Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33004 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ahmad Muhaimin; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Miko, Hapi
S-7018
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rossa Nanda Lestari; Pembimbing: Bambang Sutrisna; Penguji: Yovsyah, Ario Baskoro
S-6703
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachmadianti Sukma Hanifa; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Dadan Erwandi, Lina R. Mangaweang
Abstrak: Bunuh diri merupakan salah satu masalah kesehatan global yang masih terjadi dan merupakan penyebab kematian ke-2 pada kelompok usia 15-29 tahun. Berdasarkan estimasi terakhir yang dilakukan oleh WHO, prevalensi kematian akibat bunuh diri yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 3,4 per 100.000 penduduk. Berdasarkan sebuah pemodelan yang dilakukan oleh WHO, ditemukan bahwa dari setiap orang yang meninggal akibat bunuh diri, diperkirakan ada 20 orang lainnya yang melakukan percobaan dan merencanakan untuk bunuh diri yang kemudian dikenal sebagai perilaku bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perilaku bunuh diri pada pelajar SMP dan SMA di Indonesia dengan menggunakan desain studi campuran (mix method) kuantitatif potong lintang dan kualitatif wawancara mendalam. Analisis multivariat regresi logistik dilakukan terhadap 8.949 responden Global School Based Health Survey Indonesia Tahun 2015, sedangkan analisis kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap pelajar SMP dan SMA di Kota Malang, guru bimbingan konseling sekolah terkait, dan pakar pencegahan bunuh diri di Indonesia, dengan jumlah informan sebanyak 11 orang. Hasil penelitian menunjukan prevalensi gangguan perilaku bunuh diri pada pelajar SMP dan SMA di Indonesia adalah sebesar 1,7%. Analisis risiko menunjukan bahwa menjadi perempuan, memiliki perilaku merokok, memiliki perilaku penyalahgunaan alkohol, memiliki perilaku penggunaan obat-obatan, sering atau selalu merasa cemas berlebihan dan kesepian, serta mengalami peristiwa perundungan, merupakan faktor risiko dari gangguan perilaku bunuh diri. Intervensi untuk mengurangi angka gangguan perilaku bunuh diri diantaranya adalah dengan mengintegrasikan usaha kesehatan jiwa pada tingkat sekolah secara lebih komprehensif
Read More
S-9945
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Afifah Afifah; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Helda, Sholah Imari, Ali Isha Wardhana
T-3437
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tika Dwi Tama; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Yovsyah, Ani Isnawati
S-7006
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Candra Kirana; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Rizka Maulida, Sulistyo
Abstrak: ABSTRAK Upaya pengendalian TB-MDR telah dilakukan, namun hasil akhir pengobatan pasien TBMDR masih merupakan permasalahan terkini yang perlu diselesaikan. Di Indonesia, terjadi penurunan angka keberhasilan pengobatan pasien TB resistan obat sejak lima tahun terakhir, yaitu kisaran 68%-46%, sedangkan hasil pengobatan yang buruk lebih fluktuatif dan masih tinggi yaitu kisaran 28%-47%. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dan bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil pengobatan pasien TB-MDR di Indonesia. Data yang digunakan adalah data pasien TB-MDR yang berusia ≥15 tahun yang memulai pengobatan antara Januari 2013-Desember 2015 yang teregister dalam e-TB Manager. Didapatkan 1.683 kasus dengan 49,7% pasien TB-MDR yang sembuh, 2,7% pengobatan lengkap, 14,1% meninggal dunia, 4,4% gagal pengobatan, dan 29,1% loss to follow up. Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan hasil pengobatan buruk yang didefinisikan sebagai kematian, gagal, atau loss to follow up. Dalam penelitian ini didapatkan faktor risiko terhadap hasil pengobatan buruk adalah usia diatas 45 tahun (RR 1.32; 95%CI 1.20-1.46), resistansi OAT R, H disertai E dan/atau S dan/atau Z (RR 34.1; 95%CI 8.24-141.0), resistansi OAT lini 1 disertai OAT injeksi lini 2 dan/atau florokuinolon (RR 32; 95%CI 7.9-134.0), kavitas paru (RR 1.21; 95%CI 1.00- 1.44), interval inisiasi pengobatan > 30 hari (RR 1.11; 95%CI 1.00-1.24), dan tempat tinggal di wilayah pedesaan (RR 1.15; 95%CI 1.02-1.30). Sedangkan faktor protektor terhadap hasil pengobatan buruk adalah paduan standar OAT TB-MDR (RR 0.73; 95% CI 0.59-0.91). Kata kunci: TB MDR, Hasil Pengobatan, Indonesia Efforts to control MDR-TB have been done, but treatment outcome of MDR-TB patients remains a current issue that needs to be resolved. In Indonesia, success rate was declining in the last five years, from 68%-46%, whereas poor treatment results are more fluctuative and still high at 28%-47%. This cohort retrospective study was conducted to analyze the characteristics and factors influencing treatment outcomes of MDR-TB patients in Indonesia. This research was use data from e-TB Manager and included all MDR-TB patients who were ≥15 years and starting treatment between January 2013 and December 2015. Overall, 1.683 MDR-TB patients were included, 49.7% recovered, 2.7% complete treatment, 14.1% died, 4.4% treatment failure, and 29.1% loss to follow up. A bivariate analysis was used to identify risk factors for poor treatment outcomes, which were defined as death, treatment failure, or loss to follow up. The risk factors for poor treatment outcome were age above 45 years (RR 1.32, 95% CI 1.20-1.46), patients who are resistant first lines TB drugs (RR 34.1; 95% CI 8.24 -141.0) and first lines TB drugs + 2nd lines injection and/or fluoroquinolone (RR 32; 95% CI 7.9-134.0), lung cavity (RR 1.21, 95% CI 1.00-1.44), treatment initiation interval > 30 days (RR 1.11; 95% CI 1.00-1.24), and residence in rural areas (RR 1.15; 95% CI 1.02-1.30). While the protector factor for poor treatment outcome is standardized regimen (RR 0.73; 95% CI 0.59-0.91). Keywords: TB MDR, Treatment Outcome, Indonesia
Read More
S-9849
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vania Gemma Miari; Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono; Penguji: Trisari Anggondowati, Gina Anindyajati
Abstrak:
Bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat terbesar pada kelompok usia remaja secara global. Pemikiran bunuh diri atau ideasi bunuh diri dapat menjadi awal dari perilaku bunuh diri dan merupakan kekhawatiran di kalangan remaja. Angka prevalensi pemikiran bunuh diri remaja di Indonesia meningkat dari 4,2% di tahun 2007 menjadi 5,14% di tahun 2015. Melihat situasi saat ini, ada kemungkinan angka kematian akibat bunuh diri semakin meningkat. Terdapat beberapa faktor risiko perilaku kesehatan yang berkontribusi pada peningkatan upaya bunuh diri di kalangan remaja, salah satunya adalah perilaku seksual berisiko. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan antara perilaku seksual berisiko dengan pemikiran bunuh diri setelah dikontrol dengan variabel confounding. Penelitian menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan analisis data Global School-Based Student Health Survey Indonesia tahun 2015. Hasil penelitian ini adalah prevalensi pemikiran bunuh diri pada Pelajar SMP dan SMA di Indonesia tahun 2015 sebesar 4,8% dan prevalensi perilaku seksual berisiko pada Pelajar SMP dan SMA di Indonesia tahun 2015 dalam penelitian ini sebesar 4,17%. Berdasarkan hasil analisis multivariat, risiko pelajar yang pernah melakukan perilaku seksual berisiko 2,54 (CI 95% 1,56—4,13) kali lebih besar untuk memiliki pemikiran bunuh diri dibandingkan dengan pelajar yang tidak pernah melakukan perilaku seksual berisiko.

Suicide is the fourth largest cause of death in the adolescent age group globally. Suicidal ideation can be a precursor to suicidal behavior and is a concern among adolescents. The prevalence rate of suicidal ideation among teenagers in Indonesia increased from 4.2% in 2007 to 5.14% in 2015. Looking at the current situation, there is a possibility that the death rate due to suicide will increase. Several health behavioral risk factors contribute to the increase in suicide attempts among adolescents, one of which is risky sexual behavior. This research aims to look at the relationship between risky sexual behavior and suicidal thoughts after being controlled by confounding variables. The research used a cross-sectional study design with data analysis from the Global School-Based Student Health Survey Indonesia 2015. The results of this research are that the prevalence of suicidal thoughts among middle and high school students in Indonesia in 2015 was 4.8% and the prevalence of risky sexual behavior among middle and high school students in Indonesia in 2015 was 4.17%. Based on the results of multivariate analysis, the risk of students who have engaged in risky sexual behavior is 2.54 (CI 95% 1.56—4.13) times greater for having suicidal thoughts compared to students who have never engaged in risky sexual behavior.
Read More
S-11539
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Setiawati; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Renti Mahkota, Suherman, Siane Nursianti, Sholah Imari
Abstrak:

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan utama karena angka mortalitas dan morbiditas masih tinggi dan sering menimbulkan KLB. Angka kesakitan diare di Kecamatan Sepatan dan Paku Haji berfluktuasi dan terjadi KLB tahun 2005, 2007 dan 2009. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare di Kecamatan Sepatan dan Paku Haji. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sepatan dan Paku Haji dengan metode kasus kontrol. Pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan, dan pengambilan sampel. Kasus dan kontrol diperoleh dari pasien yang datang berobat ke puskesmas yang ada di wilayah tersebut dan dilakukan matching terhadap variabel umur. variabel yang diamati adalah kualitas air bersih, tingkat risiko pencemaran sumber air bersih, sarana pembuangan kotoran, sarana SPAL, dan sarana pembuangan sampah. Untuk mengetahui faktor risiko kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare digunakan conditional logistic regression. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diare di Kecamatan tersebut adalah adalah tingkat risiko pencemaran sumber air bersih dengan OR 10,64 setelah dikontrol dengan variabel sarana pembuangan kotoran dan perilaku cuci tangan. Untuk mencegah diare diperlukan upaya perbaikan sarana air bersih melalui perbaikan sarana sumber air bersih untuk mengurangi risiko pencemaran, penyediaan sumber air bersih melalui PDAM dan peningkatan program pencegahan diare di puskesmas. Kata kunci : kasus kontrol, matching, diare, faktor risiko kesehatan lingkungan


 

Diarrhoeal diseases remain a major public health problem, because the mortality and morbidity remain high, and often cause  outbreaks. Diarrhoea morbidity in Sepatan and Paku Haji fluctuate and the outbreak in 2005, 2007 and 2009. This study aims to know environmental health risk factors associated with the incidence of diarrhoea in Sepatan and Paku Haji. The study was conducted in District Sepatan and Paku Haji with case-control methods. Collecting data through interviews, observation, and sampling. Cases and controls obtained from patients who came for treatment to community health centre in the area and do the matching on age variables. observed variable is the quality of clean water, the risk level of contamination of sources of clean water, excreta disposal, wastewater facilities, and waste disposal facilities. To determine the environmental health risk factors associated with diarrhea using conditional logistic regression. Risk factors related to the incidence of diarrhoea in the risk level of contamination of water sources or 10.64 after an adjustable amount of waste water and handwashing behaviour. To prevent diarrhea necessary efforts to improve water supply by improving the means of clean water sources, to reduce the risk of contamination, clean water through the PDAM and the expansion of programmes for the prevention of diarrhoea in community health centres. Key words: case-control, matching, diarrhea, environmental health risk factors.

Read More
T-3391
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Mega A. Agus; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo; Penguji: Renti Mahkota, Nunuk Agustina
S-8445
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Utami Pringgawati; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo; Penguji: Yovsyah, Baskoro
S-6692
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive