Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35241 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Tomasia A.M. Do R.E. Sousa; Pembimbing: Sri Tjahyuni Budi Utami; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Siti Nur Ayu
S-7215
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eria Febriani; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Ema Hermawati, Susanti
Abstrak: Kecamatan Jatinegara merupakan salah satu wilayah dengan kasus diare tertinggi di Jakarta Timur. Prevalensi diare balita tahun 2014 sebesar 3.525 balita (9,65%). Air minum isi ulang yang terkontaminasi oleh Escherichia coli berisiko menyebabkan diare pada balita mengkonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang dengan kejadian diare pada balita penggunanya di Kecamatan Jatinegara tahun 2014. Disain penelitian menggunakan studi Cross sectional. Hasil uji statistik Keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi nilai p= 0,035: OR =2,360, tingkat pendidikan ibu nilai p =0,030; OR= 2,417, perilaku cuci tangan ibu nilai p= 0,045;OR= 2,222. Kesimpulan ada hubungan signifikan antara Escherichia coli pada depot air minum isi ulang, pendidikan ibu, perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jatinegara tahun 2015. Kata kunci : Balita, Diare, Depot Air Minum Isi Ulang, Escherichia coli.

Jatinegara Sub District is an area with the highest incidence of diarrhea in East Jakarta. Diarrhea prevalence on toddler in 2014 is 3525 (9,65%). Drinking water refill that have been contaminated Eschericia coli risk to cause diarrhea to toddler who consume it. The goal of this research is to identify relationship between Eschericia coli presence in drinking water refill and incidence of diarrhea on toddlers in Jatinegara Sub District in 2015. Design used of this research is cross sectional. Result of the research show that Eshericia coli in drinking water refill depot is p = 0,035; OR= 2,360, education level of mothers p=0,030; OR = 2,417, mother hand washing behaviour p=0,045; OR= 2,222. The conclusion of the research shows that there is significant relationship between Eschericia coli presence in drinking water refill depot, mother education level, mother hand washing behavior and incidence of diarrhea on toddlers in Jatinegara district in 2015. Keyword : Toddlers, Diarrhea, Drinking Water Refill Depot, Escherichia coli
Read More
S-8794
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anynda Putri Assyifa; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Zakianis, Neneng Sumiati
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kontaminasi Esherichia coli pada DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Limo, Kota Depok tahun 2021. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang telah dilakukan pada balita yang tinggal di Kecamatan Limo, yaitu sebanyak 180 balita. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi E. coli pada DAMIU (p = 0,000; OR = 4,204), pemberian ASI eksklusif (p = 0,006; OR = 2,760), kebiasaan membuang tinja balita (p = 0,001; OR = 3,222), perilaku cuci tangan (p = 0,003; OR = 2,899), kondisi jamban (p = 0,013; OR = 2,879), dan kondisi tempat sampah (p = 0,002; OR = 3,080) dengan kejadian diare pada balita.
Read More
S-10814
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Enina Alemina La Thersia; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Dewi Sussana, Rina Fitriani Bahar
S-6452
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edy Martono; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Budi Hartono, Ary Susanti
Abstrak: Penyakit diare masih menjadi penyakit endemis di Indonesia dan berpotensi menjadi KLB yang sering terjadi kematian (Kemenkes, 2016). Kasus diare di Kabupaten Kebumen dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Prevalensi diare balita di Kecamatan Kebumen sebesar 111,1 per 1.000. Balita sebagai populasi yang rentan beresiko terkena diare bila mengkonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi coliform. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi coliform pada depot air minum isi ulang dengan diare balita konsumennya di wilayah Kecamatan Kebumen tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan pemeriksaan sampel air minum isi ulang di laboratorium. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan kontaminasi coliform pada depot air minum isi ulang dengan diare balita penggunanya. Variabel yang berhubungan dengan diae balita adalah perilaku cuci tangan (p=0,05 OR=2,6), hygiene sanitasi makanan/minuman ibu atau pengasuh balita (p=0,02 OR=3,3), sarana air bersih (p=0,004 OR=2,7), dan penanganan sampah (p=0,03 OR=2,8). Kontaminasi coliform berisiko sebesar 7,8 kali lebih tinggi menyebabkan kejadian diare setelah dikontrol variabel umur ibu atau pengasuh balita, perilaku cuci tangan, hygiene sanitasi makanan/minuman, tingkat pengetahuan, sarana air bersih, sarana jamban, dan penanganan sampah
Kata kunci: balita, coliform, diare, depot air minum isi ulang

Diarrhea is still an endemic disease in Indonesia and has the potential to become a frequent outbreak of death (Kemenkes, 2016). Cases of diarrhea in Kebumen District from year to year tend to increase. The prevalence of toddlers diarrhea in Kecamatan Kebumen is 111.1 per 1,000. Toddlers as a vulnerable population at risk of diarrhea when consuming contaminated refilled drinking water of coliform. This study aims to determine the relationship between coliform contamination at refill drinking water depot with toddlers consumer diarrhea in Kebumen sub district in 2017. The design of this study used a descriptive cross sectional study. Data collection by conducting interviews, observation, and examination of refill drinking water samples in the laboratory. The conclusion of this research is that there is no relation of coliform contamination to refill drinking water depot with diarrhea of toddlers. The variables associated with toddlers are hand washing behavior (0,05 OR=2,6), hygiene and food/drink sanitation of mother or toddler caregiver (p=0,02 OR=3,3), clean water facilities (p=0,004 OR=2,7), and waste management (p=0,03 OR=2,8). Coliform contamination at risk 7.8 times higher causes diarrhea occurrence after controlled age variable of mother or toddler caregiver, handwashing behavior, hygiene and food /drink sanitation, knowledge level, clean water facility, latrine facility, and garbage handling.
Key words: coliform, diarrhea, refill drinking water depot, toddler.
Read More
S-9381
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rohmania Prihatini; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Didik Supriyono
S-7108
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhadi; Pembimbing: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Endang Syarifuddin, John S. Marbun
Abstrak:

Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di kota Jakarta khususnya Kecamatan Koja Kota Jakarta Utara. Laporan penyakit diare di Kecamatan Koja selama tahun 2007 sebanyak 1.844 dengan Prevalen Rate (PR) sebesar 756 per 100.000 penduduk dan angka kematian (CFR) sebesar 0,9 %. Berdasarkan kelompok umur, angka kejadian diare untuk kelompok umur < 1 tahun sebesar 612, umur 1-4 tahun sebesar 708, umur 5 - 14 tahun sebesar 119, umur 15 - 44 tahun sebesar 222 dan umur ≥ 45 tahun sebesar 183. Data penyakit lain yang berhubungan dengan diare seperti campak ada 9 kasus, gizi buruk (malnutrisi) 201 kasus dan tiphus ada 393 kasus. Hasil pemeriksaan kualitas air secara bakteriologis pada bulan Februari 2007, dari 30 sampel air minum isi ulang diperiksa, 18 sampel (60%) tidak memenuhi syarat. Pada bulan November 2007, dari 7 sampel air minum isi ulang diperiksa semuanya dinyatakan memenuhi syarat, dari 12 sampel air PAM diperiksa, 4 sampel (33,33 %) tidak memenuhi syarat dan dari 11 sampel air hidrant diperiksa, 1 sampel (9,09 %) tidak memenuhi syarat. Ada kecurigaan bahwa penyebab terjadinya diare di Kecamatan Koja adalah kuantitas dan kualitas penyediaan air bersih dan air minum tidak memenuhi syarat. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara kandungan E. coli pada air minum dengan diare pada balita sebagai bahan informasi perencanaan program penanggulangan dan antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Kecamatan Koja. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan melakukan observasional melalui pengukuran sesaat atau satu kali pada bulan April sampai dengan Mei 2008 terhadap variable independen yaitu kandungan E. Coli pada air minum dan variabel dependen yaitu kejadian diare pada balita dengan mengikutsertakan variabel perancu meliputi jenis kelamin, kelompok umur, status gizi, status imunisasi, ada tidaknya penyakit infeksi selain diare, minum pakai botol, kebiasaan cuci tangan, status ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sumber air minum, sumber air bersih, tingkat risiko pencemaran dan kualitas jamban keluarga. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kandungan E.coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita. Variabel yang ada hubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita adalah penyakit infeksi selain diare dengan p value 0,001 dan odd rasio (OR) sebesar 5,241 (95 % CI: 2,146 - 12,800). Sedangkan variabel kelompok umur, status gizi, status imunisasi, minum pakai botol, kebiasaan cuci tangan, status ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuanm, sumber air minum, sumber air bersih, tingkat risiko pencemaran dan kualitas jamban keluarga tidak ada hubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan adanya peningkatan frekuensi kegiatan promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan cakupan kegiatan surveillans kasus diare dan penyakit lain seperti campak, malnutrisi, disentry, kecacingan dan tiphus serta surveillans faktor risiko. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang penyakit infeksi selain diare yang ada kaitannya dengan kejadian diare pada balita.


Diarrhea has become problem of public health in Jakarta, especially in Koja Sub District, North Jakarta. The report of diarrhea in North Jakarta in 2007 were 1.844 cases with PR 765 per 100.000 people and CFR 0.9%. The highest case of diarrhea happened in February and November 2007. By age group, the number of people suffering from diarrhea are : age group < 1 year : 612, age group 1 - 4 year : 708, age group 5 - 14 : 119, age group 15 - 44 year old : 222 and age group > 45 : 183. Any infectious diseases other than diarrhea such as measles or morbilli were 9 cases, malnutrition 201 cases and typhoid 393 cases. The result of bacteriological assessment of the water in 2007 indicated that 18 (60%) out of 30 samples of refilled drinking water didn`t meet requirement, 4 (33,4%) out of 12 samples of drinking water produced by drinking water enterprises didn`t meet requirement and 1 (9,09%) out of 11 samples of drinking water sampled through reservoir (hydrant) didn`t meet requirement. There`s assumption that the cause of diarrhea in Koja Sub district is related to the quality of clean water which doesn`t meet requirement bacteriologically and it is not sufficiently available. The aim of the research is to get to know the correlation between E.Coli in drinking water and diarrhea occurrence on toddlers as an information for planning of prevention and anticipation of diarrhea outbreak program in Koja Sub district. This research is Cross sectional study by observation through temporary measurement from April up to May 2008 on independent variable which is E.Coli in drinking water and dependent variable which is diarrhea occurrence by considering other variables which are : age group, nutrition status, any infectious diseases other than diarrhea, using bottle to drink, mother`s washing hand habit, economic status, education level of mother, knowledge level of mother, drinking water sources, clean water facilities, the risk level of pollution and the quality of water latrine. The result of study indicates that there`s no significant correlation between E. Coli in drinking water and diarrhea occurrence on toddlers. Variable having significant correlation with diarrhea occurrence is infectious disease other than diarrhea with p value 0,001 and Odd ratio (OR) 5,241 (95 % CI : 2,146 - 12,800) variables such as age group, nutrition status, immunization status, using bottle to drink, mother`s washing hand habit, economic status, education level of mother, knowledge level of mother, drinking water sources, clean water facilities, the risk level of pollution and the quality of water latrine have no significant correlation with diarrhea occurrence on toddlers. It is advisable that there should be the increase of health promotion about healthy life style, surveillance of diarrhea and other diseases, such as measles or morbilli, malnutrition, disentry, soil infection and typhoid as well as surveillance of the risk factor. There should be in dept research about infectious disease other than diarrhea suspected as the cause of diarrhea on toddlers.

Read More
T-2947
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Laura Dwi Pratiwi; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Ema Hermawati, Sukanda, Rr. Dian Novianti
Abstrak:
Di Kota Depok, diare merupakan 4 penyakit teratas diderita oleh balita. Salah satu faktor risiko penyakit diare adalah mengonsumsi air minum yang terkontaminasi tinja. Kontaminasi tinja dapat dilihat dari jumah kandungan bakteri E. coli dalam air minum rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kandungan Escherichia coli (E. coli) dalam air minum rumah tangga dengan kejadian diare pada balita di Kota Depok Penelitian merupakan studi cross-sectional dengan 300 responden di Kecamatan Sawangan, Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Bojong Sari. Pengambilan sampel adalah total sampling dari data engambilan sampel air minum rumah tangga menggunakan metode SNI 3554:2015. Kandungan E. coli pada air minum rumah tangga diuji dengan menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Kejadian diare yang dirasakan dalam 6 bulan terakhir pada balita didapatkan dengan wawancara terhadap ibu. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengetahui sanitasi, higiene dan karakteristik ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan E. coli dalam air minum rumah tangga yang tidak memenuhi syarat sejumlah 174 Sarana jamban keluarga, kondisi sumber air bersih, penyimpanan air minum, pengelolaan sampah rumah tangga, usia ibu dan pendidikan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rumah tangga dengan kandungan bakteri E. coli dalam air minum tidak memenuhi syarat dan menerapkan CTPS berisiko 0,9 kali mengalami diare pada balita. Rumah tangga dengan kandungan bakteri E. coli dalam air minum tidak memenuhi syarat dan tidak menerapkan CTPS berisiko 3,7 kali mengalami diare pada balita

H2S is dangerous compound that colorless and has smell like rotten egg. One of this compound source is produced from decomposition process in landfill. The most sensitive body system when exposed to H2S is respiratory system. This study aims to analyze the effect of H2S intake to respiratory symptoms at people living around the Cipayung Landfill. This study design uses cross sectional. Data collection was carried out by interview by questionnaire and measure  H2S ambient at 9 poimts locate aroundd community settlements. The result were found intake of H2S associated with respiratory symptoms (p value=0,012; OR=10,5; CI 95%=1,25-88,02). The result of multivariat analysis were found H2S intake influence respiratory symptoms after controlled by duration living variable (p value=0,026; OR=6,78; CI 95%= 1,612-64,572). It needs to measure routine H2S ambient and ensure that concentration was safe as well as proper management efforts from City Government of Depok, Cipayung Landfill and related stakeholders in order to reduce the health risk problems to the people living around Cipayung landfill.

Read More
T-5909
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emilia Annisa; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Ema Hermawati, Wakhyono Budianto
Abstrak:
Depot Air Minum (DAM) merupakan tempat usaha untuk melakukan pengolahan air baku menjadi air minum atau biasa disebut dengan Air Minum Isi Ulang (AMIU). AMIU banyak dijadikan alternatif sebagai pemenuhan kebutuhan air minum dimasyarakat. Namun, tidak semua DAM terjamin produknya, terutama dari ancaman kontaminasi biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis AMIU berdasarkan keberadaan E.coli dan mengetahui gambaran higiene sanitasi Depot Air Minum (DAM) di Kelurahan Aren Jaya Bekasi Timur tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Sampel penelitian berasal dari seluruh DAM dan AMIU hasil produksi DAM di Kelurahan Aren Jaya dengan jumlah 23 DAM. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi menggunakan lembar formulir penilaian laik higiene sanitasi DAM. Keberadaan E.coli dalam sampel air diketahui melalui pengujian di laboratorium menggunakan metode MPN E.coli. Diketahui sebanyak 14 (60.9%) DAM telah memenuhi syarat pada variabel Tempat. Semua DAM (100%) telah memenuhi syarat pada variabel Peralatan produksi dan variabel Peralatan sterilisasi. Hanya terdapat 1 (4.3%) DAM yang memenuhi syarat pada variabel Higiene penjamah. Semua AMIU bebas dari kontaminasi bakteri E.coli. Terdapat 20 dari 23 sampel DAM yang dinyatakan memenuhi syarat higiene sanitasi. Sedangkan DAM kode M, O, dan R tidak memenuhi syarat dalam aspek higiene sanitasi. Semua AMIU hasil produksi DAM memenuhi syarat untuk diminum berdasarkan analisis kualitas bakteri E.coli. Perlu dilakukan peningkatan terhadap aspek sanitasi tempat dan higiene penjamah, serta pemenuhan fasilitas yang mendukung kegiatan higiene sanitasi DAM.

Water Refill station is a place of business to process raw water into drinking water or commonly known as Refill Drinking Water. Refill drinking water is widely used as an alternative of drinking water in the community. However, not all Water Refill station products are guaranteed, especially from the threat of biological contamination. This research aims to determine the bacteriological quality of Refill drinking water based on the presence of E.coli and to description of the sanitation hygiene of the Water Refill station in Aren Jaya Village, East Bekasi in 2018. This research used a descriptive observational method. Samples came from all Water Refill station and water produced by Water Refill stations in Aren Jaya Village with a total of 23. Data collection is carried out through observation using form sheet of hygiene sanitary Water Refill Station. The presence of E.coli in water samples was determined through laboratory testing using the MPN E.coli method. It is known that 14 (60.9%) DAMs have fulfilled the requirements for the place variable. All Water Refill stations (100%) fulfilled the requirements for the variable Production Equipment and Sterilization Equipment Variables. There was only 1 (4.3%) Water Refill station that met the requirements for handler hygiene. All Refill Drinking Water are free from contamination by E.coli bacteria. There were 20 out of 23 samples of DAM that met the sanitation hygiene requirements. Whereas Water Refill Station codes M, O, and R do not meet the requirements in terms of sanitation hygiene. All Refill Drinking Water produced by Water Refill station meet the requirements for drinking based on an analysis of the quality of E.coli bacteria. It is necessary to improve the aspects of place sanitation and handler hygiene, as well as the fulfillment of facilities that support Water Refill Station sanitation hygiene activities.
Read More
S-11431
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizky Indriyani; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Renti Mahkota, Endah Kusumawardhani
Abstrak: Kasus diare di Kabupaten Pandeglang masih cukup tinggi terutama diwilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran dimana setengahnyaterjadi pada balita. Kasus diare pada tahun 2012 di Puskesmas Cibaliung, Labuan,dan Pagelaran masing-masing yaitu 244, 1.440, dan 686. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadiandiare akut pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2013. Disain penelitian yang digunakan adalah case control. Pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara langsung mengenai faktor risiko lingkungan dengan menggunakan kuesioner serta pengambilan sampel air minum dan usap alat minum balita.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita. Variabel yang memiliki hubungan dengandiare akut pada balita adalah status gizi, pengetahuan ibu/pengasuh, serta hygienesanitasi makanan dan minuman. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare akut pada balita adalah pengetahuan ibu/pengasuh sertahygiene sanitasi makanan dan minuman. Kata kunci: Escherichia coli, faktor sanitasi lingkungan, diare akut, balita
Cases of diarrhea in Pandeglang district is still high especially in Regionof Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran which is half of the caseshappened to underfive years children. Cases of diarrhea (2012) in PuskesmasCibaliung, Labuan, and Pagelaran are 244, 1.440, and 686.This study aims to analyze association between contamination ofEscherichia coli in drinking water and factor of environmental sanitation withunderfive years children acute diarrhea in region of Puskesmas Cibaliung,Labuan, and Pagelaran, Regency of Pandeglang Province of Banten in 2013. Thisstudy used case control design. The information collected by interview aboutenvironmental risk factor and laboratorium analyze of drinking water sample andtumbler swab.Conclusion of this study is contamination of Escherichia coli in drinkingwater and factor of environmental sanitation have not association with underfiveyears children acute diarrhea. Whereas nutrition, knowledge of mother, andhygiene sanitation of food and water have association with underfive yearschildren acute diarrhea. Main risk factor which causes underfive years childrenacute diarrhea are knowledge of mother and hygiene sanitation of food and water.Keyword: Escherichia coli, factor of environmental sanitation, acute diarrhea,underfive years children
Read More
S-8069
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive