Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30782 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhammad Heidir Husni; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Chandra Prijanahadi, Yuni Kusminanti
Abstrak:

Keselamatan pengguna perkantoran harus menjadi pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran, reruntuhan bangunan gedung tempat dilakukannya aktifitas. Untuk menghindari jatuhnya korban Jika terjadi kondisi bahaya kebakaran ditempat kerja, maka perlu dlketahui persepsi karyawan terhadap proses evakuasi tanggap-darurat bahaya kebakaran ditempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses tanggap darurat bahaya kebakaran ditempat kerja PT. XYZ. Dengan diketahuinya hubungan faktor-faktor tersebut diharapkan proses dapat berjalan dengan baik. Disain penelitian ini bersifat Kuantitatif analisis dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows version 10.0. Dari hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa umumnya karyawan PT. XYZ mempunyai persepsi positif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses tanggap darurat bahaya kebakaran ditempat kerja yaitu diantaranya kebijkan manajemen, proedur perusahaan, keterlibatan seluruh karyawan. Tetapi mempersepsikan negative terhadap komitmen manajemen dan peran tanggung jawab. Dan rata-rata karyawan menunjukkan persepsi yang sama positifnya berdasarkan pendidikan, lama kerja, jabatan dan bagian. Disarankan untuk meningkatkan komitmen manajemen secara nyata melalui kunjungan lapangan secara berkala, berperan aktif dalam pelatihandan simulasi tanggap darurat. Meningkatkan peran dan tanggung jawab dari karyawan secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan K3L / HSE diperusahaan sehingga dengan sendirinya akan mengubah persepsi yang positif dan baik terhadap kinerja dan tempat kerja yang aman dan selamat.


Know a days, Safety for office building user's (tenant) must become main consideration especially to the fire risk, building collapse where activity is executed. Ta avoid numbers of victim if fire in workplace occur, hence need of to know employee's perception fire risk emergency response in workplace. This research aim is to know perception based on factors which influencing to the fire risk emergency response process in PT, XYZ workplace. By knowing of the relation of the factors, expecting that fire risk emergency response process can run safely. Research Design are Quantitative analysis through questionnaire which distributed to 40 responders, data analyzed by software SPSS Windows version 10.0. The conclution of this research is generally PT. XYZ employee has positive perspection to factors that fire risk emergency response process in workplace which are management policies, company procedures, involvement of all employee. But, negative perspection due to management commitment and role and responsibility. And an average of employee shows the same positive perception based in education, duration of job and level of job. Suggested, to improving management visible commitment through job site visit by periodically, improving by involved in training and fire risk emergency simulation. Activated employee role`s and responsibilities in company K3L / HSE activities, so that by it self will change perspection which are positive and safe performance in workplace.

Read More
T-3017
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nandita Humaira Luthfiya Artanti; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Fatma Lestari, Othman Syarief Nasution
Abstrak:
Bangunan bertingkat tinggi seperti gedung perkantoran yang berlokasi di wilayah padat penduduk dengan aktivitas tinggi seperti DKI Jakarta rentan dan berisiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem tanggap darurat kebakaran di gedung kantor PT X berdasarkan elemen dalam NFPA 1600 edisi 2019: Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, serta telaah dokumen perusahaan. Data yang terkumpul dianalisis kesesuaiannya terhadap standar NFPA 1600 edisi 2019 dan Permen PU No. 20/PRT/M/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total persentase elemen NFPA 1600 edisi 2019 yang terpenuhi sebesar 91,58%, terpenuhi sebagian sebesar 4,49%, tidak terpenuhi sebesar 1,68%, dan tidak dapat diaplikasikan sebesar 2,24%. Sedangkan total persentase elemen Permen PU No. 20/PRT/M/2009 yang terpenuhi sebesar 87,50% dan terpenuhi sebagian sebesar 12,50%. Secara keseluruhan, penerapan sistem tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran di gedung kantor PT X sudah baik, namun terdapat beberapa aspek yang perlu dievaluasi kembali oleh perusahaan seperti struktur tim tanggap darurat, penilaian risiko gedung terhadap bahaya kebakaran, serta prosedur pemulihan dari insiden kebakaran.

High-rise buildings such as office buildings located in densely populated areas with high activity such as DKI Jakarta are vulnerable and have a high risk of fire hazard. This study aims to analyze the emergency response preparedness for fire hazards in the PT X office building based on the elements in the 2019 edition of NFPA 1600: Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management and Permen PU Nomor 20/PRT/M/2009. This research design uses a qualitative approach with a descriptive design. The data used are primary and secondary data collected through interviews, direct observation, and review of company documents. The collected data was analyzed by comparing it with the 2019 edition of the NFPA 1600 standard and Permen PU No. 20/PRT/M/2009. The study results showed that the total percentage of elements of the 2019 edition of NFPA 1600 that were fulfilled was 91.58%, partially fulfilled was 4.49%, not fulfilled was 1.68%, and not applicable was 2.24%. Meanwhile, the total percentage of elements of Permen PU No. 20/PRT/M/2009 that were fulfilled was 87.50% and partially fulfilled was 12.50%. Overall, the implementation of emergency response preparedness for fire hazards in PT X's office building is good, but there are several aspects that need to be re-evaluated by the company such as the structure of the emergency response team, building risk assessment for fire hazards, and recovery procedures from fire incidents.
Read More
S-11361
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Wiyono; P{embimbing: Hendra; Penguji: Suharnyoto Martomulyono, Usep Sutisna
S-4824
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indra Rahmansyah; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Zulkifli Djunaidi, Yuni Kusminanti
T-3447
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tasdikin; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Hendra, Istiati Suraningsih, Estu Prayogi
T-4206
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Greassuyandhi Marraghi; Pembimbing: Susilowati, Indri Hapsari; Fitriana, Erma
M-2436
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizky Yuli Ikhwanuddin; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Ahmad Afif Mauludi, Hasan Bisri
Abstrak:
Profil K3 Nasional 2022 di Indonesia menunjukkan bahwa faktor manusia dalam keselamatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap risiko kecelakaan kerja, termasuk di dalamnya perilaku mengambil risiko di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan pendekatan mixed method kuantitatif dan kualitatif, yang bertujuan mendapatkan gambaran persepsi karyawan tentang perilaku mengambil risiko di tempat kerja serta menelusuri faktor-faktor penyebab karyawan berperilaku tersebut. 283 karyawan PT. XYZ Site A dari tingkat manajemen, pengawas, dan pekerja berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan pertanyaan terbuka serta dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan Uji Statistik Chi-Square, serta secara kualitatif dengan menggunakan Model HFACS (The Human Factors Analysis and Classification System) dan Qualitative Comparative Analysis. Dari hasil Uji Chi-Square, variabel independen yang memiliki nilai Asymp. Sig. (2-sided) di bawah 0,05 (95% CI) adalah jabatan/posisi (0,014), penerimaan perilaku mengambil risiko (0,018), normalisasi kecelakaan kecil (0,002), keputusan akan mengambil risiko (0,000), serta persentase jumlah pelaku pelanggaran (0,032). Hal ini mengindikasikan bahwa kelima variabel tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perbuatan melanggar peraturan. Secara kualitatif, faktor-faktor penyebab perilaku mengambil risiko berupa kondisi berpuas diri dan kejenuhan, kurangnya komunikasi, kurangnya pengawasan, kurang tegasnya teguran / hukuman terhadap pelanggaran, serta pembiaran kondisi tidak aman. Secara pengaruh organisasi, manajemen sumber daya, iklim organisasi, serta proses organisasi perlu ditingkatkan kinerjanya. Perusahaan disarankan untuk meningkatkan pengaruh organisasinya ke arah upaya pencegahan perilaku mengambil risiko tersebut, diiringi dengan pemantauan ketat kepada tidak hanya pekerja, namun juga kepada para pengawasnya agar selalu berperilaku selamat.

The 2022 National Occupational Health and Safety (OHS) Profile in Indonesia shows that the human factor in safety is a factor that influences the risk of work accidents, including risk-taking behavior at workplace. This research uses a cross-sectional design and a mixed method of qualitative and quantitative approach, which aims to obtain an overview of employee perceptions towards risk-taking behavior at workplace and to explore the factors causing employees to perform such behavior. 283 employees of PT. XYZ Site A from the management, supervisory, and worker levels participated in this study. Data was collected through a questionnaire with open-ended questions and analyzed quantitatively using the Chi-Square Statistical Test, as well as qualitatively using the HFACS (The Human Factors Analysis and Classification System) Model and Qualitative Comparative Analysis. From the results of the Chi-Square Test, the independent variables that have a value of Asymp. Sig. (2-sided) below 0.05 (95% CI) are job title/position (0.014), acceptance of risk-taking behavior (0.018), normalization of minor accidents (0.002), decision to take risks (0.000), and the percentage of the number of violators (0.032). This indicates that those five variables have a positive and significant effect on rule-breaking. Qualitatively, factors causing risk-taking behavior are the conditions of complacency and boredom, lack of communication, lack of supervision, lack of strong punishment on violations, as well as ignorance on unsafe conditions. As per organizational influences, the resource management, organizational climate, and organizational processes need improvement on their performance. The company is advised to increase its organizational influence towards efforts to prevent this risk-taking behavior, by carrying out strict monitoring not only to the workers, but also to the supervisors so that they always behave safely.
Read More
T-7165
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andri Teguh Yulian Timor; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Ridwan Zahdi Sjaaf, Dadan Erwandi, Ajeng P. Pramayu, Devie Fitri Octaviani
Abstrak: Proses pengemasan merupakan kegiatan utama dalam industri manufaktur yang melibatkan banyak pekerja. Interaksi antara pekerja dan mesin pengemas memiliki bahaya yaitu anggota badan terjebak antara 2 benda (terjepit) yang porsinya mencapai 50% dari jenis kecelakaan kerja yang terjadi di area pengemasan, dengan penyebab langsung adalah perilaku tidak aman. Pemantauan terhadap penerapan pengendalian risiko pada proses pengemasan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap upaya menekan potensi kecelakaan kerja. Dari hasil kajian pada proses pengemasan di PT. XYZ diperoleh hasil bahwa pengendalian dilakukan pada sisi mesin dengan penggunaan safety cover, penyediaan tombol emergency stop dan penggunaan simbol peringatan bahaya pada mesin. Pengendalian pada sisi mesin memerlukan perhatian karena dalam observasi ditemukan beberapa mesin tidak memiliki safety cover dan simbol peringatan bahaya. Pengendalian pada sisi manusia (pekerja) berupa praktik perilaku aman berupa mematikan mesin jika terjadi permasalahan pada mesin dan anjuran menerapkan prosedur pengoperasian mesin. Informasi mengenai proses pelatihan formal dalam pengoperasian mesin sangat minim diperoleh dari penelitian ini. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan jari terjepit adalah terjadinya penumpukan kerak pada sisi horizontal sealer, dan target produksi. Pengaturan suhu sealer perlu dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya penumpukan kerak yang berpotensi menyebabkan sachet gagal turun dan target produksi sebaiknya diimbangi dengan kinerja mesin pengemas.

The packaging process is a major activity in the manufacturing industry involving many workers. Interaction between the worker and the packaging machine has a danger that the limbs are trapped between 2 objects (pinched) that portion reaches 50% of the type of work accidents occurring in the packaging area, monitoring the implementation of risk control in the packaging process is a factor that is very influential on efforts to suppress the potential of occupational accidents. From the results of the study on the packaging process at PT. XYZ obtained the result that the control is done on the side of the machine which required attention because in observation found some machines do not have safety cover and warning symbols. Control on the human side (workers) in the form of safe behavior practices and the suggestion to apply the operating procedures of the machine. Information on the formal training process in machine operation was minimal obtained from this study. Factors causing the occurrence of pinched finger crash is the occurrence of crust buildup on the horizontal side of the sealer, and production targets. Sealer temperature settings should be considered, and production targets should be considered to engine reliability.
Read More
T-4928
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Robby Sudarmadi; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Baiduri, Tufrida Hasyim
S-4753
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dinda Dwi Apriliani; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Candra Satrya, Muhammad Irwansyah
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang gambaran kesesuaian pelaksanaan sistem tanggapdarurat di Mall Grand Galaxy Park dalam upaya program tanggap darurat jikaterjadi kebakaran. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi deskripstif yangmenggunakaan dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu data primer berupawawancara dan observasi serta data sekunder berupa telaah dokumen. Tujuanpenelitian ini yaitu untuk melakukan penilaian terhadap sistem tanggap darurat diMall Grand Galaxy Park Tahun 2016 dengan mengacu pada standar NFPA 1600Tahun 2013: Standard on Disaster/Emergency Management and BusinessContinuity Programs. Hasil dari penelitian ini diharapkan agar manajemen malldapat melakukan tinjauan atas saran yang diberikan agar meningkatkan sistemtanggap darurat yang dimiliki serta melihat kesesuaian penggunaan NFPA 1600Tahun 2013: Standard on Disaster/Emergency Management and BusinessContinuity Programs dalam menilai sistem tanggap darurat pusat perbelanjaan.Kata kunci : Sistem Tanggap Darurat, NFPA 1600 Edisi 2013, KeadaanDarurat/Bencana, Bahaya Kebakaran
This thesis discusses the assessment of emergency response system in case of firein Grand Galaxy Park Mall. This study is a qualitative study that uses two types ofdata collection techniques, which are primary data in the form of interviews andobservations and secondary data from the study documents. The purpose of thisstudy is to assess the emergency response system in the Grand Galaxy Park Mall2016 with reference to the NFPA 1600 2013 Edition: Standard onDisaster/Emergency Management and Business Continuity Programs. The resultsof this study are expected in order to mall management can conduct a review ofthe advice given to improve their emergency response system and to see theappropriateness of using NFPA NFPA 1600 2013 Edition: Standard onDisaster/Emergency Management and Business Continuity Programs in assessingthe emergency response system of shopping center.Keywords: Emergency Response Systems, NFPA 1600 2013 Edition,Emergency/Disaster, Fire Hazard.
Read More
S-9284
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive