Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33838 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eftiani Fuji Saputro; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Nurhasanah
S-4977
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyu Liansyah; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Kurnia Sari, Zulaiha
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan pos pembinaan terpadu lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Beji Kecamatan Beji tahun 2014. Menggunakan metode deskriptif studi cross sectional dengan jumlah sampel 66 orang. Analisa data menggunakan Uji kai-kuadrat. Hasil penelitian didapatkan pemanfaatan pos pembinaan terpadu lanjut usia di wilayah kerja puskesmas Beji sebesar 47,0% dengan faktor-faktor yang berhubungan adalah pekerjaan (p = 0,01), pendapatan (p=0,01), dukungan keluarga (p=0,01), dukungan petugas puskesmas (p =0,02) dan faktor kebutuhan (p=0,00). Untuk meningkatkan pemanfaatan pos pembinaan terpadu maka perlu dilakukan pengelolaan manajemen program lansia dengan lebih terencana, sosialisasi kepada masyarakat tentang fungsi, tujuan dan manfaat program posbindu lansia, pengadaan sarana penunjang, pelatihan kader dan kerja sama lintas sektor.
 

This study aims to determine the factors that influence the utilization of integrated postal development elderly in the region of the sub-district public health centers in 2014 Beji. Using descriptive cross-sectional study with a sample of 66 people. Data analysis using the chi-square test. Utilization of research results in the get older postal of integrated development in the region of 47.0% to the factors associated are: employment (0,01), family support (p=0,01), health care workers (p = 0,02) and factors support the need (p = 0,00). To increase the utilization of integrated postal coaching is necessary for the management of the elderly with more planned programs, outreach to the community about the functions, objectives and programs utilizationpostal development elderly, procurement support, training cadres and intersectoral collaboration.
Read More
S-8301
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hasna Noorjihan; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Pujiyanto, Ardiani Wilda
Abstrak: Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat serta berbagai faktor lainnya. Posbindu PTM dibentuk dalam rangka deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM sebagai upaya pelayanan kesehatan yang bersifat preventif promotif yang bertujuan untuk mengendalikan prevalensi PTM di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan dua Posbindu PTM oleh lansia di Puskesmas Kelurahan Kemanggisan tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu warga yang berumur 45-69 tahun dengan sampel 119 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian adalah lansia yang memanfaatkan Posbindu PTM sebanyak 63,9%. Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM adalah jenis kelamin (p value 0,003), pendidikan (p value 0,0001), pengetahuan (p value 0,0001), dukungan keluarga (p value 0,0001), dukungan petugas kesehatan (p value 0,0001), dan kebutuhan akan Posbindu PTM (p value 0,0001).
Kata kunci: Pemanfaatan, Posbindu, Penyakit Tidak Menular

The prevalence of non-communicable diseases (PTM) in Indonesia is increasing every year. This happens due to an unhealthy lifestyle and various other factors. Posbindu PTM was formed in the context of early detection and monitoring of PTM risk factors as a preventive promotive health service effort aimed at controlling the prevalence of PTM in Indonesia. This study aims to determine the factors associated with the use of two Posbindu PTM by the elderly at the Kemanggisan Kelurahan Public Health Center in 2020. This research is a quantitative study using cross-sectional methods. The population in this study were residents aged 45-69 years with a sample of 119 people. This study used the Chi Square test for data analysis. The results of the study are 63.9% of elderly who use Posbindu PTM actively. Variables associated to the utilization of Posbindu PTM are gender (p value 0.003), education (p value 0.0001), knowledge (p value 0.0001), family support (p value 0.0001), health worker support (p value 0,0001), and the need for Posbindu PTM (p value 0,0001).
Key words: Posbindu, Utilization, Non-Communicable Disease
Read More
S-10369
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tika Aidha Rahmalia; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Pujiyanto, Ellyana Hutapea
S-8885
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maswani; Pembimbing: Sabarinah B. Prasetyo
T-760
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Makmur Salpator Perangin-angin; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Anhari Achadi, Resty Kiantini
Abstrak:

Tesis ini membahas pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 dan Susenas 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tempuh ke fasilitas UKBM merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan imunisasi dasar diperlukan optimalisasi manajemen posyandu. Kata kunci: Imunisasi Dasar, Pelayanan Kesehatan, UKBM


 

The focus of this study is the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province using secondary data Riskesdas 2007 and Susenas 2007. The purpose of this study is to know the factors relating to the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province. This research is a quantitative research methode with cross sectional design. This study found that the access time to the Community Based Health Efforts (UKBM) facility is the dominant factor in the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province in 2007. The researcher suggests that Posyandu management as one of the UKBM should be optimized to increase the basic immunization coverage. Key words: Basic Immunization, Health Service, Community Based Health Efforts (UKBM)

Read More
T-3159
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iska Hartita; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Anhari Achadi, Muchtar Lintang
S-6426
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Septy Zahrawi Kirana; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Ede Surya Darmawan, Ni Made Diah PLD
Abstrak:
Posyandu merupakan sebuah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang didirikan sebagai bagian dari strategi pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk memajukan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan Posyandu aktif di Jakarta Barat tahun 2022, yaitu faktor kader (pendidikan dan insentif), faktor Puskesmas (pendampingan tenaga kesehatan dan pembinaan), faktor masyarakat (pekerjaan ibu dan partisipasi masyarakat) dan faktor pemangku kepentingan (aparat kelurahan dan kelompok sosial). Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan purposive case study di Kecamatan terpilih dan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari focus group discussion (FGD) dan wawancara mendalam serta telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor kader, faktor pekerjaan ibu, pembinaan aparat kelurahan dengan keaktifan Posyandu dan terdapat hubungan antara faktor Puskesmas, faktor partisipasi masyarakat, dukungan kelompok sosial dengan keaktifan Posyandu. Keaktifan Posyandu berdasarkan data Komdat Kemenkes belum menggambarkan kondisi riil di lapangan, terutama terkait jumlah kader. Pelaksanaan Posyandu di Jakarta Barat mendapat dukungan dari Bidan Praktek Mandiri dan kerjasama dengan kader kesehatan lain seperti kader Dasawisma dan kader Jumantik.

Posyandu (integrated health post) is one of community based primary health care with its goal to improve maternal dan child health in Indonesia. The purpose of this reasearch is to examine factors related to Posyandu’s activity in Jakarta Barat in 2022 including cadre (education dan incentive), Puskesmas (health workers assistance and coaching), community (targeted mother’s employment and community participation), and stakeholder (local government and group’s support). This research is a non experimental research with purposive case study design using qualitative data collected by focus group discussion, in-depth interview and document review. This study showed that cadre’s factor, mother’s employment and local goverments are not related to Posyandu’s activity, whereas Puskesmas, community participation and group’s support are related to Posyandu’s activity in Jakarta Barat in 2022. Posyandu’s activity data based on Komdat Ministry of Health is not representing the actual condition of Posyandu’s activity mainly in cadre’s criteria. Posyandu in Jakarta Barat has been supported by independent midwives and other health cadres.
Read More
T-6698
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miftakhul Janan; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Puput Oktamianti, Vetty Yulianty Permanasari, Endang Lukitosari, Ismawan Nur Laksono
Abstrak: Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang masih menjadi penyebab utama masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Beban penyakit tuberculosis semakin bertambah seiring meningkatnya penemuan kasus TB MDR (Tuberkulisi Resistant Obat Ganda). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan peningkatan prevalensi kejadian TB MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2018. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan populasi seluruh pasien tuberkulosis dewasa di Kabupaten Brebes tahun 2017. Jumlah sampel kasus 46 dan jumlah sampel kontrol adalah 92.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorfaktor resiko yang berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi kejadian TB-MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017 adalah kepatuhan minum obat (OR 6,7; 95%CI 2,2-19,7), Riwayat pengobatan TB sebelumnya (OR 5,3; 95%CI 1,2-14,1), dan kesesuaian dosis/obat (OR 5,2; 95%CI 1,2-22,8).Penyuluhan atau KIE kepada pasien, keluarga dan atau PMO tentang pentingnya kepatuhan minum obat dan konsekuensi yang timbul akibat dari ketidakpatuhan minum obat sangat penting untuk mengendalikanpeningkatan kejadian TB MDR.
Tuberculosis is a contagious disease that is still the main cause of public health problems in Indonesia. The burden of tuberculosis is on the rise with the rise of MDR TB (Tuberculosis Resistant Drug Double) cases. This study aims to determine the risk factors associated with increasing the prevalence of MDR TB incidence in Brebes District Year 2011-2018. The design of this study was a control case with a population of all adult tuberculosis patients in Brebes District by 2017. The number of case samples 46 and the number of control samples was 92.
The results showed that risk factors had an effect on increasing the prevalence of MDR-TB incidence in Brebes Regency 2011-2017 is medication adherence (OR 6.7, 95% CI 2.2-19.7), previous TB treatment history (OR 5.3, 95% CI 1.2-14.1), and dose conformity / drug (OR 5,2; 95% CI 1,2-22,8). Counseling to patients, families and / or PMOs on the importance of medication adherence and the consequent consequences of non-adherence to taking medication is essential to control the incidence of MDR TB.
Read More
T-5286
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurrahmiati; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Amal C. Sjaaf, Anwar Hassan, Idawaty Abdurachman
Abstrak:

Periode persalinan merupakan periode yang berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu di Indonesia, kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu. Propinsi Banten yang merupakan wilayah pada penelitian ini membutuhkan upaya yang lebih besar untuk mencapai cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mengingat cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang dicapai hanya sebesar 68,9% menurut data susenas 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakuipan persalinan oleh tenaga kesehatan di provinsi Banten tahun 2010, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode cross sectional. Penelitian menunjukkan bahwa jarak tempuh dan pelayanan persalinan di puskesmas merupakan faktor yang berhubungan secara signifikan dalam meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Nilai R square sebesar 0.217 artinya 8 (delapan) variabel bebas yang diteliti dapat menjelaskan variabel cakupan persalinan 21.7% , sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


 Delivery period is the period that contribute greatly to maternal mortality in Indonesia, death during childbirth and a first week of an estimated 60% of all maternal deaths. Aid deliveries by trained health personnel to be very important in an effort to decrease maternal mortality. Banten Province which is a region in this study requires a larger effort to achieve coverage of deliveries by health personnel in accordance with the target of Minimum Services Standard in 2015 ie by 90%, considering the scope of delivery by health personnel who achieved 68.9% (Susenas, 2009). This study used cross sectional method. Study shows that the mileage and service delivery in health centers is a factor that has a significant association in improving the coverage of deliveries by health personnel. R square value of 0.217 means 8 (eight) independent variables under study may explain the variable scope of delivery for 21.7%, while the rest is explained by other variables not included in this study.

Read More
T-3498
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive