Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34460 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Qurrotu Ainy; Pembimbing Akademik: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Aryo Seto Isa
S-7056
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herry Bhaktiar Koe; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Yuli Prapanca Satar, Siti Mardiyati Yuliningsih
Abstrak:

Pernbentukan kawasan perdagangan bebas oleh banyak negara, termasuk Indonesia, membuat pexsaingan makin ketat, termasuk induslri rumah sakit. Agar dapat bcrtahan, rumah sakit diharapkan dapat mcningkatkan pendapatan dan menekan biaya. Pendapatan lnstaiasi Farmasi RSAB HK hanya mempunyai ratio pcndapatun sebesar 28 - 29 % giari total pendapatan rumah sakit, sedangkan litcmtur menyatakan sekitar 40-50 %. Dineksi rumah sakit mengharapkan pcndapatan ditingkatkan menjadi 40 %. Dilakukan penelitian kualitatif selama 2 bulan pada bulan April dan Mei 2007 di Rumah Sakit Anak dan Bunda I-Iarapan Kita untuk mengctahui mengapa banyak resep keluar. Jumlah informan sebanyak 21 orang. Kesesuaian infonnasi didapatkan dari informan petugas Instalasi Farmasi dan petugas lain yang mcngetahui/berhubungan dengan aktivitas instalasi. Kecukupan informasi/inf`o|'man clilakukan dengan snow balling efécr. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan data/dokumen. Validitas data dijaga dcngan lriangulasi sumber, metode, dan data/analisis. Hasil penelitian menunjukkan harga obat mahal, obat tidak lengkap, dan waktu tunggu lama berhubungan dengan rendahnyn pcmanfaatan lnstalasi Farmasi RSAB HK. Peneiusuran lebih lanjut, empat faktor diatas disebabkan: Forrnularium yang out of date dan tidak ditaati; Pembayaran vendor dan petty cash yang terlambat, Kurangnya insentif untuk memotivasi pasien rnembeli opal di RS; Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang kurang tepat; Pengelolaan dan monitoring stok kurang optimum; SIRS yang tidak dapat digunakan memonitor stok; Skedul kerja petugas tanpa pcnjadwalan scsuai beban kcrjajam sibuk. Beberapa hal disarankan untuk mengatasi hal ini berdasarkan kemudahan melakukan, lama waktu pelaksanaan, penggunaan sumbcr daya, dan efektivitas: Koreksi hai-ga jual obat rajal scsuai aturan PPN; Mempcrccpal pembayaran vendor dan penggantian petty cash gudang farmasi; Menerapkan metode stok minimum dan maksimum pada pengelolaan persediaan; Sosialisasi peian lnstalasi Farmasi dalam memmjang aktivitas RS; Perbaikan SIRS schingga mampu mcmonitor stok dan melatih petugas menggunakan dengan benar; Mengatur jadwal masuk petugas sesuai jam sibuk; Membatalkan rencana penambahan depo ranap; Penentuan strategi harga dengan super value strategy (kualitas tinggi dan harga murah) untuk jangka pendek (misalnya 1 tahun) dan dilanjutkan dcngan high value strategy (kuaiilus tinggi dengan harga sedang) atau good value strategy (kualitas sedang harga dengan rendah) ditambah pengenaan margin lebih besar untuk obat pasien ranap kelas yang lebih linggi dan obat slow moving, serta perlakuan pembelian obat pasien rawat inap kelas 3 dan intensif sebagai pasien rawat map.


Free trade zone among countries, including Indonesia, create tight competitions in hospital industry. To survive, hospital has to increase revenues and decrease costs. As a government hospital, the ratio of pharmacy installation revenues compared to total revenues is 28 - 29 %. Some literatures indicate higher number reaching 40-50 % for industry average. The management of the hospital is targeting and demanding increased ratio to 40 %. A qualitative research was conducted in April and May 2007 at the Children and Women Hospital Harapan Kita to detemtine why many prescriptions failed to be used inside and were outside. 21 persons were used as informants. Informations appropriateness was got by using employees of Instalation and other persons who knew lnstalation activity. Snow balling effect in deciding the adequacy of the informants and information was used. Information and data collection was conducted using interviews, observation, and documents/data study. Triangulation of sources, methods and data/analysis were used to maintain the validity of data. The results of the study show that high price ofthe drugs/medicines, unavailability of some arrays of the medicines, and long queues are the prominent causes of internal prescription leakage. Further investigation reveal above problems were caused by: Outdated formularium; Dcllaycd payment lo vendor and reimbursement of the petty cash; Not enough incentives to motivate patient to buy inside; In-appropriate application of value added tax; Not optimized inventory management; Hospital Information system is unable to monitored drugs stocks; Evenly distributed staffs allocation, without considering the needs to assign more people at busy hours. Seven issues are suggested to solve the problems based on feasibility, effcetivity, duration of the afford, and usages of the resources: Price correction due to in-appropriate of value added tax; Expedite faster payment to vendors, and expedite reimbursement petty cash; Apply minimum and maximum stock system to inventory management; Sosialize the iinance role of thc instalation to Hospital activity; Upgrade computer program systems and train staffs in better using it; Reschedule work force so that more staffs are on duty at peak hours; Abort the plan to establish second In-patient depo; Rocalculating thc selling price in terms super value strategy (high quality low price) for I year, then to high value strategy (high quality normal price) for good value strategy (normal quality low price), higher margin for higher class of in-patient and slow moving drug, and sell medicine without VA tax to class 3 and intensive in-patient.

Read More
B-1041
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mayang Triasih; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji; Anhari Achadi, Nonoy Royanti
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang adanya tren penurunan jumlah kunjungan pasien rawatinap yang menunjukkan indikasi rendahnya tingkat loyalitas pasien di Instalasi Rawat InapRSAB Harapan Kita, dimana pasien mungkin beralih pada rumah sakit lain atau mungkintidak kembali melakukan kunjungan karena merasa tidak puas karena layanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan variabel dependen yaitu loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita tahun2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel106 responden yang merupakan pasien baru ataupun pasien lama. Untuk menguji analisisunivariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariatmenggunakan uji kai kuadrat.Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien karena p value < α (α = 0,05). Didapatkan nilai p value untuk masing masing dimensi kualitas pelayanan; yaitu tangibles (p value = 0,001), reliability (p value =0,023), responsiveness (p value = 0,006), assurance (p value = 0,002) dan empathy (p value =0,033). Begitu juga dengan hubungan kepuasan pasien dengan loyalitas pasien menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu p value = 0,001.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Loyalitas, Rawat Inap
Daftar Pustaka: 48 (1975-2012).
This thesis discusses the trend of decline in the number of patient visits that showindications of low levels of patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita, wherethe patient may be switched to another hospital or may not return to visit because it was notsatisfied by the services provided. The purpose of this study to determine the relationship ofindependent variables of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance andempathy) with the dependent variable in patient loyalty Installation Inpatient RSAB HarapanKita in 2012. This study used a cross-sectional study design, the sample size is 106respondents were new patients or patients longer. To test for univariate analysis of frequencydistribution analysis was used, while to test bivariate analysis using quadratic kai test.The analysis showed no significant relationship between service quality and loyalty ofpatients as p value < α (α = 0.05). Obtained p value for each dimension of service quality,that is tangibles (p value = 0.001), reliability (p value = 0.023), responsiveness (p value =0.006), assurance (p value = 0.002) and empathy (p value = 0.033). So is the relationship ofpatient satisfaction with the loyalty of the patients showed a significant relationship ie, pvalue = 0.001.
Keywords : Quality Service, Loyalty, Inpatient
References : 48 (1975-2012)(xix + 118 pages + 27 tables + 4 figures + 2 graphs + 7 appendices)
Read More
S-7718
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Muhandari; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Adang Bachtiar, Mieke Savitri, Amila Megraini, Achmad Soebagjo Tancarino
B-1564
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saprina Maryani; Pembimbing: Amila Megraini; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Wahyu Sulistiadi, Anna Tjadrajani; Yout Savithri
Abstrak: Tesis ini merupakan penelitian di bidang manajemen pemasaran rumah sakit yang bertujuan untuk mengetahui segmen, terget dan posisi pasar dalam bauran pemasaran di Poliklinik Terpadu Anak Sehat (POTAS) RSAB Harapan Kita tahun 2016 dalam rangka peningkatan angka kunjungan pasien dan revitalisasi program pelayanan unggulan terpadu untuk tumbuh kembang anak. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebagai instrumen terhadap 96 responden yang memanfaatkan layanan di POTAS dan data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam terhadap pihak manajemen rumah sakit, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil penelusuran terhadap dokumen dan data laporan bulanan rumah sakit, data dari Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat. Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan tentang segmen pasar rawat jalan terpadu sehingga dapat mempermudah menentukan pasar sasarannya untuk dituangkan dalam suatu penetapan dan pernyataan posisi yang akan dipergunakan sebagai dasar strategi pemasaran untuk pelayanan POTAS yang akan datang.
Kata kunci : Bauran Pemasaran, Segmentasi Target dan Posisi

This thesis is a study in marketing management hospital that aims to identify the market segmentation, targeting, and its positioning in the marketing mix at the Poliklinik Terpadu Anak Sehat (POTAS) RSAB Harapan Kita on 2016 in order to increase the number of patient visits and the revitalization of the service program featured integrated development of the child. This study is a survey using qualitative and quantitative approaches. Primary data were collected by distributing questionnaires as an instrument against 96 respondents who use the service in POTAS and qualitative data obtained indepth interviews with the hospital management, while secondary data obtained from the search results to documents and data monthly report hospital and from the Health Profile of West Jakarta. Hopefully this research can enrich the knowledge of the market segmentation of outpatient integrated so as to facilitate determining the target market for the establishment and forth in a position statement that will be used as the basis of marketing strategy for the POTAS services later.
Keywords: Marketing Mix, Segmentation Targeting and Positioning
Read More
B-1854
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Samsul Rizal; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Budi Hartono, Ari Daniasri
Abstrak: Abstrak

Angka pemanfaatan ulang pasien rawat jalan sejak tiga tahun ke belakang di Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah, memperlihatkan adanya penurunan pemanfaatan layanan ini. Menurunnya angka pemanfaatan ulang pasien rawat jalan ini sangat perlu untuk antisipasi dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya pelayanan rawat jalan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ulang pasien pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang). Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diisi sendiri oleh responden (self- administered questionnaire yaitu pasien instalasi rawat jalan). Populasi penelitian adalah semua pasien yang berkunjung ulang lebih dari satu kali ke instalasi rawat jalan RS Harapan Bunda Lampung tengah dengan besar sampel sebanyak 106 responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RS Harapan Bunda Lampung Tengah rendah. Faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna secara statistik dengan pemanfaatan ulang adalah persepsi responden terhadap tarif, fasilitas rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan SDM rumah sakit, waktu tempuh dan sumber pembiayaan.

Pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RS Harapan Bunda Lampung Tengah sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Peneliti menyarankan pihak manajemen rumah sakit untuk mendorong semua petugas rumah sakit baik medis maupun non medis memberikan pelayanan yang berorientasi kepada pasien. Selain itu, pihak manajemen menerapkan sistem penghargaan dan sanksi disiplin untuk memotivasi petugas rumah sakit melayani dengan lebih optimal.


The number of re-utilization of outpatient since three years ago at Harapan Bunda Hospital Central Lampung, it shows that there is a decrease in the utilization of this service. The decreasing number of outpatient re-utilization was extremely need to be anticipated. It can be analyzed from the influence factors that caused the decrease this outpatient service.

The objective of this research was to investigate the influence factors of patient re-utilization in outpatient installation at Harapan Bunda Hospital, Central Lampung. This research used Quantitative approach with Cross Sectional Design. This research applied the Primer Data that was taken from the self-administered questionnaire. The population of the research was all patient who ever visited the Outpatient Installation at Harapan Bunda Hospital Central Lampung more than one time. There were 106 respondent involved in this research.

The result showed that most of all outpatient re-utilization at Harapan Bunda Hospital Central Lampung is low. The factors that have a statistically significant relationship with re-utilization were respondents? perception toward the cost, hospital facilities, doctor care services, hospital human resources service, travelled distance and financial resources.

The outpatient re-utilization at Harapan Bunda Hospital Central Lampung was depend on the quality service that given to the patient. The researcher suggested to the hospital management staff to encourage to the entire staff in the hospital, both medic and non-medic, to give service that oriented to the patient. In addition, the management introduced a system of reward and punishment discipline to motivate hospital staff to serve optimally.

Read More
B-1485
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ardyles; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Helen Andriani, Purnawan Junadi, Doni Firman
Abstrak: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Diperlukan sarana pelayanan yang memadai serta terjangkau di masyarakat. Laboratorium kateterisasi merupakan salah satu sarana penting sebagai diagnostik dan intervensi, khususnya untuk PJB. Tingginya kebutuhan pelayanan unit ini menuntut utilisasi yang optimal. Utilisasi yang tidak efisien akan memperlama waktu tunggu tindakan, memperboros sumber daya, dan berpotensi pada pemburukan klinis pasien. Utilisasi adalah salah satu indikator non klinik di kamar operasi. Di laboratorium kateterisasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), utilisasi menjadi salah satu target indikator mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat utilisasi laboratorium kateterisasi pediatrik dan faktor-faktor yang berhubungan dengan hal tersebut. Dengan mengetahui utilisasi, dapat diperoleh gambaran mengenai efisiensi ruangan tersebut. Jenis penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif yang telah dilaksanakan pada Juni 2022. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap stakeholder yang berhubungan langsung dengan kebijakan dan implementasi unit pelayanan, sedangkan data sekunder didapatkan melalui catatan register unit, rekam medis, regulasi, dan dokumen objek penelitian lainnya berdasarkan variabel mulai prosedur pertama, jeda waktu antar tindakan, waktu selesai prosedur terakhir, dan jumlah pasien harian. Variabel tersebut juga dianalisis dari sisi Standar Prosedur Operasional (SPO), Sumber Daya Manusia (SDM), dan fasilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan angka utilisasi 81,21%, melebihi target bila diukur menurut indikator mutu RSJPDHK. Faktor-faktor yang berhubungan, antara lain jumlah prosedur harian, jenis prosedur, dan waktu selesai prosedur terakhir (p-value < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah utilisasi unit ini masih perlu ditingkatkan dan target utilisasi 70% atau tujuh jam per hari perlu ditinjau ulang untuk ditingkatkan agar menampung jumlah prosedur yang lebih banyak dan mengurangi waktu tunggu pasien. Sebagai saran, perlu perubahan sistem pengaturan pelaksanaan tindakan, mulai dari sistem penjadwalan, jumlah dan pengelompokan prosedur harian, revisi shift kerja non medis, hingga evaluasi berkala target utilisasi ruang kateterisasi pediatrik.
Congenital heart disease (CHD) is a disease that requires special attention. Consequently, adequate facilities and affordable services for the general public are necessary. Catheterization laboratories are essential facilities in performing diagnosis and intervention, especially for CHD. The high demand for service of these units demands optimal utilization. Inefficient utilization will prolong waiting time, waste resources, and potentially worsen patients' clinical condition. Utilization is a non-clinical indicator in operating theatres. In the catheterization laboratory at Harapan Kita Heart and Vascular Hospital (RSJPDHK), utilization is one of the target indicators for service quality. This study aimed to examine the utilization of the pediatric catheterization laboratory and its related factors. By understanding its utilization, a better overview of room efficiency can be obtained. The research combined quantitative and qualitative methods and was carried out in June 2022. Primary data were obtained through in-depth interviews with relevant stakeholders who were directly related to the policy and implementation of service units. Secondary data were acquired through unit register records; medical records; regulations and research object documents; other variables based on the start of the first procedure; the time lag between procedures; the time of completion of the last procedure; and the number of daily patients. These variables were also analyzed in terms of standard operating procedures (SPO), human resources (HR), and facilities. The study results indicated a utilization rate of 81.21%, which exceeds the target based on the RSJPDHK quality indicators. The related factors included the number of daily procedures, the type of procedure, and the time of the last procedure (p-value <0.05). This study concludes that the utilization of the unit still requires further enhancement, and the utilization target of 70% or seven hours per day needs to be reviewed to accommodate a greater number of procedures and reduce patient waiting time. We suggest changes to the regulatory system for the implementation of several initiatives, including the scheduling system, the number and grouping of daily procedures, the revision of non-medical work shifts, as well as periodic evaluations of pediatric catheterization room utilization targets.
Read More
B-2303
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asna Damayanti; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Liliek Marhaendro Susilo, Bambang Budi Siswanto
Abstrak: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah elemen informatika kesehatan yang berfokus terutama pada kebutuhan administrasi rumah sakit. Penggunaan SIMRS dalam operasi rumah sakit harus dapat memberikan kenyamanan, untuk mengatasi layanan dan kendala administrasi, dan untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi sistem informasi terhadap produktivitas pengeluaran kas / unit bank di rumah sakit Subjek dan Metode: Ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di pusat kardiovaskular nasional Harapan Kita, Jakarta. Variabel dependen adalah produktivitas. Variabel independen adalah implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Data dikumpulkan dengan wawancara dan review dokumen. Hasil: Sistem manual pada pengeluaran administratif unit kas / bank menghasilkan beberapa masalah, seperti kesalahan perhitungan, kesalahan penulisan, duplikasi data, dan waktu pemrosesan yang lama. Penerapan aplikasi verifikasi pengeluaran meningkatkan akurasi perhitungan hingga 100%, menghilangkan duplikasi data, dan mempersingkat waktu pemrosesan Kesimpulan: Penerapan aplikasi verifikasi pengeluaran meningkatkan produktivitas di unit kas/bank pengeluaran dengan meningkatkan akurasi perhitungan, menghilangkan duplikasi data, dan mempersingkat waktu pemrosesan. Kata Kunci: Dampak, SIMRS, Produktivitas
Health Management Information Systems (HMIS) is an element of health informatics that focuses mainly on the administrational needs of hospitals. The use of HMIS in a hospital operation must be able to provide convenience, to overcome service and to administrative constraints, and to increase productivity. This study aimed to analyze the impact of information system implementation on the productivity of the expenditure cash/ bank unit in a hospital. Subjects and Method: This was a descriptive qualitative study conducted at national cardiovascular center Harapan Kita, Jakarta. The dependent variable was performance. The independent variable was Health Management Information Systems (HMIS) implementation. The data were collected by interview and document review. Results: The manual system at the administrative expenditure cash/ bank unit yielded several issues, such as calculation error, writing error, data duplication, and long processing time. The implementation of verification aplication improved calculation accuracy up to 100%, eliminated data duplication, and shortened processing time Conclusion: The implementation of verification aplication improves productivity of the expenditure cash/ bank unit in a hospital by increasing calculation accuracy, eliminating data duplication, and shortening processing time. Keyword: Impact, Health Management Information System, Productivity
Read More
B-2040
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahayu, Desy Rahmayanti; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Sumjatun, Yanuar Hamid
B-1703
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive