Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31157 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ida Bagus Indra Gotama; Promotor: Bambang Sutrisna; Kopromotor: Benny E. Wiryadi, L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Unandar Budimulya, Kiptiyah, Nuning Maria, Ratna Djuwita, Ingerani
D-194
Depok : FKM UI, 2006
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khadijah Azhar, Miko Hananto
JEK Vol.10, No.1
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2011
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muchsin; Pembimbing: Dwi Gayatri; Penguji: Krisnawati Bantas, Ronny Yoesyanto Pragono
Abstrak: Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua didunia setelah penyakit jantung iskemik dengan 6,7 juta kematian. Personel TNI AL baik yang aktif maupun telah purnawirawan berisiko untuk terjadinya penyakit stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stroke pada personel TNI AL dengan riwayat diagnosis stroke Tahun 2013-2015 di Poli Penyakit Saraf RSAL dr. Mintohardjo. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan jumlah sampel 64 kasus dan 64 kontrol. Penelitian ini dilakukan di Poli Penyakit Saraf RSAL dr. Mintohardjo pada bulan Juni-Juli 2015. Kasus adalah personel TNI AL yang berkunjung ke Poli Penyakit Saraf RSAL dr. Mintohardjo dengan riwayat diagnosis stroke serangan pertama (2013-2015) oleh dokter spesialis saraf berdasarkan pemeriksaan neurologis dan atau pemeriksaan CT scan. Pemilihan kasus dan kontrol dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik consecutive sampling. Berdasarkan hasil analisis multivariat risiko kejadian stroke pada personel TNI AL, maka dapat disimpulkan faktor risiko penyebab stroke pada personel TNI AL (aktif dan pensiun) adalah riwayat hipertensi dengan (OR 5,1, 95% CI 2,01-12,63), riwayat stroke pada keluarga (OR 3,3, 95% CI 1,08-10,16) , dan umur 55-65 tahun (OR 4,6, 95% CI 1,1-19,14). Oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit hipertensi serta prilaku hidup sehat bagi personel TNI AL yang mempunyai riwayat stroke pada keluarga. Kata kunci : Stroke, RSAL Mintohardjo
Read More
T-4517
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rismayanti; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Tri Yunis Miko, Lukman Hakim Tarigan, Hernani
Abstrak:

Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang masih banyak menimbulkan masalah kompleks. Masalah tersebut bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai ke masalah sosial, ekonomi dan budaya (W1-L0,2000). Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten endemis kusta di provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki Case Detection Rate tertinggi ( 50,9/100.000) di tahun 2006 dan prevalensi rate 4/10.000. Jumlah kasus baru yang ditemukan di tahun 2006 sebesar/69 kasus. Sebagian besar kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Jeneponto dinyatakan endemis dan derajat endemisitasnya, cukup tinggi sehingga risiko tertularnya penduduk menjadi sangat besar. Masih tingginya case detection rate di kabupaten Jeneponto disertai kepadatan hunian yang cukup tinggi memungkinkan penularan kusta melaitri droplet maupun sentuhan langsung. Untuk itu perlu di ketahui hubungan kepadatan human terhadap risiko kejadian kusta. Tujuan penelitian ini tuttuk rnengetahui hubungan faktor hunian dengan kejadian kusta di Ka.bupaten Jeneponto setelah dikontrol oleh faktor konfounding yaitu umur, jenis kelamin, vaksinasi BCG, pengeluaran, riwayat kontak serurnah, pendidikan dart pekerjaan. Penelitian ini menggunakan disain study kasus kontrol yang dipadankan( pair wise matching). Sampel penelitian adalah seluruh penderita kusta baru yang ditemukan periode Juli 2006 sampai September 2007. Jumlah kasus sebanyak 115 orang dan jumlah kontrol sebanyak 115 orang. Analisis data diIakukan meialui tiga tahapan, yaitu Univariat (distribusi frekuensi), Bivariat (uji McNemar) dan rnultivariat (Conditional Multiple Logistic Regression). Hasil penelitian menunjukan bahwa kepadatan hunian berhubungan dengan kejadian kusta dengan nilai OR 10,65 (95% Cl: 4,11— 27,62) dart nilai p 0,000 setelah dikontrol variabel pengeluaran, pekerjaan dan riwayat kontak serurnah. Dari hasil penelitian ini disarankan perlu dilaksanakan pemeriksaan kontak serumah yang lebih intensif pada wilayah puskesmas yang tingkat kepadatan hunian tinggi, screening terhadap rumah yang ada penderita kusta terutarna pada rumah-rumah dengan tingkat kepadatan hunian tinggi.


Disease of Leprosy represent contagion which still many generating the problem of complex. The problem not merely from medical facet but extending to problem of social, cultural and economic ( WHO,2000). Sub-Province of Jeneponto represent one of the sub--province of endemic of leprosy in Province of South Sulawesi owning highest Case Detection Rate ( 50,9/100.000) in year 2006 and prevalence rate 4,1/10.000. Amount of new case found in year 2006 amount 169 cases. Mostly district of exist in region of sub-province of Jeneponto expressed by endemic and degree of high endemic enough so that its contagious risk resident become very big. Still height of case detection rate in sub-province of Jeneponto accompanied by density of dwelling which high to enough enable infection of leprosy through droplet and also direct touch. For that need in knowing relationship of density of dwelling to risk of leprosy occurrence. Target of this research to know relation of factor of dwelling with occurrence of leprosy in Sub-Province of Ieneponto after controlled by confounder that is age, gender, vaccination BCG, expenditure, history contact house, education and work. This research use to design case control study (pair wise matching). Sample of Research is all new leper was found by period of July 2006 until September 2007. Amount of case of counted 115 people and amount of control of counted 115 people. Data analyzing conducted to through three steps, that is Univariate ( frequency distribution), Bivariate (McNemar test) and multivariate (Conditional Multiple Logistic Regression). Result of research of show that density of dwelling relate to occurrence of leprosy with Odd Ratio 10,65 ( 95% CI: 4,11 - 27,62) and p value 0,000 after controlled by variable of expenditure, job and history contact house. From result of this research is suggested require to be executed by a inspection contact more intensive house at region of puskesmas (public health center) which mount density of high dwelling and screening to existing house of leper especially at house with level density of high dwelling.

Read More
T-2762
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nugrahani Meika Narvianti; Pembimbing: Dwi Gayatri; Penguji: Krisnawati Bantas, Eko Prihastono
Abstrak: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang diukur berdasarkan TB/U. Di Indonesia, prevalensi stunting pada balita umur (0-59 bulan) mengalami peningkatan dari tahun 2007, 2010, hingga tahun 2013. Prevalensi stunting pada balita umur (0-59 bulan) di Pulau Sulawesi mengalami peningkatan hingga 41,05 persen pada tahun 2013. Angka tersebut menggambarkan masalah kesehatan masyarakat yang serius.
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor risiko dengan kejadian stunting pada balita umur (12-59 bulan) di Pulau Sulawesi tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2013, dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 7462 balita umur (12-59 bulan) di Pulau Sulawesi yang memiliki data lengkap, dan tidak mempunyai data z-score TB/U < -6SD dan > +6SD.
 
Hasil penelitian menunjukkan, kejadian stunting pada balita umur (12-59 bulan) di Pulau Sulawesi tahun 2013 sebesar 43,3 persen. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna (nilai p ≤ 0,05) antara umur, jenis kelamin, status imunisasi dasar, berat badan lahir, pendidikan ibu, tinggi badan ibu, wilayah tempat tinggal, status ekonomi keluarga, dan fasilitas sanitasi dengan kejadian stunting pada balita umur (12-59 bulan) di Pulau Sulawesi tahun 2013. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap faktor risiko, utamanya pencegahan primer, serta melakukan deteksi dini dengan pengukuran TB/U secara teratur.
 

 
Stunting is a chronic malnutrition measured using height-for-age indicator. In Indonesia, prevalence of stunting on under-five-children (0-59 months) increases from 2007, 2010, to 2013. Prevalence of stunting on under-five-children (0-59 months) in Sulawesi Island increases by 41,05 percent in 2013. This number indicates a serious public health problem in Sulawesi Island.
 
This study aims to determine the relationship between risk factors with stunting on under-five-children (12-59 months) in Sulawesi Island in 2013. This study uses secondary data from the Riskesdas 2013, with a cross-sectional study. The sample amounts to 7462 under-five-children (12-59 months) in Sulawesi Island, who have complete data, and don’t have z-score data H/A < -6SD and > +6SD.
 
The results of this study indicate that the occurrence of stunting on under-five-children (12-59 months) in Sulawesi Island in 2013 is 43,3 percent. The bivariate analysis indicates significant association (p ≤ 0,05) between age, gender, status of primary immunization, birth weight, maternal education, maternal height, region of residence, family economic status, and sanitation facilities with stunting on under-five-children (12-59 months) in Sulawesi Island in 2013. Therefore, it’s necessary to implement prevention of risk factors especially primary prevention, and early detection using height-for-age measurement frequently.
Read More
S-8850
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abstrak: Penyakit tuberkulosis paru adalah merupakan penyakit menular yang bersifat kronis dan memiliki dampak sosial yang cukup besar. Penularannya melalui hubungan yang lama dan akrab, karena itu kontak serumah dengan penderita TB paru diduga merupakan risiko yang tinggi untuk terjadinya penularan. Walaupun demikian tidak semua kontak serumah tertular, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penularan penyakit TB paru pada kontak serumah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten garut dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini diduga 552 kontak serumah dengan penderita TB paru BTA (+). Sampel sebanyak 155 yang terdiri dari 55 penderita TB paru BTA (+) dan 100 bukan penderita TB paru BTA (+) yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 1 diantara 2,8 kontak serumah menderita TB paru. Beberapa faktor yang diduga berhubungan adalah: keeratan, lama kontak, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, status gizi dan hygiene sanitasi (p<0,05), dan variabel hygiene sanitasi memiliki hubungan yang paling kuat (POR= 12,30). Dari hasil analisis multivariat ternyata hanya ada 4 variabel utama yang berhubungan yaitu: sanitasi rumah, keeratan, status gizi dan pendidikan, sehingga dapat dikemukakan sebuah model dengan 4 variabel tersebut. Setelah dilakukan penilaian interaksi ditemukan ada 1 interaksi yang bermakna antara status gizi dan sanitasi rumah sehingga dapat dikemukakan sebuah model dengan 4 variabel utama dan 1 variabel interaksi.
Read More
T-1171
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mukarramah; Pembimbing: Nasrin Kodim, Ratna Djuwita; Penguji: Edi Supriyatna, Puntodewo
Abstrak: Latar Belakang: Petani adalah kegiatan utama di daerah pedesaan. Hipertensi adalahgangguan kardiovaskular yang paling umum dan tantangan kesehatan masyarakat yangdiakibatkan dari transisi sosioekonomi, demografi, dan epidemiologis. Tujuan dari studi iniuntuk mengetahui hubungan dan kontribusi kolesterol LDL terhadap kejadian hipertensi.Metode: Desain dalam penelitian ini adalah studi cross sectional. Penelitian ini menggunakandata sekunder dari Siskohatkes (sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan). Populasi sumberadalah seluruh jemaah haji yang bekerja sebagai petani di daerah pedesaan Provinsi SumateraSelatan. Sampel berjumlah 411 orang petani usia produktif (15-64 tahun). Variabel independenutama adalah kolesterol LDL dan dependen utama adalah hipertensi. Data dianalisismenggunakan univariat, bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda.Perhitungan dampak potensial menggunakan artibutable risk (AR%) sedangkan ukuran asosiasimenggunakan Odds ratio (OR)Hasil: Analisis multivariat model akhir dengan regresi logistik ganda, ada hubungan antarakolesterol LDL dengan hipertensi, P = .001, OR 2,284 dengan 95% CI (1,474-3,540) setelahdikontrol oleh usia dan IMT. Berdasarkan perhitungan dampak pottential menggunakan AR%didapatkan nilai sebesar 4,0 atau 40%. Artinya bahwa jika kadar kolesterol <160 mg / dl dapatmencegah hipertensi hingga 40% pada populasi.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara kolesterol LDL dan hipertensi setelahdikontrol oleh umur dan IMT.Kata Kunci : Kolesterol LDL, Hipertensi, Petani, Rural.
Background: Farmers are the main activities in rural areas. Hypertension is the most commonand acquired cardiovascular disorder that can be acquired from socioeconomic, demographic,and epidemiological transitions. The purpose of this study was to determine asosiation andcontribution LDL cholesterol to hypertension.Method: The design in this study was a cross sectional study. This study used secondary datafrom Siskohatkes (computerized integrated haj computerized system). The population is allpilgrims who work as farmers in the rural areas of South Sumatra Province. Secret sample 411productive ages (15-64 years). The main independent variable is LDL and the major dependentis hypertension. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate using multiplelogistic regression. Potential compensation uses a meaningless risk (AR%) while the measureuses the Odds ratio (OR)Result: Multivariate analysis of the final model with multiple regression, there was arelationship between LDL cholesterol with hypertension, P = 0.001, OR 2.284 with 95% CI(1,474-3,540) after intervention by time and BMI. Based on the trigger using AR%, get a valueof 4.0 or 40%. This means if the cholesterol level <160 mg / dl can prevent hypertension by40% in the population.Conclusion: There is a significant relationship between LDL cholesterol and hypertension afteradjusted age and BMI.Keywords: LDL cholesterol, Hypertension, Farmer, Rural.
Read More
T-5156
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fikriyatul Arifah; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Renti Mahkota, Juzi Delianna
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Stroke merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi kejadian stroke berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan dari 8,3? pada tahun 2007 menjadi 12,1? pada tahun 2013. Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi yang mengalami kenaikan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan kejadian stroke pada penduduk usia ≥ 15 Tahun di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007 dan 2013. Penelitian ini merupakan analisis dari Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2013 yang menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk provinsi Sulawesi Barat yang berusia ≥ 15 tahun yang berhasil diwawancarai sebagai sampel Riskesdas 2007 dan/atau Riskesdas 2013 dan memiliki data variabel penelitian yang lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke pada tahun 2007 adalah usia, hipertensi, dan aktivitas fisik sedangkan pada tahun 2013 yaitu usia, hipertensi, obesitas, obesitas sentral dan aktivitas fisik.
 

 
ABSTRACT
 
 
Stroke is leading cause of death in Indonesia. According to Riskesdas, prevalence of stroke based on health workers diagnosis in Indonesia has increased from 8,3? in 2007 became 12,1? in 2013. West Sulawesi is one of province that has biggest increasing of stroke prevalence in Indonesia. This study aims to analyze the risk factor that have relationship of stroke cases among population aged ≥ 15 years old in West Sulawesi in 2007 and 2013. This study using cross-sectional design. The participants were member of population of ≥ 15 years old in West Sulawesi who had complete variable data needed. The result showed that the risk factor that have relationship with stroke cases in 2007 are age, hypertension, and physical activity. In 2013, are age, hypertension, obesity, abdominal obesity, and physical activity.
Read More
S-9181
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Made Agus Nurjana; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, I Made Djaja, Saktiyono, Sahat Ompusunggu
T-3339
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marwanty; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Budi Haryanto, Putri Bungsu, Abdurrahman, Rohman Simanjutak
T-4898
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive