Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37990 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Surjanto; Pemb. I Made Djaja, Fatma Lestari; Peng. Rachmadi Purwana, Wahyu Pito Supeni, Nety Widayati
T-2533
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nilam Sari; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami; Penguji: Laila Fitria, Endah Kusumowardani
S-8020
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Fajar Subechi; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Abdur Rahman; Penguji: Bambang Wispriyono, Inswiasri, Ali Isha Wardhana
T-4395
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwianti Kanti Rahayu; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Ema Hermawati, Ida Choridah
S-7521
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marissa Apriyeni Rotua Lumban Raja; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Zakianis, Diah Wati
S-8725
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maya Kartika; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Dewi Susanna, Rahmat Suherwin
S-6828
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astrid Salome Evelina; Pembimbing: Kusnoputranto; Penguji: Budi Hartono, Agustin Kusumayati, Cucu Cakrawati Kosim, Astuti Burhan
Abstrak: Sentra industri keramik Plered berbentuk home industry yang mana proses dan teknologi yang digunakan masih sederhana sehingga emisi yang dihasilkan pun belum terlalu menjadi perhatian. Dengan demikian, jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran udara yang dapat berisiko pada kesehatan manusia. Penelitian ini untuk menganalisis hubungan risiko kesehatan dan gangguan fungsi paru pada pekerja akibat pajanan PM10 di udara pada lingkungan sentra industri keramik Plered. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional serta dengan pendekatan metode campuran (mix method) Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) dan Epidemiologi Kesehatan Lingkungan (EKL). Pengukuran mencakup pengukuran konsentrasi PM10 menggunakan High Volume Air Sampling (HVAS) dengan metode gravimetri sesuai pedoman SNI 7119.15:2016, pengukuran berat badan dengan timbangan, pengukuran tinggi badan dengan mikrotoa, wawancara dengan kuesioner dan tes spirometri/pengukuran fungsi paru dengan spirometer. Jumlah sampel pekerja sebanyak 107 orang dan pada 30 orang sampel pekerja dilakukan tes spirometri dengan kriteria masa kerja yang terlama. Konsentrasi PM10 sebesar 0,2 mg/m 3 telah melebihi NAB sebesar 0,1 mg/m 3 sehingga terdapat risiko yang perlu dikendalikan. Namun tingkat risiko kesehatan pekerja (risk quotient/RQ) (0,008) masih rendah (RQ<1) yang mana dipengaruhi oleh rata-rata asupan pada pekerja/intake (I) yang juga masih rendah (0,02 mg/kg/hari) masih jauh dari nilai default RfC (2,42 mg/kg/hari). Hal tersebut dipengaruhi rata-rata berat badan/IMT pekerja dalam kategori normal dan walaupun konsentrasi PM10 sudah di atas NAB ternyata baru pada konsentrasi PM10 sebesar 23 mg/m 3 menghasilkan rata-rata asupan pada pekerja/intake (I) sebesar 2,46 mg/kg/hari yang mana melebihi nilai RfC sebesar 2,42 mg/kg/hari sehingga menghasilkan tingkat risiko kesehatan pekerja (risk quotient/RQ) sebesar 1,01 (RQ>1). Sementara kejadian gangguan fungsi paru (fungsi paru tidak normal) pada pekerja cukup tinggi dimana sebanyak 27 orang dari 30 orang sampel pekerja (90 %) menderita gangguan fungsi paru (fungsi paru tidak normal). Ditemukan tidak ada hubungan antara tingkat risiko kesehatan pekerja (risk quotient/RQ) dengan gangguan fungsi paru (fungsi paru tidak normal) pada pekerja (p=1,000). Kemungkinan karena RQ masih rendah, sumber pajanan lain dan faktor di luar tempat kerja. Terdapat perilaku pekerja yang sebagian besar (88 orang (82.24%) pekerja) belum menggunakan masker saat bekerja yang mana secara statistik berhubungan dengan tingkat risiko kesehatan pekerja (risk quotient/RQ) (p=0,028). Nilai RQ yang masih rendah, adanya sumber pajanan lain dan faktor di luar tempat kerja serta perilaku pekerja yang belum menggunakan masker selama bekerja mendorong perlu adanya pemantauan kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja secara rutin serta penyuluhan dalam menumbuhkan kesadaran pribadi pekerja untuk menggunakan masker selama bekerja
Traditional ceramic industry Plered is a home industry in which the process and technology used are still simple, so the emissions produced are not yet a concern. Thus, if not managed properly it can cause air pollution which can pose a risk to human health. This study is to analyze the relationship between health risks and lung function disorder in workers due to particulate matter 10 µm (PM10) exposure in the air in Traditional Ceramic Industry Plered. This is a quantitative study with a cross sectional research design and a mixed method approach to Environmental Health Risk Analysis (ARKL) and Environmental Health Epidemiology (EKL). Measurements include measurements of PM10 concentrations using High Volume Air Sampling (HVAS) using gravimetric method according to the guidelines of SNI 7119.15:2016, measurement of body weight with scales, height measurement with microtoa, interviews with questionnaires and spirometry tests with spirometer. The number of sample workers was 107 people and the sample of 30 workers was subjected to a spirometric test with the longest working period criteria. PM10 concentration of 0.2 mg/m 3 has exceeded the NAV of 0.1 mg/m 3 so there are risks that need to be controlled. But the level of health risks of workers (risk quotient/RQ) (0.008) is still low (RQ <1) which is influenced by the average intake of workers/intake (I) which is also still low (0.02 mg/kg/day) is far from the default value of RfC (2.42 mg/kg/day). This is influenced by the average body weight/BMI of workers in the normal category and even though the PM10 concentration was above the NAV, it was found that the PM10 concentration was 23 mg/m 3 resulting in an intake (I) of 2.46 mg/kg /day which exceeds the value an RfC of 2.42 mg/kg/day, resulting in a worker's health risk level (risk quotient / RQ) of 1.01 (RQ> 1). While the incidence of lung function disorder in workers is quite high where as many as 27 people from 30 workers sample (90%) suffer from lung function disorder. There was no relationship between the level of health risks of workers (risk quotient/ RQ) with lung function disorder in workers (p = 1.000). This may be due to the low RQ, other sources of exposure and factors outside the workplace. There is the behavior of workers who most (88 people (82.24%) workers) have not used a mask when working which is statistically related to the level of health risks of workers (risk quotient/RQ) (p = 0.028). The low RQ value, the existence of other sources of exposure and factors outside the workplace as well as the behavior of workers who have not used masks while working encourage the need for regular environmental health and occupational health monitoring and counseling in fostering personal awareness of workers to use masks while working
Read More
T-5993
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Putu Sri Wahyuni; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Sri Tjahyani Budi Utami, Retno Maharsi
S-8141
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Efi Kurniatiningsih; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Ema Hernawati, Erlinawati Pane
Abstrak: Anak-anak merupakan kelompok umur yang memiliki risiko tinggi karena pencemaran particulate matter PM10. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan asupan pajanan PM10 dengan gejala gangguan pernafasan pada anak sekolah dasar. Dalam penelitian ini variabel intake pajanan particulate matter, jenis kelamin, umur dan status gizi diteliti pengaruhnya terhadap gejala gangguan pernafasan. Disain studi yang digunakan adalah cross sectional, analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat terhadap 102 responden. Pengukuran PM10 dilakukan selama 1 jam pada 4 titik sampling telah menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 telah melampaui baku mutu sebesar 120,25 µg/m3 . Sebanyak 43,1% responden mengalami gejala gangguan pernafasan dan disimpulkan bahwa intake pajanan PM10 yang tinggi berhubungan signifikan dengan gejala gangguan pernafasan dengan peluang 3 kali dibanding responden dengan intake pajanan rendah (p value =0,009). Hubungan antara intake PM10 dan gejala gangguan pernafasan dipengaruhi juga oleh umur responden dengan p value 0,018.
Kata kunci : Particulate Matter, PM10, gangguan pernafasan, sekolah
Read More
S-8630
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Satriani Sakti; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Azulfikar Khaidir Sulong
S-7080
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive