Ditemukan 38983 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Maternal Mortality and Infant Mortality Rate constitutes one of health degree as social indicator. In Indonesian its still becomes a main priority in health development. On 2007, Health Department with JICA develops a Pregnant Mother Class's Program at 5 health centers in Garut District that has purpose as intervention binds with Books KIA. Base annual report on 2008 by Health Department in Garut District, find out that haven't all regions worked out with intervention success. This research constitutes study prevalence 2 populations, Cross Sectional Design with = |86 third trimester?s pregnant mothers whene 93 respondents got KIH and 93 respondents without KII-I. Acquired observational result 73 respondents with KH-I exists 78,5% mothers have positive behavior in birth preparedness and emergency readiness (p =0,000; OR=l6,899). Meanwhile the dominant variables that engaged with mother?s behavior besides mother class are occupation, husband and family support and society figure support.
ABSTRAK
Kematian bayi di Kabupaten Garut tahun 2011 sebanyak 358 kasus, salahsatu penyebab adalah masalah laktasi sebanyak 10 kasus. Penelitian bertujuanmemperoleh informasi mendalam mengenai pengetahuan, persepsi danperilaku ibu serta pencatatan pelaporan terkait kematian bayi. Penelitianmenggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan diskusikelompok terarah. Informan sebanyak 22 orang yaitu ibu dengan riwayatbayinya meninggal karena masalah laktasi, bidan, kepala puskesmas, kepalaseksi ibu-bayi dan petugas pencatatan pelaporan dinas kesehatan. Penelitianmenunjukkan pengetahuan tentang penyebab kematian bayi karena masalahlaktasi belum diketahui oleh ibu dan bidan. Masih ada mitos atau kepercayaantentang laktasi dan ibu masih mempercayai mitos atau kepercayaan tersebut.Perilaku ibu tentang pelayanan yang berhubungan dengan laktasi masihkurang sesuai. Beberapa bidan mendapat kesulitan dalam pengisianpencatatan pelaporan dan pembahasan Audit Maternal Perinatal tidakdilakukan dalam pertemuan khusus. Saran untuk dinas kesehatan diperlukanpengkatagorian yang lebih tepat penyebab kematian bayi yang berhubunganmasalah laktasi dan melaksanakan AMP sesuai dengan pedoman. Saran untukbidan adanya kegiatan supervisi oleh bidan koordinator dalam pengkatagorianpenyebab kematian bayi pada bidan desa, meningkatkan pengetahuan danketerampilan bidan tentang tugas utama bidan terkait manajemen laktasi danpenyuluhan dan KIE pada masyarakat agar mendukung ibu untuk menyusuidengan benar.
ABSTRACT
Infant mortality in Garut District in 2011 as many as 358 cases, one of the causesis the problem lactation 10 cases. The research aims to obtain in-depthinformation about the knowledge, perceptions and behaviors related to maternaland infant death records reporting. Research using qualitative methods through indepthinterviews and focus group discussions. Informants were 22 people,mothers with a history of baby died due to lactation, midwife, health center chief,section chief the mother-infant and health department officials reporting records.Research shows knowledge of the causes of infant deaths due to lactation is notknown by the mother and midwife. There are still myths or beliefs about lactationand mother still believe the myth or belief. Maternal behavior of lactation-relatedservices is still less appropriate. Some midwives have difficulty in filling thereporting and recording of Maternal Perinatal Audit the discussion was not in aspecial meeting. Suggestions for health departement needed more appropriatelycategorizing the causes of infant deaths related problems lactation and implementAMP lactation according to the guidelines. Advice to midwife the midwifecoordinator supervision activities by categorizing the causes of infant mortality inthe village midwife, increasing the knowledge and skills of midwives on the maintasks associated midwife lactation management and counseling and IEC in thecommunity to support mothers to breastfeed properly.
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 yearsold) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infectedby HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards inprevention programs is HIV examination for pregnant women. West JavaProvince included in three largest provinces of HIV cases, primary health carecenter in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims ofthis study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectionaldesign with questionnaire measurement was used in this study. The result ofregretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factorresulting as most influencing factors in this study. Recommended to thedepartment of health and public health center is to improve the promotion of HIVusing electronic media to help the community.Keywords: Pregnant women, HIV, PMTCT, and Test.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Usia 0-12 bulan) di Wilayah Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2009. Jenis rancangan penelitian Cross Sectional. Sampel penelitian adalah sebagian ibu yang memiliki balita usia 13-24 bulan sebanyak 250 ibu. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan perilaku ibu yaitu variabel umur, pekerjaan, sikap, dukungan petugas dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Variabel yang paling dominan adalah variabel pekerjaan dengan p=0,000 dan OR = 11,537. Disarankan kepada masyarakat khususnya ibu yang tidak bekerja untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan rangsangan terhadap bayi apalagi kuantitas ibu dirumah lebih banyak dibanding ibu yang bekerja, karena frekuensi ibu di rumah ternyata tidak menjamin kualitas perilaku ibu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
This thesis have propose to identified some factors that related with mother behavior on toddler's growth and development (age 0-12 months) at West Cikarang, Bekasi Regency in 2009. This research used Cross Sectional studies. The sample is 250 mothers who have toddler at age about 13-24 months. Data analysis encompassed univariate, bivariate and multivariate analysis. Multivariate analysis show that there is existing 5 variable which related with mother behavior as following age, occupation, attitude, support from related functionary and medical services access. Dominant variable is occupation variable with p=0,000 and OR= 11,537. It's recommended to the community, especially for mother without work, to increase their ability to give stimulus to their toddler. Even though they have more times rather than mother work but not guarantee that they have good behavior quality to support their toddler's growth and development.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam pencegahanpenularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) di Kota Tanjungpinang. Desain penelitianadalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel merupakan ibu hamilyang datang ke puskesmas berjumlah 130 responden. Variable yang diteliti yaitu umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukungan petugas kesehatan, dukungan suami dan keterpaparan informasi. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan kuisioner yang diolah hingga multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.
Hasil analisis univariat didapatkan bahwa rata-rata ibu yang berkunjung ke puskesmas mempunyai perilaku buruk sebesar 56,2%.Hasil uji chi-square didapatkan hasil bahwa yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) yaitu sikap ibu, keterpaparan informasi kesehatan dan dukungan petugas kesehatan. Variabel yang paling dominan mempengaruhi perilaku ibu adalah dukungan dari tenaga kesehatan dengan nilai OR= 6,420 yang artinya Ibu yang mendapat dukungan dari petugas kesehatan akan berperilaku baik 6,240 kali lebih besar dibandingkan Ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan, setelah dikontrol oleh variable pendidikan, sikap dan keterpaparan informasi.
Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan tentangHIV/AIDS dan meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) serta konseling tentang HIV/AIDS kepada ibu hamil agar ibu hamil mau melakukan pemeriksaan HIV selama kehamilan.
Kata kunci: Perilaku, HIV/AIDS, PPIA, Tenaga Kesehatan
