Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 17620 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
MJKI Th.XXXVI, No.5
Jakarta : Grafiti Medika Pers, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
MJKI Th.XXXVI, No.6
Jakarta : Grafiti Medika Pers, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Agus Susanto; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Dewi Yuliawati
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang analisis risiko pada proses PercutaneousCoronary Intervention (PCI) di Rumah Sakit Jantung Binawaluya Tahun 2014.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko dan tingkat risiko pada proses kegiatan tersebut. Metode identifikasi risiko menggunakan Task Risk Assesment, sedangkan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semi kuantitatif dengan kriteria penilaian risiko(consequence, likelihood, dan exposure). Penelitian ini adalah penelitian deskripti fanalitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil analisis tingkat risiko yang didapatkan, yaitu risiko dengan tingkat risiko veryhigh sebanyak 37, substantial sebanyak 2, priority 3 sebanyak 6. Saran yang dapat diberikan yaitu diperlukannya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja diRumah Sakit Jantung Binawaluya khususnya ruang Cathlab untuk membuat program keselamatan dan kesehatan kerja. Kata kunci: analisis risiko semikuantitatif; AS/NZS 4360:2004; PercutaneousCoronary Intervention (PCI)
This study discusses about risk analysis in Percutaneous Coronary Intervention(PCI) Process at Rumah Sakit Jantung Binawaluya in 2014. The purpose of this study was to determine the risk and level of risk in the PCI process. Riskidentification method using the Task Risk Assesment, while for risk analysis isundertaken by semi-quantitative method that uses risk assessment criteria(consequence, likelihood, exposure). This study was a descriptive analytical studyusing semi-quantitative method AS/NZS 4360:2004. The results of the analysis ofthe obtained level of risk, is 37 risks to very high risk levels, 2 substantially risks, and 6 risks priority 3. Recommendation above this studi is to build safety andhealth management in Rumah Sakit Jantung Binawaluya, especially at Cathlab, bycreating health and safety program. Key word: AS/NZS 4360:2004; Percutaneous Coronary Intervention (PCI); semi- quantitative risk analysis
Read More
S-8366
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erita Fitri Surbakti; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Alvina Rubianti, Doni Arianto
Abstrak: Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah suatu tindakan intervensi nonbedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluhkoroner yang menyempit dengan balon dan dilanjutkan dengan pemasangan stent agarpembuluh darah tetap terbuka. Proses penyempitan pembuluh darah koroner ini dapatdisebabkan proses aterosklerosis atau thrombosis. PCI merupakan suatu tindakan yangbiayanya relatif mahal. Hal ini terkait dengan sumber daya manusia yang terlibat, bahanhabis pakai yang digunakan dan penggunaan alat-alat medik. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan biaya perawatan pasien dengantindakan PCI di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectionaldengan pendekatan kuantitatif melalui telaah data Sistem Informasi Rumah Sakit(SIRS), billing dan unit cost dan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya perawatan untuk tindakan PCI diRSUP Fatmawati pada tahun 2017 adalah sebesar Rp53.629.532, dan komponen biayaterbesar dari total biaya perawatan tindakan PCI adalah biaya tindakan intervensi PCI,yaitu 82,8%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadapbiaya perawatan adalah tingkat keparahan penyakit, lama hari rawat, penggunaan ICCUdan jumlah stent, sedangkan kelas perawatan, jumlah oklusi pembuluh darah dan kasuselektif tidak berpengaruh terhadap total biaya perawatan.Kata kunci:Percutaneous Coronary Intervention, Cost of Percutaneous Coronary Intervention,Hospital PCI cost, stent jantung
Percutaneous Coronary Intervention is a nonsurgical intervention procedure byusing a catheter to dilate or open coronary vessels that are narrow with balloons andfollowed by stent replacement to keep blood vessels open. The process of narrowing ofthese coronary arteries can be due to the process of atherosclerosis or thrombosis. PCI isan procedure that is relatively expensive. It is related to the human resources involved,the consumabled used and the used of medical devices. This study aims to analyse thefactors associated with patient care costs with PCI procedure at Fatmawati GeneralHospital. This cross sectional study was conducted quantitatively through hospitalinformation system, billing and unit cost, and qualitatively through in-depth interview.The results show that the average cost for PCI procedure at Fatmawati General Hospitalin 2017 was Rp53,629,532 and the largest cost component of total PCI cost was the costof PCI intervention measure of 82,8%. The statistic results showed that the variablesseverity level, length of stay, use of ICCU and number of stents are correlated with totalcosts of procedure PCI, but variable room class, blood vessel occlusion and electivecases is not correlated to total cost of PCI.Keywords:Percutaneous Coronary Intervention, Cost of Percutaneous Coronary Intervention,Hospital PCI cost, Coronary stent.
Read More
B-1977
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran-192, Vol.39, No.4, April 2012, hal. 301
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), vol.42, no.7, Juli 2015, hal. 527
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), Vol.37, No.4, Mei 2010, hal: 297
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
CDK Vol.37, No.4 (2010)
Jakarta : Kalbe Farma, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jour. of the Indonesian Med. Ass. (Maj. Ked. Indo) (MKI), Vol. 61, No. 12, Des, 2011, Hal. 498-502
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anni Farida Ritonga; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Ede Surya Darmawan, Dumilah Ayuningtyas, Surahman Hakim, Eka Ginanjar
Abstrak: ABSTRAK Nama : Anni Farida Ritonga Program Studi :  Kajian Adminsitrasi Rumah Sakit Judul : Analisis Pelayanan Door To Balloon Time Pada Primary Percutaneous Coronary Intervention Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2017 Pembimbing :  Prof.dr Amal C. Sjaaf, SKM, Dr.PH Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah memberikan pelayanan Primary Percutaneous Coronary Intervention (PCI) sejak tahun 2010 dengan pedoman pada tahun 2017 dari European Society of Cardiology (2012) yang memberikan anjuran door to balloon ≤90 menit untuk tindakan Primary PCI pada pasien STEMI dengan onset ≤ 12 jam. Untuk memenuhi target tersebut Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Unit Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) telah bekerja sama untuk memperbaiki proses pelayanan Primary PCI sejak awal tahun 2017 dengan capaian door to balloon time bulan Januari – Agustus 2017 adalah 203,5 menit. Penelitian ini untuk mengetahui pedoman pelayanan, alur pelayanan, mengidentifikasi kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (waste), akar masalah panjangnya door to balloon time serta usulan perbaikan pelayanan Primary PCI. Desain penelitian ini adalah analisa kualitatif dengan metode observasi, telaah dokumen, dan wawancara mendalam di IGD dan PJT dengan kerangka acuan DMAI (Define, Measure, Analyse, Improve). Hasil penelitian didapatkan SPO dan PPK terkait pelayanan Primary PCI belum ada, Clinical Pathway Terintegrasi belum ditetapkan, bulan September – Desember 2017 didapatkan capaian door to balloon time dengan median 182 menit, namun tidak dapat dibuat Value Stream Maping (VSM) dikarenakan data dalam rekam medik tidak lengkap. Hasil observasi Februari – April 2018 didapatkan capaian door to balloon time dengan median 126 menit dengan lead time 270,5 menit, cycle time 209,8 menit, waiting time 60,7 menit dengan value added 41,7% dan non value added 58,3%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa alur proses pelayanan pasien STEMI dengan tindakan Primary PCI masih tergolong un-lean dan perhitungan Six Sigma berada di level sigma 2 yang memungkinkan terdapat 308.538 tindakan Primary PCI melebihi door to balloon time ≤ 90 menit dari 1 juta kesempatan. Terdapat 40 waste dan 10 varian diseluruh proses pelayanan, dimana waste yang terbanyak terdapat pada waiting, extra processing dan confusion. Hasil analisis Fishbone didapatkan faktor man dan method adalah yang paling dominan menjadi penyebab keterlambatan pelayanan pasien STEMI dengan tindakan Primary PCI. Dibutuhkan komitmen dari managemen rumah sakit dan dukungan dari seluruh tim yang terlibat dalam pelayanan Primary PCI untuk melakukan perbaikan secara terus menerus dengan pembuatan SPO dan PPK sebagai pedoman pelayanan, managemen rumah sakit membuat sistem yang baik agar pelayanan Primary PCI dapat terlaksana 24 jam, mengurangi dokumentasi rekam medik di IGD, penggantian mesin EKG, pemendekan jalur pemindahan pasien, segera menggunakan Clinical Pathway Terintegrasi Primary PCI serta melakukan evaluasi kualitas pelayanan yaitu mortality dan LOS. Kata kunci: Door to balloon time; Lean Six Sigma; Primary PCI

ABSTRACT Name : Anni Farida Ritonga Study Program : Magister of Hospital Administration Title : Analysis Of Door To Balloon Time On Primary Percutaneous Coronary Intervention With Lean Six Sigma Approach In Dr Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital, 2017 Counsellor : Prof. dr Amal C. Sjaaf, SKM, Dr.PH Cipto Mangunkusumo National General Hospital (RSCM) has been providing Primary Percutaneous Coronary Intervention (PCI) services since 2010 with a guideline in 2017 from the European Society of Cardiology (2012) which provides a door to balloon ≤90 minutes for PCI Primary Action in STEMI patients with an onset of ≤ 12 hours. To meet the target, Emergency Installation (IGD) and Integrated Heart Service Unit (PJT) have been working together to improve the Primary PCI service process since early 2017 with the achievement of door to balloon time from January to August 2017 is 203.5 minutes. This research is to know the guidance of service, service line, identify activity which do not give added value (waste), root of problem of door to balloon time length and suggestion of service improvement of Primary PCI. This research design is qualitative analysis with observation method, document review, and depth interview at IGD and PJT with DMAI reference frame (Define, Measure, Analyze, Improve). The result of the research shows that SPO and PPK related to Primary PCI service is not yet available, Clinical Pathway Integrated has not been established, September - December 2017 got door to balloon time with median 182 minutes, but can not be made Value Stream Maping (VSM) because data in medical record incomplete. The result of observation from February to April 2018 was achieved by door to balloon time with median 126 minutes with lead time 270,5 minutes, cycle time 209,8 minutes, waiting time 60,7 minutes with value added 41,7% and non value added 58, 3%. This study concludes that the flow of STEMI patient service process with Primary PCI action is still classified un-lean and Six Sigma calculation is at sigma level 2 which enables 308,538 Primary PCI actions beyond the door to balloon time ≤ 90 minutes from 1 million occasions. There are 40 waste and 10 variants throughout the service process, where the most waste is in waiting, extra processing and confusion. Fishbone analysis results obtained man factor and method is the most dominant cause of delay in patient service STEMI with Primary PCI action. It takes commitment from hospital management and support from all team involved in Primary PCI service to make continuous improvement with SPO and KDP as service guidance, hospital management make good system for Primary PCI service can be done 24 hours, reduce documentation medical records at ER, ECG machine replacement, shortening of patient transfer path, immediately using Clinical Pathway Integrated Primary PCI and evaluating service quality that is mortality and LOS. Keywords: Door to balloon time; Lean Six Sigma; Primary PCI
Read More
B-2005
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive