Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30059 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Aryanti Dwiputri; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Mieke Savitri, Wahyu Sulistiadi, Sumijatun, Any Kuswardani
Abstrak:

Sistem pengembangan karir perawat melalui jenjang karir struktural maupun timgsional berperan penting dalam meningkarkan kualitas tenaga keperawatan yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan Rumah Sakit secara keseluruhan. Saat ini pengembangan karir untuk perawat pelaksana yang sudah dijalankan di RS MH Thamrin Salemba baru berdasarkan jenjang karir struktural. Diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan rancangan pola pengembangan karir perawat pelaksana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan RS MH Thamrin Salemba. Penelitian dilaksanakan di RS MH Thamrin Salemba bulan Oktober- November 2011 dengan pendekatan analisis lcualitatiff Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan beberapa infonnan berdasarkan prinsip kesesuaian dan kecukupan. Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen Rumah Sakit, kajian literatur maupun hasil penelitian terdahulu dengan topik serupa di Rumah Sakit lain. Untuk menjaga validitas data dilakukan triangulasi sumber dan metode. Jumlah tenaga perawat di RS MH Thamrin Salemba sebanyak 189 orang dengan karakteriétik sebagian besar di antaranya: tingkat pendidikan D3 Keperawatan (63,1%), sudah ada pengalaman sebelum masuk ke unit kexja saat ini (51,9%) dan memiliki masa kexja 1 sampai 3 tahun (24,3%). Rumah Sakit beium memiliki pola pengembangan karir perawat pelaksana yang terstmkmr dan sistematis berdasarkan sistem kompetensi. Oleh karena itu dibuatlah suatu rancangan pola pengembangan karir bagi perawat pelaksana di RS MH Thamrin Salemba yang terdiri dari 6 level karir (NO sampai dengan N6) berdasarkan persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman dan masa kerja, waktu berlaku suatu level karir, dan kompetensi yang hams dimiliki perawat pada setiap level karir tersebut. Persyaratan minimal pendidikan tenaga perawat yang baru masuk adalah D3 Keperawatan. Sedangkan bagi perawat lama lulusan SPK, selama masa peralihan akan dilakukan penyesuaian berdasarkan pengalaman dan masa kerja.


 The nurse's career development system through structural and functional level of career has very important role ?in increasing the quality of nursing staff which will also affect the quality of hospital service. At this time, MH Thamrin Salemba Hospital has only implementing the structural level of career for nursing staff and the functional level of career has not implemented yet. Therefore, the purpose of this research is to design the clinical nurse's career development pattern at MH Thamrin Salemba Hospital according to the hospital's condition and needs. The research is implemented at MH Thamrin Salemba Hospital in October-November 2011 using qualitative analysis approach. The primary data is obtained from the selected informants based on appropriate and adequacy principles using in-depth interview method. The secondary datas are obtained from hospital's document review, literature review and also the results of previous similar studies at other hospitals. The source and method triangulation are done as well to maintain data's validation. MH Thamrin Salemba Hospital has 189 total number of its nursing staff which majority of them have the characteristics: Nursing Diploma education level (63,1%), already have the experience before entering current unit of work (5 l,9%) and period of employment between 1 to 3 years (24,3%). Hospital does not have the structured and systematic clinical nurse?s career development pattern. Therefore the researcher formulated the design of clinical nurse's career development pattem at MH Thamrin Salemba Hospital which consists of 6 level of careers (NO to N6) based on education level, work experience, period of employment, temr of level and nursing competency requirements for each level. The minimal qualification for new nursing staffs education level is Nursing Diploma. But there is special provision for the longtime nursing staff with level of education SPK, during the transition time, they still can be accomodated in the career development pattern based on their work experience and period of employment.

Read More
B-1395
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mamiek Mandar Asih; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Mieke Savitri, Sumijatun, Misparsih
B-1031
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khaerun Nisa Nurakhyati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Wahyu Sulistiadi, Yuli Prapancha Satar, Amila Megraini
Abstrak:

Perawat merupakan salah satu sumber daya manusia di rumah sakit yang memberikan layanan asuhan keperawatan dan merupakan tulang punggung dimana perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan. Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan kompetensinya. Pengembangan karir merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pengembangan pola karir perawat di RS Azra Bogor dan merancang pengembangan pola karir perawat.

Metode penelitian adalah metode kualitatif deskriptif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen, wawancara mendalam, FGD dan CDMG. Karakteristik tenaga perawat di Rumah Sakit Azra Bogor paling banyak berada pada rentang usia 22 - 27 tahun sebanyak 68.3%, memiliki masa kerja paling banyak pada rentang 0-3 tahun sebanyak 62.8% dan latar belakang pendidikan terbanyak adalah D-III Keperawatan sebanyak 95.6%. Pengembangan pola karir perawat yang ada saat ini belum optimal dan belum ada komite keperawatan. Diharapkan pengembangan pola karir perawat dapat dilaksanakan dengan dibuatnya sistem remunerasi serta membentuk komite keperawatan.


Nurse is one of the human resources at the hospital who provide nursing care and nurses are the backbone of which is the largest proportion of health workers, serving patients for 24 hours continuously and sustainably. Career development nurse is a career planning and implementation of plans that can be used for the placement of nurses on the ladder according to their competence. Career development is one factor that can increase the motivation to work. The purpose of writing is to know the pattern of career development nurse at the Azra Hospital Bogor and designing career development nurse pattern.

The research method is a qualitative descriptive with case study design. Data was collected through document review, in-depth interviews, focus group discussions and CDMG. Characteristics of nurses at the Azra Hospital Bogor most are in the age range 22-27 years as much as 68.3%, has the most tenure in the span of 0-3 years as much as 62.8% and the highest educational background is a D-III Nursing as much as 95.6%. Development of the existing nursing career path has not been optimal, and there is no committee of nursing. Expected career development nurse pattern can be implemented with the establishment of a remuneration system and set up a committee of nursing.

Read More
B-1476
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gita Noviskandariani; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Amal C. Sjaaf, Tabrani Kasbir
S-6186
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yarra Rendy Fahrizal; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Mieke Savitri, Dumilah Ayuningtyas, Tommy Aritono
B-1157
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zecky Eko Triwahyudi; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mardiati Nadjib, Sulaiman Metere, Budi Hartono
B-1363
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Afton Hidayat; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Any Kuswardani, Sulaiman Matere
B-1343
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ridwan Angkasa Kwan; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Puput Oktaminanti, Abdul Barry, Any Kuswardani
B-1303
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Wahyu Harsawardhani; Pembimbing: Pujianto, Sumijatun; Penguji: Mieke Savitri, Kemala Rita Wahidi
Abstrak: Munculnya keluhan pasien mengenai sikap dan perhatian perawat yang kurang baik, disebabkan karena kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual kurang optimal. Keadaan ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila perawat caring terhadap kebutuhan pasien. Disisi lain perawat merupakan individu dimana dalam pekerjaannya dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya dalam hal ini lingkungan internal organisasi sebagai konsekuensi metode penugasan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan beban kerja, hubungan interpersonal dan kepemimpinan sebagai konsekuensi metode penugasan yang digunakan dengan sikap caring perawat pelaksana ruang rawat inap non intensif Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang (cross sectional). Uji Kai Kuadrat digunakan untuk menganalisa ada tidaknya hubungan antara beban kerja, hubungan interpersonal dan kepemimpinan dengan sikap caring perawat pelaksana. Sedangkan logistik regresi digunakan untuk melihat variabel mana yang dominan terhadap sikap caring perawat pelaksana. Populasi adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap non intensif dengan jumlah sampel 42 (total sampling) yang diambil dari lima ruangan. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk kuesioner, yang dikembangkan dari penelitian terdahulu serta dari teori-teori manajemen keperawatan untuk mengukur beban kerja perawat, hubungan interpersonal, kepemimpinan dan teori caring Watson untuk mengukur sikap caring perawat menurut persepsi perawat pelaksana. Instrumen telah di uji validitas dan reliabilitasnya di RS Puri Cinere. Hasil penelitian memperlihatkan proporsi responden yang bersikap caring sebesar 47,6% dan 52,4% bersikap kurang caring. Tiga variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap caring yang dipersepsikan responden. Variabel hubungan interpersonal dan beban kerja merupakan variabel yang berhubungan paling kuat dan dominan secara signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin kurang baik hubungan interpersonal dan makin berat beban kerja akan mengakibatkan semakin kurang caring perawat pelaksana. Untuk itu penelitian ini merekomendasikan kepada pihak RS Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba terutama Perawat Pelaksana agar mempertimbangkan pentingnya komunikasi khususnya komunikasi terapeutik dan memperhatikan prioritas kerja dalam hal ini melaksanakan tugasnya sesuai etika keperawatan didalam menyusun rencana asuhan keperawatan yang efektif agar dapat meningkatkan sikap caring perawat guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Daftar Bacaan: 56 (1974-2005)
The patient?s complaints regarding the lack of attitude and care of a nurse emerges due to the un fulfillment of bio-psycho-social-spiritual needs. This should not happen if nurse cares to the need of patient. In other hand, a nurse is an individual whose job is affected by his work environment, in this case, internal environment of organization as a consequence of assignment method employed. This research is aimed at proving a hypothesis of the association among work loads; interpersonal relationship; and leadership as a consequence of assignment method employed, and caring attitude of non intensive care unit nurse of Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Hospital. This research employs cross sectional design. Chi Square Test was employed to analyze the association among work loads, interpersonal relationship and leadership; and caring attitude of the assigned nurse. Regression logistic was employed to see which variable is dominant toward caring attitude of assigned nurse. The population is the assigned nurse at non intensive care unit with total sampling of 42 taken from five rooms. Research instrument is made in the form of questioner which is developed from the previous research and nursing management theories to measure nurse-work-loads, inter personal relationship, leadership and Watson Caring Theory to measure nurse caring attitude according to the perception of assigned nurse. The validity and reliability of the instrument were tested at Puri Cinere Hospital. The result of the research shows that the proportion of 47.6% respondents have caring attitude while 52.4% have less caring attitude. Three (3) independent variables have significant association with caring attitude perceived by respondent. Interpersonal relationship and work loads variables are the strongest connected and significantly dominant variables. This research concludes that the less interpersonal relationship and the more work loads will cause the less caring assigned nurse. Therefore this research recommends Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Hospital, to be specific the Assigned Nurse to consider the importance of communication especially therapeutic communication and work priority as Nursing Ethics in order to improve caring attitude of nurse in the frame work of enhancing the quality of nursing care. Bibliography: 56 (1974-2005)
Read More
B-858
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nina Rosyina; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji; Yanuar Sjaff Maarifat, Mieke Savitri, Yuli Prapanca Satar
Abstrak:

ABSTRAK Hasil Rapat Keljia RS MH Thamrin lntemasional Salemba tahun 2006 menetapkan bahwa salah satu Program Prioritas tahun 2007 adalah Peningkatan jumlah kunjungan pasien Rawatjalan karena selama 3 tahun terakhir ( 2004 - 2006 ) jumlah kunjngammya belum optimal. Selain itu biaya xawat inap scmakin mahal sehinga teljadi pergeseran pelayanan terhadap ambuiatory care dan menjadikan unit rawat jalan salah satu unit primadona dimasa yang akan datang. Keunggulan dalam berkompetisi dapat terbangun melalui kamampuan pemsahaan merekonstruksi pasar dan industri yang ada menjadi pasar dan industri baru yang memiliki rule of game baru sehingga menghasilkan suatu stratcgi Inovasi Nilai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan metoda wawancara mcndalam dan observasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa bentuk Strategi lnovasi Nilai yang dapat diterapkan dalam mengoptimalkan jumlah kunjungan. Analisis yang digunakan adalah analisa tema. Penelitian diadakan di Divisi Rawat jalan RS MI-I Tharnrin Intemasional Salemba pada bulan Mei - Juni 2007 dengan infonnan pejabat struktural mcdis, pejabat su-uktural non medis, dokter praktck dan pasien loyal. Penelitian menemukan suatu strategi Inovasi Nilai dengan memperhatikan adanya perubahan pada penataan kembali desain Ruangan, meningkatkan ketepatan jam praktek dokter sesuai dahar dengan merekrut dokter tetap yang bertaraf Intemasional, mempercepat distribusi status medical record dengan sistem data elelctronik, mengadakan rotasi terhadap perawat Poliklinik, melengkapi samna medis dan non medis scsuai kemajuan teknologi, mempertahankan tarif yang berlaku saat ini dengan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan peran marketing terutama dalam promosi produk Rumah sakit dengan tetap mengacu kepada Kebijakan DepKes tentang Etika Promosi Rumah Sakit. Peneliti menyarankan kepada pihak managemen terkait untuk berkoordinasi dalam upaya merealisasikan bentuk lnovasi Nilai yang telah discsuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di Divisi rawat Jalan RS MH Thamrin Intemasional salemba.


ABSTRACT MH Thamrin Intemational Hospital had point out the result of year conference 2006 that one of main concerns need to be follow up in the year 2007 is to increase the number of out patient visits as it still regligible during the last three years ( 2004 - 2006). Moreover cost of inpatient services becomes more expensive that could lead to a shift where people would prefer to have outpatient service as a protection rather than inpatient services to lessen their health expenses. Due to this condition it can be predicted that the outpatient services would become more populer in the next few years. Tough competition among private hospitals had force to the real market and industry. How the companies capable enough to reconstnict the market to keep exist in the health industry would be a new challenge for them. The rule would be the one with best strategic value to innovatio is the winner. This research performs by using a qualitative method and the data is collected by doing direct observation and in depth interview to identify and analyze the method of strategic innovation to create value in order to optimize number of patient visits. The participants included are from medical and non medical level of employee, structural and functional practitioners and from customer?s point of view as well. Having done the research in two months of period we found that the way how to create value to customers would be a strategic innovation that can be adopt fiom many factors. For example to have a comfort room through a modem interior design of the axamination room wold give the sense of healing in the beginning they come to the hospital. Others wolud be on time doctor?s schedule based on listed, proifesional competency of the nurse and doctors fast delivery medical record status, routine job rotation of the nurse, updated medical and non medical facilities, competitive price a long with quality services available at pnesent and last how to improve promotion and sales activity from marketing division to generate value for customer and get the relationship with he loyal one. In conclusion we would suggest that all level of management should cordinate each other to participate. in realimtion path of. innovation value based on condition adapted at MH Tharnrin Intemational Hospital.

Read More
B-1006
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive