Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 21399 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sindy Muksindyah Soeriaatmadja; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Baiduri; Robiana Modjo, Syahrul E. Panjaitan, Mayarni
T-2801
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wenni Sriastuti; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Baiduri, Robiana Modjo, Syahrul E. Panjaitan, Mayarni
Abstrak:

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kelja (K3) di Rumah Sakit adalah salah satu benluk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dad penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan keja serta bebas pencemaran Iingkungan menuju peningkatan produktifitas. Keberhasilan program K3 di Rumah Sakit tergantung pada kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam melakukannya. SDM yang kompeten merupakan kunci dan pemicu (enabler) untuk keberhasilan praktek manajemen K3 Rumah Sakit. Kompetensi SDM dapat diperoleh melalui pelatihan. Salah satu faktor yang membérikan konhibusi dalam tercapainya efektifitas pelatihan adalah materi pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi materi pelatihan K3 Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh PT X Tahun 2008. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan Studi deskriptif analilik. Sedangkan sampel penelitian adalah materi (teori) pelatihan K3 RS yang diselenggaxakan pada tanggal 26-29 Mei 2008 di Jakarta. Pengukuran data menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun kedalarn kategori kognitifl afektif, dan psikomotor yang sudah reliabel. Pengukuran dilakukan dengan metode analisa isi (content analysis) untuk mengobservasi dan mengukur isi dari mated pelatihan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan. Kemudian dilakukan validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan bantuan key injbrman untuk menguji keabsahan data. Selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan valiabel penelitian kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi, agar mudah dibaca dengan pengelompokan temuan penelitian sesuai dengan kategori-kategori. Hasil penelitian diperoleh gambaran materi pelatihan K3 RS terdiri dari 11 materi teori dan 73 tema. Uraian materi yang belum rinci adalah materi audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3, dan Kegawatdaruratan di RS. Materi yang memiliki unsur kognitif paling tinggi adalah materi bahaya potensial di RS (l00%) dan PAK/KAK di RS (83%), sedangkan unsur kognitif paling rendah adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Materi yang memiliki unsur afektif pa!ing tinggi adalah materi peraturan pemndangan (50%), yang paling rendah adalah PAK/KAK di RS, Bahaya Potensial di RS, dan Manajemen Risiko K3 RS sebesar 0%. Materi yang memiliki unsur psikomotor paling tinggi adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Sedangkan yang paling rendah adalah materi peraturan perundangan (0%). Secara keseluruhan unsur kompetensi yang paling tinggi didalam materi pelatihan K3 RS adalah unsur kognitif (51%), sedangkan unsur afeklif dan psikomotor relatif sama. Materi yang belurn tercakup dalam persyaratan OHSAS 18001: 2007 adalah Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan. Saran penelitian ini berupa usulan kepada PT. X (Bagian Diklat) sebagai penyusun modul pelatihan untuk memberikan stmktur program pelatihan kepada instmktur/nara sumber pelatihan dengan menyertakan Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan menjadi bagian dari materl pelatihan K3 RS, sedangkan mated Audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3 agar dapat disempumakan Iagi, sehingga tujuan pelatihan K3 RS dapat dicapai.


Hospital occupational health and safety (OHS) program is one of etforts to create a safe workplace, health, human being, free from occupational diseases and work related disesases, free fiom environmental pollution to get increase productivity. A successful of OHS programs depend on the ability or competence of human resources in doing it. The competent human resources are a key or enabler to gain a success of Ol-IS practiced. One of contributing factors to gain training effectivity is a training material. The goals of this research are to analyze a content material of hospital OHS training that organized by PT. X 2008. The approach of this research is a qualitative with descriptive analytic study. The sample of this study is a teoritic training materials of hospital OHS on 26-29 May 2008 in Jakarta. Data measurement is using an instrument research that was constructing to cognitif, affective and psychomotor category that have been reliabeled. The measurement was done with content analysis methods to observe and measure about content of training materials based on categorization. Data validity and reliability was used with using some helping fiom key informan to data validity testing. Data analysis with using descritive statistics to describe research variables into frequency distribution tables is supposed to easy while reading with grouping results based on categorization. Result of the research that gained about review of hospital OHS training material emphasis of ll teoritical material and 73 themes. The description of material that was not cleared is intemal audits, emergency responses, OHS management system documentation, and emergency in hospital. Material with high cognitive unsure is a potcnsial hazard in hospital (l00%), and occupational diseases/work related diseases (PAK/PAHK) in hospital (83%), Material with low cognitive unsure is a OHS management in hospital (3S,29%). Material with high affective unsure is a legal role (50%), material with low affective unsure is PAK/PAHK in hospital, potensial hazard in hospital, and risk management of OHS in hospital (0%). Material with high psychomotor unsure is a managemen policy of OHS in Hospital (35,29%). Material with low psychomotor unsure is a legal role (0%). Mostly of whole material, cognitive unsure is a high competence unsure in training material of OHS in hospital. The material that was not scouped in OHSAS 1800122007 requirements is a compliance of evaluation. The researcher suggest to PT. X, especially to training divison as a arranger of training modul to give some programme structur to instmctur/trainer about compliance of evaluation being part of material of hospital OHS training. About intemal audit, emergency responses, OHS management system documentation have to be described; it is suppose to get hospital OHS training goals.

Read More
T-2897
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astrid Sulistomo
CDK No.136 (2002)
Jakarta : Kalbe Farma, 2002
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Prosiding simposium: temu ilmiah akbar 2002 editor.L.A.Lesmana, dkk. (daftar isi: 1. Penatalaksanaan Komplikasi pada Penyalahgunaan NAPZA, oleh: Nanang Sukmana; 2. Tata Laksana Detoksifikasi Cepat pada Pengguna Narkoba, oleh: M. Ruswan Dachlan; 3. Penatalaksanaan Paripurna pada Kasus Ketergantungan Zat Psikoaktif, oleh: Danardi; 4. Evaluasi dan Tata Laksana Obesitas pada Anak, oleh: Damayanti Rusli Sjarif; 5. Peran Organisasi Profesi dan Instansi dalam Penanggulangan Kebutaan Terpadu di Indonesia, oleh: Istiantoro; 6. Perkembangan Bedah Katarak di Bagian Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, oleh: Vidyapati Mangunkusumo; 7. Aplikasi Laser pada Katarak Sekunder, oleh: Bondan Harmani; 8. Obesitas dan Permasalahannya, oleh: Sidartawan Soegondo; 9. Kegemukan: Pendekatan Klinis dan Pemilihan Obatnya, oleh: Sarwono Waspadji; 10. Sedot Lemak (Liposuction), oleh: Chaula L. Sukasah; 11. Psikoneuroimunoendokrin Hubungan Masalah Reproduksi, oleh: Enud J. Surjana, Jan Purba; 12. Nasib Kehamilan Triwulan Pertama: Manfaat Penentuan Progesteron dan Antibodi Antikardiolipin Serum, oleh: T. Z. Jacoeb; 13. Diare Persisten, oleh: Aswitha Boediarso; 14. Infeksi Helicobacter pylori pada Anak, oleh: Badriul Hegar; 15. Steatohepatitis Non Alkoholik Sebagai Salah Satu Bentuk Penyakit Hati Kronis pada Anak, oleh: Purnamawati S. Pujiarto; 16. Evidence- based Medicine: The Real Continuing Medical Education, oleh: Sudigdo Sastroasmoro; 17. Algoritme dan Tata Laksana Infertilisasi, oleh: T.Z. Jacoeb; 18. Penatalaksanaan Vertigo, oleh: Andradi; 19. Tata Laksana Epilepsi, oleh: S.M. Lumbantobing; 20. Masalah Diagnosis Tuberkulosis pada Anak, oleh: Nastiti N. Rahajoe; 21.Terapi Tuberkulosis pada Anak dan Permasalahannya, oleh: Darmawan BS; 22. Tata Laksana Rasional dan Mutakhir Asma pada Anak, oleh: I. Boediman; 23. Gangguan Suara (Disfonia), oleh: Hartono Abdoerrachman; 24. Sinusitis Kronik dan Bedah Sinus Endoskopi Fungsional, oleh: Damayanti Soetjipto; 25. Diagnosis dan Penatalaksanaan Otitis Media Supuratif Kronik, oleh: Zainul A. Djaafar; 26. Gangguan Motilis Usus pada Sirosis Hati, oleh: L.A. Lesmana; 27. Diagnosis dan Tata Laksana Gangguan Motilitas Saluran Cerna, oleh: Dharmika Djojoninrat; 28. Refluks Gastroesofagus pada Anak, oleh: Agus Firmansyah; 29. Penatalaksanaan Tuberkulosis Terkini, oleh: Priyanti Zuswayudha; 30. Tuberkulosis Paru dan Kesempatan Kerja, oleh: Mukhtar Ikhsan; 31. Analisis Pola Jalan (Gait Analysis), oleh: Angela B. M. Tulaar; 32. Terapi Akuatik (Aquatic Therapy), oleh: Tirza Z. Tamin; 33.Penatalaksanaan Rehabilitasi Medik Masalah Kesulitan Makan pada Anak, oleh: Luh K. Wahyuni; 34. Perkembangan Obat Asma, oleh: Faisal Yunus; 35. Teknik Molekuler untuk Diagnosis dan Evaluasi pada Penyakit Infeksi HIV, oleh: Budiman Bela; 36. Genetika Medik dan Aplikasi Kliniknya, oleh: Wahyuning Ramelan; 37. Pengaruh Medan Elektromagnet Terhadap Pekerja Kelistrikan, oleh: Oentoeng Soeradi; 38. Autisme Masa Kanak, oleh: Ika Widyawati; 39. Pengenalan Dini Penyimpangan Perilaku Anak dalam Praktek Sehari-hari, oleh: Soedjatmiko; 40. Gangguan Pemusatan Perhatian/ Hiperaktivitas, oleh: Hardiono D. Pusponegoro; 41. Trombolisis pada Infark Miokard Akut: Bisakah Dilakukan di Mana Saja?, oleh: Asikin Hanafiah; 42. Primary PTCA: Apakah Perlu Dilakukan?, oleh: Otte J. Rachman; 43. Proses Menua dan Implikasi Kliniknya, oleh: Supartondo; 44. Pencegahan Penuaan Dini pada Kulit, oleh: Ronny P. Handoko; 45. Perkembangan Antimikroba Saat Ini, oleh: Rianto Setiabudy; 46. Penanganan Depresi Terkini, oleh: Sasanto Wibisono; 47. Perlindungan Profesi Kedoteran: Peran Serta Asuransi Profesi, oleh: Budi Sampurna; 48. Pemilihan Obat yang Rasional pada Nyeri Akibat Osteoartritis, oleh: Harry Isbagio; 49. Penatalaksanaan Bedah pada Osteoartritis Genu, oleh: Soelarto Reksoprodjo; 50. Peran Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada Osteoartritis, oleh: Angela B. M. Tulaar; 51. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut, oleh: Alan R. Tumbelaka; 52. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita, oleh: Soedjatmiko; 53. Kedaruratan dan Pelayanan Kedokteran Penerbangan, oleh: Bastaman Basuki; 54. Agen yang Menentukan Siapa dan Bagaimana Anda: Enzim dan Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran, oleh: Nur Asikin; 55. Prinsip Pelbagai Teknik Biomolekuler untuk Deteksi Infeksi, oleh: Agus Sjahrurachman; 56. Imunoterapi pada Asma, oleh: Dina H. Mahdi Abidin; 57. Peran Latihan Jasmani pada Anak Obesitas, oleh: Sri Nilawati)
P 610 PRO
[s.l.] : Jakarta FK UI 2002, s.a.]
Prosiding   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asina Indira Indiriaty; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Widyastuti Wibisana
S-5006
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eva Nirwana; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Zulkifli Djunaidi, Trisnajaya, Devie Fitri Octaviani
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yangmenyebabkan keluhan penyakit kulit pada pekerja di bagian Sewing dan Cutting,Departemen Preparing/Upper Sole, perusahaan manufaktur sepatu di KabupatenSukabumi pada Bulan Mei 2016. Dari 1.350 responden, ditemukan 777 orangmenderita keluhan penyakit kulit pada pekerja sedangkan573 orang lainnya tidakmenderita keluhan ini. Menggunakan teknik systematic random sampling,diperoleh sample sebanyak 817 orang, dimana hasil penelitian menunjukkansebesar 58% diantaranya menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Secarastatistik tidak terdapat hubungan signifikan antara paparan pelarut organik dengankeluhan penyakit kulit pada pekerja. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkanbahwa pekerja yang terpapar debu organik berisiko 2,5 kali untuk menderitakeluhan penyakit kulit pada pekerja.Pekerja dengan masa kerja ≤ 3 tahunmemiliki risiko 2,4 kali untuk terkena keluhan penyakit kulit pada pekerjadibandingkan dengan pekerja dengan masa kerja > 3 tahun.Pekerja dengankebiasaan tidak mencuci tangan memiliki resiko 2,6 kali untuk terkena keluhanpenyakit kulit pada pekerja dibandingkan dengan pekerja dengan kebiasaanmencuci tangan yang baik. Pengaruh pemakaian sarung tangan menjadi faktordominan dimana pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan memiliki risiko4,7 kali terkena keluhan penyakit kulit dan pekerja dengan riwayat alergi memilikirisiko 6,7 kali berisiko menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Upayapengendalian dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan edukasi, sertakontrol administratif dan penyediaan sarana dalam upaya promotif dan prefentifyang optimal, seperti penyediaan wastafel, pemakaian APD yang sesuai, skriningserta pengobatan.
The aim of this study was to determine the factors that led to occupational skindisease complaints on Sewing and Cutting workers at the Preparing/ Upper SoleDepartment, one of the shoe manufacturing in Sukabumi, May 2016. Out of the1.350 respondents, found that 777 workers suffering from occupational skindisease complaints, while 573 others do not suffer from this complaint. Using thesystematic random sampling technique, obtained a sample of 817 workers, ofwhich the result showed 58% of them suffer from occupational skin diseasecomplaints. Statistically there was no significant association between exposures toorganic solvents with occupational skin disease complaints in workers.Furthermore, the study result indicates that workers exposed to organic dust 2.5times are at risk of suffering from occupational skin disease complaints. Workerswith ≤ 3service years had 2.4 times the risk of developing occupational skindisease complaints compared to workers who have > 3 years of service. Workerswho have the habit of not washing their hands have 2.6 times the risk ofoccupational skin disease complaints. Workers who do not wearing gloves are atrisk 4.7 times of occupational skin disease complaints, and workers with a historyof allergies had 6.7 times risk to occupational skin disease complaints. Controlcan be done by educating the workers and do the monitoring, as well asadministrative control and provided the facilities in health promotion andoptimum preventive, such as to provide a sink, use appropriate PPE, screeningand do the treatment as well.
Read More
T-4736
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mardiana Rosalita; Pembimbing: Hendra; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Suhendra
s-5109
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Ramadhani; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Hermina
S-5466
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
oleh Syukri Sahab, Aswin Abdul Madjid dan Aminuddin
368.382 PED p (RS)
Jakarta : Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, 1993
Reserved (pinjaman 1 hari)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratih Wulandhari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Mila Tejamaya, Fatma Lestari, Rani Herespatiagni, Lusiana Lestari
Abstrak: Dalam produksi minyak dan gas bumi, pengendalian kimiawi dari kontaminasi mikrobiologi bagi integritas jaringan pipa dan vessels salah satu caranya yaitu dengan menggunakan biosida Glutaraldehid. Dari data pencatatan Penyakit Akibat Kerja (PAK) PT. X, pada tahun 2019 telah terjadi insiden akibat kesalahan penanganan bahan kimia dan informasi yang tidak memadai pada Lembar Data Keselamatan (LDK) yang mengakibatkan ketidaksesuaian pemilihan sarung tangan kimia sehingga menyebabkan 7 kasus dermatitis kontak iritan pada pekerja yang melakukan injeksi biosida Glutaraldehid. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi, menilai besarnya risiko kesehatan melalui rute paparan kulit dan potensi dampak terjadinya iritasi pada kulit yang berkaitan dengan faktor-faktor risiko kulit, menentukan tingkat bahaya pada rute paparan, kulit serta mengevaluasi efektifitas pengendalian risiko dan memperoleh rekomendasi mitigasi yang tepat untuk mencegah terjadinya penyakit kulit akibat kerja pada proses injeksi biosida Glutaraldehid di fasilitas produksi hulu migas PT. X. Metode dalam penelitian ini yaitu observasional melalui pendekatan deskriptif yang bersifat semikuantitatif menggunakan metode Dermal Risk Assessment (DREAM) dan survei Nordic Occupational Skin Questionnaires (NOSQ 2002/SHORT) modified pada enam lapangan operasi di PT. X yang memiliki proses injeksi biosida Glutaraldehid. Hasil penelitian didapatkan, tingkat paparan dermal pada task level site B keseluruhan SkinW-Atask yaitu 118.97 tingkat risiko paparan tinggi; site S memiliki tingkat risiko paparan ekstrim tinggi yaitu 5809.38; site C memiliki tingkat risiko paparan ekstrim tinggi yaitu 11864.48, site CU tingkat risiko paparan ekstrim tinggi yaitu 11607.97 dan site SU dengan injeksi manual memiliki tingkat risiko paparan tinggi dengan hasil 492.45, sedangkan hasil open dan closed drain yaitu tingkat risiko sangat rendah. Tingkat paparan dermal pada task level tertimbang waktu (SkinW-Atask.w) pada proses injeksi Glutaraldehid di enam lapangan operasi memiliki tingkat risiko paparan rendah pada site B (18.34), risiko paparan sedang pada site S (76.98) dan site SU dengan proses manual (49.75); risiko paparan tinggi pada site C (175.02) dan site CU (141.20) serta risiko paparan sangat rendah pada site SU proses open drain (1.75) dan closed drain (4.37). Tingkat paparan dermal pada job level (Skinw-Ajob) pada proses injeksi Glutaraldehid di enam lapangan operasi memiliki tingkat risiko paparan sedang, rendah hingga sangat rendah. Perhitungan faktor-faktor dalam DREAM yang dikombinasikan dengan evaluasi faktor pendukung lainnya serta survei NOSQ 2002/SHORT modified dapat menangkap beberapa informasi dan gambaran awal paparan kulit serta adanya potensi terjadinya Penyakit Kulit Akibat Kerja (PKAK) pada proses injeksi Gluataraldehid di fasilitas produksi hulu migas PT. X
Read More
T-6368
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive