Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32155 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Retno Maharsi; Pemb. Tri Krianto, Trini Sudiarti; Peng. Dian Ayubi, Masni Asbudin, Resty Kiantini
T-2575
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Darmayanti; Pemb. Rina A. Anggorodi, Sri Tjahyani B. Utami; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, Tri Hadiah, Tati Nuryati
Abstrak:

ABSTRACT Health development aim to for increase the awareness, willingness and ability of healthy life for every people in order to existed by degree of health of society which at the farthest as well as representing of human rights being, what require to be fought for by each and everyone, socialize, inclusive of related/relevant part?s Integrated Health Post (Posyandu) represent to exist reality strive of community based health effort, having principle from, by and to community. Self reliant of Posyandu can only be reached with the improvement participate each; every element community exist in the region and motorized by cadre Posyandu. Factor influence role of cadre in improving self reliant of Posyandu for example cadre characteristic, others factor consisted of financing and construction and local policy to supporting execution of activity of Posyandu in the region. This research use approach qualitative to dig circumstantial information hit factor influencing the cadre role in improving independence Posyandu in region Public Health Center (PHC) Karang Kitri, Sub district of East Bekasi, District Bekasi by focus group discussion and others have from through in-depth interview conducted for builder coming from PHC, Leader of PKK, and chief of RW as elite figure of community. Informants in focus group discussion amount to 40 from 8 chosen Posyandu and represent cadre Posyandu have worked to become cadre during > 5 year. Result obtained there's only 2 self-reliant of Posyandu exist in region work CHC Karang Kitri. Characteristic factor of cadre have important influence in cadre lifelines execute activity Posyandu. Generally cadre age range from 31-60 year. Cadre old (aging) can only conduct balance activity, what have the low education of Faktor yang mempengaruhi..., Darmayanti, FKM UI, 2007 indigent do counseling. While cadre residence distance not have an effect on their activity execute in Posyandu, because they work voluntarily. This research concluded that active role of cadre in given the task to improve the development of the quality operational of activity Posyandu and to move community effort potency exist in this area of Posyandu. Others factor, availability of facility Posyandu, resources from community, including defrayal, to build and guidance by technical worker, joint responsibility among stakeholders as like as chief of RW as elite figure in community, community organization (PKK), and the local policy in this area. As potential human resources, cadre Posyandu have duty assist provider in collecting of data, surveillance in community health and to move empowering community participate. Finally, make-up of performance and quality of Posyandu will push reaching of self-reliant of that Posyandu itself.

Read More
T-2895
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hangestiya Dyah Utami; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Evi Martha, Siti Nurliah
Abstrak: Penanganan kasus diare pada balita di Kota Bekasi baru mencapai 28,5%. Padahal menurut KEPMENKES RI NOMOR 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota menyebutkan bahwa Standar Pelayanan Minimal untuk kasus balita dengan diare ditangani yaitu sebesar 100%. Untuk itu adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan pada balita diare di Kota Bekasi tahun 2020. Penelitian ini yaitu merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Total sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 163 ibu yang memiliki anak balita di Kota Bekasi. Dengan hasil penelitian bahwa sebanyak 83,4% ibu telah melakukan pencarian pengobatan ke fasilitas kesehaan dengan persentase terbanyak melakukan pengobatan ke klinik dan rumah sakit. Adapun beberapa faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencarian pengobatan seperti umur balita didapatkan nilai p sebesar 0,025, pengetahuan ibu didapatkan nilai p sebesar 0,036, dan persepsi keseriusan penyakit didapatkan nilai p sebesar 0,035. Perlunya adanya peningkatan edukasi mengenai diare, hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan perilaku pencarian pengobatan ke fasilitas kesehatan pada ibu yang memiliki anak balita.
Kata kunci: Perilaku, Perilaku Pencarian Pengobatan, Diare, Balita

Handling of diarrhea cases in infants in Bekasi City has only reached 28.5%. In fact, according to the Republic of Indonesia Ministry of Health Regulation No. 1457/MENKES/SK/X/2003 concerning Minimum Service Standards for Health in Districts/Cities, it is stated that the Minimum Service Standards for cases of toddlers with diarrhea are handled at 100%. For this reason, this study aims to determine what factors are associated with treatment seeking behavior in diarrhea infants in Bekasi City in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The total sample used in this study is as many as 163 mothers who have children under five in the city of Bekasi. With the results of the study that as much as 83.4% of mothers have sought treatment to health facilities with the highest percentage doing treatment to clinics and hospitals. As for several factors that have a significant relationship with treatment seeking behavior such as the age of toddlers, a p value of 0.025, maternal knowledge of a p value of 0.036, and perception of the seriousness of the disease obtained a p value of 0.035. The need for increased education about diarrhea, it aims to improve the behavior of seeking treatment to health facilities in mothers who have children under five.
Keywords: Behavior, Health Care Seeking Behavior, Diarrhea, Children Under Five
Read More
S-10322
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edy Gunawan; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Dien Anshari, Ella Nurlaella Hadi, Eko Wijiastuti, Iam Minerva
Abstrak: Tingkat partisipasi masyarakat berkunjung ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Air Putih 18,2%. Cakupan tersebut dibawah cakupan Kota Samarinda 24,38% dan Provinsi Kaltim 39,81%. Kondisi tersebut membuat banyak balita yang ada tidak terpantau status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku kunjungan Posyandu pada ibu balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data dilakukan melalui kunjungan rumah dengan pengisian kuesioner secara mandiri oleh responden. Sampel penelitian berjumlah 139 Ibu balita yang dipilih secara acak pada 13 Posyandu. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 74,8% Ibu balita memiliki kunjungan rutin ke Posyandu. Faktor yang berhubungan signifikan terhadap perilaku kunjungan ke Posyandu pada ibu balita adalah pekerjaan (p=0,08), pengetahuan (p=0,001), dan sikap (p=0,005). Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan pada penelitian ini, Ibu balita dengan pengetahuan tinggi memiliki peluang 4,5 kali lebih besar melakukan kunjungan rutin ke Posyandu setelah dikontrol variabel pekerjaan dan sikap. Saran bagi Tim Pokjanal Posyandu Kota Samarinda agar melakukan evaluasi capaian D/S dan mengusulkan anggaran Probebaya untuk sosialisasi pentingnya kunjungan rutin ke Posyandu setiap bulan.
The level of community participation in visiting posyandu in the working area of the Puskesmas Air Putih is 18.2%. This coverage is below the coverage of Samarinda City 24.38% and East Kalimantan Province 39.81%. This condition makes many children under five whose nutritional status is not monitored. This study aims to determine the behavioral determinants of Posyandu visits to Toddler mothers. This study used a cross-sectional design, data collection was carried out through home visits by filling out the questionnaires independently by the respondents. The research sample was 139 Toddler mothers who were randomly selected at 13 Posyandu. Multivariate analysis using multiple logistic regression. The results showed that 74.8% of Toddler mothers had regular visits to Posyandu. Factors that were significantly related to the behavior of visiting Posyandu on Toddler mothers were work (p=0.08), knowledge (p=0.001), and attitude (p=0.005). Knowledge is the most dominant factor in this study. Mothers with high knowledge have a 4.5 times greater chance of making routine visits to Posyandu after controlling for work and attitude variables. Suggestions for the Samarinda City Posyandu Pokjanal Team to evaluate D/S achievements and propose a Probebaya budget for socializing the importance of routine visits to Posyandu every month.
Read More
T-6725
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Delri Soni; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Anwar Hasan, Luknis Sabri, Abdurrahman
T-2737
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizka Muyasara; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Lilah Muflihah
Abstrak:
Kasus HIV di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Bersamaan dengan itu, hanya sedikit pasien dengan HIV/AIDS yang melakukan pengobatan ARV. Studi ini untuk bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan minum obat pada pasien HIV/AIDS. Dalam studi cross sectional ini, 140 pasien HIV/AIDS yang melakukan pengobatan di RSUD Kabupaten Bekasi diikutsertakan dalam penelitian ini. Tingkat pendidikan, persepsi manfaat, self-efficacy, akses rumah ke fasilitas kesehatan, efek samping obat, dan pemantauan minum obat diteliti dalam studi ini. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel-variabel tersebut dengan kepatuhan minum obat. Diketahui bahwa akses rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan secara signifikan berhubungan dengan kepatuhan obat (p = 0,013) dan juga merupakan prediktor dalam kepatuhan obat pasien (OR = 2,96). Hasil menunjukan akses rumah ke fasilitas kesehatan mempengaruhi tingkat kepatuhan, sehingga bagi institusi diharapkan dapat memberikan dukungan keyakinan serta motivasi kepada pasien yang memiliki jarak rumah yang jauh untuk berobat ke fasyankes terdekat dalam melakukan pengobatan ARV.

HIV cases in Indonesia are increasing every year. At the same time, only a few HIV/AIDS patients are undergoing ARV treatment. This study aims to determine the factors associated with medication adherence behavior in HIV/AIDS patients. In this cross sectional study, 140 HIV/AIDS patients who received treatment at the Bekasi Regency Regional Hospital were included in this research. Education level, perceived benefits, self-efficacy, home access to health facilities, drug side effects, and monitoring of medication taking were examined in this study. Bivariate analysis was carried out to see the relationship between these variables and medication adherence. Knowledge that home access to health care facilities is significantly associated with medication adherence (p = 0.013) and is also a predictor of patient medication adherence (OR = 2.96). The results show that home access to health facilities influences the level of compliance, so that the institution is expected to provide support, confidence and motivation to patients who have a long distance from home to seek treatment at the nearest health facility in carrying out ARV treatment.
Read More
S-11525
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ovy Olivia Dewi; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Besral, Ella N. Hadi, Ramadanura, Widya A. Munggaran
Abstrak: Peranan orang tua terutama ibu sangat penting untuk memotivasi dan membawaanaknya berkunjung ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara rutin agar dapatmendeteksi lebih dini kerusakan atau kelainan pada gigi anak sehingga dapatmencegah kerusakan lebih lanjut pada gigi anak. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatanpelayanan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI Kelurahan Margajaya Kota Bekasi.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data melaluipengisian kuesioner pada 150 responden ibu siswa di SD/MI kelurahan Margajaya,diambil dengan acak sederhana secara proporsional sesuai dengan jumlah SD dikelurahan Margajaya. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan perawatan gigi danmulut anak merupakan variabel yang signifikan dengan p value < 0.05, dengannilai OR=2.771, ibu yang membutuhkan perawatan pada gigi anaknya berpeluangmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi 2.771 kali lebih tinggi daripada ibu yangtidak membutuhkan perawatan gigi anaknya.
Kata Kunci:Perilaku ibu, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi, Anak SekolahDasarDaftar Pustaka : 70 ( 1978-2015)
The role of parents, especially the mother is essential to motivate and bring herchild visit to dental and oral health services on a regular basis in order to detectearly damage or abnormalities in the child's teeth so as to prevent further damageto the teeth of children. This study aims to determine the factors associated withmother's behavior in the utilization of dental and oral health services in SD / MIMargajaya Village Bekasi City. This study used cross sectional design, datacollection through questionnaires on 150 respondents mothers of students in SD /MI Margajaya Village, taken with simple random proportionally according to thenumber of elementary schools in Margajaya Village. The results showed dentaland oral care needs of children are significant variables with p value < 0.05, withOR = 2,771, mothers who need dental care in children potentially take advantageof dental health services 2,771 times higher than women who do not need theirchildren dental care.
Keywords: Mother Behavior, Dental Health Care Utilization, Student ElementarySchool.Reference : 70 ( 1978-2015).
Read More
T-4651
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tantri Juliyanti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dian Ayubi, Yunita Sitorus
S-9624
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulita Tricia; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Zarfiel Tafal, Anwar Hassan, Hafni Rochmah, Bambang Murwanto
Abstrak:

Posyandu merupakan salahsatu bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Salah satu fimgsi posyandu adalah untuk memantau kcschatan dan pertumbuhan perkembangan balita lewat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di posyandu. Kehadiran ibu di posyandu dengan membawa anak balitanya sangat mendukung tercapainya salah satu tujuan posyandu yaitu meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta memantau tumbuh kemhang balita dalam upaya menoegah tenjadinya kasus gizi kurang atau gizi buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk m getahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan ibu untuk membawa anak balitany kc posyandu. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain penelitian non-experimental dcngan rancangan potong lintang (cross sectional). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancam menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di semua posyandu di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Sampei penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang berusia diatas l tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 vaziabel yang dimasukkan sebagai variabel kandidat yaitu 5 faktor yang dimasukkan karena bermakna (p value <0,05), 2 faktor karena mempunyai nilai p<0,25, dan 1 &ktor (umur anak balita) karena secara substantif dianggap berpengamh pada tindakan ibil untuk membawa anak balitanya ke posyandu mendapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang posyandu dan adanya dorongan dari tokoh masyarakat adaiah faktor yang mempunyai hubungan bermakna. Sedangkan faktor umur anak balita, pengetahuan ibu tentang KMS dan jadwal pelaksanaan posyandu sebagai variabel kontbunding. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor yang paling dominan adalah pengetahuan ibu tentang posyandu dengan OR sebesa: 2,689 yang aninya rcsponden yang memiliki pengetahuan tentang posyandu yang baik akan selalu datang kc posyandu dalam 3 bulau terakhir sebesar 3 kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan tentang posyandu yang kurang, setelah dikontml variabel dorongan dari tokoh masyarakat, umur anak balita, pengetahuan ibu tentang KMS dan jadwal pelaksanaan posyandu. Untuk itu disarankan untuk lebih menggalakkan kegiatan promosi kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan xnengaktifkan tokoh masyarakat agar dapat mendorong ibu untuk membawa anak baljtanya ke posyandu.


 

The integrated health post is one of community participation in enhancing the health status. One of functions of the integrated health post is to monitor the health, development, and growth of under-five children through activities conducted in it. Mothers attendance in the integrated health post with their children encourage to achieve the aim of the integrated health post that is to increase the mother and children health as well as to monitor the children’s growth and development in preventing malnutrition. The objective of this study was to assess factors related to mothers decision to bring their children to the integrated health post. It was non-experimental study with cross sectional design. Interview using questionnaire was conducted to collect data. The study wa conducted in all ofthe integrated health posts at Palas Sub District in South Lampung District. Sample in this study were mothers whose under-tive children with age above one year old. Simple random sampling method was chosen to take the sample. The study showed that out of 8 variables included as candidate variables in which 5 (tive) factors included had p-value <0.05, 2 (two) factors had p-value <0.25, and the rest (the children age) substantively had an influenced to mo1.her's decision to bring their children to the integrated health posts. The study revealed that mothers knowledge about the integrated health post and encouragement from the public figure in their commtmity were factors that had signihcant association. While the children age, mother's knowledge about health monitoring card, and schedule of integrated health post were confounding factors in the study. The study concluded that the most dominant factor was mother's knowledge about the integrated health post with 0R=’2.689. It means that respondents whose good knowledge about the integrated health post will always come to the post in the last three months as many as 3 (three) times higher than those whose less knowledge about the integrated health post after controlled by variables of encouragement Bom public figure, children age, mother's knowledge about health monitoring card, and schedule ofthe integrated health post. It recommended strengthening the health promotion program as effort to increase the community knowledge and to make the local public figure to be more active encouraging mothers to bring their children to the integrated posts.

Read More
T-2878
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Farah Amalia Putri; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Agus Musa
Abstrak: Karies pada balita sangat bergantung pada peran ibu dalam merawatnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan ibu, keterpaparan Informasi, penghasilan keluarga dan pendidikan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu, keterpaparan Informasi, penghasilan keluarga dan pendidikan ibu dengan perilaku perawatan ibu pada gigi balita. penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Responden penelitian berjumlah 153 ibu yang memiliki balita usia 1 - 5 tahun di Kelurahan Jatikramat, Jatiasih, Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu (p value: 0,049) dan penghasilan keluarga dengan perilaku ibu (p value: 0,037), tidak adanya hubungan bermakna antara keterpaparan informasi dengan perilaku ibu (p value: 1) dan pendidikan ibu dengan perilaku ibu (p value: 0,130). Penelitian ini merekomendasikan institusi pemerintahan terkecil dalam masyarakat yang dibina oleh kelurahan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan gigi dan perawatan gigi pada anak balita sehingga dapat mencegah terjadinya karies gigi dalam awal kehidupannya
Read More
S-10221
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive