Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38291 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eka Candra Dewi; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Asri C. Adisasmita, Agustin Kusumayati, Rina Hasriana, Konni Kurniasih
Abstrak:

ABSTRAK

Menikah usia dini dan berganti pasangan seksual merupakan faktor resiko pentingkejadian lesi prakanker serviks yang kemudian berubah menjadi kanker serviks.Kabupaten Karawang dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan salahsatu pilot project program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara usiapertama menikah dan jumlah pasangan seksual terhadap hasil tes IVA dengandesign cross sectional menggunakan data sekunder sebanyak 520 sampel di 4puskesmas pada tahun 2011 – 2012. Berdasarkan analisis multivariat tidakdidapatkan hubungan yang bermakna antara usia pertama menikah dan jumlahpasangan seksual dengan hasil tes IVA positif setelah dikontrol variabel kovariat.

ABSTRACT

The age at first intercourse and multi sexual patners are the important risk factorsfor cervical pre-cancerous lession. Karawang District was selected as researchsites because it is one of the pilot projects for early detection of cervical cancerusing VIA Method. This study is aimed to verify the relationship of age at firstmarriage and multi sexual patners with VIA Test Result with cross sectional studyusing secondary data from medical records. Total sampel taken was 520 from 4public health centre in the last two years from 2011 – 2012. Based on multivariateanalysis, it is indicated that there is not significant correlation for age at firstmarriage and multi sexual partners with VIA test res

 

Read More
T-3960
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Kurniartati; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Musliha
Abstrak:
Di Indonesia, kanker yang paling sering dialami oleh wanita yaitu kanker payudara dan kanker serviks. Terdapat sekitar 570.000 kasus baru dan 311.000 kasus kematian di seluruh dunia pada tahun 2018. Kanker serviks dapat disembuhkan jika terdeteksi dini. Lesi prakanker pada serviks dapat ditemukan lebih awal dengan menggunakan metode yang disebut inspeksi dengan asam asetat. Terdapat aspek yang mempengaruhi seberapa banyak wanita yang mengikuti ujian IVA, diantaranya adalah pengetahuan dan sikap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan disain cross-sectional, menggunakan data primer, dengan jumlah sampel sebanyak 158 sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Berdasarkan hasil analisis, tidak terdapat hubungan antara usia dengan pemeriksaan IVA (p value: 0,433). ; 95% CI: 0,667-2,567; OR = 1,309), selain itu Pendidikan (p value: 0,167; 95% CI: 0,711-6,551; OR = 2,158), pekerjaan (p value: 0,283; 95% CI: 0,748-2,696; OR = 1,42), jumlah perkawinan (p value: 0,362; 95% CI: 0,319-1,520; OR = 0,696), riwayat keguguran (p value: 0,538; 95% CI: 0,355-1,719; OR = 0,781), jumlah melahirkan dan keguguran (p value: 0,463; 95% CI: 0,392-1,533; OR = 0,775) tidak berkolerasi dengan pemeriksaan IVA. Terdapat beberapa karakteristik yang berhubungan dengan pemeriksaan kanker serviks yaitu persalinan (p value: 0,001; 95% CI: 1,797-7,360; OR = 3,636), paparan informasi tentang kanker serviks (p value: 0,001; 95% CI: 2,028-8,747; OR = 4,211), paparan informasi tentang pencegahan kanker serviks (p value: 0,001; 95% CI: 2,466-10,138; OR = 5,000), paparan informasi tentang deteksi dini kanker serviks (p value: 0,001; 95% CI: 3,166-13,355; OR=6,502), sikap terhadap pemeriksaan IVA(p value: 0,001; 95% CI: 2,155-8,406; OR=4,256), pengetahuan tentang kanker serviks (p value: 0,034; 95% CI: 1,052-3,840; OR= 2,010). Variable yang berhubungan signifikan dengan pemeriksaan IVA ialah riwayat melahirkan (p value: 0,004; 95% CI: 1,472-7.250; OR = 3,267), informasi deteksi dini kanker serviks (p value: 0,001; 95% CI: 2,310-11,013; OR = 5,044) dan sikap terhadap pemeriksaan IVA (p value: 0,015; 95% CI: 1,207-5,562; OR = 2,591). Nilai p model 0,000 dan Nagelkerke square 0,336. Penting untuk membuat program promosi kesehatan yang terkait dengan pemberian informasi melalui kegiatan sosialisasi dan KIE.

In Indonesia, the most common cancers experienced by women are breast cancer and cervical cancer. There were around 570.000 new cases and 311.000 deaths worldwide in 2018. Cervical cancer can be cured if detected early. Precancerous lesions of the cervix can be found using inspection with acetic acid method. There are aspects that affect how women participate in IVA exam, including knowledge and attitude. This study used quantitative approach using a cross-sectional design, using primary data, with a total of 158 samples according to inclusion and exclusion criteria. Based on the result of the analysis, there is no relationship between age and examination IVA (p value: 0,433). ; 95% CI: 0,667-2,567; OR = 1,309), education (p value: 0,167; 95% CI: 0,711-6,551; OR = 2,158), occupation (p value: 0,283; 95% CI: 0,748-2,696; OR = 1,42), marriages (p value: 0,362; 95% CI: 0,319-1,520; OR = 0,696), miscariages (p value: 0,538; 95% CI: 0,355-1,719; OR = 0,781), number of deliveries and miscariages (p value: 0,463; 95% CI: 0,392-1,533; OR = 0,775) did not correlate with IVA examination. There are several characteristics associated with cervical cancer screening, birth (p value: 0,001; 95% CI: 1,797-7,360; OR = 3,636), information about cervical cancer (p value: 0,001; 95% CI: 2,028-8,747; OR = 4,211), information about cervical cancer prevention (p value: 0,001; 95% CI: 2,466-10,138; OR = 5,000), information about early detection of cervical cancer (p value: 0,001; 95% CI: 3,166-13,355; OR=6,502), attitude about early detection of cervical cancer (p value: 0,001; 95% CI: 2,155-8,406; OR=4,256), knowledge about cervical cancer (p value: 0,034; 95% CI: 1,052-3,840; OR= 2,010). The variables that significantly related to visual inspection with acetic acid are childbirth (p value: 0,004; 95% CI: 1,472-7.250; OR = 3,267), information about early detection of cervical cancer (p value: 0,001; 95% CI: 2,310-11,013; OR = 5,044) and attitude about early detection of cervical cancer (p value: 0,015; 95% CI: 1,207-5,562; OR = 2,591). P value model 0,000 and Nagelkerke square 0,336. It is important to increase health promotion program related to the provision of information throught outreach and information, education and consultation activities
Read More
S-11398
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lidya Latifah Novianti; Pembimbimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Toha Muhaimin, Pandu Riono, Baby Jim Aditya, Husein Habsyi
Abstrak: Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalahsebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) daritotal 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu keanak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkanjumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunanjumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahanHIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil.Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, PuskesmasCicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedialayanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design crosssectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalampenelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi(P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011;OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV padaibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi.Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upayapromosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkanakses informasi oleh masyarakat.Kata Kunci: Ibu hamil, HIV, PPIA, dan Tes.
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 yearsold) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infectedby HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards inprevention programs is HIV examination for pregnant women. West JavaProvince included in three largest provinces of HIV cases, primary health carecenter in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims ofthis study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectionaldesign with questionnaire measurement was used in this study. The result ofregretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factorresulting as most influencing factors in this study. Recommended to thedepartment of health and public health center is to improve the promotion of HIVusing electronic media to help the community.Keywords: Pregnant women, HIV, PMTCT, and Test.
Read More
T-5093
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Septi Ayu; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Helda, Ahmad Syafiq, Eti Rohati, Titeu Herawati
Abstrak:
Pada tahun 2023 cakupan pemeriksaan IVA pada Wanita usia subur di Kelurahan Cilodong masih rendah hanya mencapai 2,2%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cakupan pemeriksaan IVA dan faktor apa saja yang berhubungan dengan pemeriksaan IVA di Kelurahan Cilodong, Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner pada sampel sebanyak 130 WUS di Kelurahan Cilodong, Kota Depok, yang dipilih secara random dari 8 RW yang ada. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan hanya 6,2% WUS yang melakukan pemeriksaan IVA. Penelitian ini membuktikan pendidikan dan tingkat pengetahuan berhubungan dengan pemeriksaan IVA. Faktor yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan (POR=38,96, 95% CI= 4,23 – 358,66), WUS dengan tingkat pengetahuan tinggi berpeluang hampir 39 kali untuk melakukan pemeriksaan IVA dibandingkan dengan WUS tingkat pengetahuan rendah, setelah dikontrol oleh pendidikannya. Atas dasar tersebut maka instansi terkait perlu melakukan peningkatan pengetahuan dengan mengembangkan program edukasi kesehatan mengenai kanker leher rahim dan  pemeriksaan IVA, baik untuk WUS maupun suami/keluarganya, sehingga cakupan pemeriksaan IVA meningkat

In 2023, the coverage of visual inspection of acetic acid (VIA) examinations in women of childbearing age in Cilodong Village is still low, only reaching 2.2%. This study aims to analyze the coverage of VIA examinations and factors related to VIA examinations in Cilodong Village, Depok. This study used a cross-sectional design. Data were collected through interviews using questionnaires on a sample of 130 women of childbearing age in Cilodong Village, Depok City, who were randomly selected from 8 existing neighborhood associations. Data were analyzed using the chi-square test and multiple logistic regression. The results showed that only 6.2% of women of childbearing age underwent VIA examinations. This study proves that education and level of knowledge are related to VIA examinations. The most dominant factor is the level of knowledge (POR = 38.96, 95% CI = 4.23 - 358.66); women of childbearing age with a high level of knowledge are almost 39 times more likely to undergo VIA examinations compared to women of childbearing age with low levels of knowledge, after being controlled by their education. Based on these reasons, related agencies need to increase knowledge by developing health education programs regarding cervical cancer and IVA examinations, both for WUS and their husbands/families, so that the coverage of IVA examinations increases.
Read More
T-7184
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maryuni; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtya, Evi Martha, Flourisa J. Sudrajat, Hasnerita, Hartono
T-4201
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hidayati; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Agustin Kusumayati, Ahmad Syafiq, Kenalin Intan Poppy Anika, Ade Saprudin
Abstrak:

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Karawang dengan populasi penelitian remaja pada 21 SMU Negeri. Penetapan sampel dengan rancangan multistage random sampling dengan besar sampel 300 orang. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perilaku seksual remaja SMU Negeri di Kabupaten Karawang tahun 2013 dan hubungannya dengan pola asuh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan 32,7% remaja berperilaku seksual berisiko, bahkan 12% sudah pernah melakukan hubungan seksual. Pada analisis bivariat diperoleh hubungan antara pola asuh permisif/otoritatif terhadap perilaku seksual dengan OR 2,462. Variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah paparan jenis media pornografi.


ABSTRACT

The study was conducted by using quantitative method and data analysis was based on crosssectional, data collected from multistage random sampling of 300 high school students in 21 Senior High schools in Karawang Regency.The objectives of the study were to find out the general description of sexual behaviours among high school students in Karawang Regency in 2013, and to investigate the relationship between parenting styles and adolescents’ sexual behaviours. The results showed that 32.7% of adolescents have risky sexual behaviours, and 12 % was found had premarital relationship. The bivariate analysis indicated that there was relationship between permissive/authoritarian parenting styles on adolescents’ sexual behaviours with OR 2.462. Furthermore, the results also revealed that the explosion of information on pornography from media was contributed as a main variable on adolescents’ sexual behaviours.

Read More
T-3906
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meilinda; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Agustin Kusumayati, Ella Nurlela Hadi, Ontowiryo, Hasnerita
Abstrak: ABSTRAK
 
Di Indonesia, kanker Ieber rahim menduduki urutan kedua setelah kanker payudara pada wanita usia subur (15-49 tahun). Penyebab utama kanker servik adalah Human Papilloma Virus. Faktor-faktor rsiko yang berhubungan dengan kejadian kanker servik adalah usia, status sosial ekonomi, usia pertama kali melakukan hubungan seks, pasangan seks yang berganti-ganti, paritas, kurang menjaga kebersihan genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, trauma kronis pada serviks, serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun. IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah altematif skrining untuk mendeteksi kanker serviks.
 
Melihat hubungan usia, pendidikan, paritas, usia berhubungan seksual pertama kali
 
(<20 tahun), riwayat keturunan kanker serviks, riwayat infeksi menular seksual dan
 
merokok dengan test IVA pada wanita usia subur. Disain yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah total sampling yaitu sebanyak 230 orang. Analisis statistik dengan menggunakan SPSS versi 16.0, untuk membandingkan rerata dipakai uji independensi (t - test) dan untuk melihat adanya hubungan antara dua variabel menggunakan uji kai kuadrat. Pengujian hipotesis dengan memakai uji regresi logistik sederhana dan analisis multivariat. Hasil uji IVA positif terdapat pada 194 orang (84,3%) dan test IVA negatif sebanyak 36 orang (15,7%). Hasil analisis multivariat diperoleh hubungan antara usia berhubungan seksual pertama kali <20 tahun, riwayat keturunan kanker serviks dan riwayat infeksi menular seksual. Riwayat infeksi menular seksual (OR= 21) paling dominan hubungannya dengan basil uji IVA positif dibandingkan dengan usia berhubungan seksual pertama kali < 20 tahun dan riwayat keturunan kanker serviks.
 
Promosi kesehatan lewat penyuluhan tentang kanker serviks lebih difokuskan untuk mencegah hubungan seksual pertama kali pada usia <20 tahun, khususnya remaja agar tidak terpapar infeksi menular seksual sejak dini yang disebabkan oleh perilaku seks bebas dengan berganti ganti pasangan.
Read More
T-3253
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tanti Arimah; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Agustin Kusumayati, Mieke Savitri, Nirwana, Ning Sulistyowati
T-4057
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lina Fitrianti; Pembimbing: Indang Trihandini; Kemal N. Siregar; Penguji: Toha Muhaimin; Victoria Indrawati, Yuliandi
Abstrak: ABSTRAK Infeksi menular seksual dapat menimbulkan beban morbiditas dan mortalitas terutama di negara sedang berkembang. Berdasarkan data STBP di Indonesia, kelompok LSL memiliki prevalensi HIV meningkat tajam 2,5 kali dibandingkan hasil STBP sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis jenis pasangan seksual dengan konsistensi penggunaan kondom pada LSL di 6 kota di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Cross Sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 827 orang. Hasilnya LSL yang mempunyai pasangan waria (44%) paling konsisten dalam menggunakan kondom, LSL yang mempunyai pasangan lakilaki (39,5%) merupakan kelompok LSL yang tidak konsisten dalam penggunaan kondom, dan LSL yang mempunyai pasangan wanita paling banyak yang tidak pernah menggunakan kondom (51,5%). LSL yang mempunyai pasangan laki-laki 8,06 kali lebih konsisten dalam penggunaan kondom dibandingkan pasangan wanita.LSL yang mempunyai pasangan waria 8,58 kali lebih konsisten dalam penggunaan kondom dibandingkan pasangan wanita. Variable confounding pengetahuan, penggunaan pelumas, akses, dan sumber informasi (teman sebaya, konselor, pertunjukan, media social, dan internet) memiliki hubungan yang bermakna terhadap penggunaan kondom secara konsisten. Saran dari penelitian inii yaitu memaksimalkan pelaksanaan program pencegahan HIV yang sudah ada dan penggunaan media massa dan pendekatan yang inovatif. Kata Kunci: LSL, Konsistensi penggunaan kondom ABSTRACT Sexually transmitted infections can cause a burden of morbidity and mortality, especially in developing countries. Based on STBP data in Indonesia, MSM have a HIV prevalence that has risen sharply 2.5 times compared to the previous STBP results. The purpose of this study was to analyze the types of sexual partners with the consistency of condom use in MSM in 6 cities in Indonesia. This study uses the Cross Sectional research method. The number of samples studied was 827 people. The result is MSM who have a transgender partner (44%) are most consistent in using condoms, MSM who have male partners (39.5%) are MSM groups who are inconsistent in condom use, and MSM who have the most female partners who have never use condoms (51.5%). MSM who had male partners 8.06 times were more consistent in condom use than female partners. LSL who have a transgender partner were 8.58 times more consistent in condom use than female partners. Variable confounding knowledge, use of lubricants, access, and sources of information (peers, counselors, shows, social media, and the internet) have a significant relationship to consistent condom use. Suggestions from this research are maximizing the implementation of existing HIV prevention programs and the use of mass media and innovative approaches. Keywords: MSM, Consistency of condom use
Read More
T-5478
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Paskalinda Maria Yosefa Bandur; Pembimbing: Milla Herdiyati; Penguji: Besral, Tris Eryando, Rahmadewi, Laily Hanifah
Abstrak: Preferensi jumlah anak ideal dan preferensi kontrasepsi remaja saat ini dapat mempengaruhi fertilitas dan pemakaian kontrasepsi dimasa yang akan datang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan preferensi jumlah anak ideal dan preferensi pemakaian kontrasepsi pada remaja usia 15-24 tahun, belum menikah di Indonesia tahun 2017 dengan menggunakan analisis data SDKI-KRR tahun 2017. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi jumlah anak ideal yaitu sebanyak 69,9% dan preferensi pemakaian kontrasepsi yaitu sebanyak 82,5%. Berdasarkan model multivariat preferensi jumlah anak ideal pada remaja dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status ekonomi, akses intenet dan diskusi dengan teman sebaya. Pada preferensi pemakaian kontrasepsi pada remaja dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status ekonomi, akses internet dan diskusi dengan tokoh masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kepada pemerintah dalam pelaksanaan program remaja dapat difokuskan pada faktor-faktor tersebut
Read More
T-5806
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive