Ditemukan 28867 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Imanda Kartika Putri; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Evi Martha, Khaerudin
S-7299
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hesti Handayani; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Anwar Hassan, Ario Baskoro
S-6579
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Medawati Silalahi; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Anwar Hasan, Maryori
S-7590
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Emilia Chrystin; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Caroline Wuryaningsih, Zakiah
Abstrak:
Jumlah remaja yang terus bertambah mengharuskan kesehatan remaja untuk lebih diperhatikan. Hal ini termasuk kesehatan reproduksi remaja. Nyatanya, perkawinan di bawah umur, melahirkan di usia remaja, serta Infeksi Menular Seksual (IMS) masih banyak terjadi pada remaja yang disebabkan oleh perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara primer dengan menggunakan kuesioner online yang bersifat self-administrated. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,4% siswa/i pernah melakukan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran baik berupa perilaku cium bibir (12,4%), meraba daerah sensitif (7,6%), seks oral (1,9%), petting (1,9%), dan/atau hubungan seks (1,9%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020 adalah jenis kelamin, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, perilaku teman sebaya dalam berpacaran, dan kepemilikan pasangan. Berdasarkan penelitian, dibutuhkan penyuluhan dan kurikulum pendidikan seksual yang mencakup kesehatan reproduksi hingga perilaku seksual, serta mengaktifkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-R) sebagai sarana konseling dan sumbeer informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi siswa/i.
Read More
S-11477
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pande Nyoman Vidya Dhanika; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Dadan Erwandi, Husein Habsyi
Abstrak:
Stigma terkait HIV merupakan sikap, perilaku dan penilaian negatif terhadap ODHA akibat dari ketakutan umum yang akhirnya berujung pada tindakan diskriminatif. Perilaku pemberian stigma terhadap ODHA di Indonesia terus meningkat berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dan 2018. Akibat dari stigma yang tidak diatasi dapat berujung pada hilangnya keinginan ODHA untuk mengakses layanan kesehatan, sehingga dapat menyebabkan kemungkinan penularan akibat ketidaktahuan status HIV dan kematian terkait AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian stigma pada ODHA oleh wanita usia 15-49 tahun di Indonesia dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indoneisa (SDKI) tahun 2017, yang menggunakan desain studi cross-sectional. Uji Chi Square digunakan untuk menganalisis hubungan antara 9 variabel independen dengan perilaku pemberian stigma. Sampel sebanyak 32.184 dari 49.627 wanita usia 15-49 tahun yang memenuhi kriteria pernah medengar tentang HIV/AIDS dan data yang lengkap sesuai variabel yang dianalisis. Ditemukan proporsi perilaku pemberian stigma pada ODHA oleh wanita usia 15-49 tahun di Indonesia, tahun 2017 sebesar 89,5%. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara faktor predisposisi (wilayah tempat tinggal, pengetahuan HIV/AIDS dan sikap terhadap ODHA, faktor pemungkin (indeks kekayaan) dan faktor penguat (sumber informasi HIV/AIDS) dengan perilaku pemberian stigma pada ODHA. Diharapkan pemerintah dapat bekerja sama dengan yayasan/organisasi HIV/AIDS untuk meningkatkan intervensi promotif dan preventif terkait HIV/AIDS terutama mengenai mekanisme penularannya khususnya di wilayah perdesaan Indonesia serta melibatkan masyarakat luas untuk dapat berinteraksi langsung dengan ODHA.
Kata kunci: Stigma terkait HIV, HIV/AIDS, Orang dengan HIV/AIDS
HIV-related stigma is a negative attitude, behavior and perception of PLHIV as a result of general fear which ultimately results in discriminatory actions. Stigmatizing behavior towards PLHIV in Indonesia continues to increase based on the results of the Basic Health Research (Riskesdas) in 2010 and 2018. As a result of the unresolved stigma can lead to the loss of the desire of PLHIV to access health services, which can lead to the possibility of transmission due to ignorance of HIV status and AIDS-related deaths. This study aims to analyze factors related to the behavior of giving stigma to PLHIV by women aged 15-49 years in Indonesia using data on Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. The approach is done with cross-sectional study design, as well as analysis with Chi Square test to analyze the relationship between 9 independent variables with the behavior of giving stigma. The sample of the study was 32,184 of 49,627 woman aged 15-49 years old with inclusion criteria of research subjects who had heard about HIV / AIDS and who had complete data according to the variables analyzed. It was found the proportion of stigma-giving behavior among PLHIV by women aged 15-49 years in Indonesia in 2017 was 89.5%. Analyze result shows that there is a relation found between predisposing factors (area of residence, knowledge on HIV/AIDS and behavior towards PLHIV), enabling factors (wealth index) and reinforcing factors (information source of HIV/AIDS) with stigmatizing behavior towards PLHIV. It is hoped that the government can cooperate with HIV/AIDS foundations and organizations to improve promotive and preventive interventions related to HIV/AIDS regarding transmission mechanisms especially throughout rural area in Indonesia and also involve wider community to be able to interact directly with PLHIV.
Key words: HIV-related Stigma, HIV/AIDS, People Living with HIV/AIDS
Read More
Kata kunci: Stigma terkait HIV, HIV/AIDS, Orang dengan HIV/AIDS
HIV-related stigma is a negative attitude, behavior and perception of PLHIV as a result of general fear which ultimately results in discriminatory actions. Stigmatizing behavior towards PLHIV in Indonesia continues to increase based on the results of the Basic Health Research (Riskesdas) in 2010 and 2018. As a result of the unresolved stigma can lead to the loss of the desire of PLHIV to access health services, which can lead to the possibility of transmission due to ignorance of HIV status and AIDS-related deaths. This study aims to analyze factors related to the behavior of giving stigma to PLHIV by women aged 15-49 years in Indonesia using data on Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. The approach is done with cross-sectional study design, as well as analysis with Chi Square test to analyze the relationship between 9 independent variables with the behavior of giving stigma. The sample of the study was 32,184 of 49,627 woman aged 15-49 years old with inclusion criteria of research subjects who had heard about HIV / AIDS and who had complete data according to the variables analyzed. It was found the proportion of stigma-giving behavior among PLHIV by women aged 15-49 years in Indonesia in 2017 was 89.5%. Analyze result shows that there is a relation found between predisposing factors (area of residence, knowledge on HIV/AIDS and behavior towards PLHIV), enabling factors (wealth index) and reinforcing factors (information source of HIV/AIDS) with stigmatizing behavior towards PLHIV. It is hoped that the government can cooperate with HIV/AIDS foundations and organizations to improve promotive and preventive interventions related to HIV/AIDS regarding transmission mechanisms especially throughout rural area in Indonesia and also involve wider community to be able to interact directly with PLHIV.
Key words: HIV-related Stigma, HIV/AIDS, People Living with HIV/AIDS
S-10349
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wenni Haristia; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Dian Ayubi, Roji Suherman
S-7264
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Arya Anindita Hutomo Putra; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Muhsin
Abstrak:
Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengankepatuhan untuk menyikat gigi sebelum tidur malam pada siswa-siswi kelas 5 diSDN 04 Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2012. Penelitian ini menggunakanpenelitian kuantitatif dengan desain non eksperimental, data dikumpulkan secaraCross Sectional. Sampel penelitian ini adalah 74 siswa kelas 5 SDN 04Ciangsana. Dari hasil pengolahan data, terdapat satu faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan menyikat gigi sebelum tidur, yaitu ketersediaan fasilitas untuk menyikat gigi dengan p value 0.000. Diharapkan pihak sekolah, Puskesmas, dan Dinas terkait UKS dapat terus melaksanakan program-program kesehatan gigi dan mulut bagi siswa sekolah dasar.Kata kunci : Pengetahuan, sikap, kepatuhan menyikat gigi sebelum tidur malam,siswa SD
Read More
S-7646
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ulfathny Pertiwi; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dadan Erwandi, Deni Kurniawan
Abstrak:
Besarnya jumlah populasi remaja yang ada tentunya akan membawa konsekuensi pada berbagai masalah sosial dan kesehatan reproduksi remaja termasuk di dalamnya masalah perilaku seksual remaja. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual pranikah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada siswa SMKN X Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer pada 158 remaja di SMKN X Tahun 2018. Hasil menunjukkan bahwa proporsi perilaku seksual berisiko pada remaja SMKN X adalah 22,8 % dengan jenis kelamin responden terbanyak yaitu lakilaki sebanyak 50.6%, remaja berpengetahuan rendah sebanyak 76.6 %, remaja dengan sikap positif 58.2 %, remaja dengan orangtua bekerja sebanyak 84.2%, remaja dengan uang saku cukup 50.6%, remaja yang menganggap teman sebaya tidak berperan terhadap perilaku seksual sebanyak 51.3 %, dan remaja yang terpapar pornografi sebanyak 93 %. Berdasarkan analisis bivariat, dapat diketahui dari faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin laki-laki (p Value= 0.045; PR= 2.36; 95% CI= 11.1-5.14), dan peranan teman sebaya ( p Value= 0.03; PR=3.62; 95 % CI=3.62 (1.6-8.1).
Kata Kunci: Seksual, perilaku seksual pranikah, remaja
The large number of adolescent populations will certainly bring consequences on various social and reproductive health issues of adolescents including adolescent sexual behavior issues. This thesis aims to know the description of premarital sexual behavior and factors related to premarital sexual behavior in students of SMKN X Year 2018. This study used a cross-sectional study design using primary data on 158 adolescents in SMKN X Year 2018. The results show that the proportion of risky sexual behavior in adolescent SMKN X is 22,8% with the most respondent's gender is male 50.6%, respondents with low knowledge of 76.6%, adolescent with positive attitude 58.2%, adolescent with working parents 84.2%, adolescent with enough pocket money 50.6%, adolescents who consider peers do not contribute to sexual behavior as much as 51.3%, and adolescents exposed to pornography as much as 93%. Based on bivariate analysis, it can be seen from factors that have significant relationship with teen sexual behavior is gender (p Value = 0.045, PR = 2.36, 95% CI = 11.1-5.14), and peer role (p Value = 0.03 ; PR = 3.62; 95% CI = 3.62 (1.6-8.1).
Keywords: Adolescence, premarital sexual behavior, sexual
Read More
Kata Kunci: Seksual, perilaku seksual pranikah, remaja
The large number of adolescent populations will certainly bring consequences on various social and reproductive health issues of adolescents including adolescent sexual behavior issues. This thesis aims to know the description of premarital sexual behavior and factors related to premarital sexual behavior in students of SMKN X Year 2018. This study used a cross-sectional study design using primary data on 158 adolescents in SMKN X Year 2018. The results show that the proportion of risky sexual behavior in adolescent SMKN X is 22,8% with the most respondent's gender is male 50.6%, respondents with low knowledge of 76.6%, adolescent with positive attitude 58.2%, adolescent with working parents 84.2%, adolescent with enough pocket money 50.6%, adolescents who consider peers do not contribute to sexual behavior as much as 51.3%, and adolescents exposed to pornography as much as 93%. Based on bivariate analysis, it can be seen from factors that have significant relationship with teen sexual behavior is gender (p Value = 0.045, PR = 2.36, 95% CI = 11.1-5.14), and peer role (p Value = 0.03 ; PR = 3.62; 95% CI = 3.62 (1.6-8.1).
Keywords: Adolescence, premarital sexual behavior, sexual
S-9793
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Cempaka Putri Pratiwi; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Anwar Hassan, Rachma Linda Siregar
S-5895
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nur Husna Hadianti; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Zarfiel Tafal, Ni Made Jendri
Abstrak:
Remaja merupakan kelompok yang berpotensi berisiko tinggi atas perilakuseksual mereka seperti Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), Infeksi MenularSeksual (IMS), dan HIV/AIDS, sehingga perlu mendapat perhatian serius.Keadaan emosi yang cenderung meninggi selama masa remaja diperoleh darikondisi sosial yang mengelilingi remaja masa kini.Studi ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional)yang dilakukan di 3 SMAN Kabupaten Biltar. Sampel berjumlah 217 dari siswa-siswi yang diambil dengan metode simple random sampling.Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar (59%) remaja SMA di Kabupaten Blitar telah melakukan perilaku seksual pranikah berisiko berat. Dari 90,8%remaja yang pernah atau sedang memiliki teman kencan (pacar) sebanyak 7,1%diantaranya telah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan analisisbivariat, jenis kelamin, sikap terhadap seksualitas, pengaruh dari teman sebaya,dan paparan media pornografi memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku tersebut.Dari penelitian ini diharapkan agar pihak orang tua, sekolah, dan dinas terkait memberikan perhatian serta informasi yang intensif terhadap remaja tentang kesehatan reproduksi supaya dapat meningkatkan pemahaman remaja, sehingga mereka akan berpikir dengan cermat sebelum melakukan perilaku seksualpranikah.
Kata Kunci: remaja, perilaku seksual.
Read More
Kata Kunci: remaja, perilaku seksual.
S-7575
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
