to pay and how rational rate in the Community Health Center in Tanjung Paku has done it, a research/analysis regarding this rate has been done in work area of Community Health Center in Solok.
This research is a descriptive analysis with cross-sectional design. The data used is secondary data for cost centers and to determine ATP (the people Ability To Pay) National Census 1999 data is used and data of the Community Health Center. The primary data is obtained by service unit cost is obtained from cost analysis by using double distribution method, while the rate analysis is developed by using rate simulation.
The result of research indicates that the actual unit cost without Annualized Fixed Cost (AFC) and the salary in General Policlinic unit is Rp. 2.617,34 Mother and Children Welfare section is Rp. 3.630,14,- and Dentist Policlinic is Rp. 5.074,55. The normative unit cost for General Policlinic unit is Rp. 4.603,96, Mother and Children Welfare section is Rp. 7.850,65,- and Dentist Policlinic is Rp. 12.735,55. The unit cost obtained is larger than the present rate is only Rp. 1,500,-.
From simulation of rate determination in General Policlinic is Rp. 3.000,- the patient that is able to pay 97% with Cost Recovery Rate (CRR) 147,47%, Mother and Children Welfare section is Rp. 4.000.- the patient that is able to pay 97% with CRR 103,88% and for Dentist Policlinic is Rp. 6.000,- the patient that are able to pay is 94% with CRR 105,14%. The Government of Solok Municipality in determining outpatient service rate in the Community Health Center can use the result of this research as consideration.
Read More
T-943
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Rahmanto; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Sandi Iljanto, Budi Hidayat, Donald Pardede, Julian
B-1234
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bagus Taufiqur Rachman; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Prastuti S. Chusnun, Wachyu Sulistiadi, Irfan Wahyudi, Doni Arianto
Abstrak:

ABSTRAK Tesis ini menganalisis selisih biaya rawat inap operasi reseksi prostat trans uretra pasien Jamkesmas berdasarkan tarif Peraturan Walikota, tarif INA-CBG’s dan biaya berdasarkan clinical pathway di RSUD Kota Bekasi tahun 2012,mengetahui penyebab terjadinya selisih dan mencari upaya-upaya untuk memperkecil selisih biaya tersebut. Penelitian ini adala hpenelitian kualitatif observasional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat selisih biaya cukup besar antara biaya berdasarkan tarif Perwal dan clinical pathway dengan tarif INA-CBG’s, penyebab utamanya adalah karena perbedaan dalam cara penghitungan dan penetapan tarif.Penelitian ini menyarankan agar rumah sakit dan Kemenkes menggunakan unit biaya (unit cost) dan clinical pathway sebagai instrumen dalam penghitungan biaya, kendali biaya dengan tetap menjaga mutu pelayanan.


ABSTRACT The study analyzed the cost discrepancy of transurethral resection of prostate on jamkesmas patient based on Perwal Tariff, INA-CBG’s Tariff and the cost based on clinical pathway in RSUD Kota Bekasi in 2012 to find the cause and the solution to minimalize it. It was an observational qualitative study. The result show that there were a quit big discrepancy between the cost based on Perwal tariff and the clinical pathway with the cost based on INA-CBG’s , with the main Analisis selisih..., Bagus Taufiqur Rachman, FKM UI, 2013 cause are the different method in calculating the cost and tariff determination. The study recommend that hospitals and The Ministry of Health use unit cost and clinical pathway as the instrument in calculating and controlling the cost while maintaining quality’

Read More
B-1554
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abdullah Akhmad; Pembimbing: Ascobat Gani
B-38
Depok : FKM UI, 1993
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novia Afdhila; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mardiati Nadjib, Budi Hartono
S-5946
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive