Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33959 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Vanda Roza; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: R. Sutiawan, M. Royan, Edy S. Purba
Abstrak:

Bencana merupakan suatu rangkaian kejadian yang terjadi  mengancam Kehidupan manusia. Bencana tidak terukur dan tidak dapat diprediksi datangnya. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan untuk menghadapi keadaan darurat. Perencanaan Kontinjensi merupakan suatu proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi rencana kontinjensi dalam upaya  kesiapsiagaan  dalam menghadapi bencana banjir bidang kesehatan secara terintegrasi antar lintas program dan lintas sektor di tingkat Wilayah Jakarta Timur. Metodologi untuk perancangan sistem yang digunakan adalah sistem pengambilan keputusan (SPK). SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak berstruktur. Perancangan sistem ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan sistem berdasarkan hasil analisis aspek sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek metode, aspek teknis dan aspek organisasi. Aspek-aspek tersebut memungkinkan untuk menyusun suatu sistem informasi perencanaan kontinjensi dengan mempergunakan rancangan basis data dengan rancangan luar berupa tabel dan rancangan masukan berupa formulir laporan. Sistem yang dikembangkan ini menggunakan cara otomatis, berstruktur. Dalam prosesnya cepat dalam hal pengolahan data, informasi yang dihasilkan dapat disimulasikan untuk menganalisis kebutuhan berdasarkan indikator yang ditetapkan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah belum semua modul yang ada terbangun, masih memerlukan pengembangan lebih lanjut serta belum terujinya sistem pada tahap implementasi di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Dalam menyusun perencanaan kontinjensi harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkala, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemegang keputusan dalam memutuskan kebijakan yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. x Kata kunci : Perencanaan Kontinjensi, Sistem Informasi.


 

ABSTRACT Disaster is kind of phenomenon which threaten human’s life.The effect of the disaster can not be predictable and often unmeasurable, therefore preventive action should be taken to cope with. Contingency Plan is a kind of process which is future-oriented planning. The aim of the system planning is to build a contingential information  system in order to be alerted and to be trans-programming and trans-sectoral integrated to face with flood’s effect for health in east of Jakarta region. Decision-Making System or Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) is used as the methodology for the sistem planning. The system is a computer-based system enables decision makers in using model and data to solve unstructural problems. This planning system is done to identify system development chance based on human resource aspects result analysist, financial aspects, methode aspects, technical aspects and organizational aspects. Those aspects enable to make a contingential information planning system by using data base with tables and report form. This developed system is using automatic structural way which provides quick process in data processing and the information can be simulated based on the necessity by the indicators made.The lack of this system is incomplete modul that needs further development and the system has not implemented yet for Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. In case of planning contigential system should be done gradually and periodically in order to be refference for the decision makers to decide what should be taken for coping with the disaster might occur. Key word : Contigency plan, Information system

Read More
T-3667
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ignatius Yudi Setiawan; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: R. Sutiawan, Yani Haryani, Arif Hardian Susilo
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai SIP Elektronik di Puskesmas Cipayung Kota Depok dan Puskesmas Tebet Jakarta Selatan. Kehadiran SIP Elektronik belum sesuai harapan karena masih mengalami beberapa kendala, seperti: pengolahan dan pengumpulan data belum terpusat ke dalam SIP, adanya aplikasi kesehatan lain yang belum terintegrasi dengan SIP membuat petugas kesehatan harus bekerja dua kali. Selain itu, gangguan jaringan internet menjadi kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran dan faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan SIP Elektronik dilihat dari aspek manusia, organisasi, dan teknologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, studi dokumen, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kesamaan pada kedua wilayah puskesmas yaitu keduanya belum bisa offline dan masih membutuhkan jaringan internet, belum terintegrasi dengan aplikasi kesehatan lain di puskesmas, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan platform berupa open source, dan memiliki konten dua versi yaitu berbasis web dan android. Pemahaman pengguna SIP elektronik lebih banyak pada implementasi aplikasi dibandingkan dengan komputer beserta perlengkapannya. Adanya tugas lain yang bukan menjadi tugas utama mengakibatkan penambahan beban kerja pada petugas. Fitur pada SIP elektronik juga belum memenuhi kebutuhan, masih ditemukan Bug dan belum seluruh penyajian data secara elektronik, seperti data Register Kohort dan Asuhan Keperawatan. Kata kunci: Informatika Kesehatan, Sistem Informasi Puskesmas, SIMPUS, SIKDA This study discusses the Information System of Electronic-Based Public Health Center at the Cipayung Health Center in Depok City and Tebet Health Center in South Jakarta. The presence of Information System of Electronic-Based Public Health Center has not been as expected because it is still experiencing some obstacles, such as: data processing and collection has not been centralized into Information System of Public Health Center, other health applications that have not been integrated with Information System of Public Health Center have made health workers work twice. Moreover, internet network disruption is an obstacle in providing health services. This study aims to learn the images and factors that become obstacles in the implementation of Information System of Electronic-Based Public Health Center in terms of human, organizational, and technological aspects. The research method uses a mixed research approach that is qualitative research and quantitative research. Data collection by observation, in-depth interviews, document studies, and questionnaires. The results showed several similarities between Public Health Center, both of which cannot yet be offline and still need internet network, have not been integrated with other health applications in the Public Health Center, use the PHP programming language and open source platform, and have two versions of content, web-based and android. The comprehension of Information System of Electronic-Based Public Health Center on users is more in application implementation compared to computers and their equipment. Other tasks that are not the main task result in additional workload on the officer. The features of the Information System of Electronic-Based Public Health Center also do not meet the needs, still found bugs and not all the electronic data presentation, such as the Register of Cohort and Nursing Care. Keywords : Health Informatics, Information System of Public Health Center, SIKDA, SIMPUS
Read More
S-10445
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noviyanti Rosmaniar; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Besral, Rafli Sofyan
S-6320
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Ratri Annisa Putri; Pembimbing: R Sutiawan; Penguji: Tris Eryando, Sugiarto
Abstrak: Jumlah kasus tuberkulosis di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016-2018 menunjukkan angka yang fluktuatif, dimana kasus tertinggi terdapat pada tahun 2017 dan kecamatan dengan kasus tertinggi secara signifikan setiap tahunnya adalah Kecamatan Wates. Probabilitas penemuan pasien tertinggi terdapat pada jangkauan 200 meter, namun dalam analisis statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara kategori kasus dengan jangkauan. Secara umum kepadatan penduduk, fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan keadaan lingkungan berpengaruh terhadap jumlah kasus TB di Kabupaten Kulon Progo. Dalam perhitungan statistik menunjukkan adanya korelasi antara kepadatan penduduk dengan jumlah kasus TB dan antara keadaan lingkungan dengan kasus TB. Namun tidak ada korelasi antara jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan dengan jumlah kasus TB.
Read More
S-10161
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budiarti Setyaningsih; Pembimbing: Pandu Riono, Kemal Nazaruddin Siregar
T-2074
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nuzuliyati Nurhidayati; Pembimbing: Sutanto Priyohastomo; Penguji: R. Sutiawan, Martya Rahmaniati Makful, Sihadi, Indra Kurniawan
Abstrak:

Laporan hasil penelitian merupakan produk dari kegiatan penelitian dan pengembangan, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk evaluasi kegiatan dan perencanaan program kegiatan yang akan datang. Untuk mengolah data laporan hasil penelitian beserta sumber daya peneliti agar memberikan manfaat bagi kegiatan program, diperlukan suatu model perangkat lunak sistem informasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dari analisis dokumen, analisis sistem berjalan serta analisis kebutuhan informasi, dikembangkan model perangkat lunak Sistem Informasi Hasil Penelitian yang dapat mengolah data laporan hasil penelitian beserta data sumber daya peneliti sehingga menghasilkan informasi mengenai peta bidang penelitian dan bidang kepakaran, distribusi dukungan dan  persentase capaian target program Renstra maupun target institusi, prediksi sumber daya peneliti berdasarkan bidang kepakaran yang akan memasuki masa purna bakti. Informasi ini dapat dipergunakan oleh pihak Perencana Program sebagai dukungan data dalam perencanaan agenda penelitian dan bidang kepakaran peneliti. Selain memberikan manfaat lain dari segi administratif. Kata kunci:  sistem informasi, laporan penelitian, perencanaan penelitian, perencanaan sumber daya peneliti.


 ABSTRACT

Information Systems of Research Report for Research Agenda and  Researchers Resources Planning  (Case Studies in Center of Applied Technology for Health and Clinical Epidemiology) Research Report is a product of research and development activities, which can be used as a tool for evaluating activities and planning next program activities. To process the research data report and the researcher resources to provide benefits for program activities, we need a model of information system software. This study is a descriptive qualitative research design. From document analysis, on going system analysis and information needs analysis,  was developt software model of Information Systems Research which can process research report data and reasearcher resources data to produce information of the research fields map and expertise, support distribution and the percentage of target achievement program Strategic Plan and the target institutional, resource prediction based on field expertise of researchers who will be retired. This information can be used by program planner as  data support in planning research agenda and expertise of researchers. In addition to providing other benefits in terms of administrative Keywords : information system, research report, research agenda

Read More
T-3517
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Supriyono Pangribowo; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Besral, Popy Yuniar, Boga Hardhana, Endang Burni
Abstrak:

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kepmenkes RI No. 581/Menkes/SK/VII/1992, menyebutkan bahwa penyakit ini dapat menimbulkan kematian, dan termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah. Kota Bogor merupakan salah satu wilayah endemis DBD di Provinsi Jawa Barat. Kasus DBD di Kota Bogor menunjukkan peningkatan dalam 3 tahun terakhir, pada tahun 2008 dilaporkan terdapat 1.193 kasus, meningkat menjadi 1.513 kasus pada tahun 2009, dan kembali naik menjadi 1.686 pada tahun 2010. Program pencegahan, pemberantasan, dan surveilans DBD membutuhkan dukungan sistem informasi yang baik sebagai landasan pengambilan keputusan. Sistem informasi yang berjalan saat ini belum memanfaatkan manajemen basis data yang terstruktur sehingga sering ditemui kendala dalam hal pengelolaan data. Selain itu juga belum terdapat aplikasi khusus pemetaan yang dapat menghasilkan informasi secara otomasi dalam memberikan analisis kewilayahan tentang potensi yang dimiliki tiap wilayah terhadap peningkatan kasus maupun KLB. Pengembangan sistem informasi DBD berbasis SIG bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan data dan analisis kewilayahan. Sistem informasi tersebut dikembangkan oleh peneliti berdasarkan metode System Development Life Cycle (SDLC), dengan mengintegrasikan aplikasi basis data Postgresql dan aplikasi pemetaan Open Geo Suite 2.2. Sistem ini mengolah data program DBD menjadi indikator IR DBD, CFR DBD, kepadatan penduduk, dan ABJ. Aplikasi mengolah indikator tersebut melalui proses perhitungan skor sehingga dihasilkan output berupa laporan, peta, dan grafik. Dalam rangka pengembangan sistem informasi lebih lanjut, diperlukan penambahan variabel lingkungan dan indikator untuk monitoring dan evaluasi program pencegahan dan pemberantasan DBD. Kata kunci : DBD, pemetaan, basis data


 Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by Dengue virus transmitted through Aedes aegypti bite. The Minister’s of Health Decree (Kepmenkes RI Nr. 581/Menkes/SK/VII/1992) stated that this disease can cause death, and lead an outbreak. Bogor is one of DHF endemic area in West Java. DHF cases in Bogor have shown an escalation in the last three years. In 2008 it was reported 1,193 of cases, in 2009 the cases has risen to 1,513 and the trend were continued in 2010 with 1,686 of cases. DHF control significantly requires information system to generate an effective policy. Current information system has not been supported with database management. Hence, data and information management of DHF frequently meets bottleneck. Furthermore, the absence of mapping application lead to bottleneck on spatial analysis of outbreak and cases increase. The system information is developed to solve the bottlenecks on data information and spatial analysis using System Development Life Cycle (SDLC) methods. It combines Postgresql and Open Geo Suite 2.2. The system process several indicators i.e IR DBD, CFR DBD, population density and ABJ. The application manages those indicators through the process of scoring which result in report, map, and chart. Sustainability of this proposed system requires environment variables and monitoring and evaluation indicators of DHF control. Key words : DHF, mapping, database

Read More
T-3402
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmi Andini Syamsuddin; Pembimbing. Artha Prabawa; Penguji: Tris Eryando, Hasnawati
S-5449
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tety Setiawati Mulyaningsih; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji; Popy Yuniar, Regina Sidjabat
Abstrak: Rabies merupakan penyakit menular akut pada susunan saraf pusat yangdisebabkan virus rabies. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dalammenyembuhkan rabies namun penyakit ini dapat dicegah melalui penanganankasus paparan hewan penular rabies (HPR) sedini mungkin. Rabies masih menjadimasalah kesehatan masyarakat yang cukup serius dan telah menyebar ke berbagaiwilayah yang semula merupakan wilayah bebas rabies. Bali merupakan salah satuwilayah bebas yang tertular rabies pada akhir tahun 2008.Indonesia telah mencanangkan bebas rabies pada tahun 2020 sesuaidengan kesepakatan yang dihasilkan pada pertemuan ASEAN. Dalam upayamewujudkan bebas rabies tahun 2020, maka kegiatan surveilans penyakit sangatpenting sehingga menghasilkan informasi yang akurat untuk monitoring danevaluasi kegiatan penanggulangan. Pengelolaan sumber daya informasi yangmendukung kegiatan surveilans dapat menunjang keberhasilan programpemberantasan rabies.Pengembangan sistem informasi dalam penelitian ini menggunakanmetode System Development Life Cycle (SDLC) dan bertujuan untukmengembangkan Prototype Sistem Informasi Surveilans Rabies. Prototype inimerupakan model Sistem Informasi Manajemen dan merupakan system informasiberbasis web yang dapat mengolah data secara otomatis dan menampilkan grafikdan peta yang dapat mendukung para pemangku kebijakan dalam mengambilkeputusan.Kata kunci:Rabies, surveilans, pengembangan sistem, prototype sistem informasi
Rabies is an acute infectious disease in the central nervous system causedby the rabies virus. Until now there is no effective treatment to cure rabies, but thedisease can be prevented through the handling of cases of exposure to rabidanimal as early as possible. Rabies is still a public health problem that is seriousenough and has spread to different areas of the original are rabies-free areas. Baliis one free area that is infected with a rabies by the end of 2008.Indonesia has declared rabies-free by 2020 in accordance with theagreement at the ASEAN meeting. In order to achieve rabies-free by 2020, thedisease surveillance is crucial to deliver accurate information for monitoring andevaluation of prevention activities. Supportive management of informationresources can support the success of rabies eradication program.The development of information systems in this study using the SystemDevelopment Life Cycle (SDLC) method and aims to develop RabiesSurveillance Information System Prototype. This prototype is a model ofManagement Information System and a web-based information system that canprocess data automatically and displays graphs and maps that can support policymakers in making decisions.Keywords :Rabies, surveillance, systems development, information system prototype
Read More
T-4242
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Romi Widodo; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Poppy Yuniar, Lukman Hakim, Ratih Dwi Lestari
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem yang telah berjalan pada program malaria di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, mengidentifikasi prioritas masalah utama dalam pencatatan dan pelaporan, pengolahan, penyajian, mengidentifikasi kebutuhan pengguna dalam pencatatan dan pelaporan, pengolahan, penyajian data malaria. Menyediakan data malaria yang berkesinambungan dan lengkap agar dapat digunakan untuk pendukung keputusan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengembangan perancangan sistem menggunakan SDLC (System Development Live Cycle). Informan pada penelitian ini adalah pengelola malaria yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan petugas monev malaria Kabupaten, puskesmas. Sampel diambil dengan menggunakan metode Kecukupan (Adequasi). Tahun 2013 kelengkapan laporan program malaria di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu 100%, sedangkan ketepatan pengiriman laporan 80%. (Profil Dinkes Provinsi Bengkulu, 2013). Kata Kunci : Sistem Informasi, Rancangan, Program Malaria
Read More
T-4218
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive