Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Nurul Hikmah; Pembimbing Lapangan: Anggarini, Indah
L-800
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
S1 - Laporan Magang Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurul Hikmah; Pembimbing Akademik: Suprijanto Rijadi; Pembimbing Lapangan: Indah Anggarini
L-799
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Laporan Magang Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurul Hikmah; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Ninin Setianingsih, Anhari Anchadi
Abstrak:
ABSTRAK Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 Bab III tentang tata cara penyelenggaraan rekam medis pada pasal 5 ayat 1 menyatakan ? Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis?. Askes terhadap rekam medis, termasuk ringkasan pelayanan (resume) pada setiap pelayanan pasien, meningkatkan peluang untuk terjadinya kesinambungan pelayanan kesehatan yang diperlukan (WHO, 2008: Word Health Report 2008). Rekam medis yang bermutu harus memenuhi indikator kelengkapan isi, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan aspek hukum (Huffman, 1994). Mutu resume medis adalah cermin mutu rekam medis serta layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit (Depkes,1991). Menurut statement salah satu staf rekam medis di RS Kanker "Dharmais", pengisian resume medis masih terdapat keterlambatan dan ketidaklengkapan oleh dokter. Berdasarkan hasil observasi penulis pada bulan september tahun 2010, dari 144 resume medis kelengkapan pengisian resume medis mencapai 84,7% dan keterlambatan pengisian resume medis mencapai 81,25 %. Keterlambatan pengisian resume medis terjadi dikarenakan padatnya aktifitas dokter dan tidak setiap hari dokter berada di RSKD dan ketidaklengkapan pengisian resume dikarenakan dokter sering lupa mengisi diantaranya adalah hasil pemeriksaan penunjang dan tanggal pembuatan resume. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu resume medis berdasarkan kelengkapan, keakuratan, dan ketepatan waktu pengisian resume medis. Serta mengetahui hubungan antara mutu resume medis dengan aspek hukum penulisan resume medis. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan data sekunder pasien jamkesmas dan pasien umum melalui penarikan sampel yang berjumlah 110 resume medis. hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara mutu resume medis dengan dengan aspek hukum penulisan resume medis (nilai p-value = 1,0 ). Disarankan kepada pihak rumah sakit perlu adanya monitor secara berkala dalam pengisian resume medis, sosialisasi resume medis ke dokter (baik baru maupun lama) tentang pentingnya mutu resume medis, terutama ketepatan waktu pengisian resume medis mengingat ketapatan waktu pengisian resume masih rendah dan pengisian resume medis sebaiknya dalam bentuk komputerisasi yang ditandatangani oleh dokter penanggung jawab pasien.
Abstract Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 269/Menkes/PER/III/2008 Chapter III of the procedures of the medical records in Article 5, paragraph 1 states "Any physician or dentist practicing medicine in the medical record shall be made". Health insurance to the medical record, including a summary of services (resume) in each patient care, increase the chances for the continuation of necessary medical care (WHO, 2008: Word Health Report 2008). Medical record must meet the quality indicators of the completeness of the content, accuracy, timeliness and compliance with the legal aspects (Huffman, 1994). Quality medical resume is a mirror of the quality of medical records and services provided by the Hospital (MOH, 1991). According to the statement of one of the medical records staff at the Cancer Hospital "Dharmais", charging medical resume there are still delays and omissions by the physician. Based on the observation of the writer in September of 2010, from 144 medical resumes medical resumes charging completeness reached 84.7% and the delay in charging medical resume reaches 81.25%. Delays occurred due to the filling of medical resume activity density of doctors and not every day a doctor was in RSKD and incompleteness due to resume charging doctors often forget to fill them are the results of investigation and creation date resume. This study aims to determine the quality of medical resume based on the completeness, accuracy, and timeliness of medical resume charging. And determine the relationship between the quality of the legal aspects of medical resume writing medical resumes. This study uses cross sectional approach, Jamkesmas patients with secondary data and public patients through the withdrawal sample of 110 medical resume. results showed that there was no significant relationship between the quality of medical resume with the legal aspects of medical resume writing (p-value = 1,0). Suggested to the hospital is necessary to periodically monitor the charging medical resume, medical resumes socialization to the doctor (both new and old) about the importance of quality medical resume, especially the timeliness of medical resume charging ketapatan considering charging time is still low, and charging resumes medical resumes should in computerized form, signed by the physician in charge of the patient
Read More
S-7423
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Meita Nazla Adila; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Sabarinah, Irwan Panca Wariaseno, Nurul Hikmah
Abstrak:
Read More
Latar Belakang: Kepuasan ibu hamil merupakan indikator penting dalam menilai mutu pelayanan antenatal care (ANC) di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kepuasan ibu hamil terhadap kualitas pelayanan ANC di Kabupaten Tuban. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC di puskesmas wilayah Kabupaten Tuban. Variabel yang dianalisis meliputi tingkat kepuasan ibu hamil, tingkat pendidikan, pemberian pelayanan ANC, pengalaman ibu, akses terhadap pelayanan ANC, serta manajemen dan organisasi. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linier berganda. Hasil: Tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC adalah 81,6%. Sementara itu, tingkat pelaksanaan untuk variabel pemberian pelayanan ANC sebesar 85,3%, pengalaman ibu sebesar 88,35%, akses terhadap pelayanan ANC sebesar 75%, serta manajemen dan organisasi sebesar 77,2%. Uji korelasi yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan antara pemberian pelayanan ANC, pengalaman ibu, akses pelayanan, dan manajemen organisasi dengan tingkat kepuasan ibu hamil (p-value <0,001). Faktor manajemen dan organisasi merupakan determinan yang paling berpengaruh terhadap tingkat kepuasan ibu hamil (p < 0,001; B = 0,151; 95% CI = 0,085–0,217) setelah dikontrol dengan variabel tingkat pendidikan. Kesimpulan: Kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC di Kabupaten Tuban tergolong tinggi. Faktor manajemen dan organisasi pelayanan menjadi aspek yang paling berpengaruh. Hasil ini menekankan pentingnya tata kelola pelayanan yang baik untuk meningkatkan pengalaman positif ibu selama kehamilan.
Background: Maternal satisfaction is an important indicator for assessing the quality of antenatal care (ANC) services in healthcare facilities. This study aimed to analyze the determinants of maternal satisfaction with the quality of ANC services in Tuban Regency, Indonesia. Methods: A quantitative study with a cross-sectional design was conducted among pregnant women who received ANC services at community health centers (puskesmas) in Tuban Regency. The analyzed variables included maternal satisfaction level, education level, ANC service delivery, maternal experience, access to ANC services, and service management and organization. Data were analyzed using correlation and multiple linear regression tests. Results: The overall satisfaction level of pregnant women with ANC services was 81.6%. The implementation levels of ANC service delivery, maternal experience, access to ANC services, and management and organization were 85.3%, 88.35%, 75%, and 77.2%, respectively. Correlation analysis revealed significant relationships between ANC service delivery, maternal experience, service access, and management and organization with maternal satisfaction (p < 0.001). Among these factors, service management and organization showed the strongest influence on maternal satisfaction (p < 0.001; B = 0.151; 95% CI = 0.085–0.217) after it was controlled by education level. Conclusion: Maternal satisfaction with ANC services in Tuban Regency was relatively high. Service management and organizational factors were the most influential determinants, highlighting the importance of effective governance in improving positive maternal experiences during pregnancy
T-7447
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
