Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 28217 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maj. Kedokteran Indonesia (MKI), Vol.57, No.5, Mei. 2007: hal. 146-152
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Rahmadini; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Helda, Rina Herarti, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Pernikahan dini didefinisikan sebagai perkawinan seorang anak perempuan atau laki-laki sebelum usia 18 tahun. Pernikahan dini memiliki lebih banyak implikasi negatif terhadap kelangsungan hidup remaja yang mengalaminya seperti kematian ibu, kanker serviks, ketidakmampuan ibu untuk mengambil keputusan untuk kepemilikan anak/penggunaan kontasepsi dan lainnya. Usia pernikahan yang semakin dini akan berdampak pada kesehatan ibu dan anaknya, serta meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tren dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini pada perempuan muda usia 15-24 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data berasal dari sata sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah WUS berusia 15-24 tahun yang sudah menikah berjumlah 4.075 responden. Data dianalisis menggunakan regresi cox untuk mengetahui prevalensi rasio pernikahan dini dengan variabel yang di duga sebagai fakto risiko. Signifikansi dinilai dengan melihat rentang kepercayaan (confident interval/CI) 95%.

Early marriage is defined as the marriage of a girl or boy before the age of 18. Early marriage has more negative implications for adolescent survival. An earlier marriage age will have an impact on the health of the mother and child, as well as increase morbidity and mortality. This study was conducted to determine trends and factors associated with early marriage in young women aged 15-24 years in Indonesia. This study used a cross-sectional study design with data sources derived from the secondary data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey. The sample of this study was WUS aged 15-24 years who were married totaling 4,075 respondents. Data were analyzed using cox regression to determine the prevalence of the ratio of early marriage with the variables suspected as risk factors. Significance was assessed by looking at the 95% confident interval (CI). Meanwhile, to analyze trends, survey data were used from 1987 to 2017. The results of this study show that the trend of early marriage among women 15-24 years of age in Indonesia has decreased, namely 57.8% to 40.0%. From the analysis, it was found that 40.0% of respondents who were married were aged <18 years. Based on the results of the analysis, it was found that current age, age at first sexual intercourse, education level, internet exposure, age differences with partners, and differences in education levels with partners are all factors that influence a person in deciding to marry at a young age or not. . In this case, it can be seen that the level of education has the highest rate as a risk factor for early marriage so that strengthening the educational factor is needed to reduce the rate of early marriage among women in Indonesia.

Read More
T-5827
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
The Indonesian J. of Public Health (IJPH), Vol.4, No.1, Juli 2007, hal. 35-42. ( ket. ada di bendel 2005- 2007) dan ( di bendel 2006-2007 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ardeno Kristianto ... [et al.]
JInMA-Vol.62/No.3
Jakarta : IDI, 2012
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imelda Gernauli Purba
JIKM-Vol.1/No.1
Ogan Ilir : IAKMI FKM-Unsri, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
The Indonesian J. of Public Health (IJPH), Vol.3, No.3, maret 2007, hal. 87-93. ( ket. ada di bendel 2005- 2007) dan ( di bendel 2006-2007 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Nurjanah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Rizka Maulida, Ananda
Abstrak: Menurut WHO, sampai saat ini penyakit tidak menular merupakan penyakit penyebab kematian utama karena menyumbang 71% kematian dari seluruh kematian secara global. Di Indonesia, angka PTM kian meningkat diiringi oleh hipertensi. Menurut riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan jenis kelamin, lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki. Salah satu faktor yang berkontribusi dalam hal ini yaitu defisiensi hormon esterogen pada wanita terutama di usia menopause. Selain itu, kejadian hipertensi pun lebih sering terjadi di wilayah perkotaan dibanding pedesaan. Hipertensi sendiri merupakan silent killer yang dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, ginjal kronis, penyakit jantung, dan retinopati. Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko hipertensi antara lain usia, riwayat hipertensi keluarga, status hiperkolesterolemia, status hiperglikemia, indeks masa tubuh, perilaku merokok, konsumsi alkohol, konsumsi sayur dan buah, dan perilaku aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui proporsi dan hubungan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi pada perempuan usia menopause di DKI Jakarta tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square pada nilai α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, riwayat hipertensi keluarga, hiperkolesterolemia, hiperglikemia, indeks masa tubuh, konsumsi alkohol, dan konsumsi sayur dan buah pada kejadian hipertensi. Diperlukan adanya upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit ini mengingat banyaknya penelitian yang mengkaitkan faktor risiko di atas dengan kejadian hipertensi.
Kata Kunci : Hipertensi, Faktor Risiko, Perempuan Usia Menopause
Read More
S-9905
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akbar Nugroho Sitanggang; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Robiana Modjo, M. Rizal. M. Damanik, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Faktor penting yang mempengaruhi kesehatan pekerja ibu hamil adalah status gizi yang telah lama dijadikan sebagai indikator pencapaian kesehatan suatu negara. Hal ini juga sejalan dengan upaya menciptakan tempat kerja yang sehat bagi pekerja, termasuk ibu hamil. Penting untuk mengetahui kondisi dan juga hubungan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi status gizi pekerja ibu hamil tidak hanya dalam konteks kesehatan klinis tetapi juga faktor sosial ekonomi. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dengan pendekatan semi kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan secara berani dengan menggunakan instrumen angket yang telah disusun oleh peneliti. Analisis univariat dan bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel. Mayoritas responden berusia 21-30 tahun (80%), berada pada kehamilan trimester III (47,14%), latar belakang pendidikan S1 (62,86%), status gizi sebagian besar responden adalah defisit berat (34,29%) dan normal (30%), dengan skor konsumsi makanan kurang (58,57%). sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan gizi baik (81,43%), dengan tingkat tuntutan pekerjaan dalam kategori sedang (65,71%), dan tingkat dukungan organisasi dalam kategori tinggi (41,43%). Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara status gizi dengan 3 variabel yaitu frekuensi makan, tuntutan kerja dan dukungan organisasi
Read More
T-6405
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Sufinah; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Putri Bungsu, Agus Triwinarto
S-9442
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rodiah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Ari Purbowati
Abstrak: Indonesia adalah negara dengan jumlah perokok tertinggi di Asia Tenggara. Perokok perempuan di Indonesia mengalami peningkatan. Merokok pada perempuan memiliki banyak dampak pada kesehatan seperti risiko terkena penyakit kronis, penyebab kematian hingga menambah beban masalah kesehatan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perokok perempuan di Indonesia tahun 2012 dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan denganya yang bersifat kuantitatif dengan desain studi potong lintang menggunakan analisis chi-square dan regresi logistik sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah wanita usia subur usia 19-49 tahun di Indonesia tahun 2012 yang berjumlah 45.607 responden dengan jumlah sampel 44.501 responden yang datanya lengkap dan menggunakan data sekunder yaitu data SDKI tahun 2012.Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara umur, status pendidikan, wilayah tempat tinggal, status pekerjaan, status perkawinan, dan paparan media massa dengan perilaku merokok responden. Responden umur 45-49 tahun memiliki POR (95% CI)= 3,272 (2,693-3,975), tidak sekolah dengan POR (95% CI)= 9,321 (7,123-12,198) dan kuintil kekayaan terbawah POR (95% CI)= 2,542 (2,091-3,091) terhadap perilaku merokok. Kata Kunci: Perilaku Merokok, Perempuan, Indonesia Indonesia is the country with the highest number of smokers in Southeast Asia. Female smokers in Indonesia have increased. Smoking in women has many health effects such as the risk of chronic illness, the cause of death so that it can increase the burden of health problems of Indonesian society in the future. This study aims to examine the description of female smokers in Indonesia in 2012 and what factors relate to them that are quantitative with cross sectional study design using chisquare analysis and logistic regression. The population in this study were women aged 19-49 years old in Indonesia in 2012 which amounted to 45,607 respondents with a total sample of 44,501 respondents whose data is complete and using secondary data SDKI 2012. The results of the study found that there was a statistically significant relationship between age, education status, residence area, employment status, marital status, and exposure to mass media with respondents' smoking behavior. Respondents age 45-49 years have POR (95% CI) = 3,272 (2,693-3,975), not school with POR (95% CI) = 9,321 (7,123-12,198) and lowest wealth quintile POR (95% CI) = 2,542 (2,091-3,091) to smoking behavior. Keywords: Smoking Behavior, Woman, Indonesia
Read More
S-9520
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive