Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33045 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sari Pediatri, Vol.10, No.1, Juni 2008, hal. 34-41
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Pediatri, Vol.10, No.3, Oktober 2008, hal. 171-176
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rani Dwiharjanti; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Dumillah Ayuningtyas, Yan Aslian Noor, Ervin Yamani Amouzegar
Abstrak:

Penggunaan obat yang tidak tepat dan berlebihan dapat mengakibatkan pemborosan sumber daya kesehatan, karena sebagian besar pasien membayar obat dengan biaya pribadi sehingga dapat menyebabkan kerugian biaya dan selain itu dapat menyebabkan reaksi obat yang merugikan dan meningkatkan gangguan kesehatan akibat dari efek samping obat. Selain itu, penggunaan antimikroba yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi kuman terhadap obat ( untuk jenis antibiotika ) dan meningkatkan gangguan kesehatan akibat dari efek samping obat. Untuk itu WHO merekomendasikan 12 langkah intervensi untuk lebih meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pemahaman penggunaan obat rasional serta penerapan kebijakan RS terhadap 8 dari 12 langkah intervensi yang direkomendasikan oleh WHO untuk lebih meningkatkan penggunaan obat yang rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan POR sangat penting untuk dilaksanakan, dan dipahami secara keseluruhan dan RSUP Persahabatan telah menerapkan 8 dari 12 langkah rekomendasi WHO untuk lebih meningkatkan pengunaan obat rasional sebesar 70,49%.


 Drugs using need to be examined and we also need a correct data of quality and quantity of antibiotic use in order the antibiotic that being recommended by the doctor was safe, rational and effective. Inaccurate drugs using could cost the patient paid more money than he should be and made the patient facing the side effect of the antibiotic that have been given by the doctor, not to mention influencing their own health. Inaccurate antimicrobial using, could increase the resistance of bacteria against the drugs (the antibiotic ones), and also force the patient facing the side effect of the drugs. For those reasons above, WHO recommended 12 steps of intervention promoting rational drugs use. The purpose of this research was to describe the understanding of rational drugs use and also system implementation and hospital policy of eight out of twelve intervention steps recommended by WHO to enhance the rational drugs use. The research result showed that POR policy was so essential, not just to be understood but also need to be properly and entirely done. They already implemented 8 of 12 steps to promoting rational use of medicine and show the number of 70,49%.

Read More
T-3285
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
618.92342 IND d
[s.l.] : Jakarta Bag. Dokumentasi dan Publikasi 1975, s.a.]
Kumpulan Daftar Isi Buku   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
MJKI No.7
Jakarta : Grafiti Medika Pers, 2011
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Soroy Lardo
MJKI No.4, Tahun XL
Jakarta : Medika Media Mandiri, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maj. Kedokteran Indonesia (MKI), Vol.55, No.3, Maret. 2005: hal. 223-225
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adhanuddin; {embimbing: R. Sutiawan; Penguji: Yovsyah, Donald Sibarani
Abstrak: Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan dan sekitar 40-62%antibiotik digunakan secara tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepatakan berdampak terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik, morbiditas dan mortalitas dan juga berdampak negatif terhadap ekonomi dan sosial. Salah satu kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pemantauanpenggunaan antibiotik dengan menggunakan indikator peresepan berdasarkanindikator penggunaan obat yang telah dikembangkan oleh WHO. Di Indonesia,pemantauan penggunaan antibiotik di puskesmas dilakukan terhadap ISPA nonpneumonia dan diare non spesifik. Penelitian ini dilakukan untuk membuat modelsistem informasi yang dapat mendukung manajemen puskesmas dalam memantaupenggunaan antibiotik secara terus menerus.Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif denganmenerapkan pendekatan model prototyping dalam membangun model sisteminformasi. Penelitian ini menghasilkan rancangan basis data dan desain prototypedari sistem informasi pemantauan penggunaan antibiotik bagian farmasi puskesmas. Sistem Informasi Pemantauan Penggunaan Antibiotik Puskesmas dapat diimplementasikan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan puskesmas. Pada tahap pertama dapat dikembangkan pada ruang obatdengan resep sebagai sumber data dan proses evaluasi dilakukan dengan menganalisis dokumen rekam medis jika indikator penggunaan antibiotik dipuskesmas telah melebihi standar yang telah ditetapkan.
Kata kunci: Antibiotik, Informasi, Pemantauan, Puskesmas, Sistem
Antibiotics are the drugs most widely used and about 40-62% of antibiotics areused inappropriately, among others, to diseases that actually do not requireantibiotics. Improper use of antibiotics will affect the occurrence of bacterialresistance to antibiotics, morbidity and mortality as well as a negative impact oneconomic and social high. One of the policies to address the problem ofinappropriate antibiotic use is the monitoring of the use of antibiotics by usingindicators based on indicators of the use of prescription drugs that have beendeveloped by WHO. In Indonesia, monitoring of antibiotic use in health centerscommitted against non-pneumonia ARI and non-specific diarrhea.This study was done to make the design of information systems in health centersmonitoring the use of antibiotics that can be used to facilitate the health centermanagement in evaluating the use of antibiotics.The study was conducted using a qualitative research design to prototypingapproach to build a model of the information system model. This study resulted inthe design of databases and the design prototype of information systemmonitoring antibiotic use in health center pharmacy. Antibiotic Usage MonitoringInformation System Health Center can be implemented gradually adapted to theconditions and the ability of health centers. In the first stage can be developed onthe prescription drug space as a source of data and evaluation process carried outby analyzing the document in the medical record if the indicator antibiotic use inhealth centers has exceeded the established standards.
Key words: Antibiotic, Information, Monitoring, Primary Health Centre, System
Read More
S-8341
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isnani Dewi Saefina; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Pratiwi Andayani
S-9613
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
MJKI No.10
Jakarta : Grafiti Medika Pers, 2011
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive