Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37026 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Meriwati; Pembimbing: Besral, Iwan Ariawan; Penguji: Nasrin Kodim, Julianty Pradono, Moh. Ichsan Sudjarno
T-2243
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melisa Rahmadini; Pembimbing: Besral; Penguji: Poppy Yuniar, Rahmadewi
S-8155
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faiza Yuniati; Pembimbing: Besral, Iwan Ariawan; Penguji: Artha Prabawa, Ratna Kirana, Maria April Astuti
Abstrak:

Meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut Indonesia dari tahun ke tahun menyebabkan makin meningkatnya masalah sosial dan penyakit, balk penyakit fisik maupun mental yang berhubungan dengan usia lanjut. Salah satu gangguan mental yang sering dikeluhkan oleh usia lanjut adalah kesulitan mengingat dan konsentrasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesulitan mengingat dan konsentrasi pada usia lanjut di Indonesia. Data yang dipakai pads penelitian ini adalah data Survey Sosial Ekonomi Nasional yang terintegrasi dengan Survei Kesehatan Rumah Tangga Tabun 2004. Dan basil diketahui bahwa prevalensi kesulitan mengingat dan konsentrasi di Indonesia adalah sebesar 12,5%. Diketahui bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kesulitan mengingat dan konsentrasi adalah umur, kesulitan merawat din sendiri, tingkat keparahan perasaan sedih, rendah did dan tertekan, kesulitan melaksanakan aktivitas sosial, pendidikan, status perkawinan serta kebiasaan mengkonsurnsi buah clan sayur.


 

Elderly population increases from year to year in Indonesia, and has caused many social problems in elderly, physical diseases and also mental diseases. One of the mental diseases in elderly is Subjective complaints of memory and concentration_ The goal of this research is to uncover the factors correlate with Subjective Complaints of Memory and Concentration in Indonesian elder people using a quantitative research with cross sectional design. Data resources in this research is a data of National Social Economic Survey integrated with Family Health Survey, year 2004. The result shown that prevalence of subjective complaints of memory and concentration is 12,5 %, known that factors correlate with subjective complaint of memory and concentration is age, disability in activity daily living, low self esteem and depression, disability in social activity, education, marital status, and behavior in consume fruits and vegetables.

Read More
T-2310
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Umi Lutfiah; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Lukni Sabri, Rodiyawati
S-8066
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Wahyuni; Pembimbing: Susanto P. Hastono, Budi Hartono; Penguji: Sri Irianti, Joko Irianto
Abstrak: Pneumonia tercatat sebagai salah satu masalah kesehatan utama pada balita. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas balita. Berdasarkan laporan Global Action Plan for Pneumonia and Diarrhoea (GAPPD) tahun 2013 pengurangan polusi udara rumah tangga dapat mengurangi kejadian pneumonia berat pada anak sebesar 33%. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2013, jumlah sampel penelitian adalah 67.026 balita, analisis data menggunakan regresi logistik ganda dengan model faktor risiko.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PURT yang diukur berdasarkan penggunaan bahan bakar rumah tangga (BBRT) dan keberadaan ventilasi rumah berhubungan signifikan dengan kejadian pneumonia pada balita (BBRT tidak aman: ORc=1,4; SK 95%: 1,2-1,6; rumah yang tidak memiliki ventilasi memadai: ORc=1,2; SK 95%:1,0- 1,4). Terdapat interaksi antara penggunaan bahan bakar rumah tangga dengan status imunisasi balita dan terdapat interaksi antara ventilasi rumah dengan perumahan kumuh. Disarankan kepada pengelola program P2PL untuk menggalakan program pencegahan penyakit menular khususnya pneumonia pada balita, serta memberikan KIE terkait penggunaan bahan bakar yang aman, keberadaan ventilasi yang memadai, pemberian imunisasi pada balita, dan kebersihan lingkungan rumah kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga oleh tenaga kesehatan.

Kata kunci: imunisasi; perumahan kumuh; Pneumonia; PURT; ventilasi.
Read More
T-4359
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liza Meutia; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral, Sudijanto Kamso, Dede Anwar Musadad, Dian Kurnia Rabbani
Abstrak:
Permasalahan disabilitas terus meningkat seiring dengan bertambahnya beban penyakit. Peningkatan jumlah penduduk yang mengalami disabilitas telah menyebabkan kekhawatiran terhadap beban sosial dan ekonomi, yang diakibatkan karena menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang disebabkan karena penyakit. Secara global, pada tahun 2017 terdapat sekitar 2,4 milyar penduduk di dunia yang mengalami disabilitas. Peningkatan disabilitas tersebut, 80% disebabkan penyakit tidak menular. Sindrom metabolik menjadi salah satu fokus dalam berbagai penelitian tentang faktor risiko disabilitas. Hal ini disebabkan karena sindrom metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik dan vaskular yang menjadi sinyal dini terhadap peningkatan potensi terjadi disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara sindrom metabolik dengan kejadian disabilitas pada penduduk usia produktif (18-59) tahun di Indonesia. Penelitian cross sectional ini dilakukan terhadap 19250 responden yang telah diwawancara dalam Riskesdas 2018, dan dianalisis dengan metode kompleks survey. Responden dalam penelitian ini mayoritas berusia dewasa antara 26-59 tahun, dengan responden berjenis kelamin wanita lebih banyak dibandingkan pria. Responden terbanyak adalah responden yang bekerja, dan jarang mengkomsumsi makanan berisiko. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas adalah 25% dan prevalensi sindrom metabolik 27,3%. Prevalensi sindrom metabolik yang mengalami disabilitas adalah 27,4%. Selanjutnya diketahui bahwa sindrom metabolik berhubungan signifikan dengan kejadian disabilitas tanpa ada variabel kovariat yang dapat mengganggu efek tersebut. Untuk mencegah terjadinya disabilitas, berbagai upaya pencegahan dan pengendalian timbulnya berbagai komponen sindrom metabolik pada usia produktif perlu lebih diperhatikan, sehingga dapat ditingkatkan kualitas penduduk usia produktif yang menjadi harapan bahkan tulang punggung baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya.

Disability problems continuing to increase along with the increasing burden of disease. The increase in the number of people with disabilities has caused concern about the social and economic burden, which is caused by the decline in the quality of public health caused by disease. Globally, in 2017 there are around 2.4 billion people in the world who experience disabilities. 80% of the increase in disability is due to non-communicable diseases. Metabolic syndrome has become one of the focuses in various studies on risk factors for disability. This is because the metabolic syndrome is a group of metabolic and vascular disorders which are an early signal of an increased potential for disability. The purpose of this study was to see the relationship between metabolic syndrome and the incidence of disability among the productive age population (18-59) years in Indonesia. This cross-sectional study was conducted on 19,250 respondents who had been interviewed in the 2018 Riskesdas, and analyzed using the complex survey method. The majority of respondents in this study were adults aged between 26-59 years, with more female than male respondents. Most respondents are work, and rarely consume risky foods. The results of the analysis show that the prevalence of disability is 25% and the prevalence of metabolic syndrome is 27.3%. The prevalence of metabolic syndrome with disabilities is 27.4%. Furthermore, it is known that metabolic syndrome is significantly related to the incidence of disability without any covariate variables that can interfere with this effect. To prevent the occurrence of disability, various efforts to prevent and control the occurrence of various components of the metabolic syndrome at productive age need to be given more attention, so that the quality of the productive age population can be improved, which is even the backbone of both themselves and their families.
Read More
T-6830
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurlaely Presty Diasanti; Pembimbing: Sutiawan; Penguji: Milla Herdayanti, Anindita Dyah Sekarputri
Abstrak: Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama aborsi tidak aman danberdampak buruk pada wanita yang mengalaminya serta janin yang dikandungnya. Risiko kehamilan tidak diinginkan semakin meningkat padawanita usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menganalisis lanjut data SDKI tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan 18% wanita hamil pada usia berisiko yang memiliki kehamilan tidak diinginkan. Wanita yang mengalami kegagalan kontrasepsi berkecenderungan 8,5 kali untuk memiliki kehamilan tidak diinginkan setelah dikontrol oleh variabel umur, jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan KB, danakses ke pelayanan kesehatan.Kata Kunci : Kehamilan tidak diinginkan, kegagalan kontrasepsi.
Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion and adverse impacton women who experience it as well as the fetus. The risk of unwanted pregnancyincreased in women aged less than 20 years and more than 35 years old. Thisstudy used a cross-sectional study design to analyze further the IDHS 2012 data.Results showed 18% of pregnant women at risk of age had unwanted pregnancies,and women who experience contraceptive failure 8.5 times tended to have anunwanted pregnancies after controlled by age, number of children, economicstatus, knowledge of family planning, and access to health care variables.Keywords : unwanted pregnancy, contraceptive failure
Read More
S-8382
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Fauziyah; Pembimbing: Meiwita Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati, Mugia Bayu Raharja
S-10097
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novi Wati; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Iwan Ariawan, Artha Prabawa, Sri Irianti, Dyah Armiriana
T-2410
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nuraeni Yusup; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Milla Herdayati, Sylviana Andinisari
Abstrak: Status gizi lebih merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dialami Indonesia. Overweight dan obesitas merupakan masalah gizi lebih. Didunia pada tahun 2016 lebih dari 1,9 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami overweight. Dari jumlah tersebut, lebih dari 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan gizi lebih. Dengan mulai adanya kecendrungan pola konsumsi ke arah makanan yang berisiko di daerah pesisir Indonesia, keadaan ini memungkinkan untuk meningkatnya risiko masalah gizi lebih yang akan mengakibatkan penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan status gizi lebih pada penduduk dewasa umur > 18 di daerah pesisir Indonesia tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional dari data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia Tahun 2013. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat untuk melihat distribusi, analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel independen dan dependen dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 26,3% penduduk pesisir di Indonesia memiliki status gizi lebih. Determinan status gizi lebih didaerah pesisir adalah umur (OR=1,372; 95% CI 1,330-1,415), jenis kelamin (OR=1,594; 95% CI 1,532-1,660), tingkat pendidikan (OR=0,879; 95% CI 0,847-0,912), status perkawinan (OR=2,571; 95% CI 2,464-2,684), status sosial ekonomi (OR=0,377; 95% CI 0,356-0,400 dan OR=0,673; 95% CI 0,646-0,700), tempat tinggal (OR=1,252; 95% CI 1,201-1309), aktivitas fisik (OR=0,862; 95% CI 0,799- 0,930), perilaku sedenter (OR=1,061; 95% CI 1,008-1,118 dan OR=1,028; 95% CI 0,991- 1,067), kebiasaan merokok (OR=0,743; 95% CI 0,710-0,777), konsumsi buah dan sayur (OR=0,742; 95% CI 0,480-1,146) dan konsumsi makanan berisiko (OR=1,074; 95% CI 0,978-1,179). Dianjurkan kepada penduduk dewasa umur > 18 tahun di daerah pesisir Indonesia untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur dan aktivitas fisik, mengurangi perilaku sedenter dan rutin memantau berat badan.
Kata kunci : Status gizi lebih, Pesisir

Determinan Overnutritional status is one of the nutrient problems in Indonesia. Overweight and obesity are classified as overnutritiona problem. In the worldwide, 2016, more than 1.9 billion adults about 18 years old and above are overweight. On that population, over 650 million people are obese. Dietary patterns have shifted to high risk food consumption in Coastal area in Indonesia. This condition leads to an increased risk of overnutrition problems that will lead to degenerative diseases. The study aimed to the determinants of overnutritional status in Adult Population Age > 18 Years Old In Coastal Area of Indonesia. This Study used a cross sectional design with the source of data used is Riskesdas 2013. Data analysis were done by univariate analysis to see the distribution, bivariate analysis using Chi Square test to see the significance of the relationship between independent and dependent variables and Multivariate analyisis using Logistic regression technique The results shows that 26,3% of Population In Coastal Area of Indonesia were overnutrition. Determinants of overnutritional status in coastal area ere age (OR=1,372; 95% CI 1,330-1,415), sex (OR=1,594; 95% CI 1,532-1,660), level of education (OR=0,879; 95% CI 0,847-0,912), marital status (OR=2,571; 95% CI 2,464-2,684), social economic status (OR=0,377; 95% CI 0,356-0,400 dan OR=0,673; 95% CI 0,646-0,700), residence (OR=1,252; 95% CI 1,201-1309), physical activity (OR=0,862; 95% CI 0,799-0,930), sedentary behavior (OR=1,061; 95% CI 1,008- 1,118 dan OR=1,028; 95% CI 0,991-1,067), smoking status (OR=0,743; 95% CI 0,710- 0,777), and food and vegetable consumption (OR=0,742; 95% CI 0,480-1,146), and risk food consumption (OR=1,074; 95% CI 0,978-1,179). Thus, it is recommended for adult aged > 18 years in coastal area of Indonesia to increase fruit and vegetable consumption, increase doing physical activity, reduce sedentary behavior and routine to monitoring body weight.
Key Words: Overnutritional Status, Coastal, Determinants.
Read More
S-9605
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive