Ditemukan 37052 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Penelitian ini adalah penelitian operasional riset dengan pendekatan masalah melalui analisis deskriftif mengenai Renizana Pengembangan Unit Tumbuh Kembang Anak di Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Sembada Medan 2010. Hasil penelitian menunjukkan posisi rencana ini adalah grow and build. Akan tetapi faktor internal rumah sakit masih dalam posisi yang lemah. Strategi terpilih yang dihasilkan dari Consensus Decision Making Group (CDMG) berdasarkan analisis IE Matriks dan SWOT Matriks rencana pengembangan ini menunjukkan langkah~langkah penguatan terhadap faktor internal dan integrasi terhadap faktor eksternal. Pentingnya komitmen yang kuat dari seluruh "top management" Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Sembada untuk mengimplementasikan rencana pengembangan ini. Penetapan terapi dan tarif layanan merupakan dasar dari rencana pengembangan ini. Perlu dilakukan langkah-langkah dalam menghadapi citra rumah sakit yang telah terbentuk di masyarakat.
This research is an operational research with descriptive analysis approach, it's about Development Planning Chi1d?s Growth and Development Unit at Sembada Mental and Drugs Abuse Hospital, Medan in 2010. The result of this research showed the position of this plan is in grow and build. However hospital internal factor is in weak position. The chosen strategies through Consensus Decision Making Group (CDMG) based on IE matrix and SWOT matrix analysis of this development planning, shows steps for strengthen intemal and integration for external that are market development and product development. To implement this development planning, strong commitment is essential fiom all top management of Sembada Mental and Drugs Abuse Hospital. Arrangement for therapy and tariffs service are fundamental of this development planning. In order to anticipate the hospital image that already grown in the society few steps have to be conduct.
Penelitianinidilakukandengantujuanmengembangkan model budaya keselamatan pasien yang sesuai di RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis.Penelitianiniadalahgabunganantarastudi kualitatifdankuantitatif.Penelitiankualitatifdilakukandenganwawancara mendalam untuk mengetahui asumsi, nilai, dan keyakinan pegawai terhadap keselamatan pasien sebagai dasar pemetaan budaya keselamatan pasien pegawai,sementarakuantitatifdilakukandengankuesioner untuk mengetahui gambaran faktor individu dan faktor organisasi pegawai.Dari 118 responden yang diteliti didapatkan 55,9% responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, 52,5% responden memiliki motivasi baik, 57,6% responden memiliki tingkat kompetensi yang baik, 61% responden memiliki kewaspadaan situasi yang baik, 73,7% responden mengalami tingkat stress kerja yang rendah, 50,5% repondenmenyatakantingkatkelelahanyang dialami juga cukup baik. Untuk faktor organisasi diperoleh informasi 53,4% responden menyatakan kepemimpinan baik, 51,7%. Responden memandang kerja tim baik, 53,4% responden menyatakan kepemimpinan tim baik, dan 55,1% responden menyatakan pengambilan keputusuan sudah dilakukan dengan baik. Gambaran faktor lingkungan diperoleh melalui observasi dengan checklist.Semua informasi yang diperoleh akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan model budaya keselamatan pasien yanng baru. Hasil temuan faktor individu, faktor organisasi, dan faktor lingkungan cukup mendukung peneliti untuk mengembangkan budaya keselamatan pasien yang dapat menunjang terciptanya standar keselamatan pasien yang optimal. Usulan pengembangan budaya tersebut kemudian dipresentasikandidalam diskusi kelompok terarah untuk mengetahui respon pegawai dan manejemen serta sasaran yang hendak ditekankan melalui budaya yang baru. Disepakati bahwa Safety, Good Communication, Team Work, Home Sweet Hospital, dan Better Everyday menjadi elemen kunci budaya keselamatan pasien yang baru yang sesuai di RSIA Tumbuh Kembang. Kata kunci: budaya, keselamatan pasien, organiasasi.
The aim of this research is to develop a model of patient safety culture that fits RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis. The study was a combination of qualitative and quantitative study. Qualitative research conducted with in-depth interviews to find out what assumptions, values, beliefs of patient safety that the employee have as a basis for mapping the current patient safety culture, while quantitative conducted with a questionnaire to know the description of individual factors and organizational factors. From 118 employee surveyed earned 55.9% of respondents have knowledge and good attitude, 52.5% of respondents have a good motivation, 57.6% of respondents have a good level of competence, 61% of respondents have a good awareness of the situation, 73.7% of respondents had low levels of job stress, 50.5 % respondents stating the level of fatigue is also quite good. Organizational factors obtained for 53.4% of respondents said the information good leadership, 51.7%. Respondents saw good teamwork, 53.4% of respondents said good team leadership, and 55.1% of respondents said taking decision have done well. Overview of environmental factors is obtained through the observation checklist. All information obtained will be used as a reference model of the development of new patient safety culture. The findings of the individual factors, organizational factors, and environmental factors sufficient to support researchers to develop a culture of patient safety that can support the creation of optimal patient safety standards. Proposed development of a culture is then presentate in focus groups to evaluate the employee and managment response and what kind of target are going to emphasized by the new culture. It was agreed that the Safety, Good Communication, Team Work, Home Sweet Hospital, and Better Everyday became a key element of the new patient safety culture that fits RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis Keyword : culture, patient safety, organization.
Bagi sebuah rumah sakit, untuk dapat bersaing dengan rumah sakit lain harus memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan keinginan pelanggan, untuk dapat mengetahui keinginan pelanggannya rumah sakit harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik pelanggan, setelah itu menentukan pelanggan mana yang akan fokus dilayanani dan mengetahui kelebihan apa saja yang dimiliki untuk menentukan posisi rumah sakit diantara pesaing, yang terakhir barulah melakukan pengembangan produk sesuai dengan harapan pelanggan. Agar produk tersebut diketahui dan diterima oleh pelanggan harus dilakukan promosi kepada pelanggan. Dengan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian tentang analisis pengembangan produk dan promosi poliklinik anak dan poliklinik kebidanan & kandungan RS Hospital Cinere. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan melakukan survey kepada pelanggan poliklinik anak dan poliklinik kebidanan & kandungan; wawancara mendalam dengan manajemen rumah sakit dan pasien; serta telaah dokumen. Dari penelitian ini diperoleh bahwa gambaran karakteristik pasien poliklinik anak adalah anak berusia balita; dan wanita usia produktif untuk poliklinik kebidanan & kandungan; tingkat pendidikan orang tua yang tinggi; pekerjaan orang tua sebagai pegawai swasta; bertempat tinggal di Depok, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan; dan merupakan pasien lama. Untuk karakteristik pasien tersebut produk yang sesuai salah satunya adalah klinik laktasi. Sedangkan untuk promosi dapat dilakukan dengan pemasaran oleh dokter, menempatkan media promosi pada area yang banyak antrian, bekerjasama dengan dokter dan klinik disekitar, dan bekerjasama dengan media. Saran yang dapat diajukan antara lain agar manajemen rumah sakit mengelola data karakteristik pasien yang berasal dari data rekam medik untuk dapat mengetahui perubahan karakteristik sehingga dapat mengembangkan produk sesuai keinginan pelanggan; melakukan kerjasama untuk rujukan dengan dokter dan klinik disekitar; memperbanyak kerjasama dengan perusahaan.
Abstrak Dalam usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit QADR Tangerang khususnya unit rawat jalan adalah dengan mendengarkan suara pelanggan yang menggunakan Metode SERVQUAL – Quality Function Deployment (QFD). Metode SERVQUAL yang terfokus dalam lima dimensi mutu yaitu keandalan, keyakinan, responsif, empati dan berwujud merupakan dasar dalam pembuatan rumah mutu penyebaran fungsi berkualitas/QFD. Selanjutnya desain mutu pelayanan dimasukkan dalam rumah mutu, yang merupakan salah satu alat manajemen mutu yang sudah terbukti dan banyak digunakan di negara maju sebagai alat untuk menterjemahkan suara pelanggan ke dalam bahasa teknis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain mutu pelayanan di unit rawat jalan rumah sakit QADR dengan berdasarkan suara pelanggan menggunakan metode SERVQUAL–QFD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan responden sebanyak 100 pelanggan eksternal, dan 50 responden dari bagian manajemen dan petugas rawat jalan. Hasil akhir rumah mutu adalah (1). RS QADR memiliki sistem komunikasi yang baik, (2) Kerjasama dalam memberikan pelayanan yang efektif, (3) Interaksi dan evaluasi rutin antara manajemen, petugas dan pelanggan, (4) Identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, (5) Promosi yang dilakukan RS QADR. Kata kunci: Service Quality (SERVQUAL), Penyebaran Fungsi Bermutu, Rumah mutu
Abstract In term to elevate service quality in QADR Hospital particularly its outpatient unit with involving voice of customer is using SERVQUAL – Quality Function Deployment (QFD) method. SERVQUAL method is focusing into five dimensions of service quality; Realiability, Assurance, Responsiveness, Empathy and Tangibles, which are the based for making House of Quality in Quality Function Deployment (QFD). QFD is a part of quality management that has been used by some developed countries to translate voice of customer both internal and external into technical aspect of services. This research’s purpose is designing a service quality in outpatient unit of QADR Hospital based on voice of customer using SEVQUAL-QFD methode. This research used both quantitative and qualitative approaches, designed toward 100 respondents (external customers) and 50 internal customers (managements and outpatient staffs). The results of House of Quality produces the following priorities: (1). Improving QADR Hospital organization’s communication, (2). Cooperation, in term to deliver efective services, (3). Interaction and evaluation routinely amongst managemenst, outpatient staffs and customers, (4). Identification of customers need and expectation, (5). Promotion of QADR Hospital. Key Words: Service Quality (SERVQUAL), Quality Function Deployment (QFD), House of Quality
Tesis ini membahas dan bertujuan menyusun Renstra sistem Diklit di RSP Otak Nasional Jakarta 2014 ? 2018 untuk mencapai Visi menjadi RS Neurologi berkualitas Internasional dan diakui secara Global. Metode penelitian adalah Kualitatif Riset Operasional dengan pendekatan analisis TOWS dan Consensus Decision Making Grup.
Penelitian ini menyimpulkan RSP Otak Nasional dalam posisi Growth dengan strategi terpilih adalah Product Development dalam bentuk RS Pendidikan dan Penelitian terakreditasi disertai unit Institut Neuro Sains Indonesia (INSI). Penelitian menyarankan kerjasama Kemenkes dan Kemendikbud dalam mengembangkan produk Diklit untuk menunjang pelayanan dan pemerataan kesehatan Neurologi.
The purpose of this study is to develop Strategic Planning of Education & Research System in RSP Otak Nasional Jakarta period 2014 ? 2018 in achieving the Vision as the International Accredited Hospital. This Qualitative Operational Research using TOWS analysis and Consensus Decision Making Group.
This research conclude that RSP Otak Nasional is in growth position with a chosen strategy, that is Product Development as Education & Research Hospital include Indonesian Neuro Science Institute (INSI) unit. The researcher suggest that the Ministry of Health must coordinate with Ministry of Education and Cultural in developing education & research product to support the Neurology health service.
