Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30893 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maj. Obstetri dan Ginekologi Indonesia (MOGI), Vol.24, No.1, Jan. 2000, hal: 29-36. ( ket. ada di bendel maj. campuran No.20 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maj. Kedokteran Indonesia (MKI), Vol.53, No.11, Nop., 2003 : hal. 397-403
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maj. Kedokteran Indo. (MKI), 38, No.10, Okt. 1988, hal. 470-473, ( Cat. ada di bendel 1987/1989 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Duhita Pramintari; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Suhariyati
S-5400
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Woro Rachtiyah Amadewi; Pembimbing: Sandra Fikawati
S-3912
Depok : FKM UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Taat Uji Hariyanti; Pembimbing: Diah M. Utari
S-2238
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asep Ahmad Munawar; Pembimbing: Asih Setiarini
S-2114
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tantri Juliyanti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dian Ayubi, Yunita Sitorus
S-9624
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Putri Mayshanda; Pembimbing: Dwi Gayatri; Penguji: Trisari Anggondowati, Muhammad Habibi Syahidi
Abstrak:

Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Individu dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan populasi umum. Namun, penelitian terkait faktor-faktor kejadian stroke pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia masih terbatas dan umumnya dilakukan di tingkat rumah sakit, sehingga cakupan populasinya kecil dan tidak merepresentasikan kondisi secara nasional. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor kejadian stroke pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Data berasal dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 dengan menggunakan desain studi potong lintang. Responden terdiri dari 17.186 penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Analisis menggunakan uji kai kuadrat untuk jenis data kategorik dan uji-t independent untuk jenis data numerik berdistribusi normal/Mann Whitney untuk jenis data numerik yang tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian ini menemukan bahwa prevalensi kejadian stroke pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia sebesar 4,5%. Hasil penelitian juga menemukan asosiasi perbedaan proporsi antara beberapa faktor secara individual terhadap kejadian stroke. Pada faktor sosiodemografi, usia ≥ 55 Tahun (POR: 1,768; 95% CI: 1,378 – 2,267), jenis kelamin laki-laki (POR: 1,475; 95% CI: 1,179 – 1,845), tingkat pendidikan rendah (POR: 0,556; 95% CI: 0,416 – 0,743), dan wilayah tempat tinggal di perdesaan (POR: 0,748; 95% CI: 0,576 – 0,972); faktor metabolik, kadar tekanan darah tinggi (hipertensi) (POR: 1,549; 95% CI: 1,203 – 1,995); faktor klinis, usia pertama kali didiagnosis DM ≤ 43 tahun (POR: 0,514; 95% CI: 0,358 – 0,736) dan lama menderita DM 5 – 9 Tahun (POR: 1,363; 95% CI: 1,037 – 1,791) dan ≥ 10 Tahun (POR: 1,322; 95% CI: 1,009 – 1,731); dan faktor perilaku, konsumsi makanan berisiko (POR: 0,603; 95% CI: 0,462 – 0,787) menunjukkan perbedaan proporsi yang berarti antara masing masing faktor terhadap kejadian stroke. Diharapkan pemangku kebijakan dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk menerapkan kebijakan atau program yang dapat menurunkan prevalensi kejadian stroke pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia.


 

Stroke is one of the leading causes of death in Indonesia. Individuals with type 2 diabetes  mellitus are at a higher risk of experiencing stroke compared to the general population.  However, research on stroke risk factors among type 2 diabetes mellitus patients in  Indonesia remains limited and mostly on hospital-based, resulting in a small population  scope that does not represent the national condition. Therefore, this study aims to examine  the factors associated with stroke among type 2 diabetes mellitus patients using data from  the 2023 Indonesian Health Survey with a cross-sectional design, involving 17,186  respondents. The analysis used the chi-square test for categorical data and the independent  t-test for numerical data with a normal distribution, or the Mann-Whitney test for  numerical data that are not normally distributed. This study found that the prevalence of  stroke among individuals with type 2 diabetes mellitus in Indonesia was 4.5%. The results  also showed differences in proportions between several single factors and the occurrence  of stroke: sociodemographic factors such as age ≥ 55 years (POR: 1,768; 95% CI: 1,378  – 2,267), male (POR: 1,475; 95% CI: 1,179 – 1,845), low education level (POR: 0,556;  95% CI: 0,416 – 0,743), and residing in rural areas (POR: 0,748; 95% CI: 0,576 – 0,972);  metabolic factor was high blood pressure (POR: 1,549; 95% CI: 1,203 – 1,995); clinical  factors such as being diagnosed with diabetes at  ≤ 43 years old (POR: 0,514; 95% CI:  0,358 – 0,736) and diabetes duration of 5 – 9 years (POR: 1,363; 95% CI: 1,037 – 1,791)  and ≥ 10 years (POR: 1,322; 95% CI: 1,009 – 1,731); and behavioral factor was  consumption of high-risk foods (POR: 0,603; 95% CI: 0,462 – 0,787). These findings  highlight the need for policymakers to consider these factors in developing strategies and  programs to reduce the prevalence of stroke among individuals with type 2 diabetes  mellitus in Indonesia.

Read More
S-11967
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wulan Febriani; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Kurnia Sari, Laksmi Damaryanti
Abstrak:
Latar Belakang: Indonesia menjadi satu – satunya negara di Asia Tenggara yang masuk pada 10 negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus tertinggi yang berada pada peringkat ke – 7 yaitu sebesar 10,7 juta penderita diabetes mellitus. Tujuan: Mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan keterkendalian gula darah puasa penderita diabetes mellitus pada peserta JKN di Klinik Pratama X. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dan sampel yang digunakan yaitu seluruh peserta prolanis dengan diagnosa diabetes mellitus di Klinik Pratama X pada bulan Januari s.d Juli 2023. Hasil: Dari 103 penderita diabetes yang memiliki Gula Darah Puasa terkendali sebesar 27 orang (26,2%). Sedangkan yang tidak terkendali sebesar 76 orang (73,8%). Tidak ada hubungan keterkendalian gula darah puasa antara umur penderita diabetes melitus, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), berat badan, tinggi badan, tekanan darah, waktu, dan pemanfaatan kegiatan prolanis peserta JKN di Klinik Pratama X Kesimpulan: Diabates mellitus dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, sehingga harus memperhatikan faktor-faktor pengendalian gula darah seperti mengatur pola makan yang baik dan tepat, meningkatkan aktivitas fisik, medical check up, serta memperhatikan faktor genetik.

Background: Indonesia is the only country in Southeast Asia that is included in the 10 countries with the highest number of diabetes mellitus sufferers, which is ranked 7th, namely 10.7 million diabetes mellitus sufferers. Objective: To find out the factors related to the control of fasting blood sugar in diabetes mellitus sufferers in JKN participants at the Pratama X Clinic. Methods: This research uses a quantitative approach that is descriptive analytical in nature using a cross sectional study design. The population and sample used were all Prolanis participants diagnosed with diabetes mellitus at the Pratama X Clinic from January to July 2023. Results: Of the 103 diabetes sufferers who had fasting blood sugar under control, 27 people (26.2%). Meanwhile, those who were uncontrolled were 76 people (73.8%). There is no relationship between the controllability of fasting blood sugar between the age of diabetes mellitus sufferers, gender, body mass index (BMI), body weight, height, blood pressure, time, and utilization of prolanis activities of JKN participants at the Pratama X Clinic. Conclusion: Diabetes mellitus can attack anyone at any time, so you must pay attention to blood sugar control factors such as managing a good and appropriate diet, increasing physical activity, medical check-ups, and paying attention to genetic factors.
Read More
S-11506
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive