Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Beattrice Hakim. Elis T., Christina S.
CDK No.132, 2001
Jakarta : Kalbe Farma, 2001
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elis Komalawaty; Pembimbing: Hasbullah Thabrany
M-365
Depok : FKM UI, 1999
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elis Yulia Gantini; Pembimbing: Hendra: Penguji: Dadan Erwandi, Suryantoro
S-5135
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irene Jesihka; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Pujiyanto, Mieke Savitri, Resti Damanik, Elis Rohmawati
Abstrak: Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalambidang kesehatan.Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untukmelihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salahsatu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuanke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Untuk melihat bagaimana kesehatan ibuhamil bisa diukur dengan kesiapan selama hamil sampai melahirkan secara sehat.Tujuan Penelitian: Untuk Mengetahui Determinan Kesiapan Ibu dalamMelahirkan Sehat di wilayah kerja Puskesmas Brebes kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah tahun 2018.Metode: Desain penelitian kuantitatif yang bersifat cross sectional di mana datayang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat diambil dalam waktu yangbersamaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Samplingyaitu Accidental Sampling dengan jumlah sebanyak 100 sampel. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner dan catatan kehamilan dalam buku Kesehatan Ibu danAnak.Hasil:Analisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95%(α=0,05) dan menunjukkan nilai ρ= 0,016 untuk pendidikan ibu hamil, nilai ρ=0,314 untuk pekerjaan ibu hamil, nilai ρ= 0,903 untuk pendapatan keluarga ibuhamil, nilai ρ= 0,047 untuk Dukungan tenaga kesehatan, dan nilai p = 0,783 untukaksesibilitas ibu menuju pelayanan kesehatan.Kesimpulan: terdapat hubungan pendidikan dengan kesiapan ibu dalammelahirkan sehat, terdapat hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan kesiapanibu dalam melahirkan sehat, tidak terdapat hubungan pekerjaan, pendapatan danaksesibilitas ibu hamil dengan kesiapan ibu dalam melahirkan sehat di PuskesmasBrebebes, Jawa Tengah.
Kata Kunci : Angka Kematian Ibu, Ibu hamil, Kesehatan Ibu Hamil, Pendidikan,Dukungan Tenaga Kesehatan, Pekerjaan, Pendapatan, dan Aksesibilitas.
In Indonesia, maternal status is still a major problem in the health sector. One of thebenchmarks to see the level of public health is to measure maternal mortality in theprovince. Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the degree ofwomen's health. Maternal death is also one of the targets set in the millenniumdevelopment goals of the fifth goal to improve maternal health. To see how thehealth of pregnant women can be measured with readiness during pregnancy untilhealthy delivery.Objective: To Know the Determinant Maternal Preparation on Healthy Delivery atBrebes Health Center in Brebes District, Central Java Province 2018.Method: Quantitative research design is cross sectional where data is different anddifferent variable. Sampling technique using Non Probability Sampling isAccidental Sampling with number of 100 samples. Data collection usingquestionnaires and notes in the Maternal and Child Health book.Result: The analysis using Chi-Square test with 95% significance level (α = 0,05)and value show ρ = 0,016 for education of pregnant mother, value ρ = 0,314 forpregnant woman job, value ρ = 0,903 for income family of pregnant women, ρ =0,047 for health service, and p value = 0,783 for mother access to health service.Conclusion: there is a relationship of education with the readiness of mother inchildbirth, there is relation with others, no relation, income and accessibility ofpregnant mother with readiness giving birth at Brebebes Health Center, CentralJava.
Key Words: Maternal Mortality Rate, Pregnant Women, Pregnant Women'sHealth, Education, Medical Devices, Employment, Income, and Accessibility.
Read More
T-5262
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizalia Wardiah; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Mieke Savitri, Eti Rohati, Elis Rohmawati
Abstrak: Kawasan tanpa rokok atau lebih sering disebut dengan istilah KTR, merupakan upaya pemerintah dan pemegang kepentingan dalam menurunkan angka prevalensi perokok di Indonesia yang semakin meningkat tiap tahunnya.Kebijakan KTR ini dilandasi UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 115 tentang kesehatan.Penerapan KTR di lingkungan sekolah didukung dengan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah, yang mempunyai tujuan dasar untuk melindungi para generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dari paparan asap rokok yang berbahaya dan secara tidak langsung diharapkan menurunkan angka perokok pada pelajar.Faktanya masih banyak pelajar serta tenaga pendidik dan pegawai di lingkungan sekolah sering melanggar peraturan ini, bahkan tidak memperdulikan peraturan ini, sedangkan area tempat mereka merokok adalah kawasan tanpa rokok.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) dengan persepsi siswa terhadap penerapan KTR di SMA N 5 Padangdengan subyek dari penelitian adalah seluruh siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survai analitik dengan pendekatan rancangan studi crosssectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian ini adalah sebanyak 143 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa, hipotesis terjawab dengan adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap penerapan kawasan tanpa rokok dengan status merokok siswa (pvalue=0,001), dengan pengetahuan siswa tentang kawasan tanpa rokok (pvalue=0,001). Sedangkan antara persepsi siswa terhadap penerapan kawasan tanpa rokok dengan pendapatan orang tua tidak ada hubungan (pvalue=1,000), status merokok orang tua tidak ada hubungan (pvalue=0,617), anggota keluarga merokok tidak ada hubungan (pvalue=1,000), pengetahuan siswa terhadap bahaya merokok tidak ada hubungan, (pvalue=0,365). Tidak ada interaksi variabel utama dengan variabel konfounding.
Kata kunci: Pengetahuan, Persepsi, KTR

Non-smoking area or more commonly referred to as KTR, is an effort by the government and stakeholders in reducing the prevalence rate of smokers in Indonesia which is increasing every year. KTR policy is based on Law Number 36 Year 2009 Article 115 on health. The application of KTR in the school environment is supported by Permendikbud Number 64 Year 2015 on Non-Smoking Areas in School Areas, which has the basic purpose of protecting the young generation who are studying in schools from exposure to tobacco smoke that is harmful and indirectly expected to reduce the number of smokers on students. In fact there are still many students and educators and staff in the school environment often violate this rule, even ignore this rule, while the area where they smoke is a non-smoking area. This study was conducted to analyze the relationship between knowledge about non-smoking areas (KTR) with students perceptions of KTR implementation in SMA N 5 Padang with the subjects of the study were all students. This research is a quantitative research of analytic survey with cross sectional study design approach. The sample that became the subject of this research is 143 respondents. Data collection is done through interview. The result of the research stated that the hypothesis was answered by the relation between the perception of the students on the application of non smoking area with the students 'smoking status (pvalue=0.001), with the students' knowledge about the nonsmoking area (pvalue=0.001). Meanwhile, between the perception of the students on the application of non-smoking area with parent income no relationship (pvalue=1,000), parental smoking status no relationship (pvalue=0.617), family members smoking no relationship (pvalue=1,000), danger of smoking no relationship, (pvalue=0.365). There is no major variable interaction with confounding variables.
Key words: Knowledge, Perception, No-Smoking Area
Read More
T-5332
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miranda Adriani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Evi Martha, Hadi Pratomo, Elis Rohmawati
Abstrak: Penyakit gigi dan mulut memiliki hubungan dengan kehamilan dan resiko kelahiranyang merugikan seperti BBLR, preeklamsia dan kelahiran prematur. Pemeriksaan gigidan mulut saat kehamilan memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayinya, namun, angkautilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dari penelitian sebelumnya di Indonesiamasih rendah. Kunjungan ibu hamil di KIA Puskesmas Pancoran Mas tahun 2016sebanyak 2648 kunjungan, namun, di tahun yang sama hanya terdapat 24 kunjungan dipelayanan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh ibu hamil diKecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Penelitian menggunakan desain potong lintangdengan jumlah sampel sebanyak 162 responden. Penarikan sampel menggunakan teknikrandom sampling yang terdiri dari ibu hamil dan ibu yang memiliki anak berusia sampaidengan satu tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden dan atauwawancara dengan responden. Data dianalisis menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 25,9% ibu yang melakukanpemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Variabelkepemilikan asuransi kesehatan (p=0,028), perceived need (p=0,009) dan keterpaparaninformasi (p=0,026) memiliki hubungan yang signifikan dengan kunjungan ke doktergigi selama kehamilan. Dibutuhkan adanya kebijakan, inovasi program dan strategipreventif untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut olehibu hamil serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pentingnyamenjaga kesehatan gigi dan mulut saat hamil.
Kata kunci:Kehamilan, utilisasi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut
It has been known that dental and oral health problems are correlated with pregnancyand adverse pregnancy outcomes such as low birth weight, pre-eclampsia and pretermbirth. Seeking dental health services when pregnant has many benefits, however,previous studies showed that utilization of dental health service by pregnant womenwere low in Indonesia. In 2016, there were 2648 pregnant women utilized maternal andchild health care in Pancoran Mas Depok Public Health Center, however, only 24pregnant women utilized dental health care. The objective of this study was to identifyfactors related to utilization of dental health services among pregnant women inPancoran Mas District, Depok. This study was conducted using cross sectional designwith a total sample of 162 respondents. Random sampling method was applied forstudy subject selection that consists of pregnant women and mother who has child witha maximum age of one year living in the work area of Pancoran Mas Depok PublicHealth Center. Data collection was done by self-administered questionnaires andinterview. Data was analyzed using multiple logistic regression. The results showed thatonly 25,9% visit dental health care services during pregnancy. Health insuranceownership (p=0.028), perceived need (p=0.009) and exposure to information aboutcorrelation between dental health and pregnancy (p=0.026) have a significantrelationship with dental visits during pregnancy. These findings suggest that policies,innovation programs and prevention strategies are needed to improve dental health careservices by pregnant women and increase the knowledge and awareness of pregnantwomen about the importance of maintaining oral health during pregnancy.
Key words:pregnancy, utilization, dental health care services.
Read More
T-5340
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sandra Octaviani Dyah Puspita Rini; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Wahyu Sulistiadi, Triyani, Elis Rohmawati
Abstrak: Kementerian Kesehatan melaksanakan program peningkatan kinerja sumber dayakesehatan melalui pendidikan dan pelatihan, khususnya pelatihan tenaga pelayanankesehatan tradisional, melalui pelatihan pelayanan akupresur bagi Puskesmas, namunpelayanan akupresur belum berjalan di Puskesmas. Di Kota Jakarta Selatan Puskesmasyang sudah menyelenggarakan pelayanan akupresur hanya dua (2). Penelitian ini adalahpenelitian kualitatif, dan bertujuan untuk menganalisis kebijakan dan implementasipelaksanaan pelayanan akupresur di Puskesmas serta hambatannya. Informan dalampenelitian berjumlah 11 orang, yaitu Kementerian Kesehatan, Sudinkes Jakarta Selatan,Kepala Puskesmas, Dokter poli, pelaksana program. Metode pengumpulan data melaluiWM dan telaah dokumen. Hasil penelitian dari komponen input sudah berjalan, adanyadukungan Kepala Puskesmas, SOP pelayanan, dan SK penugasan namun belum optimalrotasi staf menjadi salah satu kendala, komponen output dan outcome belum optimal.Aspek komunikasi (kejelasan dan konsistensi) belum efektif tentang informasi regulasikebijakan yang ada dari penentu kebijakan kepada pelaksana, aspek pembiayaan belumdidukung peraturan daerah, aspek birokrasi masih kurang koordinasi dan sosialisasikebijakan dari Dinas Kesehatan ke Sudinkes dan Puskesmas.
The Ministry of Health is implementing programs to improve the performance of healthresources through education and training, especially training of traditional health careworkers, through the training of acupressure services for Primary Health Care, butacupressure service has not been run in Primary Health Care. In South Jakarta, PrimaryHealth Care that have been providing acupressure service are only two (2). Thisresearch is a qualitative research, and aims to analyze the policy and implementation ofacupressure service in Primary Health Care and its obstacles. Informants in the studyamounted to 11 people, namely the Ministry of Health, Sudinkes South Jakarta, Head ofPrimary Health Care, Doctor, program implementer. Methods of data collection throughWM and document review. The result of research of input component have beenrunning, existence of support of Head of Puskesmas, service SOP, and SK ofassignment but not optimal rotation of staff become one of obstacle, component ofoutput and outcome not yet optimally. The communication aspect (clarity andconsistency) has not been effective about the existing policy regulation informationfrom the policy makers to the implementers, the financing aspect has not been supportedby local regulations, the bureaucratic aspects are still lacking coordination and thepolicy socialization from the Health Service to tribe of health service and PrimaryHealth Care.
Read More
T-5263
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elly Irawati; Pembimbing: Sandi Iljanto, Anhari Achadi; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Elis Rohmawati, Punto Dewo
Abstrak: Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai mutu dan jenis pelayanan dasaryang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh warga negara secaraminimal. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017capaian SPM pelayanan kesehatan ibu hamil sebesar 72,3 , pelayanan kesehatan ibubersalin sebesar 73,8 dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sebesar 64,82 masih di bawah target 100 . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorpenentu implementasi Standar Pelayanan Minimal Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anakserta hambatan dan upaya yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdengan desan Rapid Assesment Procedure RAP melalui pengumpulan data primer dandata sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi SPM BidangKesehatan Pelayanan KIA di Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan 4 faktor yangberpengaruh terhadap implementasi yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi danstruktur birokrasi belum berjalan optimal. Faktor penentu yang mempengaruhiimplementasi SPM Bidang Kesehatan Pelayanan KIA di Kabupaten Tanah Bumbuadalah pada aspek sumber daya manusia namun saling dipengaruhi oleh aspek yang lainnya. Masukan bagi Pemerintah Daerah agar membuat kebijakan daerah terkait SPMBidang Kesehatan Pelayanan KIA agar implementasi yang dilakukan dapat berjalansecara maksimal dan menyeluruh.

Minimum Service Standards MSS are provisions concerning the quality and type ofbasic services that are mandatory government affairs that are eligible for citizens to beeligible. Based on the profile of the District Health Office of Tanah Bumbu Regency in2017, the achievement of MSS in pregnant women 39 s health service is 72.3 , maternalhealth service 73,8 and newborn health service 64,82 is still under 100 target.This study aims to analyze the determinants of the implementation of Minimum ServiceStandards of Maternal and Child Health MCH Services and the obstacles and effortsare undertaken. This research is a qualitative research with Rapid Assessment Procedure RAP descriptions through primary data collection and secondary data. The result ofthe research shows that the implementation of MSS in the field of health service ofMCH in Tanah Bumbu Regency based on 4 factors affecting the implementation ofcommunication, resources, disposition and bureaucratic structure has not run optimally.The determinant factors affecting the implementation of MSS in Health Service ofMCH Service in Tanah Bumbu Regency is in human resource aspect but influenced byother aspect. Input for Local Government to make regional policy related MSS FieldHealth Service MCH for implementation can be run maximally and thorough.
Read More
T-5275
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hilwa Taqiyyah Hanan; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Sabarinah Prasetyo, Elis Rohmawati
Abstrak: ANGKA KEMATIAN NEONATAL (AKN) MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR DALAM MENENTUKAN DERAJAT KESEHATAN IBU DAN ANAK. DATA WHO MENUNJUKKAN AKN INDONESIA SEBESAR 13,7 DAN SDKI 2012 MENYATAKAN SEBESAR 19, YANG MANA MEMILKI KONTRIBUSI TERHADAP 59% KEMATIAN BAYI. AKB DI TAHUN YAN SAMA SEBESAR 32. KONDISI SELAMA KEHAMILAN MENJADI FAKTOR PENYEBAB UMUM KEMATIAN NEONATAL, SEHINGGA PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL MENJADI PENTING DALAM MENURUNKAN AKN, SEPERTI PEMBERIAN TABLET BESI DAN SUNTIK ANTI TETANUS. AKN DISEBABKAN OLEH BEBERAPA HAL, SATU DIANTARANYA ADALAH BBLR. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI APAKAH TERDAPAT ASOSIASI ANTARA KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KEJADIAN BBLR DAN PADA KONSUMSI KEBERAPA AKAN BERPENGARUH TERHADAP PENURUNAN RISIKO BBLR. DIDAPATKAN DARI ANALISIS CHI SQUARE BAHWA KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH SESUAI DENGAN ANJURAN PEMERINTAH YAITU MINIMAL 90, TIDAK MENUNJUKAN ADANYA HUBUNGAN, DENGAN P VALUE= 0,415 DAN NILAI OR 1,072 (95% CI 0,844- 1,366). PUN SETELELAH DIKONTROL DENGAN VARIABEL USIA IBU MELAHIRKAN, STATUS SOSIAL DAN EKONOMI, PENDIDIKAN IBU, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA, TETAP MENUNJUKKAN ASOSIASI NEGATIF. PENELITI MENCOBA MENGUBAH CUT OFF MENJADI 150, MAKA DIDAPATKAN KONSUMSI >150 ASOSIASI MENUNJUKAN POSITIF (P VALUE= 0,032) DAN OR 1,372 (95% CI 1,027-1,833). SETELAH DILAKUKAN ANALISIS DENGAN MEMASUKKAN VARIABEL KONTROL, ASOSIASI YANG DITUNJUKKAN MENJADI NEGATIF DAN NILAI OR MENUNJUKAN BAHWA KONSUMSI TABLET >150 MEMILIKI 0,8 ODDS LEBIH KECIL UNTUK TERKENA BBLR. SEHINGGA PERLU IBU HAMIL PERLU MENGONSUMSI SECARA RUTIN TABLET TAMBAH DARAH YANG DIBERIKAN OLEH PETUGAS KESEHATAN SETEMPAT SETIDAKNYA SELAMA 5 BULAN LEBIH DALAM RANGKA MENURUNKAN RISIKO TERJADINYA BBLR.
KATA KUNCI: ANGKA KEMATIAN NEONTAL, BERAT BADAN LAHIR RENDAH, TABLET TAMBAH DARAH
Read More
S-9786
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elis Anita Sari; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Emma Hermawanti, Ary Susanti
Abstrak: Adanya perbedaan sudut pandang hasil penelitian ini kemungkinan dikarenakan perbedaan variasi data yang dipakai saat analisa, namun demikian data iklim dan data kejadian DBD yang dipakai untuk analisa disetiap tahunnya telah terdistribusi normal, artinya hasil penelitian disetiap tahun lebih mewakili daripada dikeseluruhan musim. Suhu udara yang tinggi saat musim kemarau, akan berpengaruh terhadap naiknya kejadian DBD disetiap tahunnya. Begitu juga dengan curah hujan yang tinggi saat musim hujan, akan berpengaruh terhadap naiknya kejadian DBD disetiap tahunnya. Hubungan ini kemungkinan terjadi karena suhu yang panas saat musim kemarau akan mempercepat inkubasi nyamuk, sedangkan tingginya curah hujan saat musim hujan akan menambah peluang perindukan nyamuk karena air yang tergenang.
Read More
S-10115
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive