Ditemukan 30867 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Indira Rezki Wahyuni; Pembimbing: Helda; Penguji: Nurhayanti A. Prihartono, Rima Damayanti, Hasan Salim Alatas
Abstrak:
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator menilai derajatkesehatan masyarakat. Indikator angka permasalahan BBLR menurut The HealthyPeople menyebutkan bahwa angka kejadian BBLR dikatakan rendah apabila kejadian BBLR kurang dari 5%, dikatakan tinggi jika kejadian BBLR berada di antara 10-15%.Pada penelitian tahun 2000 mengenai BBLR yang meliputi kota Jakarta, Makassar danCiawi ditemukan kasus BBLR berkisar 9-16% (BPS,2000) dan data dari RisetKesehatan Dasar Tahun 2013 angka BBLR sebesar 10,2%. Ditambah lagi penelitiansebelumnya diketahui bahwa hipertensi pada ibu merupakan salah satu faktor risikoyang mempengaruhi berat lahir bayi.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubunganantara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diRSIA Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2017. Desain dalam penelitian ini adalah studicohort retrospective dengan menggunakan data rekam medik rumah sakit. Analisis datayang digunakan adalah Cox Regression.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adahubungan antara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSIA BudiKemuliaan Jakarta Tahun 2017 (RR 1,048-- 95% CI 0,611-1,797) setelah dikontrol olehvariabel usia gestasi.
Kata kunci: Hipertensi Ibu Hamil, BBLR.
Read More
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubunganantara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diRSIA Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2017. Desain dalam penelitian ini adalah studicohort retrospective dengan menggunakan data rekam medik rumah sakit. Analisis datayang digunakan adalah Cox Regression.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adahubungan antara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSIA BudiKemuliaan Jakarta Tahun 2017 (RR 1,048-- 95% CI 0,611-1,797) setelah dikontrol olehvariabel usia gestasi.
Kata kunci: Hipertensi Ibu Hamil, BBLR.
T-5432
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Meilida Fitriana; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, Renti Mahkota, Eni Gustina, Agus Rahmanto
Abstrak:
Angka kejadian asfiksia neonatorum masih menjadi masalah serius di Indonesia.Salah satu penyebab tingginya kematian bayi di Indonesia adalah asfiksianeonatorum yaitu sebesar 33,6%. Salah satu faktor persalinan yang berhubungandengan kejadian asfiksia neonatorum adalah persalinan dengan sectio caesarea.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persalinan tindakan dengansectio caesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum setelah di kontrol variabel kovariat. Penelitian ini menggunakan rancangan desain kasus control dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis ibu bersalin di RSIA BudiKemuliaan, Jakarta pada tahun 2013. Sampel penelitian ini adalah neonatusasfiksia. Analisis menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan66,2% bayi asfiksia dilahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Selain didapatkan bahwa hubungan persalinan tindakan sectio caesarea dan kejadianasfiksia secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna dengan p-value 0,042 dimana ibu yang melahirkan dengan persalinan tindakan sectio caesarea memiliki resiko 2 kali (95% CI 1,03-4,32) untuk terjadi asfiksia pada bayi yang dilahirkan dibanding ibu yang melahirkan dengan persalinan pervaginam (normal)setelah dikontrol dengan variabel kelainan letak, gawat janin, dan preeklamsi.Kata kunci: Sectia Caesarea, Asfiksia
The incidence of neonatal asphyxia remains a serious problem in Indonesia. Oneof the causes of the high infant mortality in Indonesia is asphyxia neonatorum isequal to 33.6%. One of the factors associated with the incidence of birth asphyxianeonatorum is the Sectio Caesarea delivery. The purpose of this study was todetermine the relationship of labor action by sectio Caesarea with the incidence ofneonatal asphyxia after covariate control variables. This study used a case controldesign design using secondary data from maternal medical records in RSIA BudiKemuliaan, Jakarta in 2013 samples of this study was neonatal asphyxia. Analysisusing logistic regression. The results showed 66.2% of babies born with birthasphyxia sectio Caesarea. In addition it was found that labor relations act sectioCaesarea and asphyxia events have statistically significant association with a p-value of 0.042 where the mother who gave birth to the labor action sectioCaesarea has 2 times the risk (95% CI 1.03 to 4.32) for the case of asphyxia ininfants born to mothers who gave birth compared with vaginal delivery (normal)after controlled with variable layout abnormalities, fetal distress, andpreeclampsia.Keywords : Sectio caesarea, asphyxia
Read More
The incidence of neonatal asphyxia remains a serious problem in Indonesia. Oneof the causes of the high infant mortality in Indonesia is asphyxia neonatorum isequal to 33.6%. One of the factors associated with the incidence of birth asphyxianeonatorum is the Sectio Caesarea delivery. The purpose of this study was todetermine the relationship of labor action by sectio Caesarea with the incidence ofneonatal asphyxia after covariate control variables. This study used a case controldesign design using secondary data from maternal medical records in RSIA BudiKemuliaan, Jakarta in 2013 samples of this study was neonatal asphyxia. Analysisusing logistic regression. The results showed 66.2% of babies born with birthasphyxia sectio Caesarea. In addition it was found that labor relations act sectioCaesarea and asphyxia events have statistically significant association with a p-value of 0.042 where the mother who gave birth to the labor action sectioCaesarea has 2 times the risk (95% CI 1.03 to 4.32) for the case of asphyxia ininfants born to mothers who gave birth compared with vaginal delivery (normal)after controlled with variable layout abnormalities, fetal distress, andpreeclampsia.Keywords : Sectio caesarea, asphyxia
T-4169
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-1825
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tria Agustina; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahono, Ning Sulistiyowati
S-6928
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rahmatillah Razak; Pembimbing: Asri C. Adisasmita, Syahrizal; Penguji: Dwirani Amelia
Abstrak:
Asfiksia kelahiran adalah penyebab 23% dari semua kematian neonatal di seluruh dunia. Tiga perempat darisemua kematian bayi baru lahir disebabkan dari kondisi yang dapat dicegah dan diobati termasuk kejadianasfiksia. BBLR mempunyai risiko mengalami kegagalan nafas yang dapat menyebabkan asfiksia neonatorumnamun tidak semua bayi BBLR adalah prematuritas, sehubungan dengan hal tersebut diperkirakan sekitarsepertiga bayi berat lahir rendah sebenarnya adalah bayi aterm. Penelitian ini dikukan di RSIA Budi Kemuliaan,merupakan salah satu rumah sakit ibu dan anak swasta rujukan untuk proses kelahiran yang ada di Jakarta. Designpenelitian ini adalah kasus kontrol dengan menggunakan data rekam medik, jumlah kasus sanyak 120 dan kontrolsebanyak 240. Hasil analisis menunjukkan asfiksia neonatorum pada bayi BBLR cukup bulan memperlihatkannilai OR 2.17 (0.88-5.37) dan risikonya meningkat pada bayi premature (normal dan BBLR) OR 4.69 (CI 95%2.68-8.18), ini berarti bahwa bayi prematur (normal dan BBLR) berisiko 4.69 kali untuk mengalami asfiksiadibanding dengan bayi yang beratnya normal.Kata kunci: Asfiksia Neonatorum, BBLR, Prematur
Asphyxia neonatorum is the cause of 23% of all neonatal mortality in the world. Three quarters from the mortalityare caused by conditions that can be prevented and treated, including the incident of asphyxia. Low Birth Weight(LBW) has the risk of having a respiratory failure that can cause asphyxia neonatorum, however not all LBWinfants is prematurity, due to this problem, it can be estimated that approximately one-third of LBW is aterminfants. This research was conducted in Budi kemuliaan hospital, which was one of the private mother and childhospital that reference to the birth process in Jakarta. The design of this research was case-control by using medicalrecord data, with 120 cases and 240 controls. The multivariate analysis showed that asphyxia neonatorum on theLBW had OR 2.17 (CI 95% 088-5.37) and the risk increase on the premature (normal and low birth weight) OR4.69 (CI 95% 2.68-8.18). Premature (normal and low birth weight) had 4.69 more at risk of asphyxia neonatorumthan the normal weight neonatal.Keyword: Asphyxia, Low Birth Weight, Prematurity.
Read More
Asphyxia neonatorum is the cause of 23% of all neonatal mortality in the world. Three quarters from the mortalityare caused by conditions that can be prevented and treated, including the incident of asphyxia. Low Birth Weight(LBW) has the risk of having a respiratory failure that can cause asphyxia neonatorum, however not all LBWinfants is prematurity, due to this problem, it can be estimated that approximately one-third of LBW is aterminfants. This research was conducted in Budi kemuliaan hospital, which was one of the private mother and childhospital that reference to the birth process in Jakarta. The design of this research was case-control by using medicalrecord data, with 120 cases and 240 controls. The multivariate analysis showed that asphyxia neonatorum on theLBW had OR 2.17 (CI 95% 088-5.37) and the risk increase on the premature (normal and low birth weight) OR4.69 (CI 95% 2.68-8.18). Premature (normal and low birth weight) had 4.69 more at risk of asphyxia neonatorumthan the normal weight neonatal.Keyword: Asphyxia, Low Birth Weight, Prematurity.
T-5175
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pasmawati; Pembimbing: Ratna Djuwita Hatma; Penguji: Putri Bungsu, Heny Lestary, Savaart Hutagalung
Abstrak:
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan sindrom kompleks yang mencakup kelahiran premature, bayi kecil untuk usia kehamilan, ( Small for gestational age = SGA) atau kombinasi antara keduanya. BBLR dikaitkan dengan kematian janin dan neonatal serta morbiditas, menghambat pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD Argamkmur, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi di RSUD Arga Makmur, Bengkulu Utara tahun 2017 – 2018. Sampel penelitian terdiri dari 126 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 126 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (> 2500grm) sebagai kontrol.
Hasil penelitian proporsi BBLR dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 46,83%, lebih tinggi di bandingkan dengan proporsi BBL normal dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 34,13%. Nilai OR 1,70 (95% CI: 1,009 – 2.86) Ibu hamil dengan anemia pada trimester III berisiko untuk BBLR 1,70 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil trimester III dengan kadar Hb normal.
Low Birth Weight (LBW) is weight at birth less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, small babies for gestational age (small for gestational age = SGA) or a combination of the two. LBW is associated with fetal and neonatal death and morbidity, inhibits growth and development and increases the risk of future infectious diseases.
The aim of this study is to see the effect of anemia on pregnant women on LBW, with a case control study design. This study used medical records from the Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), the population of this study is mothers who gave birth to babies in Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), North Bengkulu in 2017 - 2018. The sample of this study consist of 126 mothers gave birth with LBW as a case and 126 mothers gave birth with normal birth weight (> 2500grm) as a control.
The results of the study on the proportion of LBW with pregnant women with anemia in the third trimester is 46.83%, higher than the proportion of normal birth weight with pregnant women with anemia in the third trimester of 34.13%. OR 1.70 (95% CI: 1.009 - 2.86) Pregnant women with anemia in the third trimester are at risk for LBW 1.70 times greater than for third trimester pregnant women with normal Hb levels.
Read More
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD Argamkmur, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi di RSUD Arga Makmur, Bengkulu Utara tahun 2017 – 2018. Sampel penelitian terdiri dari 126 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 126 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (> 2500grm) sebagai kontrol.
Hasil penelitian proporsi BBLR dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 46,83%, lebih tinggi di bandingkan dengan proporsi BBL normal dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 34,13%. Nilai OR 1,70 (95% CI: 1,009 – 2.86) Ibu hamil dengan anemia pada trimester III berisiko untuk BBLR 1,70 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil trimester III dengan kadar Hb normal.
Low Birth Weight (LBW) is weight at birth less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, small babies for gestational age (small for gestational age = SGA) or a combination of the two. LBW is associated with fetal and neonatal death and morbidity, inhibits growth and development and increases the risk of future infectious diseases.
The aim of this study is to see the effect of anemia on pregnant women on LBW, with a case control study design. This study used medical records from the Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), the population of this study is mothers who gave birth to babies in Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), North Bengkulu in 2017 - 2018. The sample of this study consist of 126 mothers gave birth with LBW as a case and 126 mothers gave birth with normal birth weight (> 2500grm) as a control.
The results of the study on the proportion of LBW with pregnant women with anemia in the third trimester is 46.83%, higher than the proportion of normal birth weight with pregnant women with anemia in the third trimester of 34.13%. OR 1.70 (95% CI: 1.009 - 2.86) Pregnant women with anemia in the third trimester are at risk for LBW 1.70 times greater than for third trimester pregnant women with normal Hb levels.
T-5644
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wahyudin Rajab; Pembimbing: Asri C Adisasmita, Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Harni Koesno, Indra Supradewi
T-2312
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hariyona Fitrin; Pembimbing: Asri. C. Adisasmita; Penguji: Putri Bungsu, Ardiles, Septyana Choirunisa
Abstrak:
Read More
Prevalensi Ketuban Pecah Dini (KPD) di dunia sekitar 5,0%-10,0%. Namun KPD merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas baik pada bayi maupun ibu. Salah satu faktor yang diduga berperan dalam terjadinya KPD adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada kehamilan. Penelitian sebelumnya memperlihatkan adanya hubungan ISK pada ibu hamil terhadap kejadian persalinan dengan KPD, namun perlu dilakukan penelitian pada populasi berbeda seperti di RSUD Cengkareng Jakarta Barat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ISK pada ibu hamil dengan kejadian KPD di RSUD Cengkareng. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan menggunakan data sekunder dari status rekam medis ibu melahirkan periode Januari-Desember 2023. Hasil analisis bivariat diperoleh nilai OR 3,08 (95%CI: 1,73-5,53 dan p=0,000) sebelum dikontrol dengan variabel kovariat. Setelah dilakukan analisis multivariat diperoleh model akhir pengaruh ISK dengan persalinan KPD dengan mengendalikan faktor jumlah kehamilan, riwayat abortus, dan riwayat SC di peroleh nilai OR 2,43 (95%CI: 1,36-4,34 dan p=0,003. Kesimpulan, ISK pada ibu hamil berisiko 2,43 kali untuk mengalami persalinan dengan KPD setelah dikontrol dengan variabel jumlah kehamilan, riwayat abortus, dan riwayat SC.
The prevalence of Premature Rupture of Membranes (PROM) in the world is around 5.0%-10%. However, PROM is one of the complications of pregnancy that can cause morbidity and mortality in both infants and mothers. One factor that is thought to play a role in the occurrence of PROM is Urinary Tract Infection (UTI) in pregnancy. Previous studies have shown a relationship between UTI in pregnant women and the incidence of labor with PROM, but research needs to be done in different populations such as at Cengkareng Hospital, West Jakarta. Therefore, a study was conducted with the aim to determine the effect of Urinary Tract Infection (UTI) in pregnant women with the incidence of Premature Rupture of Membranes (PROM) at Cengkareng Hospital. This study used a case control design using secondary data from the medical record status of mothers giving birth in the period January-December 2023. The results of the study on bivariate analysis of the influence of UTI with PROM labor obtained (OR: 3.08; 95%CI: 1.73-5.53 and p=0.000) before controlling with covariate variables. After multivariate analysis, the final model of the influence of UTI with PROM labor by controlling the factors of gestational age, number of pregnancies, abortion, and history of SC was obtained (OR: 2,43; 95%CI: 1,36-4,34 and p=0,003). In conclusion, UTI in pregnant women has a risk of 2,43 times to experience labor with PROM after controlling for the variables of number of pregnancies, history of abortion, and history of SC.
T-6988
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Putri Bungsu; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Ahmad Syafiq, Nurhayati Prihartono, Helda Khusun, Dewi Dwinurwati
Abstrak:
Ibu hamil adalah salah satu kelompok yang paling rawan dalam berbagai aspek, salah satunya terhadap pangan dan gizi. Diperkirakan sebesar 20% kematian ibu berkaitan dengan rendahnya kadar hemoglobin (anemia gizi) selama kehamilan. Teh memiliki potensi sebagai penyebab anemia karena disinyalir mampu mengabsorbsi mineral sebagai bentuk zat besi yang dikaitkan dengan peranan tanin dalam akndungan teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar tanin pada teh celup terhadap anemia gizi besi pada ibu hamil. Penelitian dilakukan dengan design Cross Sectional analytic. Responden terdiri dari 94 ibu hamil dengan usia kandungan > 16 minggu. Data dianalisis dengan menggunakan analisa Cox Regression.
Read More
T-3712
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Efriyanti Sitorus; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ema Hermawati, Ririn Arminsih Wulandari, Didik Supriyono, Tutut Indra Wahyuni
T-4680
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
